9
menggunakan  parfum  Axe.  Kemudian  beliau  juga  bertanya-tanya  pada  bagian akhir, ketika Luna Maya memainkan sponge sabun dimana hal tersebut membuat
beliau  merasa  penasaran  kejadian  apa  yang  akan  terjadi  setelah  itu.  Untuk intrepretasinya, beliau menyatakan Iklan tersebut sebagai Iklan yang cukup kreatif
untuk  sebuah  parfum  pria,  namun  beliau  menyatakan  jika  Iklan  tersebut ditayangkan  ditelevisi  Indonesia  kemungkinan  akan  mendapat  penolakan  karena
banyak  adegan  yang  tidak  sesuai  dengan  budaya  Indonesia.  Sehingga  beliau memiliki  persepsi  bahwa  Iklan  tersebut  kreatif  jika  dilihat  dari  sisi  periklanan,
namun  untuk  ditayangkan  ditelevisi  Indonesia  tidak  cukup  layak  karena  tidak sesuai  dengan  budaya  ketimuran  yang  dimiliki  Indonesia.  Sebuah  Iklan  perlu
dilihat dari berbagai sisi, untuk adegan-adegan yang cukup vulgar, didaerah barat mungkin adalah suatu hal yang biasa, berbeda ketika Iklan itu di hadapkan dengan
budaya  Indonesia  yang  masih  ketimuran  dimana  hal  yang  terlihat  vulgar  masih sangat tabu. Ketika beliau menyampaikan tentang pengetahuannya mengenai latar
belakang  Afrika  sebagai  menjadi  tempat  penyebaran  Injil  pertama  oleh  orang- orang  di  benua  Eropa  setelah  terjadinya  perang  salib  beliau  menunjukan  sebuah
memori mengenai suatu hal yang pernah diterima sebelumnya.
d. Pemuka Agama Budha
Narasumber  keempat  adalah  Bapak  Soewarto  yang  merupakan  pemuka  agama yang  berasal  dari  agama  Budha,  Selain  sebagai  pemuka  agama,  beliau  juga
merupakan  orang  yang  bekerja  di  bagian  seni  dalam  bidang  musik,  beliau  juga merupakan seorang pengajar mata pelajaran agama Budha dibeberapa sekolah di
Salatiga, pada wawancara pada tanggal 642013 yang menyatakan :
10
‘Masyarakat biasa tidak apa-apa, namun anak-anak tidak layak. Itu tidak masalah asalkan yang menonton adalah orang dewasa, masalahnya bukan
bidadari dan malaikat, tetapi adegannya. Saya sebagai orang seni, itu tidak mengapa,  karena  itukan  hanya  iklan,  tidak  menggambarkan  sesuatu  yang
tidak  sebenarnya,  namun  kembali  lagi,  tidak  semua  orang  bisa  menerima adegan seperti itu.
’ Berbeda  dengan  pendapat  yang  disampaikan  oleh  ketiga  pemuka  agama
sebelumnya  yang  mengatakan  ketidaksetujuannya  atas  tayangnya  iklan  Axe. Mengenai  Iklan  Axe  Axe,  bapak  Soewarto  menganggap  bahwa  adegan  dalam
iklan  itu  merupakan  hal  yang  biasa  bagi  orang  dewasa  sepertinya,  asalkan memperhatikan  kapan  dan  dimana  akan  ditayangkan.  Apa  lagi  itu  hanyalah
sebuah  iklan,  dimana  dalam  beriklan  banyak  berbagai  macam  strategi  yang digunakan  dalam  menarik  perhatian  khalayak,  salah  satunya  adalah  dengan
pendekatan seksual, pendekatan seksual merupakan pendekatan  yang cukup kuat dalam  menarik  perhatian  khalayak.  Untuk  masalah  sosok  perempuan  dalam  itu
entah  itu  malaikat  atau  bidadari,  Bapak Soewarto  juga  tidak  mempermasalahkan iklan  tersebut  karena  dalam  agama  beliau  sendiri  tidak  ada  ajaran  khusus
mengenai apa itu malaikat dan apa itu bidadari. Untuk  pengambaran  perempuan  bersayap  dalam  Iklan  Axe  lebih
cenderung ke bidadari seperti yang disampaikan dalam taglinenya ataukah sebagai malaikat sama seperti pengambaran untuk Iklan Axe versi Barat, Bapak Soewarto
menyatakan  bahwa  pengambaran  dalam  Iklan  tersebut  lebih  kepada  sosok malaikat, dan hal itu dia dapatkan berdasarkan pemahaman agama lain mengenai
malaikat  yang  digambarkan  memiliki  sayap,  karena  dalam  agama  beliau  sendiri tidak ada yang mengkhususkan pembahasan mengenai malaikat atau bidadari.
