1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut peneliti dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana bentuk dan penerapan pengendalian internal pada badan
usaha koperasi? Baik dalam pengelolaan keuangan, sumber daya manusia dan aktivitas operasi koperasi.
2. Apakah penerapan pengendalian internal pada badan usaha koperasi
telah dilaksanakan sesuai dengan unsur-unsur pengendalian internal.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman dan penerapan pengendalian internal baik dalam pengelolaan
keuangan, aktivitas operasi koperasi maupun penyelenggaraan sumber daya manusia yang mengelola koperasi.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Pengendalian internal telah dilakukan dengan baik, maka akan bermanfaat untuk menelusuri lebih detail lagi dari aktivitas yang
mendatangkan keuntungan
sehingga dapat
meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasi dalam semua aktivitas usaha,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dengan kata lain peneliti berharap pengelola dapat mengelola unit usaha koperasi menjadi lebih profesional.
2. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan ilmu akuntansi terutama pada aspek penerapan pengendalian
internal pada badan usaha koperasi sehingga dapat bermanfaat dalam pengelolaan keuangan, sumber daya manusia dan efektifitas
dan efisiensi operasi usaha koperasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Dalam menunjang penelitian ini, maka didukung oleh penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini :
Tabel 2. Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu Sekarang
No. Peneliti
Judul Penelitian Variabel Penelitian
1. Gandhy Putra
Pratama 2011
Penerapan Pengendalian
Internal Dalam Usaha Kecil
Menengah Penerapan pengendalian internal
atas penjualan pada usaha kecil menengah di toko sarana produksi
pertanian UD. Prima Tani
2. Dian Hartati
2009 Analisis
Pengendalian Intern Piutang Usaha Pada
PT. SFI Medan Mengamati efektifitas pengendalian
intern piutang usaha pada PT. SFI Medan
3. Farida Nikmatul
Laila 2013
Evaluasi Sistem Pengendalian Intern
Dalam Meminimalkan
Resiko Kredit Macet
Sistem pengendalian yang ada pada koperasi simpan pinjam An
Nisa’serta mengevaluasi sistem pengendalian intern dalam
meminimalkan kredit macet
4. Maria Ekaristi
Sembiring 2010
Penerapan Pengendalian Intern
Piutang Yang Digunakan Pada
PT. Federal Mengamati penerapan
pengendalian intern piutang yang digunakan pada PT. Federal
International Finance FIF Cabang Medan guna meminimalkan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
International Finance FIF
Cabang Medan kerugian dan memberikan
informasi akurat bagi manajemen perusahaan
5. Wardatunnisa
Firdaus Azizah 2014
Analisis Penerapan Pengendalian
Internal Pada Badan Usaha
Koperasi Studi Kasus Pada Primer
Koperasi UPN
“Veteran” Jatim Mengetahui seberapa jauh
pemahaman dan penerapan pengendalian internal baik dalam
pengelolaan keuangan, aktivitas operasi koperasi maupun
penyelenggaraan sumber daya manusia yang mengelola koperasi
Sumber : Peneliti 2.2.
Landasan Teori 2.2.1.
Pengendalian Internal 2.2.1.1.
Pengertian Pengendalian Internal
Menurut Baridwan 1998 : 13 pengendalian internal dapat mempunyai arti sempit atau luas. Dalam arti yang sempit, pengendalian
internal merupakan pengecekan penjumlahan, baik penjumlahan mendatar cross footing maupun penjumlahan menurun footing. Dalam arti yang
luas, pengendalian internal tidak hanya meliputi pekerjaan pengecekan tapi meliputi semua alat-alat yang digunakan manajemen untuk
melakukan pengendalian. Adapun pengertian pengendalian internal menurut Mulyadi 1989 :
165 meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Pengertian pengendalian internal menurut The Commite Of Sponsoring Organization COSO yang dikutip oleh Witt 2000 adalah sebagai
berikut : Internal Control is process effected by an entity’s board of director,
management and other personal designed to proved reasonable assurance regarding achievement of objective in the following categories :
a. Reability of financial reporting
b. Effectivenees and efficiency of operation, and
c. Compliance with applicable laws and regulation
Definisi tersebut dapat diketahui bahwa pengendalian internal memiliki peran yang sangat penting dalam aktivitas usaha. Diantaranya
peran pengendalian internal tersebut adalah memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan yang penting bagi satuan usaha dapat dicapai,
memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi dalam operasi serta membantu menjaga agar tidak ada yang menyimpang
dari kebijakan manajemen yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.1.2. Tujuan Pengendalian Internal
Menurut Alvin Leobecke 1986 : 284, ada tujuh macam tujuan pengendalian internal yang harus digunakan untuk mencegah setiap
kesalahan dan memberikan kepastian meyakinkan bahwa : a.
