Pelanggaran Etika Jurnalisme Televisi (Analisa Wacana Kritis Pemberitaan Ledakan Sarinah Jakarta di Metro Tv)

(1)

121 Universitas Sumatera Utara

BIODATA PENELITI

Nama : Sepri Ropinda Siringoringo Tempat/ Tanggal Lahir : kampung Baru/ 1 September 1994 Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jalan Jamin Ginting 302 Medan

Agama : Katolik

Suku : Batak Toba

Riwayat Pendidikan : SD Negeri 091348 Tigarunggu (2000-2006) SMP Negeri 1 Purba Tigarunggu (2006-2009)

SMA Swasta RK Bintang Timur P.Siantar (2009-2012) Riwayat Organisasi :1. Anggota Paduan Suara Gloria UKM KMK ST

Albertus Magnus USU (2012-saat ini)

2. Anggota Ikatan Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi (Imajinasi) FISIP USU (2012-saat ini)

3. Anggota KMK UKM KMK ST Albertus Magnus USU (2012-saat ini)

Nama Orang Tua : 1. Ayah : R. Siringoringo 2. Ibu : A. Purba Pekerjaan Orang tua : 1. Ayah : Petani


(2)

118 Universitas Sumatera Utara

Daftar Referensi

Agus SB. (2016). Deradikalisasi Dunia Maya. Jakarta: Daulat Pers.

Altheide. David L. (2007). The Mass Media and Terrorism. Los Angeles: Sage

Publication.

Bulaeng, Andi. (2004). Metode Penelitian Komunikasi. Yogyakarta: Penerbit

Andi.

Bungin, Burhan. (2008). Penelitian kualitatif. Jakarta: Kencana.

Cangara, Hafied. (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Eriyanto. (2001). Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta:

Lkis.

Hamad, Ibnu. (2004). Konstruksi Realitas Politik Di Media Massa. Jakarta:

Granit.

Idrus, Muhammad. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif

dan Kuantitatif. Yogyakarta: Erlangga.

Kriyantono, Racmat. (2007). Teknik Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media.

Lista Pusriyanti. (September 2007). Analisa Wacana tentang Eksekusi Saddam

Husein di Irak pada Surat Kabar Harian Kompas dan Surat Kabar

Waspada. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/18836

Lubis, Suwardi. (2011). Sistem Komunikasi Indonesia. Medan: Bartong Jaya.

Lukas S Ispariando. Thomas Hanitzsch. Martin Loeffelholz. (2002). Media,

militer, politik. Yogyakarta: Galang Pers.


(3)

119 Universitas Sumatera Utara

Mulyana, Dedy. (2001). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Nanawi, Hadari. (1991). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah

Mada University.

Rakhmat, Jalaludin. (2000). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Rosda

Karya.

Kiryantono, Rachmat. (2007). Teknik Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media

Group.

Kovach, Bill. Tom Rossentiel. (2003). Sembilan Elemen Jurnalisme. Jakarta:

Yayasan Pantau.

Kristopher K, Passante. (2008). The Completes Idea’s Guides Journalism. Jakarta:

Prenada.

Kushner. Harvey W. (2003). Encyclopedia of Terorism. Los Angeles: Sage

Publication.

Richard West. Lynn H. Turner. (). Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.

Rivers, William L. (2003). Media dan Masyarakat Modern. Jakarta: Prenada

Media.

Ruth Wodak. Paul Clinton. Volume 13. (2005). A New Agenda Critical Discourse

Analysis. Philadelpin: Jhon Benjamins Publishing Company.

Singarimbun, Masri. (1995). Metode Penelitian Survei. Jakarta: Lp3es

Sobur, Alex. (2001). Analisis Teks Media. Bandung: Rosdakarya.

Stephen W. Littlejhon. Karen A. Foss. (2009). Encyclopedia of Communication


(4)

120 Universitas Sumatera Utara

Sumadiria, Haris. (2006). Bahasa Jurnalistik. Bandung: Simbiosa Rekatama

Media.

Thussu. Daya. (2009). Turning terrorism into a soap opera. Los Angeles: Sage

Publication.

Van Dijk. Teun A. (1993). Priciples Of Critical Discourse Analysis. London:

Sage.

Van Dijk. Teun A. (1993). Discourse Analysis as Ideology Analysis. London:

Sage.

Wirodono, Sunardian. (2006). Matikan TV-Mu (Teror Media Televisi di

Indonesia). Yogyakarta: Resist Book.

website: www.kpi.go.id www.kompas.com www.metrotvnews.com


(5)

50 Universitas Sumatera Utara

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan analisis wacana Teun A.Van Djik sebagai pisau analisisnya. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi secara mendalam.

Metode ini tidak mengutamakan populasi dan sampling, sehingga penelitian

tersebut bersifat subjektif yang hasilnya bukan untuk digeneralisasikan (Kriyantono, 2007).

Penelitian kualitatif berbasis analisa wacana ini menggunakan tekhik analisis wacana Teun A.Van Djik yang disadari pada teks tidak hanya hasil dari suatu praktek produksi yang diamati. Analisis wacana Teun A.Van Djik melihat teks bukan sesuatu yang datang begitu saja, tetapi teks dibentuk dalam suatu praktek diskursus.

3.2 Objek penelitian

Objek penelitian adalah sesuatu yang merujuk pada masalah atau tema yang sedang diteliti (Idrus, 2009: 91). Adapun objek dalam penelitian ini adalah tayangan breaking news terkait ledakan yang terjadi di kawasan Sarinah di Jakarta Pusat pada tanggal 14 Januari 2016.

3.3 Deskripsi Objek Penelitian

i. Sejarah Metro Tv

METRO TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000, data ini menurut company profile (Metro TV:2013). METRO TV merupakan salah satu anak


(6)

51 Universitas Sumatera Utara

perusahaan dari MEDIA GROUP yang dimiliki oleh Surya Paloh. Surya Paloh merintis usahanya dibidang pers sejak mendirikan surat kabar harian PRIORITAS, yang dibredel oleh pemerintah pada tanggal 29 Juni 1987 karena dinilai terlalu berani.

Pada tahun 1989, dia mengambil alih Media Indonesia, yang kini tercatat sebagai surat kabar dengan oplah terbesar setelah Kompas di Indonesia. Oleh karena kemajuan teknologi, Surya Paloh memutuskan untuk membangun sebuah televisi berita mengikuti perkembangan teknologi dari media cetak ke media elektronik. METRO TV bertujuan untuk menyebarkan berita dan informasi ke seluruh pelosok Indonesia. Selain bermuatan berita, METRO TV juga menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni dan budaya guna mencerdaskan bangsa. METRO TV terdiri dari 70% berita (news), yang ditayangkan dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Mandarin, ditambah dengan 30% program non berita (non news) yang edukatif.

METRO TV dapat ditangkap secara teresterial di 280 kota yang tersebar di tanah air Indonesia yang dipancarkan dari 52 transmisi. Selain

secara ereksterial, siaran METRO TV dapat tangkap melalui televisi kabel

di seluruh Indonesia, melalui satelit Palapa 2 ke seluruh Negara-Negara ASEAN, termasuk di Hongkong Cina selatan India, Taiwan, Makau, Papua New Guinea, dan sebagian Australia serta Jepang.

Metro TV melakukan kerjasama dengan beberapa televisi asing yaitu kerjasama dalam pertukaran berita, kerjasama pengembangan tenaga kerja dan banyak lagi. Stasiun tersebut adalah CCTV, Channel 7 Australia, dan Voice of America (VOA). Selain bekerjasama dengan stasiun televisi internasional, Metro TV juga memiliki internasional kontributor yang tersebar di Jepang, China,USA, dan Inggris.

Metro TV juga memiliki 19 buah mobil satelit untuk dapat

menayangkan secara live kejadian – kejadian yang berlangsung setempat.

Peralatan tersebut berupa 12 Buah mobil SNG (Satelit News Gathering) dan 7 Buah mobil ENG (Electronic News Gathering).


(7)

52 Universitas Sumatera Utara

Secara keseluruhan untuk selalu tampil ke depan sebagai televisi terbaik yang mampu mengatasi gejolak pasar, perhatian METRO TV sangat dicurahkan kepada:

1.Peningkatan dan pendayagunaan sarana operasi dan teknologi sehingga

dapat memberikan berbagai kemudahan dan kenyamanan bagi pemilik pesawat televisi.

2. Penyajian program yang menarik dan memuaskan sesuai dengan

kebutuhan pemirsa baik berupa hiburan, pengetahuan, informasi aktual dan akurat, serta pengembangan kreativitas untuk melahirkan program-program acara baru yang menarik, memuaskan pemirsa dan dapat dipertanggung jawabkan.

3. Pemasaran iklan yang menunjang biaya operasional dengan tetap

memperhatikan kepentingan masyarakat luas.

4. Peningkatan peran, kompetensi dan profesionalisme sumber daya

manusia, melalui program pelatihan dan pemeliharaan motivasi kerja karyawan melalui berbagai perlindungan dan kesejahteraan.

5. Pengembangan usaha yang tetap berorientasi kepada kepentingan

masyarakat baik berupa penyajian program hiburan, informasi dan pengetahuan serta program-program sosial.

METRO TV merupakan jaringan TV swasta nasional pertama di Indonesia yang menyajikan tayangan berita sebagai tayangan utama dalam penyiarannya, dengan rata-rata sekitar 70% tayangannya bersifat berita (News) dan memiliki persentase 30% tayangan non berita (non news),

menurut company profile (Metro TV:2010). Sasaran pemirsa METRO TV

adalah semua lapisan masyarakat yang membutuhkan informasi berita hangat yang sedang menjadi pemberitaan di masyarakat.

Program METRO TV dirancang untuk mengakomodasi keluarga yang berpenghasilan menengah ke atas (target pemirsa AB 20+). Susunan


(8)

53 Universitas Sumatera Utara

program METRO TV hampir semua menyuguhkan tayangan berita yang dalam produksinya hampir semuanya di lakukan atau di produksi sendiri. METRO TV memusatkan upayanya pada peningkatan kualitas produksi lokal, sementara di saat yang sama secara selektif memperoleh hak untuk menyiarkan content asing, yang diyakini METRO TV sesuai dengan selera lokal.

ii. Visi Misi PT. Media Televisi Indonesia

Berdasarkan company profile (Metro TV : 2013), Visi dan Misi Perusahaan adalah :

Visi PT. Media Televisi Indonesia

Untuk menjadi stasiun televisi Indonesia yang berbeda dengan stasiun televisi lainnya dan menjadi nomor satu dalam program beritanya, menjadikan program hiburan dan gaya hidup yang berkualitas. Memberikan konsep unik dalam beriklan untuk mencapai royalitas dari pemirsa maupun pemasangan iklan.