11
Jika  dilihat  dari  tahap  persepsi,  berdasarkan  hasil  wawancara  dengan Bapak Soewarto, tahap sensasi terlihat ketika bapak seowarto mengatakan bahwa
itu adalah sebuah iklan produk parfum, dan yang menjadi perhatian dari iklan itu adalah  lebih  kepada  sosok-sosok  wanita  cantik  yang  terdapat  dalam  iklan  itu,
sehingga pada akhirnya beliau mengintrepretasikan Iklan tersebut sebagai sebuah karya  yang  indah,  dan  Iklan  yang  kreatif  sehingga  muncul  persepsi  akhir  adalah
ketika  beliau  menyatakan  iklan  itu  sebagai  sesuatu  yang  indah  dan  merupakan suatu hal yang wajar dalam dunia periklanan, dan iklan itu layak saja ditayangkan
asalkan tidak dilihat oleh anak dibawah umur.
5.1.2 Persepsi Para Pengguna Produk Axe
Dalam sub ini akan menjelaskan bagaimana persepsi para pengguna  Axe. Persepsi  pertama  merupakan  persepsi  dari  narasumber    yang  bernama  Agri
Ungaro atau yang sering disapa Riro dimana Riro merupakan salah satu pengguna setia  produk  Axe,  dimana  wawancara  dilakukan  pada  tanggal  3132013  sebagai
berikut : ‘Dalam  iklan  itu  ada  adegan  menyentuh-menyetuh  pria  dan  memegang
busa  yang  seolah-olah  ingin  memandikan  pria  tersebut,  hal  Itu  akan menimbulkan pikiran yang negatif. Sejak awal melihat iklan produk axe di
televisi,  iklan-iklannya  sangat  keren  dan  kreatif,  tetapi  untuk  iklan  yang dilihat  sekarang  ini  sangat  tidak  layak  untuk  dilihat  masyarakat,  apalagi
sampai dilihat oleh anak kecil’ Narasumber  ini  mengatakan  bahwa  Iklan  itu  tidak  layak  untuk
dipertontonkan  ke  masyarakat  Indonesia,  karena  adegan-adegan  yang  terdapat dalam  Iklan  tersebut.  Dimana  ada  adegan  menyentuh  dan  sebagainya,  akan
menimbulkan  pikiran-fikiran  yang  negatif.  Fikiran-fikiran  itu  tidak  lantas  hadir
12
begitu saja, kembali lagi bahwa Indonesia merupakan negara yang dikenal dengan budaya ketimurannya, budaya ketimuran yang lebih lebih tertutup terutama dalam
hal berpakaian, jadi jika ada hal tidak sesuai tentu akan mendapatkan penolakan. Diawal  Iklan  sudah  dituliskan  bahwa  Iklan  Axe  tersebut  ditujukan  untuk
orang  dewasa  dan  hanya  diputarkan  di  youtube,  namun  kita  juga  perlu memperhatikan  kembali,  bahwa  sekarang  kita  sudah  masuk  era  modern.  Diera
modern  sekarang,  teknologi  semakin  canggih.  Handphone  sebagai  alat komunikasi  yang  dulunya  hanya  digunakan  oleh  orang  dewasa,  namun  dimasa
sekarang bahkan anak sekolah dasar pun sudah banyak yang memiliki handphone- handphone  canggih  yang  bisa  mengakses  Internet  dimana  saja  dan  kapan  saja
mereka  mau.  Dan  sampai  sekarang  pun  Iklan  tersebut  masih  banyak  terdapat  di akun-akun  youtube,  dan  bisa  di  akses.  Dalam  satu  halaman  akun  youtube,  view
dari  iklan  ini  sudah  lebih  ditonton  lebih  dari  36,861orang
1
.  Semua  hal  tersebut tidak  menutup  kemungkinan  bahwa  dari  sekian  ribu  viewer,  ada  anak-anak
dibawah umur juga melihat Iklan tersebut. Permasalahan  mengenai  bidadari  atau  malaikat,  Agri  memiliki  anggapan  bahwa
dalam  iklan  tersebut,  perempuan  bersayap  memang  menggambarkan  seorang bidadari  sesuai  dengan  tagline  yang  dimiliki,  seperti  yang  di  ungkapkan  dalam
wawancara tanggal 3132013: ‘Malaikat  dan  bidadari  berbeda,  bidadari  lebih  kepada  parasnya  cewek,
malaikat belum tentu cewek.’
