PENDAHULUAN Eris Isthoriq Al Amin NI D04210061

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 4 perkataan lain, proses divergensi pemikiran kreatif harus diikuti oleh proses konvergensi pemikiran logis. Siswa dalam kelas mempunyai latar belakang maupun kemampuan atau kecerdasan yang berbeda, berdasarkan PERMENDIKBUD RI Nomor 81A Tahun 2013 bahwa daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari 9 . Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah. Oleh karena itu siswa mempunyai kemampuan atau kecerdasan yang berbeda di dalam kelas . Howard Gardner adalah seorang psikolog yang membahas sembilan jenis kecerdasan dasar pada manusia, dalam bukunya Thomas Amstrong edisi ketiga H. Gardner memetakan berbagai kemampuan yang dimiliki manusia, dengan mengelompokan mereka kedalam kategori yang komprehensif, 10 berikut adalah tiga dari sembilan kecerdasan, yaitu: Kecerdasan logis-matematis adalah kemampuan menggunakan angka secara efektif misalnya, sebagai ahli matematika, akuntan pajak, atau ahli statistik dan untuk alasan yang baik misalnya, sebagai seorang ilmuwan, pemrogram komputer, atau ahli logika. Kecerdasan spasial adalah kemampuan untuk memahami dunia visual-spasial secara akurat misalnya, sebagai pemburu, pramuka, atau pemandu dan melakukan perubahan-perubahan pada persepsi tersebut misalnya, sebagai dekorator interior, arsitek, seniman atau penemu. Kecerdasan musikal adalah kemampuan untuk merasakan misalnya, sebagai penikmat musik, membedakan misalnya, sebagai kritikus musik, mengubah misalnya, sebagai komposer, dan mengekspresikan misalnya,sebagai performer atau pemain musik bentuk-bentuk musik. Ketiga kecerdasan di atas adalah faktor yang dapat mendukung munculnya kreativitas. Kecerdasan logis-matematis merupakan 9 Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implemntasi Kurikulum. 10 Thomas Armstrong . Kecerdasan Multipel di dalam Kelas.penerbit: PT. Indeks Jakarta. 2013. Hal: 6-7

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA

3 63 422

Profil Kesulitan Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau dari Kecerdasan Visual-Spasial Siswa

0 3 7

PROSES BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PYTHAGORAS BERDASARKAN TAHAPAN Proses Berpikir Kreatif Siswa Dalam Memecahkan Masalah Pythagoras Berdasarkan Tahapan Wallas Ditinjau Dari Intelegensi Siswa Pada Kelas VIII SMP Negeri 2 Sawit.

0 3 16

ANALISIS PROSES BERPIKIR KREATIF DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN THE KEIRSEY TEMPERAMENT SORTER (KTS) SISWA SMA

5 18 353

PROFIL INTUISI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 SALATIGA DALAM MEMECAHKAN MASALAH KESEBANGUNAN DITINJAU DARI KECERDASAN MATEMATIS-LOGIS, KECERDASAN LINGUISTIK, DAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL.

1 4 18

Proses Berpikir Kreatif Siswa Smp Dalam Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Siswa preliminari

0 0 19

KONTRIBUSI KECERDASAN SPASIAL, VERBAL, DAN LOGIS MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA.

3 5 121

PROSES BERPIKIR SISWA SMK DENGAN KECERDASAN MUSIKAL DAN KINESTETIK DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA | Hermiyati | JSTT 6928 23121 1 PB

0 0 10

PROFIL INTUISI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 SALATIGA DALAM MEMECAHKAN MASALAH KESEBANGUNAN DITINJAU DARI KECERDASAN MATEMATIS-LOGIS, KECERDASAN LINGUISTIK, DAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL | Pratiwi | 9702 20604 1 SM

0 0 11

Analisis Proses Berpikir Kreatif Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Open Ended Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa

1 4 17