Misi PT. Media Televisi Indonesia

a. Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan bangsa dan

Negara melalui suasana yang demokratis, agar unggul dalam kompetisi global, dengan menjunjung tinggi moral dan etika.

b. Untuk memberikan nilai tambah di industri pertelevisian dengan

memberikan pandangan baru, mengembangkan penyajian informasi yang berbeda dan memberikan hiburan yang berkualitas.

c. Dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun dan

menambah aset perusahaan.

3.4 Kerangka Analisis

Kerangka analisis merupakan hasil pemikiran yang rasional yang merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan


(9)

54 Universitas Sumatera Utara

hipotesis (Nanawi, 2002: 33). Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok dan individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial (Singarimbun, 1995: 33).

Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah memakai analisis Teun Van Djik. Van Djik menganalisis pada tiga tahap, yaitu teks, kognisi sosial dan konteks sosial (Eriyanto, 2001: 225). Analisis teks Van Djik dibagi pada tiga level yakni:

1. Struktur makro, merupakan makna global/umum dari suatu teks

yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita.

2. Superstruktur, merupakan struktur wacana yang berhubungan

dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian teks tersususun ke dalam berita secara utuh.

3. Struktur mikro, merupakan wacana yang dapat diamati dari bagian

kecil dari suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, prafrase dan gambar.

3.5Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data berupa video tayangan breaking news terkait ledakan yang terjadi di kawasan Sarinah di Jakarta pusat pada tanggal 14 Januari 2016 di Metro tv.

2. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur, buku, sumber bacaan lainnya yang relevan dan mendukung penelitian serta membantu peneliti untuk memperoleh informasi.


(10)

55 Universitas Sumatera Utara

3. Wawancara dengan executive producer Metro Tv

Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi terkait pemberitaan ledakan Sarinah yang ditayangkan oleh stasiun televisi Metro Tv.

3.6 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisa wacana kritis Teun A. Van Djik. Peneliti tidak hanya berhenti pada isi teks saja tetapi juga sampai ke level konteks. Peneliti juga melakukan analisis terhadap gambar, suara, grafis, teks dan pemilihan bahasa yang digunakan untuk menyampaikan berita. Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk pemaparan, selanjutnya ditarik kesimpulan dari hasil penelitian tersebut.

Penelitian ini menganalisis teks pada:

Tabel 3.1: Struktur Wacana Van Djik

STRUKTUR METODE

Teks

Menganalisis bagaimana strategi wacana yang dipakai untuk

menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu. Bagaimana strategi tekstual yang dipakai untuk menyingkirkan atau memarjinalkan suatu kelompok gagasan Critical Linguistics STRUKTUR WACANA HAL YANG DIAMATI ELEMEN Struktur Makro Tematik

Tema atau topik yang dikedepankan dalam suatu berita

Topik

Super struktur


(11)

56 Universitas Sumatera Utara

atau peritiwa tertentu.

Bagaimana bagian dan urutan teks dikemaskan dalam teks utuh

Struktur mikro

Semantik

Makna yang ingin ditekankan dalam teks. Misalnya dengan memberikan detail pada suatu sisi atau membuat eksplisit pada suatu sisi dan

menguarangi detail pada sisi lain.

Latar, detail, maksud, peranggapan, nominalisasi.

Sintaksis

Bagaimana kalimat (dibentuk susunan) yang dipilih.

Bentuk kalimat koherensi, kata ganti.

Stilistik

Pilihan kata dalam teks.

Leksikon

Retoris

Bagaimana dan dengan cara apa

Grafis, metafora, ekspresi


(12)

57 Universitas Sumatera Utara

penekanan dilakukan

Kognisi sosial

Menganalisis kognisi dari si pembuat berita dalam memahami suatu peristiwa yang ditulisnya.

Wawancara mendalam.

Analisis sosial

Menganslisis bagaimana wacana yang berkembang di masyarakat, proses produksi dan

reproduksi seseorang atau peristiwa

digambarkan.

Studi pustaka, Penelusuran sejarah.


(13)

58 Universitas Sumatera Utara

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan analisis wacana yang dikembangkan melalui pendekatan Teun A. Van Djik. Pendekakatan ini melihat suatu teks terdiri dari beberapa struktur/ tingkatan yang yang masing-masing saling mendukung. Van Djik membaginya dalam 3 tingkatan. Pertama, struktur makro yang merupakan makna global dari suatu teks yang diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita. Tema wacana ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi tertentu dari suatu peristiwa. Kedua, superstruktur, ini merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks. Bagimana bagian-bagian teks tersusun kedalam berita secara utuh. Ketiga, struktur mikro, adalah makna yang dapat diamati dengan menganalisis kata, kalimat, posisi anak kalimat, para frase, yang dipakai dan sebagainya.

Meskipun terdiri dari berbagai elemen, semua elemen yang berkaitan merupakan suatu kesatuan yang saling behubungan dan saling mendukung satu sama lain. Dengan melakukan pembedahan satu persatu berdasarkan bahasa yang digunakan dan bentuk teks yang digunakan maka akan tampak wacana apa yang akan ditonjolkan dan yang ingin dibentuk ataupun wacana apa yang ingin disampaikan dalam suatu pemberitaan atau penyajian teks tersebut.

Teks bukan sesuatu yang datang begitu saja, tetapi teks dibentuk dalam suatu praktek diskursus. Van Djik tidak hanya membongkar teks semata, tetapi ia melihat bagaimana struktur sosial, dominasi dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisi atau pikiran dan kesadaran membentuk dan berpengaruh terhadap teks tersebut.


(14)

59 Universitas Sumatera Utara

4.1 Analisis Data

Tema 1

Ledakan di Pos Polisi Sarinah (Pkl 11.18 WIB)

Laporan ini disampaikan pada pukul 11.19 WIB sekitar 30 menit dari ledakan pertama sekali terjadi. Ledakan pertama sekali terjadi sekitar pukul 10.50 WIB.

“…Satuan Brimob sudah dikerahkan. Karna berdasarkan informasi yang kami dengar dari koordinasi wakil kapolres Jakarta pusat dengan kantornya di lokasi tempat bom meledak tidak bisa disebutkan jumlahnya, namun ada seseorang dengan senjata api dan diprediksi menggunakan senjata api laras panjang. Dan hingga saat ini belum ada pihak selain aparat yang berwajib yang diperbolehkan untuk mendekati lokasi, bahkan mobil ambulans jika anda lihat hanya berjarak 200 meter dari tempat saya berada sekarang dan tidak bisa mendekati ke arah lokasi kejadian. Dan tentunya bagi anda yang bertujuan dari arah Monas menuju ke arah Sarinah atau melewati Sarinah, disarankan untuk tidak melewati jalan Thamrin. Karena jalanan diblokir. Dan ini baru saja datang juga dari TNI untuk mengamankan situasi disini. Sampai saat ini belum dapat diketahui dengan pasti siapa yang bertanggung jawab di lokasi sana atau siapa yang melakukan pengeboman dan juga penembakan yang bertubi-tubi ini. Jadi kalau tadi informasi yang kami himpun ada 3 kali ledakan bom dan 7 kali suara senapan. Kalau anda lihat disini Brimob dan juga aparat kepolisian yang disini bersiap siaga menggunakan senjata api mereka, dan juga masyarakat juga para jurnalis dihimbau menghindar dari lokasi. Dan bisa anda lihat petugas mengenakan rompi anti peluru. Baru saja datang juga dari TNI untuk mengamankan lokasi sana. Jadi tadi kalau informasi yang kami himpun ada 3 kali ledakan bom dan 7 kali suara senapan. Kalau anda lihat disini brimob dan juga aparat kepolisian yang disini sudah bersiap siaga menggunakan senjata api mereka. Dan juga masyarakat yang ada disni termasuk kami para jurnaslis ini dihimbau untuk menghindar dari lokasi.Bisa anda lihat disini petugas-petugas yang menangani kasus ini mengenakan rompi anti peluru karna seperti yang saya bilang tadi bahwa pelaku yang melakukan pengeboman di pos polisi di perempatan Sarinah Thamrin ini membawa senjata api laras panjang.”


(15)

60 Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.1: Rekapitulasi bagian 1

Struktur Makro Super Struktur Struktur Mikro

Ledakan di pos Polisi sarinah

Satuan Brimob sudah

dikerahkan. Karna

berdasarkan informasi

yang kami dengar dari

koordinasi wakil

kapolres jakarta pusat

dengan kantornya di

lokasi tempat bom

meledak tidak bisa

disebutkan jumlahnya

namun ada seseorang dengan senjata api dan diprediksi menggunakan senjata api laras panjang.

Sampai saat ini belum dapat diketahui dengan

pasti siapa yang

bertanggung jawab di lokasi sana atau siapa

yang melakukan

pengeboman dan juga

penembakan yang

bertubi-tubi ini.

Suasana lokasi ledakan Hingga saat ini belum

ada pihak selain aparat

yang berwajib yang

diperbolehkan untuk

mendekati lokasi,

bahkan mobil ambulans jika anda lihat hanya berjarak 200 meter dari

tempat saya berada

sekarang dan tidak bisa mendekati ke arah lokasi kejadian.

Baru saja datang juga

dari TNI untuk

mengamankan lokasi

sana. Jadi tadi kalau

informasi yang kami

himpun ada 3 kali

ledakan bom dan 7 kali suara senapan. Kalau anda lihat disini brimob

dan jusga aparat

kepolisian yang disini

sudah bersiap siaga


(16)

61 Universitas Sumatera Utara

mereka. Dan juga

masyarakat yang ada disni termasuk kami para jurnalis ini dihimbau untuk menghindar dari lokasi.,dan bisa anda

lihat disini

petugas-petugas yang menangani kasus ini mengenakan rompi anti peluru karna seperti yang saya bilang tadi bahwa pelaku yang melakukan pengeboman

di pos polisi di

perempatan sarinah

thamrin ini membawa senjata api laras panjang.

Analisa

Judul dari breaking news pukul 11.19 WIB ialah “Ledakan di Pos Polisi

Sarinah”. Informasi yang disampaikan kepada pemirsa ialah diduga pelaku ledakan seorang dengan menggunakan senjata laras panjang. Kalimat selanjutnya reporter yang bertugas mengatakan: sampai saat ini belum dapat diketahui dengan pasti siapa yang bertanggung jawab di lokasi sana atau siapa yang melakukan pengeboman dan juga penembakan yang bertubi-tubi ini. Gambar atau visual yang ditayangkan ialah anggota Brimob dan Polisi yang sedang bersiap siaga. Gambar yang menjadi fokus ialah seorang anggota Brimob yang bersiaga dengan senjatanya. Kamera reporter memfokuskan kepada anggota Brimob yang lengkap dengan senjatanya sekitar 16 detik. Hal ini waktu yang digunakan untuk merekam suatu objek terlalu lama, karena biasanya fokus kamera pada satu objek biasanya paling lama 7 detik.


