21 penjumlahan total faktor peluang strategi pemasaran frestea sebesar 1.40
dan total faktor ancaman strategi pemasaran frestea sebesar 1.30.
4.2.6. Hasil Matriks IE Internal External
Hasil matriks Internal External IE didapatkan dari kekuatan internal perusahaan PT Coca Cola Bottling Indonesia, Central Java dan
pengaruh eksternal yang dihadapi guna memperoleh strategi pemasaran yang lebih detail. Berdasarkan hasil dari matriks IFAS dan matriks EFAS
yang telah disusun pada tabel 4.9 dan tabel 4.10 diketahui bahwa nilai dari IFAS sebesar 2.25 dan nilai dari EFAS sebesar 2.70. Nilai dari IFAS dan
nilai dari EFAS kemudian dipertemukan pada matriks Internal External IE, sehingga didapatkan strategi pemasaran frestea PT Coca Cola
Bottling Indonesia Central Java berada pada posisi sel ke-5 dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1. Hasil Matriks Internal Ekternal IE
22 Strategi yang dapat digunakan pada posisi sel ke-5 adalah strategi
pertumbuhan melalui integrasi horizontal yaitu suatu kegiatan untuk memperluas pemasaran frestea PT Coca Cola Bottling Indonesia Central
Java dengan cara membangun jaringan distribusi yang lain yang belum dijangkau frestea dan meningkatkan kualitas produk.
“Tujuannya relatif lebih defensif, yaitu menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan
profit. ”
1
PT Coca Cola Bottling Indonesia Central Java dapat memperluas pasar, fasilitas produksi, dan teknologi melalui pengembangan internal
maupun eksternal.
4.2.7. Hasil Diagram SWOT
Setelah didapatkan hasil dari tabel IFAS sebesar 2.25 dan tabel EFAS sebesar 2.70, maka langkah selanjutnya adalah membuat titik
potong antara sumbu X dan sumbu Y, dimana nilai dari sumbu X didapat dari selisih antara subtotal strength dan subtotal weakness, sedangkan
untuk nilai sumbu Y didapat dari selisih antara subtotal opportunities dan subtotal threats. Berikut adalah perhitungan untuk mendapatkan titik
potong sumbu X dan sumbu Y. Sumbu X = subtotal strengths
– subtotal weakness = 1.63
– 0.62 = 1.01
Sumbu Y = subtotal opportunities – subtotal threats
= 1.40 – 1.30
= 0.10
1
Freddy Rangkuti. Op.cit. hal 45.
23 Berdasarkan hasil perhitungan sumbu X dan sumbu Y, maka
didapatkan titik potong antara kedua sumbu tersebut adalah 1.01, 0.10.
Gambaran titik potong antara sumbu X dan sumbu Y pada diagram SWOT pemasaran Frestea PT Coca Cola Bottling Indonesia Central Java dapat
dilihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2. Hasil Diagram SWOT
Berdasarkan gambar 4.2, maka titik potong antara sumbu X dan sumbu Y berada pada kuadran I.
“Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif
Growth Oriented Strategy. ”
2
Perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang memungkinkan pihak
2
Ibid. hal 20.
24 manajemen pemasaran Frestea PT Coca Cola Bottling Indonesia Central
Java untuk mendayagunakan secara optimal keuntungan kompetitifnya dengan cara melaksanakan tindakan yang cukup agresif untuk
mempertahankan dan merebut pangsa pasar yang baru.
4.2.8. Hasil Matriks SWOT