8 Dengan memperbesar tingkat leverage  maka hal ini berarti bahwa
tingkat ketidakpastian uncertainty dari return  yang akan diperoleh akan semakin tinggi pula, tetapi pada saat yang sama hal tersebut juga akan
memperbesar jumlah return  yang akan diperoleh. Tingkat leverage  ini bisa saja berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya,
atau dari dari satu periode ke periode lainnya di dalam satu perusahaan, tetapi yang jelas, semakin tinggi tingkat leverage  akan semakin tinggi risiko yang
dihadapi serta semakin besar tingkat return  atau pengembalian yang diharapkan. Istilah risiko risk di sini dimaksudkan dengan ketidakpastian
uncertainty dalam hubungannya dengan kemampuan perusahaan membayar kewajiban-kewajiban tetapnya fixed payment obligations.
Di dalam manajemen keuangan perusahaan pada umumnya dikenal tiga macam leverage, yaitu: leverage operasi  operating leverage, leverage
keuangan  financial leverage, dan total leverage. Leverage operasi dan leverage keuangan, keduanya meningkatkan pengembalian yang diharapkan
serta risiko yang ditanggung pemegang saham.
2.1.2  Pengukuran Leverage
Financial leveragedigunakanuntuk mengukur seberapa besar sumber pendanaan perusahaan berasal dari hutang jangka panjang Susi Indriyani
2006.  Leverage  keuangan mempengaruhi pendapatan setelah bunga dan pajak, atau pendapatan yang tersedia bagi pemegang saham biasa. Pengukuran
leverage  dalam penelitian ini menggunakan proksi Long term debt hutang jangka panjang.
Universitas Sumatera Utara
9
2.1.3   Penggunaan Laporan Rugi Laba dalam Pendekatan Leverage
Leverage  operasi operating leverage dan leverage  keuangan financial leverage dapat digambarkan secara mudah dengan menggunakan
laporan rugi laba. Tabel 2.1. di bawah ini menyajikan format laporan rugi-laba yang dipergunakan dalam menjelaskan pendekatan operating  dan  financial
leverage.
Gambar 2.1. Format Umum Laporan Rugi-Laba
Sales revenue Operating
Less : Cost of goods sold Leverage
Gross profit Less : Operating expenses
Earning before interest and taxes EBIT Less : Interest
Earning before taxes EBT Financial
Less : Taxes Leverage
Earning after taxes EAT Less:Preferred stock devidend
Earning available for common stockhoders
Leverage  operasi  Operating leverage berkenaan dengan “hubungan antara hasil penjualan dengan tingkat pendapatan sebelum pembayaran bunga
dan pajak”. the firm’s sales revenue to its earning before interest and taxes, sedangkan  leverage  keuangan  financial leverage berkenaan dengan
pendapatan yang tersedia bagi para pemegang saham biasa earning before
Universitas Sumatera Utara
10 interest  taxes and the earning available for common stockholders atau
sampai dengan pendapatan per lembar saham Earning Per Share, EPS.
2.1.4  Jenis – Jenis Leverage
2.1.4.1 Leverage Operasi Operating Laverage
Menurut Shall et al.  1983 dalam Yeye 2003 leverage  operasi operating leverage  merupcakan keberadaan biaya tetap diantara biaya-
biaya yang terjadi di perusahaan. Leverage  operasi  operating leverage mencerminkan pengaruh besarnya biaya tetap terhadap laba perusahaan.
Dalam hal ini perubahan biaya tetap yang kecil akan mengakibatkan perubahan laba yang besar.
Leverage  operasi juga memperlihatkan pengaruh penjualan terhadap laba operasi atau laba sebelum bunga dan pajak earning before
interest and taxes atauEBIT yang diperoleh. Pengaruh tersebut dapat dicari dengan menghitung besarnya tingkat leverage operasinya degree of
operating leverage. Leverage  operasi  operating leverage terjadi setiap saat
perusahaan menggunakan aktiva yang menimbulkan biaya atau beban tetap.Apabila perusahaan tidak menggunakan biaya yang tetap, dengan
kata lain semuanya variabel, maka perusahaan akan berada dalam posisi yang  menguntungkan. Pada saat  perusahaan mengurangi kegiatannya,
biayanya juga akan berkurang secara proporsional juga. Selama harga jual masih lebih tinggi daripada biaya variabelnya, perusahaan tersebut akan
memperoleh laba. Beda halnya jika  perusahaan menanggung biaya tetap,
Universitas Sumatera Utara
11 maka akan ada batas minimal perusahaan harus berproduksi dan menjual
agar tidak menderita rugi. Secara umum semakin besar leverage operasi operating leverage,
semakin besar risiko bisnis sebagaimana yang diukur oleh variabilitas dari EBIT dan ROE.  Namun,  perusahaan mempunyai sejumlah pengendalian
terhadap leverage
operasi operating leverage
mereka.Meskipunmenggunakan lebih banyak leverage  operasi,  umumnya meningkatkan risiko suatu perusahaan atau proyek, leverage operasi yang
lebih tinggi juga meningkatkan tingkat pengembalian yang diharapkan.