(17)

62 Universitas Sumatera Utara

Laporan reporter yang mengatakan bahwa berdasarkan berdasarkan informasi yang mereka (reporter) dengar dari Koordinasi Wakil Kapolres Jakarta Pusat, dengan kantornya di lokasi tempat bom meledak tidak bisa disebutkan jumlahnya, namun ada seseorang dengan senjata api dan diprediksi menggunkana senjata api laras panjang. Hal ini menjelaskan belum adanya kepastian tentang siapakah yang membawa senjata api laras panjang, namun diduga menjadi pelaku dari pembuat ledakan yang terjadi di Pos Polisi Sarinah Thamrin Jakarta Pusat

pada tanggal 14 Januari 2016 lalu. Visual yang ditanyangkan ialah courtesy

NTMC atau CCTV NTMC. Masyarakat masih berada di jalan Thamrin Jakarta Pusat, dan terlihat kerumunan masyarakat pada saat ledakan terjadi.

Visual yang ditayangkan beberapa kali mengulang gambar yang sama, baik gambar anggota Brimob dengan pakaian lengkapnya juga dilengkapi senjata apinya, juga CCTV NTMC. Hal ini dilakukan, karena saat berita ini ditayangkan belum banyak gambar yang diperoleh oleh reporter. Ledakan yang terjadi belum bisa diidentifikasi secara jelas, karena tim keamanan yang diturunkan masih fokus pada korban dan upaya penangkapan tersangka teror.

CG (Character General) ialah alat atau perangkat lunak yang membuat tulisan bergerak (animasi) atau statis sebagai penunjuk dari vidio. Berikut gambarnya.

CG (Character General) Running text


(18)

63 Universitas Sumatera Utara

CG (Character General) tayangan yang ditampilkan pada layar kaca secara berurutan yang ditayangkan yakni:

CG 1: Ledakan di Pos Polisi Sarinah.

Gambar 2: Anggota Polisi berjaga-jaga.

CG (Character General) ini menunjukkan judul utama atau topik utama dari berita yang disampaikan. Kata yang dipilih pada judul ini ialah ‘Ledakan’ bukan ‘Pengeboman’. Hal ini dilakukan karena ledakan yang terjadi belum bisa dipastikan sebuah bom atau granat, meski demikian pada berita yang pertama sekali ditayangkan, Metro TV menggunakan kata Bom pada topik utamanya. Setelah ada laporan bahwa belum dipastikan apakah yang meledak adalah bom atau granat maka Metro TV hanya menggunkan kata ‘ledakan’. Kata Pos Polisi Sarinah menunjukkan lokasi atau tempat dimana ledakan terjadi. CG (Character General) ini, harus bisa memberikan gambaran umum kejadian yang sedang terjadi. Gambar yang ditayangkan ialah gambar anggota kepolisian dengan senjatanya, sedang berjaga-jaga di sekitar daerah ledakan dan tembakan.


(19)

64 Universitas Sumatera Utara

CG 2: Usman-saksi mata: saya melihat mayat bergeletakan disekitar lokasi ledakan.

Gambar 3: Gambar anggota kepolisian berjaga.

CG (Character General) yang kedua berisi tentang kesaksian seorang saksi mata yang berada di lokasi saat ledakan terjadi. Informasi yang didapatkan dari saksi mata disambungkan melalui layanan telepon dan secara langsung disiarkan ke masyarakat. CG (Character General) seperti ini biasanya memuat informasi penting yang diberikan oleh narasumber tanpa mengubah makna dari informasi yang diberikan. Gambar yang ditayangkan ialah gambar anggota kepolisian yang melakukan penjagaan.

CG 3: Baku Tembak Berlangsung di Sarinah.


(20)

65 Universitas Sumatera Utara

Judul kedua pada tayangan ini menunjukkan sedang terjadi kegiatan baku tembak yang sedang terjadi di gedung Jakarta Theatre. Pada judul ini juga reporter menyebutkan bahwa ada 3 kali ledakan bom serta 7 kali suara senapan. Disini ada penekanan mengenai jumlah ledakan serta tembakan. Gambar yang ditayangkan ialah gambar anggota kepolisian yang sedang berjaga-jaga.

CG 4: COURTESY NTMC

Gambar 5

CG (Character General) ini menunjukan sumber informasi atau video yang ditayangkan oleh televisi. Gambar yang ditayangkan ialah gambar kerumunan dan masyarakat yang berhamburan saat terjadi ledakan.

CG 5: Ada 3 Kali Ledakan Bom. Lap. Rossalyn A. Jakarta


(21)

66 Universitas Sumatera Utara

CG (Character General) ini sebagai informasi penting dari laporan reporter. Sedangkan pada kalimat Lap. Rossalyn A. Jakarta menunjukkan siapa reporter yang melaporkan dan posisinya dimana. Gambar yang ditayangkan ialah gambar kerumunan orang pada saat awal mula ledakan. Gambar yang diperoleh dari rekaman CCTV Mabes Polri.

Cg 6: COURTESY NTMC MABES POLRI

Gambar 7

CG (Character General) ini menunjukan sumber informasi atau video yang ditayangkan oleh televisi. Gambar yang ditayangkan ialah gambar kerumunan orang saat terjadi ledakan.


(22)

67 Universitas Sumatera Utara

CG (Character General) ini sebagai informasi penting dari laporan reporter. Sedangkan pada kalimat Lap. Rossalyn A. Jakarta menunjukkan siapa reporter yang melaporkan dan posisinya dimana.

Tema 2

Keterangan dari Irjen Pol Anton Charlyan sebagai KADIV HUMAS MABES POLRI.

Pada video kedua ini, tidak ada pertanyaan pembuka dari presenter, dan langsung masuk SOT (sound on tape) dari Irjen Pol Anton Charlyan sebagai KADIV HUMAS MABES POLRI. Isi berita ialah hasil wawancara reporter dan wartawan kepada narasumber.

Keterangan: Q: Question (pertanyaan dari wartawan/reporter)

A: Answer (jawaban narasumber)

Berikut liputannya

“…Sudah lengkap disini pimpinan polri juga sudah datang, Kapolda Metro juga sudah datang, tim baik dari Gegana dan dari Brimob dan Densus. Itu sementara yang bisa kami sampaikan. Untuk pelakunya belum bisa diidentifikasi, tetapi yang jelas ada pengendara bermotor

kemudian ada juga yang bersenjata. Jadi kami belum

mengidentifikasi. Kami belum bisa memastikan, tetapi kalau dari warning yang disampaikan bahwa Indonesia akan terjadi konser dan akan jadi berita internasional. Q: Warning nya dari mana pak? A: Warning nya dari group ISIS dan kamipun juga sudah me-warning-kan jauh jauh hari sebelumnya. Jadi bume-warning-kan menakut-nakuti dan dengan prihatin. Q: Warning tapi akhirnya terjadi juga ya pak? A:

Ya. Makanya kami sebelumnya melakukan

penangkapan-penangkapan. Q: Pak informasinya ada satu karyawan bank Bangkok yang kena tembak. A: kami masih mengidentifikasi, anggota polri juga sedang kita identifikasi. Siapa-siapa yang yang penting ditolong dulu. Q: Ini bom bunuh diri ya pak? A: Ini granat. Q: Pak apakah ada sandera di gedung Jakarta Theatre. Q: belum bisa kita pastikan, belum bisa mengidentifikasi. Q: Apakah ada di Palmerah pak? A: Ini


(23)

68 Universitas Sumatera Utara

masih kita identifikasi dan konfirmasi apakah ada juga di Palmerah. Q: Yang korban berasal dari mana pak?? A: polisi 3, sipil 3. Q: apakah sudah ada yang dilumpuhkan pak? A: Kami belum mendapatkan informasi, nanti kita tunggu informasi lebih jauh. Bahwa akan nada konser di Indonesia yang akan jadi berita internasional dan akan gerakan amal. Q: Ada berapa orang yang bersenjata pak? A: Masih kita selidiki, yang jelas kan yang di motor juga dia bersenjata. Q; Gedung Jakarta Theatre saja yang terkena pak? A: Saya belum mengecek dan saya belum berani mendekat ke TKP karena disana ada kelompok bersenjata. Q: Maksudnya snipper itu teroris sendiri? A: Ya, yang memiliki kelompok bersenjatalah, kita kan tidak tau tetapi mereka kelompok bersenjata begitu. Q: Kalau melihat mereka bawa granat, Berapa jumlahnya? A: Kita belum bisa mengidentifikasi, bisa 4 orang, bisa 5 orang bisa 6 orang kan. Q: Mereka tidak mungkin bersamaan kan Pak melempar granatnya? A: Makanya di atas ada, di bawah ada. Q: Berapa Pak jumlahnya? A: Ya kita kan belum tau Bu. Q: Diduga masih ada tim snipper yang diatas? A: Tim kelompok bersenjatalah. Q: penembakannnya berbarengan atau gimana pak? A: Hampir bersamaan gitu. Q: Pelempar granatnya tewas Pak? A: kita belum bisa mengidentifikasi karna kita belum bisa mendekati TKP. Q: Berarti pak mereka naik motor lalu melemparkan tembakan? A: Ia ia. Q: Situasi terkini di gedung Jakarta Theatre gimana pak? A: kita amankan semuanya dan karyawan-karyawan juga sudah turun semua. Q: Pengamanan yang sudah diterjunkan berapa pak? A: Mungkin sudah 500. Q: Pak Anton Indonesia siaga satu sekarang ya? A: Menetukan siaga satu nantikan tergantung Pak Kapolda. Q: Bukannya kejadian ini bukan langsung dijadikan Indonesia siaga 1? A: Ya nanti itukan urusan Kapolda bu. Q: Itu waktu ledakan itu, si pelaku sudah pergi? Karna polisi dan pimpinan baru datang setelah… A: Kami secara detailnya belum bisa menceritakan lebih jauh karna kamikan harus mengumpulkan informasi-informasi, yang jelas memang terjadi ledakan dan ada korban. Itu aja dulu.”

Tabel 4.2: Rekapitulasi bagian 2

Struktur Makro Super Struktur Struktur Mikro

Tim keamanan yang

dikerahkan

Sudah lengkap disini

pimpinan polri juga

sudah datang,

KAPOLDA METRO

juga sudah datang, tim baik dari Gegana dan dari Brimob dan Densus.


(24)

69 Universitas Sumatera Utara

Pelaku teror Untuk pelakunya belum

bisa diidentifikasi, tetapi

yang jelas ada

pengendara bermotor

kemudian ada juga yang

bersenjata. Jadi kami

belum mengidentifikasi.