1
http:www.youtube.comwatch?v=dCxoIsT-ALwaya
13
‘Visual  lebih  ke  bidadari  karena,  malaikat  didalam  agama  muslim  itu sempurna dan bidadari itu tidak ada.
’ Dalam  tahap  persepsi  yang  menjadi  bagian  seleksi terlihat  dari  ungkapan
narasumber  yang  mengatakan  adegan  menyentuh-menyetuh  pria  dan  memegang busa yang seolah-olah ingin memandikan pria tersebut, hal Itu akan menimbulkan
pikiran  yang  negatif.  Atensi  yang  terlihat  tertuju  kepada  adegan-adegan  disaat perempuan  terlihat  sedang  menggoda  sang  pria  dalam  Iklan,  dan  untuk
intrepretasinya  narasumber  mengatakan  bahwa  Sejak  awal  melihat  iklan  produk axe  di  televisi,  iklan-iklannya  sangat  keren  dan  kreatif,  tetapi  untuk  iklan  yang
dilihat sekarang ini sangat tidak layak untuk dilihat masyarakat, sehingga muncul persepsi bahwa Iklan itu tidak layak untuk dilihat oleh masyarakat apalagi ketika
Iklan itu disaksikan oleh anak di bawah umur. Narasumber yang kedua dari pengguna Axe yang bernama Yudi mahandra
p.  Suku  Jawa,  asli  salatiga  dalam  wawancara  pada  tanggal  2532011  sebagai berikut :
‘Berdasarkan  agama  dan  budaya    yang  tertanam  dalam  diri  saya  selama ini, iklan tersebut tidak  sesuai dengan norma yang  saya dapatkan selama
ini.  Indonesia  dengan  budaya  yang  hampir  ketimuran,  dengan  melihat adegan-adegan  yang  menampilkan  bidadari  seksi,  dan  hasrat-hasrat
sesksual akan menyebut itu sesuatu yang tidak pantas’ porno’. Dalam
hal ini
narasumber yang
bernama Yudi
menyatakan ketidaksetujuannya  mengenai  penayangan  iklan  Axe.  Iklan  itu  dikatakan  tidak
sesuai  dengan  norma  yang  Yudi  anut  selama  ini.  Indonesia,  merupakan  budaya yang  cenderung  lebih  ketimuran,  dimana  ada  adegan  seksi  dan  menampilkan
hasrat-hasrat  seksual  t entu  akan  di  anggap  sebagai  sesuatu  yang  tidak  pantas  ‘
14
porno’.    Kembali  lagi,  Iklan  harus  memperhatikan  dimana  Iklan  itu  harus ditayangkan.  Mungkin  untuk  wilayah  barat  hal-hal  seperti  yang  terdapat  dalam
adegan,  dimana  perempuan  menggunakan  baju  yang  cukup  seksi,  dan  terlihat lebih  agresif  bukan  lah  menjadi  suatu  masalah,  lain  hal  ketika  iklan  itu
ditayangkan di indonesia yang memiliki kebudayaan ketimuran, hal itu tentu saja akan menimbulkan kontroversi.
Permasalahan  mengenai  bidadari  atau  malaikat,  Yudi  memiliki  anggapan  bahwa dalam  iklan  tersebut,  perempuan  bersayap  memang  menggambarkan  seorang
bidadari  sesuai  dengan  tagline  yang  dimiliki,  seperti  yang  di  ungkapkan  dalam wawancara tanggal 2532011 :
‘Malaikat  menurut  saya  penyelamat,  dan  sempurna,  bukan  pria  ataupun wanita.  Bidadari  adalah  sosok  perempuan  yang  sexy,  ya  seperti  yang
tergambarkan dalam iklan tersebut. Jadi bidadari dan malaikat itu berbeda. Secara  pengambaran  bidadari,  di  iklan  tersebut  sudah  menggambarkan
bahwa bidadari seseorang wanita canti
k.’
