Presisi Validasi Metode Standar Adisi
Gambar 15. Gabungan Kurva baku dan kurva standar adisi rep 2
Gambar 16. Gabungan Kurva baku dan kurva standar adisi rep 3
Jika dilihat dari gambar 14, 15 dan 16 terlihat adanya perbedaan dari kurva baku dengan kurva standar adisi. Untuk mengetahui hal tersebut maka perlu
dilakukan uji signifikasi terhadap
slope
kurva baku dan kurva adisi. Uji signifikasi yang dilakukan adalah uji t
t-test
untuk melihat apakah ada signifikansi antara kurva baku dan kurva adisi.
Baku y = 0,0126x + 0,0027
Adisi y = 0,0103x + 0,0028
0,005 0,01
0,015 0,02
0,025 0,03
0,035 0,04
0,045
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5
Abs o
rba ns
i
Konsentrasi µgmL
Kurva Baku dan Kurva Adisi Rep 2 Konsentrasi vs Absorbansi
Baku Rep 2
Baku y = 0,0126x + 0,0027
Adisi y = 0,0092x + 0,0032
0,005 0,01
0,015 0,02
0,025 0,03
0,035 0,04
0,045
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5
Abs o
rba ns
i
Konsentrasi µgmL
Kurva Baku dan Kurva Adisi Rep 3 Konsentrasi vs Absorbansi
Baku Rep 3
Sebelum uji t dilakukan perlu dilakukan uji signifikasi dari standar deviasi
slope
kurva baku dan kurva adisi dengan uji F dan dilihat apakah hasilnya berbeda signifikan atau tidak. Dari hasil perhitungan yang ditunjukkan dalam
tabel IX dapat disimpulkan standar deviasi
slope
kurva adisi tidak ada perbedaan yang signifikan dengan
slope
kurva baku.
Tabel IX. Uji F standar deviasi baku dan adisi
F Hitung α
F Tabel Kesimpulan
Replikasi 1 2,778
0,05 7,146
Tidak signifikan Replikasi 2
1,778 Tidak signifikan
Replikasi 3 5,444
Tidak signifikan Tahap selanjut dilakukan uji t persamaan:
t =
√
Dimana b1 merupakan
slope
kurva adisi dan b2
slope
kurva baku. Selain itu perlu dilakukan perhitungan
degree of freedom
dengan persamaan:
Hasil perhitungan yang ditunjukkan dalam tabel X dapat disimpulkan
slope
dari tiap replikasi kurva adisi memberikan hasil yang signifikan terhadap kurva baku. Pada kurva adisi, semakin besar konsentrasi maka semakin menjauhi
kurva baku. Hal ini dapat disebabkan karena suhu untuk atomisasi tidak optimal sehingga tidak semua Pb pada larutan adisi dapat teratomisasi. Maka perlu adanya
optimasi yang dilakukan terhadap suhu pembakaran.