Waktu Relaksasi Spin Kisi T

Karya Tulis Ilmiah Divisi Biofisika: Fisika Nuklir oleh NLP Trisnawati 8 Secara umum resonansi terpecah oleh pengaruh inti tetangga dalam N + 1 resonansi untuk spin ½. Tingkat-tingkat energi ini menunjukkan sistem inti tunggal homonuclear dari kopling spin. Bila tidak ada spin-spin tetangga, garis resonansi yang teramati jumlahnya satu. Satu spin tetangga menghasilkan dua resonansi dengan intensitas yang sama 1:1. Dua spin tetangga menghasilkan tiga garis resonansi dengan perbandingan intensitas 1:2:1, dan tiga inti tetangga menghasilkan empat garis resonansi dengan perbandingan intensitas 1:3:3:1. Gambar 2.6 menunjukkan spektrum etilbenzena dengan acuan tetrametilsilane TMS pada pergeseran kimia nol ppm. Semua spin tetangga pada molekul etilbenzena mempunyai spin ½. Tiga proton menghasilkan resonansi pada 1,25 ppm yang mengalami tiga pemecahan splitting , dengan perbandingan intensitas 1:2:1 triplet . Dua proton menghasilkan resonansi pada 3,25 ppm yang mengalami empat pemecahan dengan perbandingan intensitas 1:3:3:1 quartet .

2.3 Waktu Relaksasi Spin Kisi T

1 Dua mekanisme relaksasi yang terkait dengan spin-spin inti tereksitasi yaitu relaksasi transversal atau relaksasi spin-spin T 2 , dan relaksasi longitudinal atau relaksasi spin-kisi T 1 . Relaksasi transversal lebih cepat daripada relaksasi longitudinal, dengan demikian tetapan waktu spin-spin 2 lebih kecil daripada tetapan waktu spin-kisi 1 . Relaksasi spin-kisi 1 merupakan proses mempertahankan keseimbangan termal pada sistem spin melalui pertukaran energi dengan gerakan termal normal molekul-molekul disekitarnya. Kontak termal ini adalah akibat dari interaksi momen magnetik secara acak, fluktuasi medan magnet, dan akibat gerakan termal inti-inti molekul. Dari persamaan 2.3, bila H 1 pada bidang x-y dan H pada arah z, H 1 berotasi dengan kecepatan sudut �, superposisi antara sunstitusi persamaan 2.6 ke persamaan 2.3 dan komponen magnetisasi M tanpa medan H 1 dalam keadaan setimbang diperoleh persamaan Bloch lengkap sebagai berikut [Harry.G, 1967] : = 1 sin � + − 2 2.13 = 1 cos � − − 2 2.14 = − 1 sin � − 1 − − 1 2.15 Kembalinya kenilai kesetimbangannya ditandai oleh adanya relaksasi spin-kisi. Dalam arah sumbu-z, magnetisasi menuju kenilai kesetimbangan dengan tetapan Karya Tulis Ilmiah Divisi Biofisika: Fisika Nuklir oleh NLP Trisnawati 9 waktu 1 . Untuk kasus = dan tanpa medan RF, komponen longitudinal dari persamaan 2.15 dapat dituliskan : = − 1 2.16 Persamaan 2.15 disebut persamaan Bloch I. Integrasi persamaan 2.16 menjadi : − − = − 1 2.17 dan dengan syarat awal = − pada = 0, persamaan 2.17 dapat dituliskan : − = − 1 1 + ln ⁡−2 2.18 Dalam bentuk eksponensial persamaan 2.18 dituliskan menjadi : = 1 − 2 exp⁡ − t T 1 2.18 Persamaan 2.17 dapat dituliskan dalam bentuk logaritma sebagai berikut : ln − = − 1 2.19 Terlihat bahwa ln − berbanding lurus dengan waktu pengulangan t dan berbanding terbalik dengan waktu relaksasi spin-kisi T 1 . Gerakan molekuler yang menyebabkan fluktuasi medan magnet pada frekuensi resonansi tertentu menimbulkan relaksasi inti. Relaksasi yang dibangkitkan dengan interaksi antara momen dipol magnetik inti dengan tetangganya disebut relaksasi dipol-dipol. Frekuensi distribusi gerakan molekul acak dinyatakan dengan kerapatan spektral, dan dirumuskan sebagai berikut: � = � 1+ � 2 � 2 2.20 dimana � adalah waktu relaksasi yang merupakan skala waktu karakteristik gerakan molekuler. Besarnya laju relaksasi 1 1 tergantung dari besarnya fluktuasi medan dan kerapatan spektral pada frekuensi resonansi � dengan hampiran : 1 1 = 3 10 4 2 6 � 1+ � 2 � 2 + 4 � 1+4 � 2 � 2 2.21 Optimalisasi parameter yang berkaitan dengan pengukuran waktu spin-kisi T 1 dengan asumsi sudut presisi tidak tepat 90 o dan 180 o . Dalam beberapa eksperimen menunjukkan bahwa sudut presisi menyimpang dari sudut idealnya 90 o dan 180 o .

2.4 Waktu Relaksasi Spin-spin T

Dokumen yang terkait

Uji Penurunan Kadar Kolesterol Darah Marmot Jantan (Cavia porcelus) dari Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazoma ulmifolia Lamk)

2 72 82

Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol 96% Kulit Batang Kayu Jawa (Lannea coromandelica) dengan Metode Stabilisasi Sel Darah Merah secara In vitro.

3 36 80

PENGEMBANGAN MEDIA ELECTRIC BLOOD PADA PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA UNTUK Pengembangan Media Electric Blood pada Pembelajaran Sistem Peredaran Darah Manusia untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar.

0 5 11

PENGEMBANGAN MEDIA ELECTRIC BLOOD PADA PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIAUNTUK Pengembangan Media Electric Blood pada Pembelajaran Sistem Peredaran Darah Manusia untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar.

0 3 17

114859251 Sistem Peredaran Darah Manusia Human Blood Circulation System

0 1 4

Spektroskopi Nmr 2d 1h 600 MHz Berbasis Metabonomik pada Plasma Darah Sebagai Alat Diagnostik Potensial Tb Paru pada Anak Yang Cepat dan Spesifik.

0 4 7

TAP.COM - 1H NMR SPECTROSCOPY - DIREKTORI FILE UPI Kuliah NMR H

0 1 65

Pemanfaatan darah manusia yang kadaluarsa sebagai pengganti darah domba dalam pembuatan media Agar Darah Plat (ADP) The use of expired human blood as substitution of the sheep blood in preparation of Blood Agar Media (BAM)

0 0 7

PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN GULA DARAH SEWAKTU PADA SPESIMEN WHOLE BLOOD DAN PLASMA EDTA MENGGUNAKAN POCT - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 1 8

PERBEDAAN HITUNG JUMLAH TROMBOSIT YANG SEGERA DIPERIKSA DAN DITUNDA PADA SAMPEL WHOLE BLOOD Manuscript

0 1 10