Jika  dilihat  dari  tahap  persepsi,  yang  menjadi  bagian  sensasi  terlihat  dari ungkapan yang disampaikan oleh narasumber yang menyatakan Iklan itu sebagai
Iklan  yang  menarik  dan  kreatif,  dan  menjadi  bagian  atensi  tentu  saja  para perempuan  yang  terdapat  dalam  iklan  tersebut,  dan  pesan  yang  didapatkan  tentu
saja dari tagline yang disampaikan bahwa dengan menggunakan produk tersebut, membuat  para  wanita  tertarik  bahkan  para  bidadari  pun,  Intrepretasinya  muncul
ketika  para  perempuan  menggunakan  pakaian  yang  cukup  seksi  dan  terlihat sedang  menggoda  laki-laki  membuat  Yudi  menyatakan  ketidak  setujuannya
terhadap  iklan  tersebut  karena  tidak  sesuai  dengan  budaya  yang  dia  rasakan
15
selama  ini.  Sehingga  yudi  memiliki  persepsi  bahwa  Iklan  tersebut  tidak  layak untuk dilihat oleh masyarakat Indonesia, karena kembali lagi bahwa di Indonesia
lebih ke arah ketimuran dan untuk hal tersebut bisa saja menjadi kontroversi Persepsi yang ketiga berasal dari narasumber yang bernama Kresna Pradipta pada
wawancara pada tanggal  04042013 yang menyatakan sebagai berikut : ‘Tidak  layak  karena  pesan  moral  yang  tercantum  dalam  iklan  tersebut
sekiranya  kurang  diterima  di  masyarakat,  karena  secara  attitude,  iklan tersebut  menampilkan  ketertarikan  lawan  jenis  secara  dewasa    tanpa
sensor
’ Dalam  hal  ini  Narasumber  yang  bernama  Kresna  Pradipta  menggangap
iklan tersebut tidak layak karena pesan moral yang tercantum dalam iklan tersebut sekiranya kurang diterima di masyarakat, dan secara attitude atau perilaku, dalam
iklan  tersebut  menampilkan  ketertarikan  lawan  jenis  secara  dan  bisa  di  anggap vulgar  tanpa  adanya  sensor.  Meskipun  Iklan  tersebut  hanya  di  tayangkan  di
youtube  dan  tidak  ditayangkan  di  televisi,  tidak  menutup  kemungkinan  Iklan tersebut di lihat oleh anak di bawah umur.
Permasalahan mengenai bidadari atau malaikat, Kresna memiliki anggapan bahwa dalam  iklan  tersebut,  perempuan  bersayap  memang  menggambarkan  seorang
bidadari  sesuai  dengan  tagline  yang  dimiliki,  seperti  yang  di  ungkapkan wawancara pada tanggal  04042013:
‘Menurut  pemahaman  saya,  bidadari  dan  malaikat  memiliki  arti  dan makna  yang  berbeda.  Malaikat  identik  dengan  makhluk  ghaib  yang
memiliki tugas masing-masing tidak lain perintah dari Tuhan. Sedangkan bidadari  merupakan  makhluk  yang  identik  dengan  sosok  wanita  cantik
bersayap yang berpenampilan menarik.
