Kewirausahaan Spirit of Entrepreneurship Waralaba Franchising

Rp. 200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000 b. Usaha menengah merupakan entitas usaha yang memiliki kekayaan bersih Rp. 200.000.000 sampai Rp. 10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. D. Departemen Keuangan : www.google.co.id diunduh 2332011. UKM adalah perusahaan yang memiliki omset maksimum Rp 600.000.000 per tahun dan atau asset maksimum Rp 600.000.000 di luar tanah dan bangunan.

2.2.2. Kewirausahaan Spirit of Entrepreneurship

Setiap perusahaan harus selalu berorientasi ke pasar agar tidak mati. Perusahaan yang mati adalah perusahaan yang tidak memberi apa yang siap dibeli orang. Tantangan yang dihadapi setiap organisai adalah perubahan yang tidak pernah berakhir. Perubahan merupakan fenomena kehidupan yang mengharuskan setiap organisasi bahkan setiap manusia untuk mempunyai kemampuan dan daya penyesuaian yang tinggi terhadap segala bentuk kemungkinan terjadinya perubahan akibat munculnya produk dan jasa sebagai pemenuhan manusia Kao 1991:23 berpendapat perusahaan yang dalam pengembangan usahanya perlu menggunakan strategi yang disebut sebagai strategi kewirausahaan dan keinginan pasar yang didalamnya terdapat strategi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. objektif dan fundamental agar perusahaan dapat terus memenuhi kebutuhan dan keinganan konsumen. Semangat wirausaha yang harus dimiliki adalah dapat menyesuaikan perusahaan terhadap situasi yang terus berubah-ubah karena berorientasi ke depan, bermotivasi tinggi, percaya diri, dan dapat fleksibel terhadap situasi dan kondisi serta memiliki perencanaan dalam menjalankan usahanya.

2.2.3. Waralaba Franchising

Waralaba adalah persetujuan lisensi menurut hukum antara suatu perusahaan penyelenggara dengan penyalur atau perusahaan lain untuk melaksanakan usaha Suryana, 2007 Menurut Black, yang dimuat dalam Blacks Law Dict: Widjaya, 2004:7 “Franchise is a license from owner of a trademark or tradename permitting another to sell a product or service under the name or the mark.“ Sedangkan menurut pemerintah, waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang danatau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan danatau digunakan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. oleh pihak lain berdasarkan perjanjian Waralaba Undang-undang Republik Indonesia No 31 tahun 2008 tentang Waralaba. Terdapat dua belah pihak yang terlibat dalam perjanjian waralaba, yaitu Franchisor dan Franchisee. 1. Franchisor atau Pemberi Waralaba adalah orang perseorangan atau badan usaha yang memberikan hak untuk memanfaatkan danatau menggunakan waralaba yang dimilikinya kepada penerima waralaba. 2. Franchisee atau Penerima Waralaba adalah orang perseorangan atau badan usaha yang diberikan hak oleh pemberi waralaba untuk memanfaatkan danatau menggunakan waralaba yang dimiliki pemberi waralaba Undang-undang Republik Indonesia No 31 tahun 2008 tentang waralaba Kerja sama antara Franchisor dengan Franchisee yaitu Franchisor mengizinkan Franchisee untuk menggunakan nama, tempat daerah, bimbingan, latihan karyawan, periklanan dan pembekalan materi Suryana, 2007:115. Dukungan awal dari Franchisor kepada Franchisee meliputi salah satu atau keseluruhan dari aspek-aspek, seperti pemilihan tempat, rencana bangunan, pembelian peralatan, pola arus kerja, pemilihan karyawan, periklanan, bantuan pada acara pembukaan. Dalam pelaksanaan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. usaha waralaba para Franchisor dan Franchisee melakukan perjanjian. Beberapa persetujuannya yaitu: Tabel 2.1: Persetujuan antara Franchisor dan Franchisee Franchisor setuju untuk: Franchisee setuju untuk: - Memberikan suatu wilayah - Menyelenggarakan perusahaan sendiri kepada Franchisee dengan persyaratan yang - Menyediakan sejumlah latihan diajukan Franchisor dan manajemen perusahaan - Menginvestasikan bantuan - Memberikan barang dagangan jumlah minimum tertentu dengan harga yang bersaing - Membayar kepada suatu - Memberikan nasihat kepada jumlah tertentu Franchisee tentang lokasi - Membangun atau bila tidak perusahaan dan desain menyediakan fasilitas bangunan. perusahaan seperti yang telah - Memberikan bantuan finansial disetujui oleh Franchisor kepada Franchisee - Membeli persediaan material standar lainnya dari franchisor atau pemasok yang telah disetujui Sumber: Vernon A. Musselman-John H. Jackson, Introduction to Modern Bussiness 9th ed, 1984 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Menurut Zimmerer 1996 yang dikutip oleh Suryana 2007:116, keuntungan dari kerja sama waralaba Franchising adalah: 1. Pelatihan, pengarahan dan pengawasan yang berlanjut dari Franchisor 2. Bantuan finansial. Biasanya biaya awal pembukaan sangat tinggi, sedangkan sumber modal dari perusahaan waralaba sangat terbatas. 3. Keuntungan dari penggunaan nama, merek dan produk yang telah dikenal Disamping beberapa keuntungan diatas, kerja sama waralaba tidak selalu menjamin keberhasilan karena sangat bergantung pada jenis usaha dan kecakapan para wirausaha. Kerugian yang mungkin terjadi dari jenis usaha waralaba Franchising menurut Zimmerer 1996 yang dikutip oleh Suryana 2007:117 adalah: 1. Program latihan tidak sesuai dengan yang diharapkan 2. Pembatasan kreativitas penyelenggaraan usaha Franchisee 3. Franchisee jarang memiliki hak untuk menjual perusahaannya kepada pihak lain tanpa menawarkan terlebih dahulu kepada pihak Franchisor dengan harga yang sama Baik merintis usaha baru maupun waralaba, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan seperti tampak pada tabel 2.2 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 2.2: Kelebihan dan kekurangan waralaba dibanding merintis usaha BENTUK KELEBIHAN KELEMAHAN Merintis - Gagasan murni - Pengakuan nama Usaha - Bebas beroperasi Kurang starting - Fleksibel dan mudah - Fasilitas inefisien Pengaturan - Penuh ketidak pastian - Persaingan kurang Diketahui Kerja sama - Mendapat pengalaman - Kreativitas tidak Manajemen dalam nama, teknik berkembang Franchising metode produksi, - Rentan terhadap pelatihan, perubahan Franchisor bantuan modal - Kurang Mandiri - Penggunaan nama, merek yang sudah Dikenal Sumber: Vernon A. Musselman-John H. Jackson, Introduction to Modern Business, 9th ed,1984 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2.2.4. Sistem Informasi Akuntansi 2.2.4.1.Pengertian Sistem