Kesimpulan ANALISIS PENERAPAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA BADAN USAHA KOPERASI (Studi Kasus Pada Primer Koperasi UPN “Veteran” Jatim).

57 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dengan berakhirnya penelitian ini, maka peneliti dapat mengambil suatu kesimpulan dan suatu gambaran yang sangat jelas mengenai penerapan pengendalian internal pada badan usaha koperasi, karena menurut survey sebelum penelitian ini berlangsung peneliti menemukan ada beberapa kekurangan yang terjadi pada koperasi terkait penerapan sistem pengendalian internal. Pada dasarnya koperasi pada penelitian ini memiliki pandangan yang sama mengenai pemahaman pengendalian internal yaitu peraturan dan prosedur yang dibuat oleh perusahaan dalam hal ini koperasi untuk dilaksanakan oleh semua staf perusahaan sebagai pedoman pelaksanaan tanggungjawab agar tujuan dari semua aktivitas dapat dicapai. Pada awal periode koperasi menyusun perencanaan dan anggaran sebagai dasar pelaksanaan aktivitas koperasi. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja RAPB ini setiap akhir periode dievaluasi dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pertanggungjawabkan oleh pengurus dalam Rapat Anggota Tahunan RAT. Sistem pengendalian internal pada pengelolaan keuangan koperasi dilakukan dengan adanya pencatatan dari setiap transaksi yang terjadi. Dari setiap unit usaha koperasi dilakukan pemisahan dari masing-masing biaya yang dikeluarkan. Sistem pengendalian pada pengelolaan keuangan ini selalu diatur oleh koperasi itu sendiri, tentunya dengan mempertimbangkan manfaat dari pengeluaran biaya tersebut. Sistem pengendalian internal pada aktivitas koperasi memerlukan prosedur dan pembagian yang jelas mengenai tugas dan tanggungjawab dari masing-masing pihak. Hal ini dilakukan agar tujuan dari organisasi koperasi dapat tercapai. Walaupun sudah baik dalam pelaksanaannya, tetapi masih ada kendala pada 1 orang pegawai koperasi yang kurang mahir dan terampil sehingga dalam tugasnya terkadang masih dibantu oleh pegawai yang lain. Selain itu dalam penerapan analisis resiko kredit koperasi ini hanya menerapkan pemotongan provisi asuransi. Karena anggota yang meminjam semua diberlakukan dengan sistem potong gaji. Dengan begitu tidak akan merugikan koperasi dan mengatisipasi adanya kredit macet. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pada proses penyampaian informasi dan komunikasi antara pegawai dan pengurus, koperasi menggunakan media rapat untuk membahas semua permasalahan yang ada dan mencari penyelesaian dari permasalahan tersebut. Sistem pengawasan juga dilaksanakan oleh pihak yang berwenang dan dilakukan dengan media yang mendukung sistem pengawasan tersebut. Sistem pengendalian internal pada pengelolaan sumber daya manusia, koperasi sering mengikut sertakan pada pelatihan yang diadakan oleh Dinas Koperasi. Hal ini bertujuan memberikan pembekalan dan mengetahui perkembangan informasi terbaru mengenai pengelolaan koperasi. Jika ada program kerja yang baru staf koperasi juga diberi training agar pekerjaan lebih tertata dan bertanggungjawab atas tugasnya.

5.2. Saran