3.2. Analisis Masalah
3.2.1. Sistem Lelang Konvensional
Dalam sistem lelang konvensional, lelang dilakukan di hadapan banyak orang yang berkumpul di dalam satu ruangan. Lelang dipimpin
oleh pejabat lelang, untuk mendapatkan barang yang dilelang peserta harus melakukan penawaran. Peserta lelang akan melakukan penawaran yang
saling mengatasi dari penawaran peserta lain. Lelang selesai jika sudah
didapatkan penawar tertinggi atau jika waktu lelang sudah habis. 3.2.2.
Gambaran Sistem Yang Dikembangkan
Untuk mempermudah transaksi lelang, maka akan dibuat sistem baru yaitu sebuah Web Lelang Barang. Sistem ini digunakan untuk
memfasilitasi transaksi lelang barang baik sebagai penjual maupun pembeli. Sistem ini akan memberikan update penawaran terbaru secara
real-time agar memudahkan peserta dalam menentukan penawaran yang akan dilakukan dan memudahkan penjual dalam memantau harga barang.
Untuk dapat menjual atau melelang barang, pengguna harus terdaftar dalam sistem ini. Pengunjung dapat melakukan registrasi dengan
mengisikan data diri yang dibutuhkan. Untuk dapat menjual barang member harus login terlebih dahulu kemudian mengisikan data barang
yang akan dilelang. Demikian pula untuk melakukan penawaran, member harus login kemudian masuk ke halaman barang yang diinginkan
kemudian memasukkan penawaran.
Orang yang Terlibat dalam sistem: 1.
Member Member adalah orang yang telah mendaftar dalam sistem.
Member dapat memiliki 2 peranan yaitu: -
Penjual Orang yang menjual barang.
- Pembeli
Orang yang melakukan penawaran. 2.
Pengunjung Pengunjung merupakan pengguna web yang bukan member.
Proses yang menjadi fitur utama sistem ini merupakan proses membuat penawaran yang dilakukan oleh member yang berperan sebagai
pembeli. Gambaran umum proses membuat penawaran dan arsitektur sistem dapat dilihat pada gambar 3.1. dan gambar 3.2.
Gambar 3.1. Skema Proses Lelang
Gambar 3.2. Arsitektur Sistem
3.3. Perancangan Aplikasi