Pengertian Perilaku Sosial Siswa

27 untuk membantu para individu dalam memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi. Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan suatu bimbingan yang diberikan oleh seorang ahli kepada individu atau kelompok, dalam membantu individu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan.

2.3.2. Pengertian Perilaku Sosial Siswa

Hurlock 1999 perilaku social menunjukan terdapatnya tingkah laku yang sesuai dengan tuntutan social kemampuan untuk menjadi orang yang bermasyarakat. Skinner Sarwono 2000 perilaku manusia berkembang dan dipertahankan oleh anggota masyarakat yang member penguat kepada individu untuk berperilaku tertentu yang dikehendaki oleh masyarakat dengan demikian maka tidak dapat dihindarkan bahwa perilaku social muncul pada situasi-situasi terjadinya interaksi social dalam upaya menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat. Maryana 2006 perilaku social adalah suatu kegiatan yang ditampakkan oleh siswa saat berinteraksi dengan teman, baik secara individu maupun kelompok di lingkungan sekolah. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku social adlah perilaku yang ditampilkan individu saat 28 berinteraksi yang sesuai dengan kemampuan individu dan tuntutan lingkungan sekitar. Yusuf 1984 perilaku social adalah perilaku yang sudah merupakan satu pola yang relatif menetap, yang diperlihatkan oleh individu didalam interaksinya dengan orang lain. Perilaku sosial individu mungkin merupakan aksi atau rangsangan bagi timbulnya reaksi atau perilaku sosial pada orang lain, aksi dan reaksi antara satu individu dengan individu yang lain saling mempengaruhi. Dari perilaku yang merupakan indicator, terhadap sifat-sifat reaksi interpersonal, dapat diketahui bahwa perilaku sosial itu dapat dilihat dari tujuh aspek yaitu: a. Aspek kemampuan dalam bergaul b. Aspek keterbukaan sikap c. Aspek kepemimpinan d. Aspek inisiatif sosial e. Aspek partisipasi dalam kegiatan kelompok f. Aspek tanggung jawab terhadap tugas g. Aspek toleransi terhadap teman Beberapa factor yang mempengaruhi perilaku sosial individu diantaranya: Lingkungan keluarga, menurut Yusuf 1984 mengemukakan bahwa adanya keterkaitan antara self esteem terhadap pembentukan perilaku sosial individu yang salahsatunya dipengaruhi oleh keluarga, pada 29 umumnya ada tiga syarat yang harus dipenuhi oleh keluarga untuk membentuk pertumbuhan harga diri, ketaatan dan kebebasan pada anak yaitu: a menerima anak dengan kasih sayang penuh, b penegakkan beberapa batas tegas yang tidak boleh dilanggar dalam berperilaku, c pemberian kebebasan seluas mungkin, selama batas yang dimaksud tidak dilanggar oleh anak. Peranan orang tua dan keluarga sangat berpengaruh dalam pembentukan perilaku sosial remaja saat remaja tersebut belajar bersosialisasi dengan lingkungan di luar keluarga. Lingkungan sekolah, perilaku sosial remaja pada lingkungan sekolah merupakan salah satu karakteristik siswa. Insani 1993 mengartikan perilaku sosial disekolah sebagai aktifitas siswa dalam memerankan peran sosialnya dengan teman sebaya di sekolah. Siswa akan mampu melihat hubungan interpersonalnya secara realistic dengan disadari oleh kesadaran akan diri dan lingkungan serta tanggung jawab sosialnya. Hurlock 1996 siswa yang diterima kelompoknya jauh lebih berhasil dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah sebagai kemampuannya daripada siswa yang ditolak diabaikan oleh anggota kelompok. Siswa yang diterima teman sebayanya, serta berhasil menyesuaikan dirinya dengan baik tidak suka mengacaukan dirinya dikelas, tetapi siswa yang ditolak dilingkungannya sering menunjukkan sikap memberontak, bolos dan suka mengacau. 30 Lingkungan teman sebaya, Hurlock 1996 agar individu dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan sosialnya diperlukan tiga proses sosialisasi yaitu: 1 Belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial, 2 belajar memainkan peran yang dapat diterima, 3 perkembangan sikap sosial. Yang tergolong dalam masalah-masalah sosial-pribadi adalah masalah hubungan dengan sesama teman, dengan guru, serta staf, permasalahan sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal dan penyelesaian konflik. Tipe perilaku sosial menurut Sarwono 2000 terdiri sebagai berikut: a. Perilaku kurang sosial under sosial behavior timbul jika kebutuhan akan inklusi kurang terpenuhi, misal sering tidak diacuhkan oleh keluarga sejak kecil. Kecenderungannya, individu akan menghindari hubungan dengan orang lain, atau tidak mau ikut dalam kelompok- kelompok, tidak mau tau, acuh tak acuh. b. Perilaku terlalu sosial over social behavior psikodinamikanya sama dengan perilaku kurang sosial, yaitu kebutuhan inklusi kurang terpenuhi. Tetapi, pernyataan perilakunya sangat berlawanan . Individu yang berperilaku terlalu sosial cenderung memamerkan diri secara berlebihan exhibitionistic. Individu ini berbicara keras , 31 selalu menarik perhatian orang, memaksakan dirinya untuk selalu di terima dalam kelompok. c. Perilaku sosial social behavior adalah perilaku yang tidak memiliki masalah dalam hubungan antar pribadi. Berada bersama orang lain atau sendirian bisa sama- sama menyenangkan, tergantung pada situasi dan kondisinya. Ia sangat bisa berpartisipasi tetapi juga tidak hanya sebatas mengikuti teman orang-orang disekitarnya.

2.3.3. Perkembangan Sosial Remaja

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45