Kami belum bisa

memastikan, tetapi kalau

dari warning yang

disampaikan bahwa

Indonesia akan terjadi konser dan akan jadi berita internasional.

Warning nya dari group ISIS dan kamipun juga sudah me-warning-kan jauh jauh hari

sebelumnya. Jadi bukan menakut-nakuti dan dengan prihatin.

Ya. Makanya kami sebelumnya melakukan

penangkapan-penangkapan.

Ya, yang memiliki

kelompok bersenjatalah, kita kan tidak tau tetapi

mereka kelompok

bersenjata begitu.

Jumlah korban kami masih

mengidentifikasi, anggota polri juga sedang kita identifikasi. Siapa-siapa

yang yang penting

ditolong dulu.

Korbannya dari polisi 3 dan sipil 3.

Pada wawancara yang pertama ini, Kadiv Humas Mabes Polri menyatakan bahwa hingga saat wawancara dilakukan belum ada informasi pasti yang diperoleh oleh pihak Kepolisian dan petugas keamanan. Informasi yang masih dapat diberikan kepada media dan wartawan bahwa ada kegiatan teror dan penembakan di daerah Sarinah Jakarta Pusat. Informasi yang disampaikan, bahwa


(25)

70 Universitas Sumatera Utara

keamanan bahwa ledakan dan tembakan yang terjadi merupakan perbuatan kelompok ISIS.

Wawancara selanjutnya masih menjelaskan bahwa memang belum ada informasi akurat mengenai jumlah korban, serta motif ledakan. Hal utama yang dilakukan ialah dengan memberikan pertolongan dan mengamankan lokasi ledakan dan tembakan. Informasi sebelumnya menyatakan bahwa terjadi juga ledakan di beberapa daerah. Metro TV pada kejadian ini turut menyatakan bahwa terjadi juga ledakan di daerah Palmerah. Sebelum ada konfirmasi dari pihak keamanan, dan pihak berwajib, media khususnya Metro TV telah terlebih dahulu memberikan pemberitaan kepada masyarakat, bahwa ada ledakan di daerah Palmerah.

Informasi yang diberitakan terkait ledakan yang juga terjadi di Daerah Palmerah menjadi informasi yang keliru dan dianggap menyesatkan dan menakutkan masyarakat. Bahkan ada media yang menyatakan bahwa ledakan tidak hanya terjadi di daerah Sarinah tetapi juga di daerah Slipi, Kuningan, Palmerah. Informasi yang berdar ini bukan hanya melanggar etika jurnalistik, dimana sebelum menayangkan atau menyampaikan sebuah berita reporter atau pekerja media, harus terlebih dahulu melakukan cek dan cek kembali terkait kebenaran informasi. Selain itu informasi ini akan menjadi informasi sesat yang sampai kepada masyarakat dan tentu saja mengkhawatirkan masyarakat yang berada di daerah yang disebutkan.

Wawancara selanjutnya, ada pengulangan informasi dari dari Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charlyan mengatakan, bahwa sebelum ledakan ini terjadi telah ada warning dari kelompok ISIS. Pengulangan informasi ini menjelaskan bahwa sebelumnya pihak keamanan telah melakukan tindakan pengamanan terhadap tindakan teroris, dengan melakukan penangkapan-penangkapan terhadap kelompok teroris di beberapa daerah-daerah di Indonesia. Pada wawancara ini juga, reporter masih terus mempertanyakan tentang korban dan pelaku, sementara wawancara yang dilakukan masih dalam wawancara yang sama dengan Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charlyan. Hasilnya, informasi yang diperoleh tidak akan menjawab pertanyaan wartawan.


(26)

71 Universitas Sumatera Utara

Wawancara selanjutnya menjelaskan lagi bahwa, pelaku dan korban belum dapat diidentifikasi. Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charlyan

menegaskan kembali bahwa yang melakukan penembakan belum tentu snipper

sehingga dia masih menegaskan dengan menyebutkan kelompok bersenjata. Pelaku pelempar granat bahkan belum dapat diidentifikasi, karena TKP belum bisa didekati.

Pertanyaan penting yang disampaikan oleh reporter atau wartawan ialah bagaimana situasi terkini. Pada tayangan ini, kondisi terkini dari gedung Jakarta Theatre memang belum bisa diidentifikasi. Pertanyaan selanjutnya ialah bahwa Indonesia pada saat terjadi ledakan dan tembakan beraada dalam posisi siaga satu. Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charlyan menyatakan bahwa yang menentukan posisi siaga satu ialah Kapolda. Reporter atau wartawan memberi pernyataan bahwa dengan kondisi yang sedang dialami, otomatis menjadikan negara indonesia berada dalam siaga satu, namun kembali Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charlyan menyatakan yang berhak manyatakan Indonesia siaga satu hanya dari pihak Kapolda. Penekanan Indonesia berada pada siaga satu yang dipertanyakan oleh reporter dan wartawan seolah memaksakan posisi Indonesia berada pada siaga satu.

Vidio yang ditayangkan dalam berita ini ialah wawancara wartawan dengan Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charlyan. Gambar selanjutnya ialah gambar split wawancara dengan Irjen Pol Anton Charlyan dengan vidio aksi penembakan oleh seorang baju putih yang pada awalnya diduga sebagai salah satu pelaku teror. Tayangan ini diulang hingga beberapa kali. Selain vidio aksi penembakan ini, ditayangkan juga vidio menjelang ledakan yang terjadi di Pos Polisi Sarinah. Tayangan yang diberikan bahkan memberi lingkaran merah pada lokasi ledakan. Hal ini menunjukkan bagaimana terjadinya ledakan dan penembakan. Tayangan selanjutnya ialah kerumunan orang yang berada di daerah Sarinah, dan pada saat ledakan, kerumunan berpencar ke berbagai tempat.

Penayangan visual aksi penembakan ini menunjukkan bahwa seseorang diduga pelaku teror dan penembakan terekam kamera pada saat melakukan aksinya. Media ingin menunjukkan bahwa telah ditemukan pelaku penembakan di


(27)

72 Universitas Sumatera Utara

daerah Sarinah Thamrin Jakarta Pusat. Informasi selanjutnya ditemukan bahwa pelaku penembakan bukan merupakan salah satu anggota kelompok penembakan melainkan anggota kepolisian yang sedang melaksanakan tugasnya, menyerang kelompok bersenjata.

CG (Character General) tayangan yang ditampilkan pada layar kaca secara berurutan yang ditayangkan yakni:

Cg1: Ledakan dan Baku Tembak di Sarinah

Gambar 9.

CG (Character General) ini menunjukkan judul utama atau topik utama dari berita yang disampaikan yakni Ledakan dan Baku Tembak yang terjadi di daerah Sarinah Jakarta Pusat. Gambar yang ditayangkan ialah gambar wawancara dengan Kadiv Humas Mabes Polri Anton Charliyan.


(28)

73 Universitas Sumatera Utara

Gambar 10.

CG (Character General) ini menjelaskan siapa yang menjadi narasumber informasi terkait ledakan yang sedang terjadi. CG (Character General) seperti ini akan dijelaskan nama lengkap serta jabatannya. Gambar yang ditayangkan ialah split gambar wawancara dengan gambar lokasi kejadian ledakan dan penembakan.

Cg 3: Anton Charlyan: sudah ada ancaman dari ISIS, Indonesia akan jadi sorotan.

CG (Character General) ini menjelaskan poin penting dari informasi yang disampaikan oleh narasumber kepada media dan kepada masyarakat. Narasumber mengatakan bahwa sebelumnya sudah ada ancaman dari kelompok ISIS, yang mengatakan bahwa Indonesia akan ada konser dan menjadi sorotan dunia. Gambar yang ditayangkan ialah


(29)

74 Universitas Sumatera Utara

gambar split wawancara dengan lokasi kokasi kejadian saat ledakan terjadi.

Cg 4: Anton Charlyan: polisi 3 korban, sipil 3 korban

Gambar 11.

CG (Character General) ini menjelaskan poin penting dari informasi yang disampaikan oleh narasumber kepada media dan kepada masyarakat. Narasumber menyebutkan jumlah korban dari ledakan dan juga tembakan yang terjadi. Informasi ini menjadi informasi penting bagi setiap berita terkait jumlah korban. Baik berita bencana alam, tindakan terorisme dan berita kejahatan lainnya.

Cg 5: Anton Charlyan: ancaman Indonesia akan jadi sorotan dunia.


(30)

75 Universitas Sumatera Utara

CG (Character General) ini media ingin memberikan informasi kepada

masyarakat bahwa sebelumnya sudah ada Warning Indonesia akan

menjadi sorotan dunia lewat tindakan teror yang terjadi.

Cg 6: 3 Korban Sipil, 3 Korban Polisi

Gambar 13.

CG (Character General) ini, media ingin menjelaskan informasi penting yang diperoleh yakni jumlah korban yang jatuh akibat tindakan terorisme tersebut.

Cg 7: Anton Charlyan: kelompok bersenjata bersiap di atas gedung.

Gambar 14.

CG (Character General) ini, media ingin menjelaskan bahwa hal penting yang perlu diketahui masyarakat ialah kelompok bersenjata bukan hanya di dekat Pos Polisi, tetapi juga di atas gedung Jakarta Theatre.


(31)

76 Universitas Sumatera Utara

Gambar 15.

CG (Character General) ini menjelaskan bahwa kejadian tembakan dan ledakan yang dilakukan hampir bersamaan. Informasi ini menjelaskan bagaiman kejadian ledakan dan tembakan berlangsung.

Cg 9: Anton charlyan: lebih dari 500 pasukan dikerahkan.

Gambar 16.

CG (Character General) ini menjelaskan bahwa telah lebih dari 500 pasukan dikerahkan untuk mengamankan lokasi ledakan. Hal ini menjadi salah satu upaya yang dilakukan negara untuk mengamankan lokasi kejadian.


(32)

77 Universitas Sumatera Utara

Proses Sterilisasi Lokasi Ledakan

Informasi dibawah ini merupakan laporan reporter yang berada di lapangan. Tayangan ini pada pukul 12.55 WIB, dengan durasi vidio 5 menit 30 detik dan ditayangkan secara Live oleh Metro Tv.