2.1.4.2 Leverage Keuangan Financial Laverage
Leverage  keuangan  financial leverage, yaitu perubahan biaya keuangan yang sifatnya tetap yang lebih kecil akan mengakibatkan
perubahan harga yang besar. Misalnya; biaya bunga, biaya pinjaman dan lain-lain yang berhubungan dengan hutang. Leverage keuangan financial
leverage  mengacu pada penggunaan sekuritas yang memberikan penghasilan tetap yaitu, hutang dan saham preferen dan risiko keuangan
financial risk. Selain itu leverage  keuangan  financial leverage juga dapat
didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan dalam menggunakan kewajiban-kewajiban finansial yang sifatnya tetap fixed financial cost
untuk memperbesar pengaruh perubahan EBIT terhadap pendapatan per lembar saham biasa Earning Per Share  EPS.
Universitas Sumatera Utara
12 Masalah  leverage  keuangan  financial leverage  muncul setelah
perusahaan menggunakan dana dengan beban tetap. Perusahaan yang menggunakan dana dengan beban tetap dikatakan menghasilkan
leverageyang menguntungkan favorable financial leverage atau efek yang positif jikalau pendapatan yang diterima dari penggunaan dana
tersebut lebih besar daripada beban tetap dari penggunaan dana yang bersangkutan.Namun  leverage  keuangan itu merugikan unfavorable
leverage apabila perusahaan tidak dapat memperoleh pendapatan dari penggunaan dana tersebut lebih  besar daripada beban tetap yang harus
dibayar. Nilai leverage  keuangan positif atau negatif dinilai berdasarkan pengaruh  leverage  yang dimiliki terhadap pendapatan per lembar saham
EPS. Penggunaan  leverage  keuangan  financial leverage dapat
meningkatkan ROE yang diharapkan, namun leverage  juga meratakan distribusi probabilitas dan meningkatkan probabilitas terjadinya kerugian
besar, sehingga menambah risiko yang ditanggung pemegang saham.
2.1.4.3 Total Leverage
Bila leverage operasi operating leverage dan leverage keuangan financial leverage digabung makaakan menghasilkantotal leverage, yaitu
perubahan  earning  untuk pemegang saham yang dipengaruhi oleh penjualan. Secara umum total leverage  dihitung dengan membagi
kontribusi margin dengan laba operasi dikurangi bunga.
Universitas Sumatera Utara
13 Apabila  leverage  keuangan dikombinasikan dengan leverage
operasi, pengaruh perubahan penjualan terhadap laba per lembar saham menjadi semakin besar. Kombinasi dari kedua leverage  tersebut
meningkatkan penyebaran dan risiko dari berbagai kemungkinan laba per lembar saham.total risiko ini akan bertambah besar dengan meningkatnya
total leverage, demikian pula sebaliknya.Sejauh ini kita melihat bahwa: a.  Semakin besar penggunaan biaya operasi tetap, sebagaimana yang
diukur oleh tingkat leverage  operasi, semakin sensitif EBIT terhadap perubahan penjualan, dan
b.  Semakin besar penggunaan utang, sebagaimana yang diukur oleh tingkat leverage keuangan, semakin sensitif EBIT terhadap perubahan
EBIT. Karena itu semakin besar suatu perusahaan menggunakan leverage
operasi dan leverage  keuangan, perubahan penjualan yang kecil sekali juga akan mengkibatkan fluktuasi yang besar pada EPS.
2.1.5  Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Saidi, 2004. Bringham dan Houston 1986 dalam Saidi 2004 mengatakan
bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil.Tingkat pengembalian yang tinggi
tersebut  memungkinkan  perusahaan  untuk membiayai  sebagian besar kebutuhan pendanaannya dengan dana yang dihasilkan secara internal.
