Uji t Pengujian Hipotesis 1 Uji kesesuaian Model

3.4.2. Pengujian Hipotesis 3.4.2.1 Uji kesesuaian Model Uji kesesuaian model digunakan untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi dalam memprediksi variable Y dengan prosedur sebagai berikut: Ho: β1 = β2 = 0 artinya model regresi yang dihasilkan tidak cocok untuk mengetahui pengaruh X1, X2, X3 dan d terhadap Y. Hi: β1 ≠ β2 ≠ 0 artinya model regresi yang dihasilkan cocok untuk mengetahui pengaruh X1, X2, X3 dan d terhadap Y. 1. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 atau 5. 2. Kriteria dalam pengujian ini adalah sebagai berikut: a. Apabila tingkat signifikasi 0,05 Ho diterima dan Hi ditolak. b. Apabila tingkat signifikasi ≤ 0,05 Ho diterima dan Hi diterima.

3.4.2.2 Uji t

Untuk menguji signifikan atau tidaknya pengeruh X1, X2, X3 atau dummy terhadap Y digunakan uji t dengan prosedur sebagai berikut: Ho : β1 = 0 artinya tidak terdapat pengeruh yang signifikan X1, X2, X3 atau dummy terhadap Y. Ho : β1 ≠ 0 artinya terdapat pengeruh yang signifikan X1, X2, X3 atau dummy terhadap Y. 1. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 atau 5. 2. Kriteria dalam pengujian ini adalah sebagai berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Apabila tingkat signifikasi 0,05 Ho diterima dan Hi ditolak. b. Apabila tingkat signifikasi ≤ 0,05 Ho diterima dan Hi diterima. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia Pada tanggal 13 Juli 1992, Bursa Efek Indonesia diswastakan dan mulai menjalankan pasar saham di Indonesia, sebuah awal pertumbuhan baru setelah terhenti sejak didirikan pada awal abad ke-19 pada tahun 1912 dengan bantuan Kolonial Belanda, Bursa Efek pertama di Indonesia didirikan di Batavia, pusat pemerintahan kolonial Belanda yang dikenal sebagai Jakarta saat ini. Bursa Batavia sempat ditutup selama Perang Dunia pertama dan kemudian dibuka lagi pada tahun 1925. Selain Bursa Batavia, pemerintahan kolonial juga mengkeuangkan bursa pararel di Surabaya dan Semarang. Namun kegiatan bursa saham ini dihentikan lagi ketika terjadi pendudukan oleh tentara Jepang di Batavia. Pada tahun 1952, tujuh tahun setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, bursa saham dibuka lagi di Jakarta dengan memperdagangkan saham dan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan Belanda sebelum perang dunia. Kegiatan bursa saham kemudian berhenti lagi ketika pemerintahan meluncurkan program nasionalisasi pada tahun 1956. Sebelum tahun 1977, bursa saham dibuka kembali dan ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar Modal BAPEPAM, institusi baru dibawah Departemen Keuangan. Kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar saham pun mulai Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.