“…Kami masih akan terus meng-update informasi. Kini yang terbaru Ade Mulya adalah sejumlah ambulan terus ditambah jumlahnya di lokasi tempat kejadian perkara dimana pemboman dan juga baku tembak sempat terjadi beberapa jam yang lalu. Dan pada saat kami menemui sejumlah pengendara atau yang mengoperasionalkan beberapa unit ambulan ini Ade Mulya kami coba konfirmasi apakah benar sejumlah korban sudah akan dievakuasi dinyatakan oleh petugas bahwa benar mereka dikirim dari sejumlah unit kesehatan baik palang merah Indonesia maupun dari sejumlah rumah sakit yang berada disekitar Sarinah dan bundaran HI untuk melakukan evakuasi. Saat ini jumlahnya ada sekitar 9 ambulan dan dua sudah sempat keluar dari lokasi TKP. Kami mendapatkan informasi bahwa korban yang sudah diefakuasi akan dibawa ke rumah sakit Budi Kemulyaan yang berada di lokasi dekat dengan TKP. Saat ini bisa kita lihat ada satu unit kendaraan dari kepolisian yang baru saja beranjak dari TKP dan banyak dari anggota kepolisian dan juga petugas kesehatan ini memang saat ini tengah difokusan upaya efakuasi dan sterilisasi. Kita berbicara soal sterilisasi saya akan perlihatkan ke arah kanan dari lokasi saat ini saya berada. Ini adalah petugas kepolisian yang baru saja beranjak dari TKP. Dan ini adalah dari gegana polri tentunya masih melakukan sterilisasi dan juga dari Tentara Nasional Indonesia mem back up anggota kepolisian. Terkait kehadiran tim jihandag dan juga gegana yang sudah kami informasikan sebelumnya Ade Mulya tentunya dilakukan di TKP sterilisasi diduga kuat ada serpihan-serpihan dari bom yang meledak sekitar satu setengah jam yang lalu dan serpihan dari proyektil hasil dari baku tembak yang sudah juga diinformasikan tayangannya oleh Metro Tv beberapa saat yang lalu tentunya akan dikumpulkan sebagai bukti-bukti permulaan untuk mengidentifikasi jenis apa senjata yang digunakan oleh pelaku yang kemudian masih berusaha terus untuk dilumpuhkan oleh petugas dan kemudian juga seberapa besar kekuatan dari bom dan apa saja bahan-bahan peledak yang digunakan untuk kemudian bisa dirunut dan kemudian dirangkaikan berbagai informasi inteligen yang sudah dikumpulakan oleh pemerintah Indonesia dari hasil penangkapan-penangkapan sebelumnya. Kami juga akan menyajikan gambar terbaru kami dari drone, dimana petugas dan tim liputan Metro Tv yang memebawa perangkat drone tadi sempat kami arahkan menuju ke titik terdekat dari TKP. Dan ada gambar beberapa korban yang masih tergeletak ini tepat sekali dengan kondisi bahwa kami


(33)

78 Universitas Sumatera Utara

melaporkan sejak beberapa unit ambulan sedang datang untuk melukan efakuasi. Dan beberapa korban yang sejauh ini masih kita dapatkan informasinya bahwa berjumlah 6, dimana ada3 warga sipil dan juga 3 anggota kepolisian beberapa diantaranya terekam dari gambar yang kami ambil dari udara. Kita bisa melihat kesibukan masih terjadi oleh sejumlah petugas dan juga aparat yang ditugaskan dan dari tim kesehatan untuk melakukan evakuasi. Tentunya dari jumlah ambulan ini Ade nanti ada beberapa yang segera dikirimkan menuju rumah sakit terdekat salah satunya adalah rumah sakit Budi Kemulyaan. Kami hanya sekedar menyatakan informasi bahwa tim liputan kami menuju salah satu gedung yang berada di lokasi ini untuk kemudian mengambil gambar yang lebih jelas menuju tempat kejadian. Kita masih akan menunggu sambungan informasi dari gambar tersebut. Dan sejauh ini kami belum melihat ada pihak-pihak berwenang dalam hal ini pimpinan atau pejabat terkait, mungkin saja dari badan intelijen negara atau dari komandan yang memimpin seluruh aktifitas untuk kemudian melakukan sterilisasi di lokasi ini. Karna kami hanya melihat beberapa petugas yang tengah disiagakan kembali. Kita bisa melihat dari satuan sabara saat ini dari poldametro jaya dan tentunya di-back up polres Jakat Pusat, Jakarta Selatan sudah berdatangan silih berganti. Ini adalah yang kali keempat kemudian disiagakan untuk kemudian terus menerus melakukan sterilisasi, karna kewaspadaan masih harus terus ditingkatkan. Sejumlah pelaku faktanya saat ini belum berhasil dilumpuhkan oleh petugas. Petugas masih berupaya keras, ini adalah ring keempat, kita akan melihat nanti ring ketiga, kedua dan kesatu masih terus dilakukan sterilisasi dan diminta masyarakat terus waspada. Dan apabila tidak melakukan kegiatan yang begitu penting diluar rumah untuk tetap berada di dalam rumah. Kembali ke studio untuk sementara ini Ade Mulya.”

Tabel 4.3: Rekapitulasi bagian 3

Struktur Makro Super Struktur Struktur Mikro

Jumlah ambulan yang disediakan

Kini yang terbaru Ade Mulya adalah sejumlah ambulan terus ditambah

jumlahnya di lokasi

tempat kejadian perkara dimana pemboman dan juga baku tembak sempat terjadi beberapa jam yang

Saat ini jumlahnya ada sekitar 9 ambulan dan dua sudah sempat keluar dari lokasi TKP


(34)

79 Universitas Sumatera Utara

lalu. Dinyatakan oleh

petugas bahwa benar

mereka dikirim dari

sejumlah unit kesehatan

baik palang merah

Indonesia maupun dari

sejumlah rumah sakit

yang berada disekitar

Sarinah dan bundaran HI

untuk melakukan

efakuasi.

Upaya proses evakuasi Saat ini bisa kita lihat ada

satu unit kendaraan dari kepolisian yang baru saja beranjak dari TKP dan

banyak dari anggota

kepolisian dan juga

petugas kesehatan ini

memang saat ini tengah difokusan upaya efakuasi dan sterilisasi.

Kita berbicara soal

sterilisasi saya akan

perlihatkan ke arah kanan dari lokasi saat ini saya

berada. Ini adalah

petugas kepolisian yang baru saja beranjak dari TKP. Dan ini adalah dari gegana polri tentunya

masih melaukukan

sterilisasi dan juga dari

Tentara Nasional

Indonesia mem back up

anggota kepolisian.

Pengumpulan bukti-bukti ledakan

Diduga kuat ada

serpihan-serpihan dari

bom yang meledak

sekitar satu setengah jam yang lalu dan serpihan dari proyektil hasil dari

Dan kemudian juga

seberapa besar kekuatan dari bom dan apa saja

bahan-bahan peledak

yang digunakan untuk kemudian bisa dirunut


(35)

80 Universitas Sumatera Utara

baku tembak yang sudah

juga diinformasikan

tayangannya oleh Metro Tv beberapa saat yang

lalu tentunya akan

dikumpulkan sebagai

bukti-bukti permulaan

untuk mengidentifikasi

jenis apa senjata yang digunakan oleh pelaku yang kemudian masih

berusaha terus untuk

dilumpuhkan oleh

petugas

dan kemudian

dirangkaikan berbagai

informasi inteligen yang sudah dikumpulakan oleh

pemerintah Indonesia

dari hasil penangkapan-penangkapan

sebelumnya.

Pihak penanggung jawab proses sterilisasi

Dan sejauh ini kami belum melihat ada pihak-pihak berwenang dalam hal ini pimpinan atau pejabat terkait, mungkin saja dari badan inteligen

negara atau dari

komandan yang

memimpin seluruh

aktifitas untuk kemudian melakukan sterilisasi di lokasi ini.

Kita bisa melihat dari satuan sabara saat ini dari

poldametro jaya dan

tentunya di-back up

polres Jakat Pusat,

Jakarta Selatan sudah

berdatangan silih

berganti.

Analisa

Tema pertama pada tayangan ini ialah Jumlah ambulan yang disediakan. Ambulan ditunjukkan masih terus berdatangan ke lokasi TKP ledakan dan


(36)

81 Universitas Sumatera Utara

penembakan di daerah Sarinah Jakarta Pusat. Reporter yang sedang bertugas menyebutkan bahwa ada sekitar 9 ambulan yang disediakan. Tayangan ini menunjukkan bahwa jumlah ambulan yang disediakan untuk mengantisipasi jika jumlah korban akan bertambah dari korban sebelumnya. Gambar yang ditayangkan ialah gambar mobil ambulan serta beberapapetugas yang sedang berjaga-jaga.

Tema kedua pada tayangan ini ialah Upaya proses evakuasi. Informasi yang dimuat seperti pihak yang bersiaga khususnya dari kepolisian dan juga pihak kesehatan yang terus melakukan upaya sterilisasi. Upaya dilakukan oleh petugas kepolisian juga dari gegana polri dan juga dari Tentara Nasional Indonesia mem back up anggota kepolisian. Gambar yang ditayangkan masih anggota kepolisian yang masih berjaga-jaga.

Tema ketiga ialah Pengumpulan bukti-bukti ledakan. Pengumpulan serpihan dari proyektil hasil dari baku tembak sebagai bukti-bukti permulaan untuk mengidentifikasi jenis apa senjata yang digunakan. Bukti-bukti ini kemudian akan disesuaikan dengan senjata yang digunakan oleh teroris yang beberapa kali melakukan aksi teror di Indonesia yang sempat ditangkap oleh pihak kepolisian. Gambar yang ditayangkan masih anggota kepolisian yang masih berjaga-jaga. Serta gambar korban yang masih tergeletak di dekat pos polisi Sarinah jakarta Pusat.

Tema keempat ialah Pihak penanggung jawab proses sterilisasi. Penanggung jawab yang dimaksudkan disini ialah tim kepolisian serta badan inteligen negara. Beberapa satuan sabara baik dari Polda Metro Jaya dan tentunya di-back up polres Jakat Pusat dan Jakarta Selatan sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap steriliasi TKP ledakan dan baku tembak di daerah Sarinah Jakarta Pusat. Gambar yang ditayangkan masih anggota kepolisian yang masih berjaga-jaga lengkap dengan senjata.

CG (Character General) tayangan yang ditampilkan pada layar kaca secara berurutan yang ditayangkan yakni:


(37)

82 Universitas Sumatera Utara

Gambar 17.

CG (Character General) ini menunjukkan judul utama atau topik utama dari berita yang disampaikan yakni Ledakan dan Baku Tembak yang terjadi di daerah Sarinah Jakarta Pusat. Gambar yang ditayangkan pada awal berita ialah gambar reporter yang sedang berada di lokasi kejadian. Gambar selanjutnya ialah gambar lokasi kejadian.

Cg2. 3 Warga Tewas, 1 Polisi Tewas

Gambar 18.

