Penyelesaian di luar Pengadilan Non Litigasi

Sedangkan pada khususnya, ketentuan-ketentuan pada permasalahan tersebut tercantum dan diatur dalam UUPK pada Bab IV Tentang Perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha pada Pasal 8 ayat 1 huruf a, b dan c yang menyatakan bahwa : ” 1 Pelaku usaha dilarang memproduksi danatau memperdagangkan barang danatau jasa yang : a. Tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan. b. Tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto, dan jumlah dalam hitungan sebagaimana yang dinyatakan dalam label atau etiket barang tersebut. c. Tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan jumlah dalam hitungan menurut ukuran yang sebenarnya. Bertolak dari banyaknya ketentuan-ketentuan yang dilanggar oleh para pelaku usaha tersebut, maka penyusun memutuskan untuk mengangkat permasalahan sengketa antara Ibu Fony dengan Toko Hokky Surabaya, serta memberikan jalan keluar bagi para konsumen lain yang merasa dirugikan oleh tindakan-tindakan tersebut seperti yang dilakukan oleh Toko Hokky Surabaya tersebut.

2.1. Upaya Hukum Sengketa konsumen dalam Kasus Pengurangan Berat Bersih

Penyelesaian sengketa konsumen menurut UUPK dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : 25

2.1.1. Penyelesaian di luar Pengadilan Non Litigasi

1. Penyelesaian secara damai oleh pihak yang bersengketa. 25 Susanti adi nugroho, Proses Penyelesaian sengketa konsumen ditinjau dari hukum acara serta kendala implementasinya, Jakarta, Prenada media group, 2008, cetakan I, hal.98. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Penyelesaian sengketa konsumen sebagaimana dimaksud pada Pasal 45 ayat 2 UUPK yang menyatakan : “ Penyelesaian sengketa konsumen dapat ditempuh melalui Pengdilan atau di luar pengadilan berdasarkan pilihan sukarela para pihak yang bersengketa. “ Jadi dengan kata lain tidak menutup kemungkinan dilakukanya Penyelesaian secara damai oleh para pihak yang bersengketa, yaitu pelaku usaha dan konsumen, tanpa melalui pengadilan atau badan penyelesaian sengketa konsumen, dan sepanjang tidak bertentangan dengan UUPK. 26 2. Penyelesaian melalui lembaga yang berwenang. a. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen BPSK Suatu badan yang dibentuk oleh pemerintah untuk penyelesaian sengketa konsumen di luar Pengadilan. Dengan adanya BPSK maka penyelesaian sengketa konsumen dapat dilakukan secara cepat, mudah dan murah. Cepat karena UUPK menentukan dalam tenggang waktu 21 hari kerja BPSK wajib memberikan putusanya. Mudah karena prosedur administratif dan proses pengambilan putusan yang sangat sederhana. Murah kerena pada biaya perkara yang terjangkau. 27 26 Ibid, hal.99. 27 Ibid, hal 99. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tahap-tahap Penyelesaian sengketa di BPSK adalah sebagai berikut. tahap pengajuan gugatan, permohonan diajukan secara tertulis kepada sekertariat BPSK. Kemudian apabila memenuhi syarat akan dilanjutkan ke acara pemanggilan pelaku usaha, serta pelaku usaha berkewajiban memberikan jawaban untuk diajukan pada persidangan pertama yang beracarakan pemilihan alternatif penyelesaian yang akan digunakan, yaitu : 28 Konsiliasi, mediasi ataupun arbitrase. 1 Konsiliasi : suatu proses penyelesaian sengketa di antara para pihak dengan melibatkan pihak ketiga yang netral dan tidak memihak. 2 Mediasi : Proses negosiasi penyelesaian sengketa atau pemecahan masalah di mana pihak-pihak ketiga yang tidak memihak bekerja sama dengan para pihak yang bersengketa membantu memperoleh kesepakatan perjanjian yang memuaskan. 3 Arbitrase : cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar Pengadilan, yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa. Setelah itu yang terakhir adalah tahap putusan, keputusan majelis BPSK sedapat mungkin didasarkan atas musyawarah untuk mencapai mufakat, namun jika telah diusahakan sungguh-sungguh 28 Ibid, hal 104. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. ternyata tidak berhasil mencapai mufakat, maka akan dilakukan dengan suara terbanyak. a. Lembaga Perlindungan Konsumen Surabaya LPKS LPKS adalah sebuah lembaga non profit dan independen yang bergerak di bidang perlindungan dan pemberdayaan kepada konsumen. Lembaga ini diakui di dalam UUPK pada BAB IX. Didalam UUPK, LPKS adalah termasuk dalam kategori Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat, yaitu lembaga non pemerintah yang terdaftar dan diakui oleh pemerintah yang mempunyai kegiatan maenangani perlindungan konsumen. Walaupun dikatakan sebagai yang selama ini disebut “independen” , tetapi Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat ini tetap harus didaftarkan dan mendapat pengakuan Pemerintah dan mendapat tugas-tugas yang diatur oleh Pemerintah. 29 Tahap penyelesaian di LPKS adalah pengaduan masuk secara resmi disertai bukti-bukti dan nota pembelian yang dimuat dalam surat pengaduan oleh konsumen yang dalam kasus ini Ibu Fony menyertakan identitas lengkap sebagai konsumen yang telah dirugikan, disertai dengan bukti-bukti seprti nota pembelian dan dengan menceritakan permasalahan yang terjadi dalam kasusnya 29 Ahmad Miru Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2004, hal. 214. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kemudian pihak LPKS mengirimkan Surat Klarifikasi kepada pihak yang diadukan oleh konsumen yang dalam kasus ini pihak teradu adalah Toko Hokky selaku Pelaku usaha dengan harapan ada kebenaran sengketa dari kedua belah pihak, surat klarifikasi mempunyai batas hingga 7 hari, kalau teradu tidak memberikan surat balasan dari surat klarifikasi tersebut akan diberikan surat somasi denagn batas waktu 7 hari juga dan sendainya tidak ditanggapi juga maka akan dilimpahkan ke Pengadilan Negeri. Akan tetapi kebanyakan pihak teradu pelaku usaha langsung menanggapi surat klarifikasi, setelah pihak LPKS menrima surat balasan tersebut akan dipelajari dan dicek keseluruhan apakah memang benar adanya permasalahn yang diadukan oleh konsumen, setelah adanya kebenaran tentang permasalahan tersebut maka pihak LPKS menghubungi kedua belah pihak untuk menentukan kapan dan dimana mediasi dilakukan. Setelah waktu dan tempat ditentukan maka mediasi dilakukan dengan kehadiran kedua belah pihak dan para mediator yang berasal dari LPKS dalam mediasi ini kedua belah pihak diberikan hak sepenuhnya untuk menentukan jalan keluar karena di sini LPKS hanya sebagai penengah dan membantu mencari solusi yang terbaik untuk kedua belah pihak. selanjutnya melalui berbagai pendapat serta keterangan oleh pihak–pihak terkait kemudian tercapailah hasil atau jalan keluar yang terbaik bagi kedua belah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pihak dimana salah satu pihak tidak ada yang merasa dirugikan serta tidak ada unsur paksaan dari siapapun. Seperti hasil yang tercapai dalam sengketa Ibu Fony dengan Toko Hokky Surabaya yang dimana keduanya sama-sama merasa puas. Kemudian pihak LPKS selaku mediator akan membuat Berita Acara Penyelesaian BAP dan para pihak harus mematuhi isi dari BAP tersebut karena kedua belah pihak telah sepakat dengan jalan keluar yang dihasilkan dalam mediasi tadi. Namun apabila tidak mencapai kesepakatan, maka sengketa dapat diteruskan ke Pengadilan Negeri atau ke BPSK. 30