’
16
Untuk  tahap  persepsi,  yang  menjadi  bagian  sensasi  adalah  Iklan  itu sebagai  Iklan  parfum  yang  baru  dilihat  oleh  narasumber  sendiri  dan  menurut
narasumber Iklan tersebut termasuk Iklan yang vulgar. Tahap atensi terletak pada bagian  awal  ketika  perempuan  pertama  terlihat  menarik  selimut  sang  pria  dalam
Iklan  tersebut.  Kemudian  yang  menjadi  bagian  Intrepretasinya  adalah  Iklan tersebut tidak layak dilihat masyarakat sehingga Kresna memiliki persepsi bahwa
Iklan  tersebut  Tidak  layak  karena  pesan  moral  yang  tercantum  dalam  iklan tersebut  sekiranya  kurang  diterima  di  masyarakat,  karena  secara  etitut,  iklan
tersebut menampilkan ketertarikan lawan jenis secara dewasa  tanpa sensor’
Persepsi  terahkir  dari  pengguna  Axe  berasal  dari  narasumber  yang  bernama  Tio Christono  dalam  wawancara  pada  tanggal  09042013  yang  menyatakan  sebagai
berikut : ‘Adegan dalam iklan itu, lebih kepada adegan yang vulgar sehingga akan
menggundang pikiran yang negatif ’
‘Berdasarkan  budaya  yang  saya  jalani  selama  ini,  Iklan  tersebut  tidak layak  untuk  dilihat  oleh  masyarakat  karena  akan  berpengaruh  negative
terhadap orang yang terlalu optimis untuk didekati wanita yang berpikiran dengan  menggunakan  produk  tersebut  bisa  menarik  perhatian  perempuan
sedangkan yang saya alami pengaruh nya tidak sebesar itu
.’ ’
Tio  menyatakan  iklan  tersebut  memiliki  adegan  dalam  iklan  vulgar  dan menggundang  pikiran-pikiran  negatif  dalam  masyarakat  terhadap  perempuan.
Produk  parfum  pria,  dalam  setiap  iklannya  jarang  sekali  iklan  parfum  pria  yang tidak menggunakan sosok perempuan dalam iklan yang mereka tampilkan. Karena
memang  alasan  para  konsumen  pria  menggunakan  parfum  selain  sebagai  upaya dalam  meningkatkan  kepercayaan  dirinya,  tetapi  juga  adalah  untuk  menarik
17
perhatian  perempuan.  Menggunakan  perempuan  dalam  sebuah  iklan  bukan  lah suatu hal yang salah, karena masing-masing memiliki cara sendiri dalam menarik
perhatian khalayak. Permasalahan  mengenai  bidadari  atau  malaikat,  Tio  memiliki  anggapan  bahwa
dalam  iklan  tersebut,  perempuan  bersayap  memang  menggambarkan  seorang bidadari  sesuai  dengan  tagline  yang  dimiliki,  seperti  yang  di  ungkapkan  Tio
Christono dalam wawancara pada tanggal 09042013 : ‘Mengenai malaikat dan bidadari, keduanya adalah sesuatu yang berbeda,
Malaikat  merupakan  roh  yang  suci  berkaitan  dengan  agama,  tak  terlihat oleh  mata  telanjang  dan  jikapun  anda  bisa  melihat  malaikat  berarti  itu
memang  cara  Tuhan  menunjukkannya  kepada  anda  buat  percaya kepadaNya, sedangkan bidadari hanya khayalan manusia yang berlebihan
dan dalam agama yang saya anut bidadari tidak pernah dibahas
.’
Jika  dilihat  dari  Tahap  Persepsi  sensasi,  atensi  dan  intrepretasi.  Tahap sensansi  dari  Tio  terlihat  ketika  pertama  kali  melihat  Iklan  Axe  bidadari  versi
Indonesia,  ketika  pada  adegan  disaat  seorang  pria  yang  siap  menggunakan  baju tidur dan menggunakan parfum, Tio mengatakan ‘ aneh’ , kemudian atensi tertuju
pada  perempuan-perempuan  cantik  berpakaian  seksi  yang  muncul  satu-persatu terutama pada bagian akhir . Kemudian muncul intrepretasi Tio, begitu besar efek
dari  parfum  tersebut  sehingga  para  bidadari  pun  akan  tergoda.  Namun  dari intrepretasi  tio,  memiliki  persepsi  bahwa  iklan  itu  tidak  layak  jika  dilihat  oleh
masyarakat  selain  akan  menimbulkan  pikiran-pikiran  negatif  yang  terlihat  dari adeganya,  Iklan  itu  akan  juga  berpengaruh  pada  pengguna  Axe  yang  sangat
optimis  bahwa  dengan  menggunakan  produk  Axe  bisa  menarik  perhatian  para perempuan sedangkan pada kenyataan yang Tio rasakan tidak sebesar itu
18
Untuk  parfum  Axe  bidadari  versi  Indonesia,  keempat  pengguna  Axe menyampaikan  pendapatnya  masing-masing  dalam  menanggapi  Iklan  Axe
tersebut, meskipun empat narasumber ini adalah pengguna Produk Axe, dan juga di  antara mereka  menyatakan  bahwa  untuk  iklan  Axe  selalu  kreatif  dalam  setiap
tayangannya,  tetapi  untuk  iklan  ini  keempatnya  menyatakan  ketidak  setujuannya atas iklan Axe bidadari versi Indonesia.