CG (Character General) ini menunjukkan adanya pengulangan informasi tentang jumlah korban dari ledakan dan baku tembak yang terjadi di daerah Sarinah, Jakarta Pusat. Gambar yang ditayangkan ialah gambar ambulan da petugas kepolisian yang berada di lokasi kejadian.


(38)

83 Universitas Sumatera Utara

Laporan: Rifai Pamone, Jakarta

Gambar 19.

CG (Character General) ini menunjukkan informasi penting yang disampaikan oleh reporter kepada pemirsa, terkait dengan kondisi terkini di lokasi terjadi ledakan, juga upaya sterilisasi yang dilakukan. Informasi ini disampaikan oleh reporter Rifai Pamone, dari Jakarta

Cg 4. Total Sembilan Ambulan Dikerahkan

Laporan: Rifai Pamone, Jakarta

Gambar 20.

CG (Character General) ini menunjukkan informasi penting yang disampaikan oleh reporter kepada pemirsa, terkait dengan kondisi terkini di lokasi terjadi ledakan. CG ini lebih mempertegass lagi bahwa


(39)

84 Universitas Sumatera Utara

sudah ada 9 ambulan yang dikerahkan untuk upaya sterilisasi. Informasi ini disampaikan oleh reporter Rifai Pamone, dari Jakarta

Cg 5. Ledakan dan Baku Tembak di Sarinah

Gambar 21.

CG (Character General) ini menunjukkan judul dari tayangan yang disampaikan kepada masyarakat.

Cg 6. Suasana Terkini di TKP

Laporan: Rifai Pamone, Jakarta

Gambar 22.

CG (Character General) ini menunjukkan reporter yang sedang bertugas sedang manyampaikan kondisi terkini yang terjadi di lokasi penembakan di Sarinah Jakarta Pusat.berita ini dilaporkan oleh Rifai Pamone dari jakarta.


(40)

85 Universitas Sumatera Utara

Cg 7. Ledakan dan Baku Tembak di Sarinah

Gambar 23.

CG (Character General) ini menunjukkan judul atau topik permasalahan tentang tayangan yang sedang ditampilkan oleh televisi.

Cg 8. Evakuasi Terus Dilakukan

Laporan: Rifai Pamone, Jakarta

Gambar 24.

CG (Character General) ini menunjukkan kondisi di lokasi TKP bahwa proses evakuasi masih terus dilakukan.

Tema 4


(41)

86 Universitas Sumatera Utara

Selain di Rumah Sakit Cipto Magun Kusumo sejumlah korban ledakan di Sarinah juga dirawat di RSPAD Gatot Subroto dan berikut nama 7 korban yang dirawat RSPAD Gatot Subroto.

Gambar 25: Daftar nama korban

VO KORBAN LEDAKAN

Tayangan ini disiarkan pada tanggal 14 januari 2016 pada pukul 16.48 WIB setelah semua pelaku pengeboman berhasil dilumpuhkan oleh aparat kepolisian.

“Pemirsa 6 jenazah korban ledakan bom di gedung Sarinah di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat telah tiba di Rumah Sakit Polri Keramat Jati, Jakarta Timur. Seluruh jenazah akan langsung diidentifikasi dan diotopsi oleh pihak Rumah Sakit Polri. Mobil ambulans yang membawa 6 jenazah korban ledakan bom Sarinah di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat telah tiba di Rumah sakit Bhayangkara Polri pada siang tadi. Jenazah langsung dibawa ke ruang instalasi jenazah dan rencananya keenam jenazah yang telah tiba di Rumah sakit Polri ini akan langsung diotopsi. Pihak kepolisian sendiri masih belum memberikan keterangan terkait identitas jenazah yang dibawa ke Rumah Sakit Polri. Namun diduga 4 maksud kami 5 dari 6 jenazah merupakan pelaku pengeboman di kawasan Sarinah.

Tayangan ini disiarkan pada tanggal 15 januari 2016 sehari setelah peristiwa Ledakan dan Pengeboman Sarinah. Informasi yang diberikan ialah mengenai identifikasi korban ledakan dan pengeboman.


(42)

87 Universitas Sumatera Utara

“Presenter: Balqis berapa korban yang dirawat disana?

Reporter: Hingga saat ini kami masih menanti keterangan dari pihak kepolisian mengenai identitas dari 7 korban tewas yang berada di Rumah Sakit Polri Keramat Jati sejak kemarin malam. Sekitar pukul 10 30 siang tadi Kapolri Jendral Badrodin Haiti berkunjung ke posko pos mortem Rumah Sakit Polri keramat Jati untuk meninjau langsung proses identifikasi yang sudah dilakukan oleh tim DVI sejak kemarin malam. Setelah itu Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memberikan keterangan bahwa sebenarnya pihak kepolisian sudah mengetahui seluruh identitas dari ketujuh korban tewas peristiwa ledakan dan baku tembak yang terjadi di sarinah pada kemarin pagi, namun memang pihak kepolisian belum mempublikasikan kepada masyarakat demi kepentingan penyelidikan lebih lanjut. Pihak kepolisian juga bermaksud untuk menyelidiki lebih dalam apakah ketujuh korban ini berada di dalam lokasi kejadian sebagai pelaku ataukah murni sebagai korban. Dan juga pihak kepolisian akan menyelidiki motif keberadaan korban yang berada di lokasi kejadian kemarin. Tim DVI Mabes Polri masih terus mendalami identifikasi dan menerima laporan dari warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya dan diyakini menjadi korban atas peristiwa kemarin. Serta melakukan tes DNA dari warga yang diduga menjadi keluarga korban dan kemudian Tim DVI akan melakukan pencocokan dari hasil tes DNA dan juga hasil pemeriksaan antmortem dan juga pos mortem yang sudah dilakukan. Tadi kami sempat melihat ada perpindahan 2 jenazah dari lemari pendingin yang berada di depan ruang instalasi kedokteran forensik Rumah Sakit Polri keramat Jati dan dibawa masu ke dalam ruang instalasi kedokteran forensik dan setelah itu dapat dipastikan bahwa ketujuh korban sudah berada di dalam ruang instalasi kedokteran forensik untuk kembali menjalani proses identifikasi, karna memang akan dilakukan pendalaman kembali seperti yang dikatakan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti bahwa pemeriksaan dugaan aksi teror kemarin yang menimpa ibu kota negara Indonesia. Tidak akan terhenti pada mencari pelaku yang melakukan aksinya kemarin saja. Dan pihak kepolisian tetap membuka ruang bagi warga yang mencari keluarganya dan dipastikan hingga saing ini ada 4 orang yang mencari anggota keluarganya yang diyakini kemarin berada di sekitar kawasan Sarinah dan berada di lokasi kejadian. Dan tadi juga kami melihat sekitar pukul 13.45 ada duta besar Kanada Donald Bobiash dan ditemani 4 orang dari pihak kementerian luar negeri Republik Indonesia dan pihak kepolisian Republik Indonesia. Ia datang tidak lama sekitar 10 menit untuk memastikan apakah benar salah satu dari korban tewas itu adalah warga negara Kanada. Namun duta besar kanada enggan memberikan komentarnya, ketika kami menanyakan apakah benar di dalam ada warga negara kanada. Karna memang berdasarkan identitas atau paspor yang melekat di tubuh korban saat itu dipastikan bahwa salah satu dari korban adalah warga negara


(43)

88 Universitas Sumatera Utara

asing yang berasal dari kanada. Berikut kutipan pernyataan dari Kapolri Jenderal Badrodin Haiti saat kunjungannya tadi di posko pos antemortem dan pos mortem. SOT: apakah ada indikasi dari jaringan Alzajair atau ISIS? Kalau dari jaringan ISIS ada. Q: sudah dipastikan ya pak? A: ya. Q: pak dari informasi ancaman yang masuk kepolisi dari bulan desember sudah dinyatakan alasan kenapa yang menjadi target itu polisi pak? Pasti ada alasan yang bapak temukan kenapa polisi yang menjadi target? A: minggu yang lalu sudah saya sampaikan bahwa target yang utama yaitu pejabat kepolisian termasuk Kapolri (dipotong oleh repoter). Q: alasannya kenapa pak? A: kita sudah sampaikan tetapi kita juga tidak bisa menyampaikan hanya itu saja. (SOT terpotong). Robert.

Presenter: baik saai ini identifikasi terus dilakukan terhadap ketujuh korban tewas. Terimakasih Hmaira Balqis melaporkan langsung dari Rumah Sakit Polri keramat Jati.”

Tabel 4.4: Rekapitulasi bagian 4

Struktur Makro Super Struktur Struktur Mikro

Daftar nama korban ledakan Sarinah yang dirawat di RSPAD

nama 7 korban yang

berada di RSPAD

Gatot Subroto dan

berikut

- Budi rachmat, 35 Tahun

- Aiptu Dadi Maryadi, 48 Tahun

- Aiptu Budiono, 43 Tahun

- Anggun Artikasari, 24 tahun

- Chairil Islamubin, 21 tahun

- Yohannes Antonius Maria, 48 Tahun


(44)

89 Universitas Sumatera Utara

Identifikasi korban

ledakan

Jenazah langsung

dibawa ke ruang

instalasi jenazah dan

rencananya keenam

jenazah yang telah tiba di Rumah Sakit Polri ini akan langsung diotopsi.

Pihak kepolisian sendiri

masih belum

memberikan keterangan terkait identitas jenazah yang dibawa ke Rumah

Sakit Polri. Namun

diduga 4 maksud kami 5

dari 6 jenazah

merupakan pelaku

pengeboman di kawasan Sarinah.

Penanggung jawab

identifikasi korban

ledakan

Kapolri Jendral

Badrodin Haiti

berkunjung ke posko

pos mortem Rumah

Sakit Polri keramat Jati

untuk meninjau

langsung proses

identifikasi yang sudah dilakukan oleh tim DVI sejak kemarin malam.

Sekitar pukul 10 30

siang tadi Kapolri

Jendral Badrodin Haiti berkunjung ke posko

pos mortem Rumah

Sakit Polri keramat Jati.

Kapolri Jenderal

Badrodin Haiti

memberikan keterangan bahwa sebenarnya pihak

kepolisian sudah

mengetahui seluruh

identitas dari ketujuh korban tewas peristiwa

ledakan dan baku

tembak yang terjadi di sarinah pada kemarin pagi.

Tidak lanjut terhadap Pihak kepolisian juga

bermaksud untuk

Pihak kepolisian akan


(45)

90 Universitas Sumatera Utara

korban menyelidiki lebih dalam

apakah ketujuh korban ini berada di dalam lokasi kejadian sebagai pelaku ataukah murni sebagai korban.

keberadaan korban yang

berada di lokasi

kejadian kemarin. Tim DVI Mabes Polri masih

terus mendalami

identifikasi dan

menerima laporan dari

warga yang merasa

kehilangan anggota

keluarganya dan

diyakini menjadi korban atas peristiwa kemarin. Serta melakukan tes DNA dari warga yang

diduga menjadi

keluarga korban dan kemudian tim DVI akan melakukan pencocokan dari hasil tes DNA dan juga hasil pemeriksaan antmortem dan juga pos

mortem yang sudah

dilakukan.

