25
3. Semantik
Semantik dalam skema van Dijk dikiategorikan sebagai makna vocal local meaning, yakni makna yang muncul dari hubungan antarkalimat,
hubungan antarproposisi yang membangun makna tertentu dalam suatu bangunan teks. Analisis wacana banyak memusatkan perhatian pada dimensi
teks seperti makna yang eksplisit maupun implisit, makna yang sengaja disembunyikan dan bagaimana orang menulis atau berbicara mengenai hal itu.
Dengan kata lain, semantik tidak hanya mendefinisikan bagian mana yang penting dari struktur wacana tetapi juga menggiring ke arah sisi tertentu dari
suatu peristiwa. Sobur, 2007: 78 Latar merupakan elemen wacana yang dapat menjadi alasan pembenar
gagasan yang diajukan dalam suatu teks. Latar peristiwa dipakai untuk menyediakan latar belakang hendak kemana makna suatu teks itu dibawa. Ini
merupakan cerminan ideologis, dimana komunikator dapat menyajikan latar belakang dapat juga tidak, bergantung pada kepentingan mereka. Latar
merupakan bagian berita yang bisa mempengaruhi semantic arti kata yang ingin ditampilkan. Sobur, 2007: 79
Seorang wartawan ketika menulis berita biasanya mengemukakan latar belakang atas peristiwa yang ditulis. Latar yang dipilih menentukan kearah
mana pandangan khalayak hendak dibawa. Oleh karena itu, latar membantu menyelidiki bagaimana seseorang memberi pemaknaan atas suatu peristiwa.
Eriyanto, 2001: 235 Latar teks merupakan elemen yang berguna karena dapat membongkar
apa maksud yang ingin disampaikan oleh wartawan. Kadang maksud atau isi utama tidak dibeberkan dalam teks, tetapi dengan melihat latar apa yang
ditampilkan dan bagaimana latar tersebut disajikan, kita bisa mengalisis apa maksud tersembunyi yang ingin dikemukakan oleh wartawan seseungguhnya.
Eriyanto, 2001: 235-236 Bentuk lain dari strategi semantik adalah detail suatu wacana. Elemen
wacana detail berhubungan dengan control informasi yang ditampilkan seseorang komunikator. Komunikator akan menampilkan secara berlebihan
26 informasi yang menguntungkan dirinya atau citra yang baik. Sebaliknya, ia
akan menampilkan informasi dalam jumlah sedikit bahkan kalau perlu tidak disampaikan kalau hal itu merugikan kedudukannya. Sobur, 2007: 79
Informasi yang menguntungkan komunikator, bukan hanya ditampilkan secara berlebihan tetapi juga dengan detail yang lengkap kalau perlu dengan
data-data. Detail yang lengkap dan panjang lebar merupakan penonjolan yang dilakukan secara sengaja untuk menciptakan citra tertentu khalayak. Detail
yang lengkap itu akan dihilangkan kalau berhubungan dengan sesuatu yang menyangkut kelemahan atau kegagalan dirinya. Hal yang menguntungkan
komunikatorpembuat teks akan diuraikan secara detail dan terperinci, sebaliknya fakta yang tidak menguntungkan, detail informasi akan dikurangi.
Eriyanto, 2001: 238 Elemen detail merupakan strategi bagaimana wartawan mengekpresikan
sikapnya dengan cara yang implisit. Sikap atau wacana yang dikembangkan oleh wartawan kadangkala tidak perlu disampaikan secara terbuka, tetapi dari
detail bagian mana yang dikembangkan dan mana yang diberitakan dengan detail yang besar, akan menggambarkan bagaimana wacana yang
dikembangkan oleh media. Eriyanto, 2001: 238 Kemudian bentuk lain strategi semantic adalah elemen maksud. Elemen
wacana maksud, hampir sama dengan elemen detail. Dalam detail, informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan dengan detail panjang.
Elemen maksud melihat informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan secara eksplisit dan jelas. Sebaliknya, informasi yang merugikan akan
diuraikan secara tersamar, implisit, dan tersembunyi. Tujuan akhirnya adalah public hanya disajikan informasi yang menguntungkan disajikan secara jelas,
dengan kata-kata yang tegas, dan menunjuk langsung pada fakta. Sementara itu, informasi yang merugikan disajikan dengan kata tersamar, eufemistik, dan
berbeli-belit. Dengan semantik tertentu, seorang komunikator dapat menyampaikan secara implisit informasi atau fakta yang merugikan dirinya,
sebaliknya secara eksplisit akan menguraikan informasi yang menguntungkan dirinya. Eriyanto, 2001: 240
27
4. Sintaksis