25
2.2.3.5. Akuntabilitas
Akuntabilitas pelayanan terwujud dalam kejelasan program, proses implementasi, dan hasil-hasil yang dicapai serta
informasi yang dapat menjelaskan apa dan mengapa sesuatu proses dan hasil terjadi atau tidak terjadi. Hal yang amat penting
di dalam akuntabilitas adalah informasi yang terkait dengan faktor-faktor
yang mempengaruhi
keberhasilan danatau
kegagalan peserta didik di dalam mencapai kompetensi. Oleh karena itu seorang konselor perlu menguasai data dan bertindak
atas dasar data yang terkait dengan perkembangan peserta didik.
2.2.4. Analisis Hasil Evaluasi Program dan Tindak Lanjut
Hasil evaluasi menjadi umpan balik program yang memerlukan perbaikan, kebutuhan peserta didik yang belum terlayani, kemampuan
personil dalam melaksanakan program, serta dampak program terhadap perubahan perilaku peserta didik dan pencapaian prestasi akademik,
peningkatan mutu proses pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan. Hasil analisa harus ditindak lanjuti dengan menyusun program
selanjutnya sebagai kesinambungan program, mengembangkan jejaring pelayanan agar pelayanan bimbingan dan konseling lebih optimal,
melakukan referal bagi peserta didik-peserta didik yang memerlukan bantuan khusus dari ahli lain, serta mengembangkan komitmen baru
kebijakan orientasi dan implementasi pelayanan bimbingan dan koseling selanjutnya.
26
2.3. Layanan Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial 2.3.1. Pengertian Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial
Bimbingan Pribadi Sosial merupakan salah satu bidang bimbingan yang ada di sekolah. Menurut Dewa Ketut Sukardi 1993
mengungkapkan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan usaha bimbingan, dalam menghadapi dan memecahkan masalah pribadi-
sosial, seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan.
Sedangkan menurut
pendapat Abu
Ahmadi 1991 Bimbingan pribadi-sosial adalah, seperangkat usaha bantuan
kepada peserta didik agar dapat mengahadapi sendiri masalah- masalah pribadi dan sosial yang dialaminya, mengadakan
penyesuaian pribadi dan sosial, memilih kelompok sosial, memilih jenis-jenis kegiatan sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna,
serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah-masalah pribadi, rekreasi dan sosial yang dialaminya.
Inti dari
pengertian bimbingan
pribadi-sosial yang dikemukakan oleh Abu Ahmadi adalah, bahwa bimbingan pribadi-
sosial diberikan kepada individu, agar mampu menghadapi dan memecahkan permasalahan pribadi-sosialnya secara mandiri. Hal
senada juga diungkapkan oleh Syamsu Yusuf 2005 yang mengungkapkan bahwa bimbingan pribadi-sosial adalah bimbingan
27
untuk membantu para individu dalam memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan suatu bimbingan yang
diberikan oleh seorang ahli kepada individu atau kelompok, dalam membantu individu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah
pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan.
2.3.2. Pengertian Perilaku Sosial Siswa