Setiap transaksi yang dicatat adalah sah validitas b.
Setiap transaksi diotorisasi dengan tepat otorisasi c.
Setiap transaksi yang terjadi dicatat kelengkapan d.
Setiap transaksi dinilai dengan tepat penilaian e.
Setiap transaksi diklasifikasikan dengan tepat klasifikasi f.
Setiap transaksi dicatat pada waktu yang tepat ketepatan waktu g.
Setiap transaksi dimasukkan dengan tepat ke dalam catatan tambahan dan diikhtisarkan dengan benar posting dan ikhtisar.
Selain tujuan di atas, pengendalian internal juga mempunyai beberapa kegunaan bagi perusahaan yaitu untuk :
a. Mengetahui apakah data telah dikumpulkan, dicatat dan dilaporkan
dengan benar. b.
Mengetahui apakah transaksi yang telah dilakukan telah disetujui dan ditanda tangani oleh pihak yang berwenang.
c. Menghindari adanya kesalahan dan kecurangan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.1.3. Elemen-Elemen Pengendalian Intern
Commite of Sponsoring Organizations of the Treatway Commision COSO memperkenalkan adanya lima komponen pengendalian intern
yang meliputi Lingkungan Pengendalian Control Environment, Penilaian Resiko Risk Assesment, Prosedur Pengendalian Control Procedure,
Pemantauan Monitoring, serta Informasi dan Komunikasi Information and Communication. Wikipedia.compengertian-pengendalian-internal
1. Lingkungan Pengendalian Control Environment
Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada
di organisasi tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian adalah filosofi manajemen manajemen
tunggal dalam persekutuan atau manajemen bersama dalam perseroan dan gaya operasi manajemen manajemen yang progresif atau yang
konservatif, struktur organisasi terpusat atau terdesentralisasi serta praktek kepersonilan. Lingkungan pengendalian ini amat penting
karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang lain.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Filosofi dan Gaya Operasional Manajemen Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi
parameter bagi perusahaan dan karyawannya menggambarkan apa yang seharusnya dikerjakan dan yang tidak dikerjakan.
Gaya Operasional mencerminkan ide manajer tentang bagaimana kegiatan operasi suatu perusahaan harus dikerjakan filosofi
perusahaan dikomunikasikan melalui gaya operasi manjemen. Struktur Organisasi
Salah satu elemen kunci dalam lingkungan pengendalian adalah struktur organisasi. Struktur organisasi menunjukkan pola wewenang
dan tanggungjawab yang ada dalam suatu perusahaan desentralisasi maupun sentralisasi.
Metode Pendelegasian Wewenang dan Tanggungjawab Metode pendelegasian wewenang dan tanggungjawab mempunyai
pengaruh yang penting dalam lingkungan pengendalian. Biasanya metode ini tercermin dalam suatu bagan organisasi.
Metode Pengendalian Manajemen Lingkungan pengendalian juga dipengaruhi oleh metode
pengendalian manajemen. Metode ini meliputi pengawasan yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
efektif melalui peranggaran, laporan pertanggungjawaban dan audit internal.
Kebijakan dan Praktek Kepegawaian Kebijakan dan praktek yang berhubungan dengan perekrutan,
pelatihan, evaluasi, penggajian dan promosi pegawai, mempunyai pengaruh yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan
sebagaimana juga dilakukan dalam meminimumkan resiko. Pengaruh Eksternal
Organisasi harus mematuhi aturan-aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun pihak yang mempunyai juridiksi atas organisasi.
Hal tersebut sangat berpengaruh pada pengendalian intern perusahaan. 2.
Penilaian Risiko Risk Assesment Semua organisasi memiliki risiko, dalam kondisi apapun yang
namanya risiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis profit dan non profit maupun non bisnis.
