1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK telah membawa perubahan pesat dalam aspek kehidupan
manusia. Dengan perkembangan tersebut tentu muncul masalah-masalah baru bagi masyarakat. Masalah tersebut menuntut kemampuan berpikir
secara individu atau kelompok untuk mencari solusi yang tepat agar masalah tersebut dapat diselesaikan. Oleh karena itu, pendidikan
merupakan suatu sarana yang tepat untuk membantu meningkatkan kemampuan berpikir manusianya. Selain sebagai sarana, pendidikan
bertujuan untuk menghasilkan orang-orang berkualitas yang mampu menyelesaikan masalah-masalah secara rasional, lugas dan tuntas yang
dihadapai di era ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Matematika merupakan ilmu yang memegang peranan penting
dalam dunia pendidikan. Belajar matematika dipandang sebagai suatu cara melatih kemampuan siswa untuk berpikir secara sistematis, logis, dan
teratur. Namun, kenyataannya banyak siswa menganggap bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit. Siswa juga mengganggap
pembelajaran matematika selalu dikaitkan dengan bilangan, rumus-rumus dan hitungan yang rumit. Akibatnya pembelajaran matematika terkesan
membosankan dan kurang menarik minat siswa untuk mempelajarinya. Padahal aspek yang sangat penting dalam pembelajaran matematika yaitu
penguasaan konsep-konsep matematis. Hudojo 2001: 135 menyatakan bahwa matematika merupakan
ilmu yang berhubungan atau menelaah bentuk-bentuk atau struktur- struktur yang abstrak dan hubungan-hubungan di antara hal-hal itu. Untuk
dapat memahami struktur-struktur yang abstrak dan hubungan-hubungan, tentu saja diperlukan pemahaman mengenai konsep-konsep yang terdapat
di dalam matematika itu. Dengan demikian, belajar matematika berarti belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur yang terdapat dalam
bahasan yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep- konsep dan struktur-struktur tersebut.
Kemampuan pemahaman konsep-konsep yang baik dalam pembelajaran matematika mampu membantu siswa dalam memahami dan
mengaplikasikannya dalam kehidupannya. Dengan memahami setiap konsep yang diberikan, siswa lebih mudah dalam menyelesaikan
permasalahan dan mengaitkannya dengan pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Sebaliknya, jika siswa kurang memahami suatu
konsep yang diberikan maka siswa tersebut akan mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan konsep tersebut dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan observasi dan pengajaran yang telah dilaksanakan di kelas VII SMP Budi Mulia Minggir Sleman, peneliti menemukan
masalah terutama terhadap tingkat pemahaman siswa dalam penyelesaian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bangun datar segi empat. Faktanya dalam belajar matematika siswa
masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh
guru misalnya kesulitan dalam
menerapkan rumus matematika dan belum mampu mengungkapkan ide atau pandangannya sendiri untuk menemukan
solusi pemecahan masalah matematika dari soal yang diberikan. Masalah lain yang ditemukan pada saat pembelajaran adalah siswa tidak aktif
selama mengikuti pembelajaran. Kebanyakan siswa belum memahami materi dengan baik tetapi tidak mau bertanya kepada guru atau teman-
teman lainnya sehingga siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan.
Berdasarkan uraian masalah di atas, peneliti ingin mengetahui dan mengukur secara mendalam kemampuan pemahaman konsep
matematis siswa kelas VII SMP Budi Mulia Minggir dalam menyelesaikan masalah matematika. Oleh karena itu, peneliti bermaksud mengadakan
penelitian tentang “PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA
POKOK BAHASAN BANGUN DATAR SEGI EMPAT KELAS VII DI SMP BUDI MULIA MINGGIR”.
B. Fokus Masalah