2.1.2. Penyelesaian Sengketa Konsumen melalui Peradilan Umum Litigasi

Dokumen yang terkait

Aspek Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Polis Bancassurance / Produk Kerjasama antara Bank dan Perusahaan Asuransi (Studi Kasus PT. Sun Life Financial Medan).

2 73 128

Aspek Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Polis Bancassurance / Produk Kerjasama antara Bank dan Perusahaan Asuransi (Studi Kasus PT. Sun Life Financial Medan).

6 67 128

Pertanggungjawaban Perbuatan Hukum Perseroan Yang Dimuat Dalam Akta Notaris (Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Dan Kitab Undang-Undanghukum Perdata)

0 47 193

Kendala-Kendala Yang Dihadapi Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Dalam Mengimplementasikan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999

6 80 130

ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN KONSUMEN AKIBAT ADANYA PENGURANGAN BERAT BERSIH TIMBANGAN PADA PRODUK MAKANAN DALAM KEMASAN YANG DILAKUKAN OLEH PELAKU USAHA

0 6 17

ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN KONSUMEN AKIBAT ADANYA PENGURANGAN BERAT BERSIH TIMBANGAN PADA PRODUK MAKANAN DALAM KEMASAN YANG DILAKUKAN OLEH PELAKU USAHA

0 5 8

PELANGGARAN HAK AZASI MANUSIA BERAT PADA

0 0 16

PERAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) SURAKARTA DALAM MELINDUNGI HAK-HAK KONSUMEN

0 0 100

PELANGGARAN HAK-HAK KONSUMEN OLEH PELAKU USAHA DALAM PENGURANGAN BERAT BERSIH TIMBANGAN PADA PRODUK MAKANAN DALAM KEMASAN ( Studi Kasus Sengketa antara Toko Hokky Surabaya dan Ibu Fony )

0 1 38

PERLINDUNGAN KONSUMEN ATAS ADANYA PENGURANGAN BERAT BERSIH TIMBANGAN YANG DILAKUKAN OLEH PELAKU USAHA - Repository UNRAM

0 0 18