5.1.3 Persepsi Perempuan
Seperti  yang  kita  ketahui,  dalam  Iklan  selama  ini  hampir  semua menampilkan  sosok  perempuan,  baik  itu  untuk  produk  yang  memang  ditujukan
untuk  perempuan  ataupun  yang  tidak,  seperti  hal  nya  Iklan  Axe  bidadari  versi Indonesia  dimana  produk  yang  dipasarkan  ditujukan  untuk  pria.  Pengambaran
perempuan  dalam  setiap  Iklan  ada  yang  sesuai  dengan  kenyataan  ada  pula  yang tidak.  Karena  itu  peneliti  mengganggap  persepsi  perempuan  dibutuhkan  dalam
penelitian  ini,  bagaimana  persepsi  mereka  terhadap  Iklan  Axe  bidadari  versi Indonesia.
Persepsi pertama yang didapatkan dari perempuan berasal dari narasumber yang bernama yenita Resty. Iklan Axe bidadari versi Indonesia dalam pandangan
Yenita resti dalam wawancara pada tanggal  22052013 : ‘Saya tidak setuju dengan iklan ini, Iklan ini mengusum lebih kepada sex
appeal jadi bagaimana daya tarik sex perempuan yang lebih di eksplorasi, terlihat pas dia menggoda, terus ada angle yang membuat dia terlihat lebih
kelihatan seksi’ ‘Karena indonesia mayoritas nya adalah muslim, terus banyak organisasi-
organisasi muslim yang udah mulai frontal. Kalau ada tayangan –tayangan
19
yang tidak sesuai , tidak terkecuali di iklan tetapi juga di film, Iklan radio, iklan cetak dan sebagainya, mereka sudah berani bicara.
Yenita  resti  bukan  sebagai  pemuka  agama  juga  bukan  sebagai  pengguna Axe,  disini  yenita  resti  melihat  dari  sisi  dirinya  sebagai  seorang  perempuan.
Terlihat  sekali  bahwa  dalam  iklan  tersebut  daya  tarik  perempuan  sangat  di eksplor.  Telihat  tampilan  mereka  yang  menggunakan  pakaian  yang  cukup  seksi,
kemudian  juga  didalam  iklan,  terlihat  bahwa  salah  satu  bagian  penting  dari perempuan  lebih  sering  dishoot,  dan  ketika  para  perempuan  tersebut  bertingkah
seolah  ingin  menggoda  pria  yang  terdapat  dalam  iklan  tersebut  meskipun  kita ketahui bahwa iklan tersebut diperuntukan untuk pria.  Selain itu juga perlu dilhat
bahwa  Indonesia  mayoritas  nya  adalah  muslim  dimana  dalam  agama  islam perempuan sangat diutamakan, jika ada hal atau adegan dalam media apapun yang
tidak sesuai dengan ajaran islam, itu tentu akan mendapat penolakan. Permasalahan mengenai bidadari atau malaikat, Yenita memiliki anggapan bahwa
dalam  iklan  tersebut,  perempuan  bersayap  memang  menggambarkan  seorang bidadari  sesuai  dengan  tagline  yang  dimiliki,  seperti  yang  di  dalam  wawancara
pada tanggal  22052013: ‘Bidadari sama malaikat dilihat dari versi baratnya, kalau angel di artikan
dalam bahasa indonesia memang dua arti malaikat dan bisa juga bidadari, padahal  kalau  di  Indonesia  bidadari  itu  memiliki  makna  yang  beda
berdasarkan agama ku ya. Kalau malaikat cenderung ke cowok, tapi kalau bidadari  itu  cewek.  Jika  dilihat  dari  visualnya  lebih  kebidadari  karena  di
mindset  nya  kita  selama  ini  kan  mengenai  bidadari  itu  cantik,  wangi, menarik dan pastinya adalah perempuan.