Kunjungan duta besar Kanada ke RSPAD

Dan tadi juga kami melihat sekitar pukul 13.45 ada duta besar Kanada Donald Bobiash dan ditemani 4 orang dari pihak kementerian luar negeri Republik

Indonesia dan pihak

Ia datang tidak lama sekitar 10 menit untuk

memastikan apakah

benar salah satu dari korban tewas itu adalah warga negara Kanada.

Namun duta besar


(46)

91 Universitas Sumatera Utara

kepolisian Republik

Indonesia.

memberikan

komentarnya, ketika

kami menanyakan

apakah benar di dalam

ada warga negara

kanada. Karna memang

berdasarkan identitas

atau paspor yang

melekat di tubuh korban

saat itu dipastikan

bahwa salah satu dari korban adalah warga

negara asing yang

berasal dari kanada.

Pihak yang bertanggung jawab serta ancaman

terhadap pihak

kepolisian

Apakah ada indikasi dari jaringan Alzajair atau ISIS? Kalau dari jaringan ISIS ada. Q:

sudah dipastikan ya

pak? A: ya. Q: pak dari informasi ancaman yang

masuk kepolisi dari

bulan desember sudah

dinyatakan alasan

kenapa yang menjadi target itu polisi pak? Pasti ada alasan yang Bapak temukan kenapa

polisi yang menjadi

target? A: minggu yang

lalu sudah saya

Q: alasannya kenapa pak? A: kita sudah sampaikan tetapi kita

juga tidak bisa

menyampaikan hanya

itu saja. (SOT


(47)

92 Universitas Sumatera Utara

sampaikan bahwa target

yang utama yaitu

pejabat kepolisian

termasuk Kapolri

(dipotong oleh repoter).

Analisa

Tema pertama pada tayangan ini adalah Daftar nama korban ledakan Sarinah yang dirawat di RSPAD. Gambar yang tayangkan setelah presenter membaca Lead berita ialah grafis dengan keterangan nama korban sebanyak 7 orang dari jumlah korban yang dirawat RSPAD Gatot Subroto. Pada grafis dicantumkan nama, umur serta alamat dari korban. Berikut nama-nama korban dan keterangannya:

- Budi rachmat, 35 Tahun - warga Green Depok City, Blok Anggrek 2

- Aiptu Dadi Maryadi, 48 Tahun – anggota Lantas Jakpus Unit Menteng

- Aiptu Budiono, 43 Tahun – Anggota Polres Jakarta Pusat

- Anggun Artikasari, 24 tahun – Warga Condet Jaktim

- Chairil Islamubin, 21 tahun – warga Grogol, Jakbar

- Yohannes Antonius Maria, 48 Tahun – WN Belanda, Alamat Jalan Bangka

- Morat Armerwalim – WNA Aljazair

Keterangan korban tidak sama satu dengan yang lain. Bagi warga sipil, info grafis hanya menunjukkan nama, umur serta alamat. Keterangan untuk anggota kepolisian mencantumkan nama, umur serta keterangan yang merupakan anggota kepolisisan dan ditugaskan di daerah mana. Sementara untuk warga negara asing satu dicantumkan umur, kewarganegaraan serta alamat, sementara untuk satu orang korban dari warga negara asing hanya mencantumkan nama serta


(48)

93 Universitas Sumatera Utara

kewarganegaraannya. Tayangan ini disiarkan pada tanggal 14 Januari pkl 16.48 dengan jenis VO Grafis.

Tema kedua pada tayangan ini adalah Identifikasi korban ledakan. Korban yang telah sampai di Rumah Sakit Polri langsung diotopsi, untuk mendapatkan identifikasi dari korban. Untuk sementara pihak kepolisian sendiri masih belum memberikan keterangan terkait identitas jenazah yang dibawa ke Rumah Sakit Polri. Namun diduga 5 dari 6 jenazah merupakan pelaku pengeboman di kawasan Sarinah.

Pada tayangan ini, korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Keramat Jati Jakarta Timur. Keenam korban dinyatakan telah meninggal dunia, dan belum dapat dipastikan juga apakah korban merupakan pelaku bom dan tembakan atau murni merupakan korban dari ledakan dan dan penembakan yang terjadi di daerah Sarinah. Dugaan yang menyatakan bahwa 5 diantara korban meninggal dunia merupakan pelaku pengeboman dan penembakan. Sementara informasi selanjutnya yang disampaikan ialah, 5 dari korban merupakan pelaku penembakan dan bom sementara satu warga sipil dan satunya warga negara Belanda.

Tema ketiga pada tayangan ini ialah tentang Penanggung jawab identifikasi korban ledakan Sarinah. Tayangan ini disiarkan pada tanggal 15 januari 2016, sehari setelah terjadinya ledakan dan penembakan di daerah Sarinah Jakarta Pusat. Pada tayangan ini reporter yang bertugas menyatakan bahwa proses otopsi dan identifikasi korban ditanggungjawabi oleh pihak kepolisian. Selanjutnya dijelaskan juga bahwa sekitar jam 13 lewat 30 menit Kapolri Jendral Badrodin Haiti berkunjung ke posko pos mortem Rumah Sakit Polri keramat Jati untuk meninjau langsung proses identifikasi yang sudah dilakukan oleh tim DVI sejak kemarin malam.

Kepolisian yang bertanggung jawab atas otopsi dan identifikasi korban ledakan ini menyatakan bahwa pihak mereka sudah mengantongi identitas dari ke 7 korban. Namun untuk kepentingan penyelidikan, untuk sementara bellum bisa disampaikan kepada masyarakat terkait identitas dari 7 korban ledakan yang di


(49)

94 Universitas Sumatera Utara

bawa ke Rumah Sakit Polri Keramat jati. Korban sepenuhnya ditangani oleh pihak kepolisian baik dari otopsi dan proses identifikasi.

Tema keempat dalam tayangan ini adalah Tidak lanjut terhadap korban. Korban yang berada di Rumah Sakit Polri Keramat Jati masih akan diselidiki lebih lanjut. Apakah korban yang meninggal tersebut berada di lokasi kejadian sebagai pelaku atau murni sebagai korban. Selanjutnya Tim DVI Mabes Polri masih terus mendalami identifikasi dan menerima laporan dari warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya dan diyakini menjadi korban atas peristiwa kemarin. Serta melakukan tes DNA dari warga yang diduga menjadi keluarga korban dan kemudian Tim DVI akan melakukan pencocokan dari hasil tes DNA dan juga hasil pemeriksaan antmortem dan juga pos mortem yang sudah dilakukan.

Informasi yang juga diberikan ialah sudah ada 4 orang yang datang mencari keluarganya yang hilang, dan pada gambar yang ditayangkan tim medis Polri sedang melakukan pemeriksaan bagi keluarga korban yang datang. Selanjutnya masih akan dilakukan pemeriksaan bagi keluarga korban baik dari tes DNA untuk ditindaklanjuti.

Tema kelima ialah Kunjungan duta besar Kanada ke RSPAD. Informasi yang diberikan ialah ada warga negara Kanada yang menjadi korban meninggal akibat ledakan. Hal ini diketahui dari passport yang ada pada korban. Namun belum dipastikan apakah korban dengan kewarganegaraan Kanada ini merupakan murni korban atau pelaku ledakan. Kedatangan Duta Besar ini tidak banyak memberikan informasi terkait korban dengan kewarganegaraan Kanada.

Kunjungan yang dilakukan Duta Besar Kanada berlangsung hanya sekitar 10 menit, untuk memastikan apakah benar salah satu dari korban tewas itu adalah warga negara Kanada. Kedatangan Duta Besar Donald Bobiash ini dikawal oleh pihak kepolisian dan ditemani 4 orang dari pihak kemeterian luar negeri Republik Indonesia dan pihak kepolisian Republik Indonesia.

Tema kelima tayangan ini adalah Pihak yang bertanggung jawab dan ancaman terhadap pihak kepolisian. Bagian ini ditampilkan SOT dari Kapolri


(50)

95 Universitas Sumatera Utara

Badrodin Haiti. Para wartawan menanyakan tentang siapa yang bertanggung jawab atas kejadian ledakan dan penembakan yang diduga perbuatan teroris. Indikasi aksi teror ini berasal dari jaringan ISIS bukan dari kelompok Alzajair. Kapolri juga menekankan bahwa ada juga nacaman yang disampaikan kepada pihak kepolisian. Target dari ancaman ini merupakan pejabat kepolisian, termasuk Kapolri. Pada SOT ini, tidak jelas dijabarkan mengenai alasan kelompok ISIS melakukan ancaman dan tindakan teror yang dilakukan baik kepada pejabat kepolisian dan kepada negara Indonesia.

CG (Character General) tayangan yang ditampilkan pada layar kaca secara berurutan yang ditayangkan yakni:

CG 1: Kami Tidak Takut

Gambar 25.

Tayangan ini menggunakan judul Kami Tidak Takut. Pemilihan kata ini berawal dari kondisi di sekitar lokasi pada saat Ledakan, masyarakat tidak measa takut. Masyarakat yang berada di sekitar lokasi malah asik menonton dan menunggu kegiatan penembakan selesai. Tidak hanya itu, beberapa pedagang masih tetap asik menjajakan jualannya ditengah kejadian baku tembak. Hal ini dinilai sebagai tindakan tidak takut masyarakat menghadapi teroris.


(51)

96 Universitas Sumatera Utara

Gambar 26.

CG (Character General) nama reporter yang melaporkan dari lapangan, juga lokasi reporter saat meliput dan melaporkan berita.

CG 3: Kami Tidak Takut

Gambar 27.

CG (Character General) ini kembali pada topik dan judul dari liputan dan tayangan.

CG 4: Seluruh Korban Tewas Teridentifikasi


(52)

97 Universitas Sumatera Utara

Gambar 28.

CG (Character General) ini merupakan poin penting dari informasi yang disampaikan oleh reporter. CG selanjutnya merupakan nama dan lokasi reporter pada saat menyampaikan laporannya.

CG 5: Kami Tidak Takut

Gambar 29.

CG (Character General) ini kembali pada topik dan judul dari liputan dan tayangan.

CG 6: 7 Jenazah Masih Di RS Polri


(53)

98 Universitas Sumatera Utara

Gambar 30.

