Persepsi Khalayak terhadap Iklan Axe Bidadari Versi Indonesia Pemuka Agama Kristen

1 BAB V ANALISA DATA

5.1 Persepsi Khalayak terhadap Iklan Axe Bidadari Versi Indonesia

Berikut adalah berbagai persepsi yang didapatkan dari 10 narasumber, 4 orang di antaranya adalah para pemuka agama, 4 orang lainnya adalah para pengguna Axe, dan 2 orangg lainnya adalah wanita yang bukan sebagai pemuka agama dan juga bukan sebagai pengguna Axe. 5.1.1 Persepsi Dari Pemuka Agama

a. Pemuka Agama Kristen

Persepsi yang pertama yang akan di paparkan adalah persepsi dari para pemuka agama yang berada di Salatiga. Narasumber pemuka agama yang pertama adalah bapak Ebenheizer Nuban Timo selaku pendeta sekaligus dosen di Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang di wawancarai pada tanggal 2732012 yang menyatakan demikian : ‘Tidak layak, iklan tersebut termasuk dalam Iklan pornografi kapitalisme, tidak pantas untuk ditayangkan. Adegan-adegan dalam iklan mengajarkan suatu moral hidup yang rendah, moral kebinatangan, hanya binatang- binatang saja yang mengiklankan masa suburnya dengan bau-bau khusus. Seperti anjing pada musim kawin banyak anjing yang datang. Saya sangat tidak setuju dan bila perlu meminta ada otoritas yang memberi pelajaran kepada pencipta dan penyebaran produk iklan Axe. Meskipun iklan tersebut hanya diputar di youtube, Perlu ada sanksi kepada perusahaan yang membuat iklan tersebut. Tantangan untuk orang tua dan komunitas agama untuk memberi penguatan nilai-nilai moral bagi warganya dan anak-anak karena memutar di youtube sekarang semua bisa mengakses’ 2 ‘Wanita direndahkan bukan di permuliakan meskipun sudah diberi pakaian yang bagus seolah-olah dinobatkan sebagai ratu. Namun perempuan justru disamakan dengan sebuah produk komoditi ekonomi’. Pada wawancara dengan narasumber pertama ini, beliau mengungkapkan ketidaksetujuan akan tayangan iklan Axe bidadari versi Indonesia, karena didalam iklan tersebut mengajarkan suatu moral hidup yang rendah kepada masyarakat. Beliau juga mengatakan bahwa bila perlu ada sanksi hukum diberikan kepada pihak-pihak yang terkait dalam Iklan produk parfum tersebut. Kita perlu mengetahui apa itu moral, moral menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan sebagainya. Pengertian moral juga memiliki kesetaraan atau kesamaan arti dengan pengertian akhlak, budi pekerti, dan susila. Pengertian moral juga sepadan dengan kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat, berdisiplin dan sebagainya. Pengertian moral lainnya adalah ajaran kesusilaan yang dapat ditarik dari suatu cerita. Sedangkan moral menurut sonny karaf, adalah tolak ukur yang dipakai masyarakat untuk menentukan baik buruknya suatu tindakan manusia sebagai manusia, mungkin sebagai anggota masyarakat atau sebagai orang dengan jabatan tertentu atau profesi tertentu. Berdasarkan persepsi dari bapak bapak Ebenheizer Nuban Timo mengenai Iklan Axe, dimana beliau tidak setuju dengan penayangan iklan tersebut, kembali lagi kita melihat beberapa fungsi Iklan, dimana salah satunya adalah mendidik. bapak Ebenheizer Nuban Timo tidak setuju dengan iklan ini karena adegan- adegan yang terdapat dalam iklan yang cukup vulgar yang tidak layak untuk dilihat oleh masyarakat apalagi ketika iklan itu dilihat oleh anak di bawah umur, 3 hal itu di anggap sangat tidak mendidik dan tentunya akan memberikan dampak yang kurang baik kepada anak-anak. Dimana anak-anak pada umumnya cenderung meniru perilaku para orang dewasa, seperti adegan yang terdapat dalam