14 6 Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti
pemurung, mudah tersinggung, pemarah dan sebagainya.
d. Identifikasi Murid yang Mengalami Kesulitan Belajar
Abin Syamsudyn dalam Mulyadi, 2010:19 menjelaskan bahwa untuk mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar
salah satunya dapat dilakukan dengan menghimpun, menganalisis dan menganafsirkan data yang diperoleh dari hasil belajar. Penilaian disini
dapat berupa Penilaian Acuan Patokan PAP atau Penilaian Acuan Norma PAN.
Langkah awal adalah menentukan angka kualifikasi. Angka kualifikasi untuk PAP merupakan angka yang telah ditetapkan oleh
pihak sekolah, sedangkan untuk PAN didapatkan dari hasil rata-rata nilai kelas. Langkah kedua yaitu membandingkan nilai setiap siswa
dengan angka kualifikasi yang telah ditetapkan. Siswa yang nilainya berada di bawah angka kualifikasi merupakan siswa yang mengalami
kesulitan dalam belajar. Jika akan diberikan prioritas pelayanan dalam rangka mengatasi
kesulitan mereka, maka dari semua siswa yang memiliki nilai di bawah angka kualifikasi tersebut kemudian dikelompokkan. Setelah itu
dibuatkan rangking berdasarkan selisih nilai yang diperoleh siswa dengan angka kualifikasi untuk menentukan prioritas pelayanan.
15
e. Faktor-faktor Kesulitan Belajar
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kesulitan belajar menurut Dalyono 2009: 230-247 dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
1 Faktor Intern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesulitan belajar yang berasal dari dalam diri siswa yang sedang
belajar, yang meliputi: a Faktor Fisiologis sebab yang bersifat fisik
Sebab yang bersifat fisik yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa adalah kesehatan siswa dan cacat tubuh.
Kesehatan adalah faktor penting di dalam belajar siswa, bagi yang tidak sehat tentu tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar.
Siswa yang mengalami pendengaran dan penglihatan yang terganggu, maka hal ini akan mengakibatkan siswa mengalami
kesulitan dalam belajar. Kondisi fisik yang letih, kurang gizi, kurang tidur, dan sakit-sakitan akan terhambat belajarnya
sehingga mengakibatkan kesulitan belajar. Konsentrasi akan menurun sehingga materi pelajarannya kurang dapat dipahami.
Demikian juga dengan cacat yang dialami siswa akan dapat menyebabkan kesulitan belajar pada siswa, baik itu cacat
ringan seperti kurang pendengaran, kurang penglihatan, gangguan psikomotor dan lainnya, maupun cacat seriustetap
seperti buta, tuli, lumpuh dan lainnya.