Karya-karya Hamka Penafsiran Hamka
45
Maksudnya adalah aku akan patuh atas segala yang engkau ajarkan dan akan aku perhatikan dengan sangat baik. Bahkan segala seuatu yang
engkau perintahkan dalam proses belajar, tidak akan aku bantah.
25
Kata-kata ini merupakan teladan yang baik bagi seorang murid di dalam mengkhidmati gurunya. Para ahli tasawuf mengambil sikap Nabi Musa
yang demikian kepada gurunya untuk dijadikan teladan berkhidmatnya murid kepada gurunya. Apa pun sikap guru tersebut, meskipun belum dapat
dipahami, bersabarlah. Karena terkadang rahasia dari sikap yang dilakukan oleh gurunya yang bertentangan dengan pengetahuannya akan di dapatkan di
kemudian hari.
26
Setelah menerima janji yang demikian dari Nabi Musa, tenanglah hati guru tersebut untuk menerimanya sebagai murid. Kemudian tersebut berkata:
.....
“Jika engkau mengikutiku, maka janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai akau menerangkannya
kepadamu.”
27
Syarat yang dikemukakan gurunya ini ternyata disanggupi oleh Nabi Musa. Dengan demikian terdapatlah persetujuan di antara kedua belah pihak,
yaitu guru dan murid. Sejak saat itu Nabi Musa resmi menjadi murid Khidir. Kemudian mereka berjalan bersama sebagai tanda akan di mulainya proses
25
Lihat Hamka, Tafsir al-Azhar, 233.
26
Lihat ibid.
27
Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al- Qur‟an, Al-Qur’an dan Terjemahnya Jakarta:
CV Darus Sunah, 2011, 302.
46
belajar, seperti akan terlihat pada ayat 71 sampai 82 pada pembahasan berikutnya.
28