’ Dilihat  dari  Tahap  Persepsi  sensasi,  atensi  dan  intrepretasi.  Berdasarkan
wawancara dengan narasumber yang bernama Yenita Resty, Dalam hal ini untuk
20
tahap sensasi, narasumber mengatakan itu sebuah Iklan parfum Axe dimana untuk versi baratnya sudah pernah dilihat sebelumnya.  Atensi ketika ada adegan wanita
dalam  iklan  itu  menarik  selimut  yang  digunakan  oleh  laki-laki  dalam  iklan  itu, kemudian  perempuan  tersebut  terlihat  mendekati  pria.  Kemudian  Yenita
mengintrepretasikan adegan-adegan Iklan ini mengusum lebih kepada sex appeal jadi bagaimana daya tarik sex perempuan yang lebih di eksplorasi, terlihat pas dia
menggoda,  terus  ada  angle  yang  membuat  dia  terlihat  lebih  kelihatan  seksi.. Sehingga  muncul  Persepsi  secara  keseluruhan  Yenita  resti menggangap  iklan  ini
tidak  layak  jika  dihadapkan  dengan  budaya  Indonesia  yang  masih  cenderung ketimuran  , perlu di ingat lagi bahwa Indonesia negara yang mayoritas umatnya
beragama  islam  dan  banyak  organisasi-organisasi  islam  dimana  organisasi  ini memegang  peranan  yang  cukup  kuat,  dan  untuk  iklan  ini  menjadi  sebuah
kontroversi. Kemudian  narasumber  perempuan  yang  kedua  adalah  Nila  Anfonia34
dalam wawancara pada tanggal 25 452013 sebagai berikut : ‘Iklan  ini  layak  ditayangkan  asalkan  diatur  dimana  dan  kapan  akan
ditayangkan’ ‘Iklan ini sah-sah saja karena masih dalam batas wajar’
‘Sosok  wanita  dalam  iklan  terlihat  sebagai  seorang  sosok  wanita  yang mencari perhatian kepada laki-laki dalam iklan tesebut.
Berdasarkan  hasil  wawancara  dengan  narasumber  yang  bernama  Nila, beliau mengatakan bahwa Iklan ini layak saja ditayangkan di masyarakat asalkan
pengiklan mengatur terlebih dahulu dimana dan kapan iklan ini akan ditayangkan. Meskipun dalam hal ini nila sebagai seorang perempuan dalam melihat iklan Axe
21
bidadari versi malaikat sebagai sebuah strategi dalam menarik konsumen, dan itu merupakan suatu yang biasa karena masih dalam batas wajar. Terlihat Nila sangat
tidak  mempermasalahkan  iklan  itu,  baik  itu  dari  segi  agama  ataupun  dari  segi kebudayaan  yang  dia  miliki.  Dalam  menanggapi  permasalahan  kontroversi  Iklan
Axe bidadari versi barat yang di larang tayang di afrika, nila menyatakan bahwa tidak semua tempat dapat menerima peradaban dari tempat lain.
Jika  dilihat  dari  Tahap  Persepsi  sensasi,  atensi  dan  intrepretasi.  Tahap sensasi  yang  berupa  kesan  sesaat,  saat  stimulus  baru  diterima  otak  dan  belum
diorganisasikan  dengan  stimulus  lainnya  terlihat  ketika  di  awal  pada  saat menayangkan  iklan  Axe  tersebu,  Nila  mengatakan  itu  sebagai  sebuah  iklan
parfum  kreatif.  Untuk  tahap  atensi  nila  terfokus  pada  bagian  adegan-adegan perempuan  bersayap  yang  terlihat  berusaha  menggoda  pria  dalam  Iklan  tersebut,
kemudian dia menginpretasikan ketika seorang pria menggunakan produk tersebut Axe akan banyak wanita yang mendekati pria tersebut karena memiliki bau yang
wangi. Sehingga pada persepsi nya, Nila menggungkapkan bahwa Iklan itu layak saja ditayangkan, adegan atau apapun yang terdapat didalam Iklan itusah-sah saja
karena masih dalam batas wajar.
5.2 Faktor-Faktor  Yang Mempengaruhi Persepsi Khalayak