31
selalu menarik perhatian orang, memaksakan dirinya untuk selalu di terima dalam kelompok.
c. Perilaku sosial social behavior adalah perilaku yang tidak memiliki
masalah dalam hubungan antar pribadi. Berada bersama orang lain atau sendirian bisa sama- sama menyenangkan, tergantung pada
situasi dan kondisinya. Ia sangat bisa berpartisipasi tetapi juga tidak hanya sebatas mengikuti teman orang-orang disekitarnya.
2.3.3. Perkembangan Sosial Remaja
Perkembangan social menurut Syamsudin 2004 diartikan sebagai sequence dari perubahan yang berkesinambungan dalam
perilaku individu untuk menjadi mahluk social dewasa. Charlotte Buhler mengidentifikasi tahapan dan cirri-ciri perkembangan perilaku
social. Tahap
Ciri-ciri Kanak-kanak Awal 0-
3Subjektif Segala sesuatu dilihat berdasarkan
pandangan sendiri Kritis I 3-4 Trozt Alter
Pembantah, Keras kepala Kanak-kanak Akhir 4-6
Masa Subyektif menuju Masa Objektif
Mulai Bisa menyesuaikan diri dengan aturan
Anak Sekolah 6-12 MasaObjektif
Membandingkan dengan aturan- aturan
Kritis II 12-13 Masa Pre Puber
Perilaku coba-coba, serba salah, ingin diuji
Remaja Awal 13-16 Masa Subjektif menuju Masa
Objektif Mulai menyadari adanya kenyataan
yang berbeda dengan sudut pandangnya
Remaja Akhir 16-18 Masa Objektif
Berperilaku sesuai dengan tuntutan masyarakat dan kemampuan dirinya
32
Menurut Hurlock 1994 pada masa remaja, individu mengalami beberapa perubajan social, seperti meningkatkannya pengaruh kelompok
sebaya, perubahan dalam perilaku social, pengelompokan social yang baru, nilai-nilai yang baru dalam memilih teman, nilai-nilai baru dalam
dukungan dan penolakan social, dan nilai-nilai dalam selaksi pemimpin. Kematangan perilaku social ditunjukan dengan pola pengelompokan dan
partisipasi dalam kegiatan sekolah dalam kelompok teman sebaya lawan jenis.
2.3.4. Tujuan Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial
Menurut Yusuf 2006 bimbingan Pribadi Sosial merupakan bimbingan yang dilakukan untuk membantu para siswa dalam
memecahkan masalah-masalah, membantu siswa dalam mengembangkan
kompetensi social yang optimal.
Bidang bimbingan yang terdiri dari empat bidang yaitu: bidang pribadi, social, belajar dna karir ini memiliki cakupan maslah-maslah yang
berbeda-beda. Adapun yang tergolong dalam masalah pribadi social diantaranya :
a. Mengendalikan mengarahkan emosi
b. Memiliki nilai-nilai kehidupan untuk menganbil keputusan
memecahkan masalah c.
Memahami perkembangan psikoseksual yang sehat d.
Memahami prasangka dan menguji akibat-akibatnya e.
Manajemen waktu
33
f. Lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat, serta keterkaitannya
g. Memahami situasi-situasi dan cara-cara mengendalikan konflik
h. Membuat keputusan dengan bermacam resiko
i. Mengenal dan menghargai keunikan diri
j. Berfikir dan bersikap positif terhadap diri dan orang lain
k. Pemanfaatan waktu luang ketrampilan pribadi untuk kesehatan fisik
dan mental l.
Menilai keadaan dan efektifitas hubungan sosial dan keluarga. Proses kegiatan bimbingan pribadi social diarahkan untuk
memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan
layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan
yang dialami oleh individu. Kegiatan
bimbingan pribadi social diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab,
mengembangkan system pengembangan diri dan sikap-sikap yang positif serta ketrampilan-ketrampilan pribadi social yang tepat.
34
Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi social konseli adalah:
a. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan
pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, Sekolah Madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
b. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
c. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan anugrah dan yang tidak menyenangkan
musibah, serta dan mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
d. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan;
baik fisik maupun psikis. e. Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
f. Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat g. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai
orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya. h. Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk
komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.
35
i. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial human relationship, yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan,
persaudaraan, atau silaturahim dengan sesama manusia. j. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik masalah
baik bersifat internal dalam diri sendiri maupun dengan orang lain.
k. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
2.3.5. Peranan Bimbingan Pribadi Sosial dalam Pengembangan Perilaku Sosial