35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Permasalahan yang Terjadi di Koperasi
Setiap usaha pasti memiliki permasalahan yang harus dihadapi dalam kesehariannya, begitu juga dalam unit usaha koperasi. Meskipun dalam
aktivitas usaha koperasi telah banyak mengikuti perkembangan dan pembinaan yang diberikan oleh Dinas Koperasi, koperasi tidak lepas dari
permasalahan yang terjadi. Seperti diungkapkan oleh informan berikut ini, sumber permasalahan koperasi berawal dari sumber daya manusia yang
menjalankan aktivitas koperasi yang kemudian menimbulkan berbagai permasalahan lain. Permasalahan ini diungkapkan informan sebagai
berikut : “Ya, kadang-kadang juga karena sumber daya manusianya ya mbak.
Karena kan anggotanya banyak tapi pegawainya kan gak banyak soalnya harus ini itu mengerjakan yang lain kadang-kadang bisa molor lalu
tugasnya tertunda. ”
Informan R
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari pemaparan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa sumber permasalahan koperasi salah satunya karena kurangnya sumber daya
manusia yang ada di koperasi. Hal ini menjadi sebagian permasalahan dimana masih ada pencampuran dua aktivitas, padahal sebaiknya terjadi
pemisahan tanggungjawab atas aktivitas operasi untuk meminimalisasi adanya kecurangan yang mungkin terjadi.
Sebenarnya pihak pengurus telah mencoba menangani masalah ini dengan memisahkan tanggungjawab sesuai dengan pekerjaannya. Namun
masih ada kendala pada 1 orang pegawai koperasi yang kurang mahir dalam pekerjaannya, sehingga terkadang harus perlu bantuan dari pegawai
lainnya. Berikut pemaparannya di ungkapkan oleh informan yang sama, yaitu :
“Saya kan maunya sudah terpisah-pisah karena memang tiap pegawai disitu banyak pekerjaannya. Karena masih ada 1 orang yang belum
terampil, jadi ditangani yang lain. Jadi nambah bebannya, agak molor pekerjaannya. Hanya 1 orang yang kurang mahir dan kurang terampil
jadi harus belajar .”
Informan R
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kurangnya pemahaman dan kemahiran pegawai koperasi menjadikan keterbatasan sumber daya yang dimiliki koperasi untuk menjalankan
aktivitas koperasi. Permasalahan lain yang ditimbulkan terkait unit usaha simpan pinjam,
pernah terjadi biaya untuk menutupi piutang yang tidak tertagih dari anggota koperasi. Hal ini berdasar dari keterangan informan R sebagai
berikut : “Kalau dulu koperasi pernah ngeluarin biaya untuk nutup utangnya
anggota yang gak dibayar karena orangnya kena masalah hukum. Itu semua ya ditangguhkan ke kita pengurus koperasi ya mbak. Tapi kalau
sekarang sudah gak ada mbak, yaa karena dipotong dari gaji itu. Apalagi sekarang koperasi sudah ada anggota istimewanya anggota dari luar,
misal saya informan mengajak teman saya masuk jadi anggota koperasi. Kalau dia gak bisa bayarnunggak, ya saya mbak yg berkewajiban bayar
angsurannya dengan dipotong gaji itu. Sebab saya yang ngajak. ”
Informan R Ketika terjadi pengeluaran biaya penutupan piutang tidak tertagih dan
tidak terduga sebelumnya, koperasi tidak mencadangkan biaya tersebut. Solusi sementara yang dilakukan oleh pihak koperasi sejauh ini yaitu
dengan mengambil kas yang dimiliki koperasi. Tetapi sekarang anggota
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
yang meminjam khususnya anggota di UPN “Veteran” Jatim, selama gajinya dapat dipotong untuk angsuran maka akan dipotong dari gaji
tersebut asalkan pinjamannya 50 juta. Dan dari luar anggota di UPN “Veteran” Jatim anggota istimewa jika tidak dapat membayar
pinjamannya, maka
yang menanggung
atau yang
menjadi penanggungjawabnya
adalah anggota koperasi di UPN “Veteran” Jatim yang
mendaftarkannya ke Primer Koperasi UPN “Veteran” Jatim dengan cara koperasi memotong gajinya untuk membayar angsuran tersebut.
Namun dari segi pengelolaan keuangan koperasi ini berfokus pada anggaran dasar atau target yang ditentukan pada perencanaan yang telah
dibuat pada awal periode. Jika pada akhir tahun atau masa tutup buku ada perencanaan anggaran tidak terealisasi akan dilakukan evaluasi mengenai
penyebab ketidakrealisasian target tersebut. Selanjutnya akan dilakukan perubahan baik dari segi pengelolaan atas sumber daya yang
melaksanakan aktivitas operasi tersebut. Berikut pemaparan dari informan mengenai permasalahan ini :
“Pengelolaan keuangan ya mengacu ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi yang ditetapkan pada Rapat Anggota Tahunan. Ya, kan
RAPB nantinya sebagai acuan ya kita kan harus mengarah kesana agar terkendali. Disitu kan ada berapa besar target pendapatan dan biaya-
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
biaya yang harus dikeluarkan sejauh ini. Jika masih ada yang belum terealisasikan maka dilakukan evaluasi untuk perbaikan kedepannya.
”
Informan R Selain itu permasalahan yang terjadi terkait pencatatan transaksi dalam
pelaporan setiap aktivitas usaha, masih kurangnya kedisiplinan pegawai unit usaha khususnya giri mart untuk mencatat dan melaporkan biaya
pemasukan dan pengeluaran secara rutin kepada pengurus koperasi. Sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan pencatatan. Berikut
pemaparan dari informan R : “Kalau dulu itu di giri mart mbak, karena untuk mencatat pelaporan
kesini pengurus koperasi itu harusnya kan tanggal kemarin dilaporkan sekarang. Tapi itu enggak, beberapa hari yang lalu baru dilaporkan, kan
jadinya numpuk. Pelaporannya gak rutin dan gak urut tanggal pelaporannya.
”
Informan R
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2. Penerapan Pengendalian Internal Pada Badan Usaha Koperasi