Suatu risiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan evaluasi sehingga dapat diperkirakan intensitas dan tindakan yang dapat
meminimalkannya. 3.
Prosedur Pengendalian Control Procedure
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah
atau mendeteksi terjadinya ketidakberesan dan kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut:
Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib. Pelimpahan tanggungjawab.
Pemisahan tanggungjawab untuk kegiatan terkait. Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan operasional.
4. Pemantauan Monitoring
Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan kekurangan
serta meningkatkan
efektivitas pengendalian.
Pengendalian intern dapat di monitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan usaha manajemen. Usaha
pemantauan yang terakhir dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh
sistem akuntansi. Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat
terjadi perubahan pokok dalam strategi manajemen senior, struktur korporasi atau kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal
adalah pihak yang bertanggungjawab atas pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor independen juga sering melakukan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
penilaian atas pengendalian intern sebagai bagian dari audit atas laporan keuangan.
5. Informasi dan Komunikasi Information and Communication
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang
lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian dan monitoring diperlukan oleh manajemen sebagai pedoman operasional
dan menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan- peraturan yang berlaku pada perusahaan.
Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar
eksternal. Hukum, peristiwa dan kondisi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal.
2.2.1.4. Ciri-Ciri Pengendalian Internal yang Baik
Menurut Alvin dan Loebecke 1986 : 285 susunan sistem pengendalian intern yang efektif dan memuaskan haruslah memenuhi ciri-
ciri pokok sebagai berikut : a.
Adanya pelaksana yang kompeten ahli dalam bidangnya dan dapat dipercaya dengan garis hak dan kewajiban yang jelas.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Pembagian tugas yang jelas.
c. Adanya prosedur otorisasi yang tepat.
d. Tersedianya dokumen serta catatan yang memadai.
e. Adanya pengawasan secara fisik terhadap setiap harta serta catatan
perusahaan. f.
Dilaksanakannya penyelidikan secara independen.
2.2.2 Koperasi
2.2.2.1. Karakteristik dan Prinsip Koperasi
Menurut UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian : Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang
–orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu: perorangan dan badan hukum koperasi.
Karakteristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda the dual
identity of the member, yaitu anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi user own oriented firm.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Prinsip-prinsip koperasi merupakan landasan pokok koperasi dalam menjalankan usahanya sebagai badan usaha dan gerakan ekonomi rakyat.
Prinsip-prinsip tersebut terdiri atas : 1.
Keanggotaan koperasi bersifat terbuka dan sukarela. 2.
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi. 3.
Pembagian SHU diatur atas dasar jasa anggota kepada koperasi. 4.
Pembatasan bunga atas modal. 5.
Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat. 6.
Pengelolaan usaha bersifat terbuka. 7.
Swadaya, swakerta, dan swasembada. Dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya, koperasi tidak hanya
dituntut mempromosikan usaha-usaha ekonomi anggota, tetapi juga mengembangkan sumber daya anggota melalui pendidikan dan pelatihan
yang dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan sehingga anggota semakin profesional dan mampu mengikuti perkembangan bidang
usahanya.
2.2.2.2. Struktur Pengorganisasian Koperasi
Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 Pasal 6 dijelaskan bahwa pembentukan koperasi sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Koperasi Primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 dua puluh
orang. 2.
Koperasi Sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 tiga orang. Jumlah pemilikan anggota pada koperasi baik koperasi primer maupun
koperasi sekunder pada prinsipnya adalah sama, dengan demikian tidak terdapat pemilikan mayoritas dan minoritas dalam koperasi. Oleh karena
itu, laporan keuangan koperasi primer dan koperasi sekunder tidak dikonsolidasikan.