CG (Character General) ini merupakan poin penting dari informasi yang disampaikan oleh reporter. CG selanjutnya merupakan nama dan lokasi reporter pada saat menyampaikan laporannya.

Cg 6: Kami tidak takut

CG (Character General) ini kembali pada topik dan judul dari liputan dan tayangan.

Tema 5

Analisa pengamat terorisme

Tayangan ini menampilkan seorang pengamat yang didatangkan ke dalam studio Metro TV yakni Ridwan Habib sebagai pengamat Intelijen.

“Presenter: kami masih melanjutkan dialog dengan mas Ridwan. Mas Ridwan setujukan anda dari statemen dari pak Saut yang menyatakan bahwa pemilihan dari tempat Starbukcs depan pos polisi dan juga wilayah yang paling dekat dengan istana negara dalam beberapa tahun terkahir ini adalah merupakan suatu kebetulan??

Narasumber: saya kira tidak sepenuhnya sepakat saya ya. Bahwa yang diserang adalah yang vulnerable atau rentan. Tapi pasar tanah abang juga rentan sebenarnya, pasar-pasar yang jauh dari keramaian publik juga bisa. Tapi kenapa Sarinah? Tentu ada motif disitu. Motifnya adalah publikasi internasional. Janga lupa Syah Al Nani


(54)

99 Universitas Sumatera Utara

kepala kantor juru bicara ISIS yang memiliki kantor berita namanya Al Hayat Media, itu mengkliping semua aksi-aksi vidio serangan dari sel-sel teroris ISIS di seluruh dunia, untuk dokumentasi mereka. Ini berbeda dengan Al Kaidah yang langsung melakukan serangan kepada institusi asing. Mereka ini mau membangun negara.

Presenter: jadi mereka melakukan Branding?

Narasumber: iya. Mereka ini mau membangun negara, jadi mereka ini tidak bisa semata-mata asal meledakkan orang. Karna orang itu bisa jadi orang muslim yang akan menjadi warga negara mereka. Beda sekali dengan Al Kaidah dulu jaman Osama Bin Laden. Maka kalau dikatakan apakah sarinah ini adalah kebetulan, saya tidak yakin itu adalah kebetulan. Bahwa dipilih sebagai serangan yang rentan vulnerable iya. Cuma dipilihnya disitu, karna dia pasti tau ini dekat dengan istana, dekat dengan kedutaan dekat dengan kantor-kantor penting sehingga publikasi media secara internasional pasti massif.

Presenter: Oke, berarti ini adalah permainan yang begitu beda dengan permainan-permainan terorisme sebelumnya karna ini bersifat global, juga mempunyai taktik yang berbeda. Dimana saai ini ISIS juga mempunyai cabang-cabang di berbagai negara dengan melakukan publikasi yang besar, walaupun dengan jumlah korban jiwa yang tidak lebih besar dibanding dengan serangan-serangan yang lain yang dilakukan oleh Al-Kaedah.

Narasumber: Ya betul.”

Tabel 4.5: Rekapitulasi bagian 5

Struktur Makro Super Struktur Struktur Mikro

Pemilihan lokasi ledakan

saya kira tidak sepenuhnya sepakat saya ya (pemilihan

lokasi Sarinah merupakan

suatu kebetulan). Bahwa yang diserang adalah lokasi yang vulnerable atau rentan.

Tapi pasar tanah abang juga rentan sebenarnya, pasar-pasar yang jauh dari keramaian publik juga bisa. Tapi kenapa

Sarinah? Tentu ada

motif disitu.

Motif pemilihan

loksi di Sarinah

Motifnya adalah publikasi

internasional. Janga lupa Syah

Cuma dipilihnya disitu, karna dia pasti tau ini


(55)

100 Universitas Sumatera Utara

Al Nani kepala kantor juru bicara ISIS yang memiliki kantor berita namanya Al Hayat Media, itu mengkliping

semua aksi-aksi vidio

serangan dari sel-sel teroris ISIS di seluruh dunia, untuk dokumentasi mereka.

dekat dengan istana, dekat dengan kedutaan dekat dengan kantor-kantor penting sehingga publikasi media secara

internasional pasti

massif.

Taktit melakukan

aksi terorisme

mereka melakukan Branding berarti ini adalah

permainan yang begitu beda dengan

permainan-permainan terorisme

sebelumnya karna ini

bersifat global, juga

mempunyai taktik yang berbeda. Dimana saat

ini ISIS juga

mempunyai

cabang-cabang di berbagai

negara dengan

melakukan publikasi

yang besar, walaupun dengan jumlah korban jiwa yang tidak lebih besar dibanding dengan serangan-serangan yang

lain yang dilakukan

oleh Al-Kaedah.


(56)

101 Universitas Sumatera Utara

Tayangan ini ialah tayanganyang mendatangakan narasumber ke studio Metro TV tentang ledakan di daerah Sariah Thamrin Jakarta Pusat.Tema pertama pada tayangan ini adalah Pemilihan lokasi ledakan. Presenter yang menanyakan apakah pemilihan lokasi ledakan dan aksi teror merupakan suatu kebetulan? Pengamat intelijen atau narasumber mengatakan bahwa pemilihan lokasi bukan sepenuhnya kebetulan. Pemilihan lokasi ini merupakan salah satu upaya agar akasi yang dilakukan oleh teroris dengan mudah menjadi publikasi internasional karena berada di lokasi yang rawan.

Pengamat juga mengatakan bahwa pemilihan tempat ini

mempertimbangkan lokasi-lokasi sekitar TKP. Lokasi kejadian merupakan lokasi yang dekat dengan istana negara, perkantoran dan gedung pemerintahan. Pemilihan lokasi ini dengan pertimbangan supaya aksi mereka mudah dipublikasikan karena berada di tempat yang rawan.

Tema kedua tayangan ini adalah Motif pemilihan lokasi di Sarinah. Pemilihan lokasi ini dengan pertimbangan supaya aksi teror mereka dapat dipublikaskan dengan mudah. Disampaikan juga bahwa Motifnya adalah publikasi internasional. Disebutkanbahwa Syah Al Nani kepala kantor juru bicara ISIS yang memiliki kantor berita namanya Al Hayat Media, dimana tugasnya adalah mengkliping semua aksi-aksi vidio serangan dari sel-sel teroris ISIS di seluruh dunia, untuk dokumentasi mereka.

Tema ketiga dalam tayangan ini adalah Taktit melakukan aksi terorisme. Pengamat mengatakan bahwa aksi teror yang terjadi di daerah Sarinah berbeda dengan aksi teror yang terjadi sebelum-sebelumnya. Taktik yang digunakan ialah

dengan melakukan Branding. Hal ini dilakukan karena saat ini ISIS mempunyai

cabang-cabang di berbagai negara. Dengan melakukan publikasi yang besar, walaupun dengan jumlah korban jiwa yang tidak lebih besar dibanding dengan serangan-serangan yang lain yang dilakukan oleh Al-Kaedah, mereka dapat menunjukkan diri mereka dengan mudah.

CG (Character General) tayangan yang ditampilkan pada layar kaca secara berurutan yang ditayangkan yakni:


(57)

102 Universitas Sumatera Utara

CG 1: Teror Dekat Istana

Gambar 31.

CG (Character General) ini menjadi judul dari tayangan. Judul ini berbeda dengan judul sebelumnya, hal ini dikarenakan media ingin menyoroti lokasi kejadian aksi teror yang dekat dengan istana negara. Hal yang ingin dijelaskan ialah bahwa kegiatan teror yang dilakukan akan mengancam pemerintahan. Pemilihan kata ini menjelaskan teror yang dilakukan berada dengan istana negara dan dekat dengan kantor kedutaan dan kantor penting lainnya.

CG 2: Ridwan Habib-Pengamat Intelijen

Gambar 32.

CG (Character General) ini menjelaskan siapa narasumber dan apa jabatannya, dalam hal ini narasumber yang diundang ialah pengamat intelijen.


(1)

7 Universitas Sumatera Utara HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS

AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Sepri Ropinda Siringoringo NIM : 120904084

Departemen : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas : Sumatera Utara

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak bebas Royalti Non Eksklusif (Non-eksklusive Royalty- Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

Pelanggaran Etika Jurnalisme Televisi

(Analisa Wacana Kritis Pemberitaan Ledakan Sarinah Jakarta di Metro Tv)

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Medan, Juli 2016 Yang Menyatakan


(2)

8 Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

Media massa baik media cetak elektronik sering kali keliru dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Khusus untuk informasi yang bersifat dadakan, media sering kali mengabaikan etika jurnalisme yang berlaku. Informasi yang beredar di masyarakat, sering kali tidak benar dan cenderung dibesar-besarkan. Pemberitaan mengenai aksi teror menjadi salah satu berita hangat, bahkan menjadi salah satu ajang persaingan media dalam membuat pemberitaan. Penelitian ini menganalisis terkait pelanggaran etika jurnalisme yang dilakukan oleh media khususnya Metro Tv dalam memberitakan ledakandan aksi penembakan yang terjadi di kawasan Sarinah, Thamrin Jakarta Pusat. Penelitian ini dianalisis dengan analisa wacana kritis dengan pendekatan Teun A. Van Djik. Penelitian ini akan melihat media dalam pemberitaannya berpihak kepada pihak siapa, sesuai dengan pendekatan yang dibuat oleh Van Djik.


(3)

9 Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 7

1.3 Pembatasan Masalah ... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... 8

1.5 Manfaat Penelitian ... 8

1.6 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Dan Komunikasi Massa ... 10

2.2 Pers Dan Jurnalistik ... 12

2.3 Media Massa Dan Televisi ... 16

2.4 Media Dan Teroris ... 18

2.5 Analisa Wacana Kritis ... 26

2.6 Analisa Wacana teun van djik ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 38

3.2 Objek Penelitian ... 38


(4)

10 Universitas Sumatera Utara

3.2.2 Visi Misi PT. Media Televisi Indonesia ... 40

3.4 Kerangka Analisis ... 41

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.6 Teknik Analisis Data ... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data ... 47

4.2 hasil ... 98

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 103

5.2 Saran 5.2.1 Saran Terhadap Media ... 104

5.2.2 Saran Kepada Pembaca ... 104 DAFTAR REFERENSI


(5)

11 Universitas Sumatera Utara

Daftar Tabel

Tabel 3.1: Struktur Wacana Van Djik Tabel 4.1: Rekapitulasi bagian 1 Tabel 4.2: Rekapitulasi bagian 2 Tabel 4.3: Rekapitulasi bagian 3 Tabel 4.4: Rekapitulasi bagian 4 Tabel 4.5: Rekapitulasi bagian 5 Tabel 4.6: Rekapitulasi bagian 6 Tabel 4.7: Rekapitulasi bagian 7


(6)

12 Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN