Definisi Operasional EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK CHANGE OF PAIRS (BERTUKAR PASANGAN) DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 1 KASIHAN BANTUL.

40 yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut Nanang, 2011: 67. Teknik ini digunakan karena anggota populasi bersifat homogen. Pengambilan sampel diambil secara acak dua kelas dari lima kelas VIII SMP N 1 Kasihan Bantul, Bantul, Yogyakarta. Dari dua kelas tersebut, satu kelas dijadikan kelas eksperimen dan satu kelas dijadikan kelas kontrol. Setelah pengacakan diperoleh kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol. Untuk kelas eksperimen menggunakan pembelajaran kooperatif teknik Change Of Pairs dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional pembelajaran dengan pendekatan sainstifik.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya perbedaan penafsiran terhadap beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti perlu mengembangkan definisi operasional variabel sebagai berikut. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif teknik Change Of Pairs. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep matematika siswa SMP. 1. Model pembelajaran kooperatif teknik Change Of Pairs Bertukar Pasangan dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Kelas dibagi menjadi kelompok kecil beranggotakan dua siswa. Jika banyaknya kelompok pada kelas tersebut bukan kelipatan dua, maka salah satu pasangan kelompok tersebut bersama dengan guru. Dalam pembentukan kelompok tersebut guru bisa menunjuk pasangannya atau siswa melakukan prosedur teknik Mencari Pasangan seperti yang dijelaskan di depan. 41 b. Guru memberikan tugas yang harus diselesaikan secara berkelompok dan siswa berdiskusi serta bekerja sama dengan kelompoknya. c. Setelah selesai berdiskusi dan bekerja sama dengan kelompoknya, salah satu anggota dari setiap kelompok meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bergabung dengan pasangan kelompok lainnya. Sehingga kelompok baru beranggotakan satu anggota dalam kelompok tersebut dan satu anggota dari kelompok yang lain tamu. Salah satu anggota dalam kelompok tersebut bertugas membagi informasi terkait dengan hasil kerja kelompok yang telah dilakukan d. Setelah selesai, salah satu anggota kelompok tamu kembali ke kelompoknya masing-masing dan membagikan hasil perolehannya. e. Setiap kelompok membahas dan membandingkan antara hasil temuan mereka dengan hasil temuan yang diperoleh dari kelompok lain. 2. Model pembelajaran konvensional dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mengamati Siswa mengamati yang telah disajikan oleh guru serta LKS yang diberikan oleh guru. Selain itu, siswa juga memperhatikan penjelasan yang diberikan guru. b. Menanya Siswa menanyakan hal-hal yang belum diketahuinya baik dalam penjelasan guru maupun langkah-langkah pada LKS yang diberikan kepada teman atau guru. c. Mencoba 42 Siswa melaksanakan langkah-langkah yang diberikan pada LKS maupun yang diperintahkan oleh guru. d. Menalarmengasosiasi Siswa membuat kesimpulan sementara atas hasil kerjanya. e. Menyaji Siswa menyajikan hasil kerjanya kepada teman-temannya didepan kelas baik secara lisan maupun tertulis. 3. Siswa dikatakan memahami konsep apabila siswa mampu : a. mendefinisikan dan menjelaskan ulang sebuah konsep matematika, b. mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, c. memberikan contoh dan noncontoh dari suatu konsep matematika tersebut, d. menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, e. mengapliksikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.

E. Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

1 9 42

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Sejahtera 1 TP 2013/2014)

1 9 45

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Ar-Raihan Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 7 51

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HERMENEUTIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA Pengaruh Model Pembelajaran Hermeneutika Terhadap Kemampuan Pemahaman Matematika Ditinjau Dari Keaktifan Belajar Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 01 Sukoharjo.

0 1 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HERMENEUTIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA Pengaruh Model Pembelajaran Hermeneutika Terhadap Kemampuan Pemahaman Matematika Ditinjau Dari Keaktifan Belajar Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 01 Sukoharjo.

3 6 12

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP PAD SISWA SMP KELAS VIII.

11 24 360

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIKTHINK PAIRS SHARE (TPS) DITINJAU DARI PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 SALAM.

0 0 63

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL BRAIN BASED LEARNING DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN METAKOGNISI DAN SIKAP BERTANGGUNG JAWAB SISWA SMA N 1 KASIHAN BANTUL.

0 0 95

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

0 3 17