Pembentukan Spin-spin merupakan durasi dari pulsa RF. Pemberian pulsa RF menyebabkan magnetisasi M

Karya Tulis Ilmiah Divisi Biofisika: Fisika Nuklir oleh NLP Trisnawati 6 = − � � � × 10 6 2.12 dimana � 1. Peristiwa efek perisai yang menggambarkan adanya medan magnet induksi sebesar B, yang ditimbulkan oleh peredaran elektron pada cincin benzena. Pergeseran kimia dari proton dalam berbagai lingkungan disajikan dalam Tabel 2. 2 Istilah up-field medan arah atas dan down field medan arah bawah biasanya digunakan untuk menggambarkan arah pergeseran kimia. Kedua istilah ini berawal dari keberadaan gelombang kontinu NMR yang spektrumnya merupakan hasil perpaduan antara sumber frekuensi tertentu dengan medan statik . Jika ditinjau dari transformasi Fourier NMR, frekuensi resonansi yang terjadi menggambarkan keadaan perisai atau ligkungan kimia inti bersangkutan. Perbedaan pergeseran kimia yang teramati, merupakan interaksi lokal antara inti dan lingkungan kimianya. 3 Untuk menentukan posisi pergeseran kimia dari komposisi cuplikan, digunakan pelarut acuan. Pembacaan pergeseran kimia dari spektrum komposisi cuplikan dimulai dari posisi pergeseran kimia pelarut acuan. Pelarut acuan ini berupa senyawa kimia. Persyaratan senyawa acuan yang digunakan dalam prosedur NMR umumnya harus memenuhi karakteristik sebagai berikut [Harry.G,1967] : a Spektrumnya jelas, beresonansi tunggal, dan mengalami sedikit pergeseran kimia terhadap resonansi cuplikan. b Frekuensi resonansinya bebas dari frekuensi alami cuplikan. c Mengandung sejumlah besar inti yang homogen dengan konsentrasi rendah.

2.2.2 Pembentukan Spin-spin

Bila dalam suatu senyawa mempunyai lebih dari satu kelompok proton yang ekivalen berada dalam lingkungan elektrik yang sama ada kemungkinan terjadi interaksi spin-spin dengan proton-proton yang non ekivalen. Interaksi tersebut terjadi melalui ikatan elektron. Energi interaksi berbentuk , . , yang besarnya tidak bergantung pada temperatu maupu . J adalah tetapan kopling spin, berdimensi energi, yang dinyatakan dalam hertz atau siklus per detik. J kolping merupakan sifat intrinsik dari molekul yang konstan tanpa memperhatikan kuat medan magnet statik . Interaksi ini akan mengakibatkan terjadinya pemecahan splitting pada setiap sinyal dari proton yang ekivalen, dimana intensitas setiap garis ditentukan oleh besarnya kemungkinan keadaan spin spin state . Contoh suatu sistem 3 dimana = 1 2 dan = 3 2 . Sinyal dari inti proton A akan pecah menjadi 2 ∙ 3 2 + 1 = 4, karena adanya interaksi dengan inti Karya Tulis Ilmiah Divisi Biofisika: Fisika Nuklir oleh NLP Trisnawati 7 proton B. Sebaliknya inti B juga akan split menjadi dua karena adanya interaksi dengan inti A. Untuk inti 3 , masing-masing inti B mempunyai dua kemungkinan keadaan spin yaitu + 1 2 � − 1 2 . keadaan spin dari tiga kelompok inti ekuivalen 3 adalah sebagai berikut : Inti Ekuivalen � � � Bobot Statistik 1 2 3 32 ½ ½ ½ - ½ - ½ - ½ - 32 1 3 3 1 Keadaan spin dari inti A hanya dan saja masing-masing dengan bobot statistik 1:1. Jadi spektrum NMR dari inti A adalah quartet dengan bobot 1:3:3:1 dan inti 3 adalah doublet dengan bobot statistik 1:1. Secara umum jika ada inti ekuivalen tipe A berinteraksi dengan inti tipe B, maka sinyal A mempunyai 2 ∙ + 1 komponen dan sinyal B mempunyai 2 ∙ + 1 komponen. Diagram tingkat energi spin inti tanpa inti tetangga, satu inti tetangga, dan tiga inti tetangga ditunjukkan pada Gambar 5 [21] . Gambar 2.1 Pembelahan spin-spin akibat inti tetangga Karya Tulis Ilmiah Divisi Biofisika: Fisika Nuklir oleh NLP Trisnawati 8 Secara umum resonansi terpecah oleh pengaruh inti tetangga dalam N + 1 resonansi untuk spin ½. Tingkat-tingkat energi ini menunjukkan sistem inti tunggal homonuclear dari kopling spin. Bila tidak ada spin-spin tetangga, garis resonansi yang teramati jumlahnya satu. Satu spin tetangga menghasilkan dua resonansi dengan intensitas yang sama 1:1. Dua spin tetangga menghasilkan tiga garis resonansi dengan perbandingan intensitas 1:2:1, dan tiga inti tetangga menghasilkan empat garis resonansi dengan perbandingan intensitas 1:3:3:1. Gambar 2.6 menunjukkan spektrum etilbenzena dengan acuan tetrametilsilane TMS pada pergeseran kimia nol ppm. Semua spin tetangga pada molekul etilbenzena mempunyai spin ½. Tiga proton menghasilkan resonansi pada 1,25 ppm yang mengalami tiga pemecahan splitting , dengan perbandingan intensitas 1:2:1 triplet . Dua proton menghasilkan resonansi pada 3,25 ppm yang mengalami empat pemecahan dengan perbandingan intensitas 1:3:3:1 quartet .

2.3 Waktu Relaksasi Spin Kisi T

Dokumen yang terkait

Uji Penurunan Kadar Kolesterol Darah Marmot Jantan (Cavia porcelus) dari Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazoma ulmifolia Lamk)

2 72 82

Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol 96% Kulit Batang Kayu Jawa (Lannea coromandelica) dengan Metode Stabilisasi Sel Darah Merah secara In vitro.

3 36 80

PENGEMBANGAN MEDIA ELECTRIC BLOOD PADA PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA UNTUK Pengembangan Media Electric Blood pada Pembelajaran Sistem Peredaran Darah Manusia untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar.

0 5 11

PENGEMBANGAN MEDIA ELECTRIC BLOOD PADA PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIAUNTUK Pengembangan Media Electric Blood pada Pembelajaran Sistem Peredaran Darah Manusia untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar.

0 3 17

114859251 Sistem Peredaran Darah Manusia Human Blood Circulation System

0 1 4

Spektroskopi Nmr 2d 1h 600 MHz Berbasis Metabonomik pada Plasma Darah Sebagai Alat Diagnostik Potensial Tb Paru pada Anak Yang Cepat dan Spesifik.

0 4 7

TAP.COM - 1H NMR SPECTROSCOPY - DIREKTORI FILE UPI Kuliah NMR H

0 1 65

Pemanfaatan darah manusia yang kadaluarsa sebagai pengganti darah domba dalam pembuatan media Agar Darah Plat (ADP) The use of expired human blood as substitution of the sheep blood in preparation of Blood Agar Media (BAM)

0 0 7

PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN GULA DARAH SEWAKTU PADA SPESIMEN WHOLE BLOOD DAN PLASMA EDTA MENGGUNAKAN POCT - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 1 8

PERBEDAAN HITUNG JUMLAH TROMBOSIT YANG SEGERA DIPERIKSA DAN DITUNDA PADA SAMPEL WHOLE BLOOD Manuscript

0 1 10