2.2.2.3. Usaha dan Jenis Koperasi
Koperasi dapat melakukan usaha-usaha sebagaimana badan usaha lain, seperti di sektor perdagangan, industri manufaktur, jasa keuangan dan
pembiayaan, jasa asuransi, jasa transportasi, jasa profesi dan lainnya. Perlakuan akuntansi koperasi ini mengacu pada PSAK yang mengatur
perlakuan akuntansi dalam setiap sektor industri tersebut. Koperasi dapat digolongkan dalam beberapa jenis, namun berdasarkan
kepentingan anggota dan usaha utama koperasi, koperasi digolongkan ke dalam lima jenis yaitu :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
a. Koperasi Konsumen
Adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir, pengguna barang atau jasa, dan kegiatan atau jasa utama melakukan pembelian
bersama. Contohnya yaitu koperasi yang kegiatan utamanya mengelola warung serba ada atau supermarket.
b. Koperasi Produsen
Adalah koperasi yang anggotanya tidak memiliki rumah tangga usaha atau perusahaan sendiri-sendiri tetapi bekerja sama dalam
wadah koperasi untuk menghasilkan dan memasarkan barang atau jasa, dan kegiatan utamanya menyediakan, mengoperasikan dan
mengelola sarana produksi bersama. Contohnya yaitu Koperasi Jasa Konsultasi.
c. Koperasi Simpan Pinjam
Adalah koperasi yang kegiatan atau jasa utamanya menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman untuk anggotanya.
d. Koperasi Pemasaran
Adalah koperasi yang anggotanya para produsen atau pemilik barang atau penyedia jasa dan kegiatan atau jasa utamanya melakukan
pemasaran bersama. e.
Koperasi Jasa Adalah koperasi yang bergerak dibidang usaha jasa lainnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.2.4. PSAK No. 27 Tahun 2007 tentang Perlakuan Akuntansi Koperasi
Tujuan dari PSAK no. 27 tahun 2007 adalah mengatur perlakuan akuntansi yang timbul dari hubungan transaksi antara koperasi dengan
anggotanya dan transaksi lain yang spesifik pada koperasi. Dalam pernyataan ini mencakup pengaturan mengenai pengakuan, pengukuran,
penyajian, pengungkapan dalam laporan keuangan. Namun dalam PSAK no. 27 tidak mengatur akuntansi transaksi yang timbul dari hubungan
koperasi dengan non anggota. Transaksi tersebut diperkirakan sama dengan transaksi yang terjadi dengan badan usaha lainnya.
Pernyataan ini berlaku bagi laporan keuangan untuk disajikan kepada pihak eksternal yaitu anggota koperasi, pemerintah, kreditor dan pihak lain
yang berkepentingan.
1. Ekuitas
Ekuitas koperasi terdiri dari : a.
Simpanan Pokok Adalah sejumlah uang yang sama banyaknya danatau sama
nilainya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok dapat diambil
kembali selama yang bersangkutan menjadi anggota.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Simpanan Wajib
Adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan
kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan menjadi anggota.
c. Modal Anggota
Adalah simpanan pokok dan simpanan wajib yang harus dibayar anggota kepada koperasi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku pada koperasi. Tiap anggota memiliki hak suara yang sama, tidak tergantung pada besarnya modal anggota kepada
koperasi. d.
Modal Sumbangan Adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai
dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah dan tidak mengikat. Modal sumbangan tidak dapat dibagikan kepada
anggota selama koperasi belum dibubarkan. e.
Modal Penyertaan Adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai
dengan uang yang ditanamkan oleh pemodal untuk menambah dan memperkuat struktur permodalan dalam meningkatkan usaha
koperasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
f. Cadangan
Adalah bagian dari sisa hasil usaha yang disisihkan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar atau ketetapan rapat anggota.
g. Sisa Hasil Usaha yang belum dibagi.
2. Sisa Hasil Usaha
Adalah gabungan dari hasil partisipasi netto dan laba atau rugi kotor dengan non angota ditambah atau dikurangi dengan pendapatan
dan beban lain serta beban perkoperasian.
3. Kewajiban
Adalah simpanan anggota yang tidak berkarakteristik sebagai ekuitas diakui sebagai kewajiban jangka pendek atau jangka panjang
sesuai dengan tanggal jatuh temponya dan dicatat sebesar nilai nominalnya.
4. Aset
Aset yang diperoleh dari sumbangan yang terikat penggunaannya dan tidak dapat dijual untuk menutup kerugian koperasi diakui sebagai
aktiva lain-lain. Sifat keterikatan penggunaan tersebut dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
5. Pendapatan dan Beban
Pendapatan koperasi yang timbul dari transaksi dengan anggota diakui sebesar partisipasi bruto.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pendapatan koperasi yang berasal dari transaksi dengan non anggota diakui sebagai pendapatan penjualan dan dilaporkan terpisah
dari partisipasi anggota dalam laporan perhitungan hasil usaha sebesar nilai transaksi. Selisih antara pendapatan dan beban pokok transaksi
dengan non anggota diakui sebagai laba atau rugi kotor dengan non anggota.