iklan dimana perempuan lebih agresif dan menggoda pria hanya karena sebuah parfum. Meskipun iklan ini hanya ditayangkan diyoutube dan sudah dituliskan bahwa iklan ini diperuntukan untuk orang dewasa, tidak menutup kemungkinan suatu saat iklan ini juga bisa dilihat oleh anak-anak karena dimasa-masa sekarang banyak anak yang sudah pandai dalam mengoperasikan internet. Namun kita juga tidak bisa menyalahkan pihak pengiklan sepenuhnya, untuk menangani hal ini juga dibutuhkan peran dari orang tua. Ini merupakan sebuah tantangan bagi orang tua dan agama dalam memberi pelajaran bagi anak-anak untuk menilai mana hal mana yang baik mana yang benar, mana yang pantas dilihat dan mana yang tidak pantas untuk dilihat oleh anak kecil. Dengan begitu juga akan membantu dalam menciptakan nilai dan moral yang baik kepada anak. Untuk penggambaran perempuan bersayap dalam Iklan Axe, jika versi barat perempuan bersayap digambarkan sebagai malaikat yang terlihat dari tagline yang dimiliki yaitu ‘Even Angel Will Fall’. Iklan Axe versi Indonesia dengan tagline ‘Wangi seksinya bikin bidadari lupa diri’ dan menurut bapak Ebenheizer Nuban Timo, perempuan bersayap dalam Iklan tersebut lebih mengarah kepada penggambaran bidadari karena antara bidadari dan malaikat merupakan suatu hal yang berbeda seperti yang diungkapkannya dalam wawancara pada tanggal tanggal 2732012 : 4 ‘Bidadari, mahluk dalam dunia dongeng, yang mungkin tidak ada. Bidadari hanya imajinasi dan spekulasi dari orang-orang yang mengalami frustasi dalam kehidupan di dunia, dan kemudian mengalihkan diri ke satu dunia yang digambarkan tanpa masalah. Malaikat adalah mahluk Ilahi, mahluk yang seperti manusia tetapi dia menjadi semacam perutusan dari Tuhan untuk menolong manusia dalam dunia yang hidup dalam kesulitan atau mengalami masalah-masalah untuk keluar dari persoalan. Jadi bidadari merupakan proyeksi manusia untuk lari dari kenyataan hidup yang sulit dan berat sedangkan malaikat adalah pertolongan dari Tuhan untuk manusia menyelesaikan masalah Hidupnya. Bidadari membawa kita lari dari masalah hidup, sedangkan malaikat menolong kita untuk menghadapi masalah.’ ‘Berdasarkan visual yang ada pada iklan lebih kepada bidadari, seperti yang terdapat dalam dongeng, bidadari-bidadari sering mengikat dengan naluri-naluri seksual sedangkan malaikat tidak punya naluri-naluri seksual.’ Persepsi dari bapak Ebenheizer Nuban Timo dilihat dengan teori Persepsi, dimana didalam persepsi memiliki tiga tahapan seperti yang di ungkapkan oleh Kenneth K. Soreno dan Edward M. Bodaken yang diantaranya adalah seleksi, organisasi dan interpretasi. Seleksi mencakup sensasi dan atensi, sedangkan organisasai melekat pada interpretasi. Ketiganya tidak dapat dibedakan secara tegas, kapan satu tahap berakhir dan kapan tahap lainnya akan dimulai. Sensasi yang ditunjukan oleh bapak Ebenheizer Nuban Timo ketika dia melihat iklan tersebut dan menyatakan itu sebuah iklan parfum, kemudian yang menjadi atensi adalah adegan-adegan yang dilakukan oleh perempuan yang terdapat dalam iklan dimana para perempuan menggunakan baju yang seksi dan terlihat menggoda sang pria dan kemudian mengintrepretasikannya dengan menggangap adegan- adegan dalam iklan itu sangat vulgar. Sehingga pada akhirnya munculnya persepsi dimana beliau menggangap iklan tersebut tidak layak ditonton oleh masyarakat karena di dalam iklan terdapat adegan-adegan yang cukup vulgar dimana adegan yang cukup vulgar itu, menurut beliau mengajarkan moral yang tidak baik. 5

b. Pemuka Agama Islam