Universitas Sumatera Utara
14 Menurut Syafri 2008:304 rasio profitabilitas  merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan  laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas,
modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Rasio yang termasuk rasio profitabilitas antara lain:
1. Gross Profit Margin Margin Laba Kotor
Menurut  Sawir2009:18,  Gross profit margin  merupakan rasio yang mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya,
mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien. Gross profit margin  merupakan persentase laba kotor dibandingkan
dengan sales. Semakin besar gross profit margin  semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa harga pokok penjualan
relatif lebih rendah dibandingkan dengan sales, demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross profit margin semakin kurang baik operasi perusahaan
2. Net Profit Margin Margin Laba Bersih
NPM menunjukkan perbandingan antara laba bersih dengan penjualan Hanafi dan Halim, 2005. Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak
terhadap penjualan. Semakin tinggi Net profit margin  semakin baik operasi suatu perusahaan.
3. Rentabilitas Ekonomi Daya Laba Besar Basic Earning Power
Rentabilitas ekonomi mengukur efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumberdaya yang menunjukkan rentabilitas ekonomi
perusahaan Sawir, 2009:19.
Universitas Sumatera Utara
15 Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan  laba sebelum pajak
terhadap total asset. Jadi rentabilitas ekonomi mengindikasikan seberapa besar kemampuan asset yang dimiliki untuk menghasilkan tingkat pengembalian
atau pendapatan atau dengan kata lain Rentabilitas Ekonomi menunjukkan kemampuan total aset dalam menghasilkan laba.
4. Return on Investment
Return on investment adalah merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan
jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan Syamsuddin, 2009:63.
Return on investment  merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila di ukur dari nilai aktiva. Semakin tinggi
rasio ini semakin baik keadaan suatu perusahaan.
5. Return on Equity
Return on equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan income yang tersedia bagi para pemilik perusahaan baik pemegang saham biasa
maupun pemegang saham preferen atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan Syafri, 2008:305.
Return on equity  adalah   rasio yang memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri net  worth secara efektif, mengukur
tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan Sawir 2009:20.
6. Earning per share EPS
Universitas Sumatera Utara
16 Earning per share  merupakan rasio yang menggambarkan jumlah rupiah
yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa Syamsuddin, 2009:66. Oleh karena itu pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan
calon pemegang saham sangat tertarik akan earning per share. Earning per share adalah suatu indikator keberhasilan perusahaan.
7. Return on Assets
Pengembalian atas total aktiva merupakan ukuran efisiensi operasi yang relevan. Nilai ini mencerminkan pengembalian perusahaan dari seluruh aktiva
pendanaan yang diberikan pada perusahaan. Ukuran ini tidak membedakan pengembalian berdasarkan sumber pendanaan .dengan menghilangkan
dampak sumber pendanaan aktiva, analisis berpusat pada evaluasi dan peramalan kinerja operasi John, Subramanyam dan Halsey 2003: 65
Return on assets ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva
yang digunakan. Return on assetsmerupakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak EBIT dengan total aktiva yang dimiliki
perusahaan. Return on assets ROA yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu
memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya apabila return on assets yang negatif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan
mendapatkan kerugian. Jadi jika suatu perusahaan mempunyai ROA yang tinggi maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan
pertumbuhan.
Universitas Sumatera Utara
17 Baik  profit margin  maupun  total asset turnover  tidak dapat
memberikan pengukuran yang memadai atas efektivitas keseluruhan perusahaan.
Profit margin tidak memperhitungkan penggunaan
aktiva,sementara  total asset turnover  tidak memperhitungkan profitabilitas dalam penjualan. Rasio return on asset  atau  return on investment  mengatasi
kedua kelemahan tersebut. Peningkatan kemampuan perusahaan dapat terjadi jika ada peningkatan profit margin atau peningkatan total asset turn over atau
keduanya. Dua perusahaan dengan profit margin dan total asset turnover yang berbeda dapat saja memiliki rasio ROA yang sama Van Horne  2005:225.
Myers  et al.  1984 dalam Christianti 2006 menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif antara profitabilitasdengan  leverage. Sedangkan
Jensen 1986 dalam Christiati 2006 menyatakan terdapat hubungan positif antara  leverage  dengan  profitabilitasjika pasar dalam mengontrol perusahaan
tidak efektif.
2.1.6 Firm Size