Konvensi dan Terminologi Pergeseran Kimia

Karya Tulis Ilmiah Divisi Biofisika: Fisika Nuklir oleh NLP Trisnawati 5 kimianya, sehingga efek ini dikenal sebagai pergeseran kimia chemical shift . Besarnya medan magnet yang dirasakan inti disebut medan magnet efektif : = 1 − � 2.9 dengan tetapan perisai : � = − = − 2.10 Pergeseran kimia dari proton dalam berbagai lingkungan disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2 Pergeseran Kimia dari 1 H Senyawa Pergeseran Kimia ppm Senyawa Pergeseran Kimia ppm Proton Metil 3 4 � 3 4 3 2 3 3 3 2 Proton Metilen Siklopropana Sikloheksana 3 2 Proton Metin 3 2 0.00 0,92 1,17 2,07 3,38 0,22 1,44 3,59 3,95 Proton olefinik 2 2 = 2 Sikloheksana Proton Asetilenik 2 = Proton Aromatik Benzena Naftalena Proton Aldehid 3 6 5 4,6 5,57 2,33 7,27 7,73 9,72 9,96

2.2.1 Konvensi dan Terminologi Pergeseran Kimia

Ada beberapa konvensi dan terminologi dari pergeseran kimia, diantaranya : 1 Meskipun pergeseran kimia tidak besar nilainya, garis resonansi inti yang diperoleh dari cuplikan menggambarkan bahwa perubahan medan lokal yang sangat kecil sekalipun dapat teramati. Pergeseran kimia cuplikan relatif terhadap acuan, didefinisikan : = � � − � � � � × 10 6 2.11 Dan dalam ungkapan ketergantungan pada frekuensi spektrum [15] : Karya Tulis Ilmiah Divisi Biofisika: Fisika Nuklir oleh NLP Trisnawati 6 = − � � � × 10 6 2.12 dimana � 1. Peristiwa efek perisai yang menggambarkan adanya medan magnet induksi sebesar B, yang ditimbulkan oleh peredaran elektron pada cincin benzena. Pergeseran kimia dari proton dalam berbagai lingkungan disajikan dalam Tabel 2. 2 Istilah up-field medan arah atas dan down field medan arah bawah biasanya digunakan untuk menggambarkan arah pergeseran kimia. Kedua istilah ini berawal dari keberadaan gelombang kontinu NMR yang spektrumnya merupakan hasil perpaduan antara sumber frekuensi tertentu dengan medan statik . Jika ditinjau dari transformasi Fourier NMR, frekuensi resonansi yang terjadi menggambarkan keadaan perisai atau ligkungan kimia inti bersangkutan. Perbedaan pergeseran kimia yang teramati, merupakan interaksi lokal antara inti dan lingkungan kimianya. 3 Untuk menentukan posisi pergeseran kimia dari komposisi cuplikan, digunakan pelarut acuan. Pembacaan pergeseran kimia dari spektrum komposisi cuplikan dimulai dari posisi pergeseran kimia pelarut acuan. Pelarut acuan ini berupa senyawa kimia. Persyaratan senyawa acuan yang digunakan dalam prosedur NMR umumnya harus memenuhi karakteristik sebagai berikut [Harry.G,1967] : a Spektrumnya jelas, beresonansi tunggal, dan mengalami sedikit pergeseran kimia terhadap resonansi cuplikan. b Frekuensi resonansinya bebas dari frekuensi alami cuplikan. c Mengandung sejumlah besar inti yang homogen dengan konsentrasi rendah.

2.2.2 Pembentukan Spin-spin

Dokumen yang terkait

Uji Penurunan Kadar Kolesterol Darah Marmot Jantan (Cavia porcelus) dari Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazoma ulmifolia Lamk)

2 72 82

Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol 96% Kulit Batang Kayu Jawa (Lannea coromandelica) dengan Metode Stabilisasi Sel Darah Merah secara In vitro.

3 36 80

PENGEMBANGAN MEDIA ELECTRIC BLOOD PADA PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA UNTUK Pengembangan Media Electric Blood pada Pembelajaran Sistem Peredaran Darah Manusia untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar.

0 5 11

PENGEMBANGAN MEDIA ELECTRIC BLOOD PADA PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIAUNTUK Pengembangan Media Electric Blood pada Pembelajaran Sistem Peredaran Darah Manusia untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar.

0 3 17

114859251 Sistem Peredaran Darah Manusia Human Blood Circulation System

0 1 4

Spektroskopi Nmr 2d 1h 600 MHz Berbasis Metabonomik pada Plasma Darah Sebagai Alat Diagnostik Potensial Tb Paru pada Anak Yang Cepat dan Spesifik.

0 4 7

TAP.COM - 1H NMR SPECTROSCOPY - DIREKTORI FILE UPI Kuliah NMR H

0 1 65

Pemanfaatan darah manusia yang kadaluarsa sebagai pengganti darah domba dalam pembuatan media Agar Darah Plat (ADP) The use of expired human blood as substitution of the sheep blood in preparation of Blood Agar Media (BAM)

0 0 7

PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN GULA DARAH SEWAKTU PADA SPESIMEN WHOLE BLOOD DAN PLASMA EDTA MENGGUNAKAN POCT - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 1 8

PERBEDAAN HITUNG JUMLAH TROMBOSIT YANG SEGERA DIPERIKSA DAN DITUNDA PADA SAMPEL WHOLE BLOOD Manuscript

0 1 10