auditor sebagai tim audit perusahaan tersebut sehingga auditor pun juga cenderung ingin mendukung lebih cepat mempublikasikan laba perusahaan
tersebut agar auditor dapat mempertahankan klien nya yang berpeluang berkualitas baik the client service theory.
Adanya Dasar pemikiran Menurut Asthon et,al. 1984 dalam kutipan penelitian Andi Kartika 2009 ,Perusahaan publik yang mengumumkan tingkat
profitabilitas yang rendah cenderung mengalami penerbitan laporan keuangan auditan dari auditor yang lebih panjang daripada perusahaan non publik. Hal ini
diperkuat dengan adanya penelitian Subekti dan Widiyanti 2004 bahwa menurutnya Tingkat profitabilitas yang lebih rendah akan akan mengacu
kemunduran publikasi laporan keuangan auditan. Adanya tingkat profitabilitas yang tinggi juga mempengaruhi pasar terhadap pengumuman laporan keuangan
auditan tersebut. Jadi semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan , semakin pendek Audit Delay nya karena kita ketahui jika profit nya tinggi kecenderungan
perusahaan tidak akan menunda penyampaian informasi yang berisi berita baik, sehingga goodnews tersebut dapat segera disampaikan kepada para investor dan
pengguna laporan keuangan lainnya.
H1 = Tingkat profitabilitas perusahaan memiliki pengaruh terhadap Audit Delay
2.3.2 Pengaruh Proporsi Hutang DEBT terhadap Audit Delay DELAY
Adanya Proporsi hutang terhadap total aset menunjukkan adanya besarnya hutang perusahaan untuk mendanai aset perusahaannya . Dua alasan Dugaan logis
menurut carslaw dan kaplan 1991 terhadap variabel ini adalah yang pertama
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bahwa semakin tinggi proporsi hutang perusahaan semakin meningkat pula kegagalan perusahaan dan dapat meningkatkan kekhawatiran tambahan auditor
terhadap penyajian kewajaran dan keandalan laporan keuangan. Rendahnya kesehatan laporan keuangan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya
kecurangan manajemen atau kesalahan yang tidak disengaja manajemen terkait dengan pengurangi staf. Kekhawatiran tersebut cenderung memperpanjang waktu
pengauditan yang dilakukan auditor sehingga memperlama penerbitan laporan keuangan auditan. Dugaan kedua adalah proses pengidentifikasian atau
pengauditan atas hutang lebih membutuhkan waktu lama dibandingkan pengauditan atas ekuitas, adanya transaksi hutang perusahaan sangatlah luas dan
kompleks dibandingkan dengan transaksi ekuitas. Besarnya proporsi hutang juga perlu diperhatian , mengingat adanya teori
stakeholder dimana perusahaan tidak dapat hidup tanpa adanya pemilik modal, hal ini mengacu bahwa perusahaan sebagian besar didanai oleh hutang atau modal.
Adanya hutang dan modal tersebut berpengaruh terhadap proporsi harta perusahaan, apakah cenderung didanai oleh hutang atau didanai oleh modal.
Apabila proporsi hutang perusahaan semakin meningkat pula kegagalan perusahaan dan dapat meningkatkan kekhawatiran tambahan auditor sehingga
kemungkinan lamanya Audit Delay. Dengan demikian hipotesis yang diajukan adalah:
H2 = Proporsi hutang perusahaan , memiliki pengaruh terhadap Audit Delay
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3.3 Pengaruh Perubahan Auditor CHANGE terhadap Audit Delay