2.2.2.5. Laporan Keuangan Koperasi
Laporan keuangan koperasi meliputi neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota dan catatan atas
laporan keuangan.
1. Neraca
Neraca menyajikan informasi mengenai aset, kewajiban dan ekuitas koperasi pada waktu tertentu.
2. Perhitungan Sisa Hasil Usaha PHU
Perhitungan hasil usaha harus memuat hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi kotor dengan non anggota. Perhitungan hasil usaha
menyajikan informasi mengenai pendapatan dan beban-beban usaha dan beban perkoperasian selama periode tertentu. Sisa hasil usaha
yang diperoleh mencakup hasil usaha dengan anggota dan laba atau
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
rugi kotor dengan non anggota. Istilah perhitungan hasil usaha digunakan mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata
diukur dari sisa hasil usaha atau laba tetapi lebih ditentukan pada manfaat bagi anggota.
3. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang meliputi saldo awal kas, sumber penerimaan kas dan saldo akhir
kas pada periode tertentu.
4. Laporan Promosi Ekonomi Anggota
Laporan promosi ekonomi anggota adalah laporan yang memperlihatkan manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi
selama satu tahun tertentu. Laporan tersebut mencakup empat unsur, yaitu :
a. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa
bersama. b.
Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengelolaan bersama. c.
Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi. d.
Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha. Manfaat tersebut mencakup manfaat yang diperoleh selama tahun
berjalan dan transaksi pelayanan yang dilakukan koperasi untuk anggota dan manfaat yang diperoleh pada akhir tahun buku dari
pembagian sisa hasil usaha tahun berjalan. Laporan promosi ekonomi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
anggota ini disesuaikan dengan jenis koperasi dan usaha yang dijalankannya.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan menyajikan pengungkapan disclosures yang memuat
a. Perlakuan akuntansi antara lain mengenai :
Pengakuan pendapatan dan beban sehubungan dengan transaksi koperasi dengan anggota dan non anggota.
Kebijakan akuntansi tentang aset tetap, penilaian persediaan, piutang dan sebagainya.
Dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan non anggota.
b. Pengungkapan informasi lain, antara lain :
Kegiatan atau pelayanan utama koperasi kepada anggota baik yang tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga maupun dalam praktek atau yang telah dicapai oleh koperasi.
Aktivitas koperasi dalam pengembangan sumber daya dan mempromosikan usaha ekonomi anggota, pendidikan dan
pelatihan perkoperasian,
usaha, manajemen
yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
diselenggarakan untuk anggota dan penciptaan lapangan usaha baru untuk anggota.
Ikatan atau kewajiban bersyarat yang timbul dan transaksi koperasi dengan anggota dan non anggota.
Pengklasifikasian piutang dan utang yang timbul dari transaksi koperasi dengan anggota dan non anggota.
Pembatasan penggunaan dan resiko atas aset tetap yang diperoleh atas dasar hibah atau sumbangan.
Aset yang dioperasikan oleh koperasi tetapi bukan milik koperasi.
Aset yang diperoleh secara hibah dalam bentuk pengalihan saham dari perusahaan swasta.
Pembagian sisa hasil usaha dan penggunaan cadangan. Hak dan tanggungan pemodal modal penyertaan.
Penyelenggaraan rapat anggota, keputusan-keputusan penting yang berpengaruh terhadap perlakuan akuntansi dan penyajian
laporan keuangan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Banyak hal yang menjadi pertanyaan peneliti tentang seberapa jauh
bentuk pengendalian internal telah diterapkan pada badan usaha koperasi. Penelitian ini memerlukan interaksi antara peneliti dengan objek
penelitian yang bersifat interaktif untuk memahami realitas objek. Penggunaan metode kualitatif ini dimaksudkan untuk memperoleh
data yang lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat dicapai.
Jadi yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan penelitian data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan tentang orang-orang, perilaku yang dapat diamati sehingga menemukan kebenaran yang dapat diterima oleh akal sehat
manusia.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.2. Alasan Ketertarikan Peneliti Acknowledge