Pada kegiatan inti siswa dibentuk dalam beberapa kelompok. Guru mengajak siswa untuk melakukan percobaan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Siswa
mengamatai dan mengisi lembar kerja yang diberikan guru secara berkelompok. Pada kegiatan pengamatan guru membimbing dan mengarahkan pada setiap kegiatan yang
dilakukan oleh kelompok. Pada kegiatan akhir siswa diminta duduk kembali seperti semula. Guru dan siswa
membahas lembar kerja siswa dan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami.
Pertemuan 2 Kegiatan awal guru mengabsen dan memberi motivasi dengan menunjukkan
gambar ranting kayu dan menanyakan sifat benda tersebut. Siswa menjawab pertanyaan dengan mengacungkan jari terlebih dahulu.
Pada kegiatan inti guru meminta siswa membentuk kelompok seperti pada pertemuan 1. Guru bersama siswa melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang
menyebabkan benda berubah bentuk. Siswa melakukan pengamatan dan berdiskusi untuk mengisi lembar kerja siswa. Siswa membuat laporan sesuai dengan hasil
pengamatannya.Setiap kelompok mempresentasikan laporan hasil pengamatan yang telah dibuat secara bergantian. Kelompok lain diminta mengomentari dan mengajukan
pertanyaan jika ada yang belum mereka pahami. Pada kegiatan akhir guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. Guru
menanyakan kesulitan-kesulitan dalam pengamatan.
C. Observasi
Pembelajaran yang dilakukan pada siklus I dilakukan observasi. Observer pada siklus I yaitu Lulus S. Guru kelas 4 yang sudah mengajar 10 tahun lebih di SDN
Gadingrejo. Pada pertemuan 1, guru sudah memberikan motivasi pada kegiatan awal. 60 22
siswa dari jumlah seluruh siswa 36 aktif dalam kegiatan pengamatan. Hal ini nampak
pada keseriusan siswa dalam mengamati dan dapat dilihat dari hasil pengisian lembar kerja siswa. Namun 40 14 siswa dari jumlah seluruh siswa 36 siswa masih sering
bicara sendiri dan kesulitan dengan kegiatan yang dilakukan karena mereka belum terbiasa melakukan pembelajaran dengan metode eksperimen.
Pada pertemuan 2 guru sudah memberikan motivasi dan bimbingan secara berkelompok. Siswa mulai memahami tentang kegiatan apa yang harus dilakukan
sehingga siswa lebih mudah dalam melakukan pengamatan. Namun masih ada satu kelompok yaang masih bingung dengan kegiatan karena pada saat penjelasan mereka
kurang paham sehingga mereka merasa pembelajaran yang dilakukan hanya main-main. Pada saat diskusi kelompok masih ada anggota kelompok yang tidak berani berpendapat
dan menjawab pertanyaan dari anggota kelompok lain.
D. Refleksi
Guru bersama observer merefleksi hasil pembelajaran pada siklus I. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I guru melakukan pnilaian pada unjuk kerja yaitu unjuk
kerja pengamatan, diskusi kelompok, presentasi dan laporan. Nilai akhir diperoleh dari hasil rata-rata penilaian unjuk kerja dan produk. Penilaian dilakukan dengan menggunakan
rubrik penilaian sebagai patokan untuk pengukuran. Dari hasil penilaian dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan metode eksperimen
diperoleh skor hasil belajar yang disajikan melalui tabel ini :
Tabel 3 Distribusi Frekuensi skor hasil belajar siswa pada siklus I
Siswa Kelas 5 SD Negeri Gadingrejo semester I tahun 20122013
Sumber : Data primer
SKOR FREKUENSI PERSENTASE
40 1 2,8
50 9 25,0
60 13 36,1
70 8 22,2
80 5 13,9
Jumlah 36 100
Berdasarkan tabel 3 terlihat bahwa distributor skor hasil belajar nampak tidak merata, ditunjukkan dengan frekuensi siswa terbanyak pada skor 60 siswa 36,1.
Sedangkan perbedaan skor tes yang terendah skor minimal sebesar 40 dan skor tertinggi skor maksimal sebesar 80, dengan skor rata-rata kelas yang diperoleh 62.
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar pada siklus I siswa kelas 5 SDN Gadingrejo semester I tahun 20122013 terlihat tingkat ketuntasan belajar pada siswa
yang dapat disajikan pada tabel 4 di bawah ini :
Tabel 4 Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa pada siklus I
Siswa Kelas 5 SD Negeri Gadingrejo semester I tahun 20122013 Skor Ketuntasan
Jumlah Siswa Persentase
≥ 60 Tuntas 26
72 60 Belum Tuntas
10 28
Jumlah 36 100
Sumber : Data Primer Berdasarkan tabel distribusi ketuntasan belajar siswa pada siklus I kelas 5 SDN
Gadingrejo semester I tahun 20122013, terlihat bahwa ketuntasan belajar yang dicapai siswa sebesar 72 26 siswa dari jumlah seluruh siswa 36 siswa dan 28 10 siswa
dari seluruh siswa belum tuntas sesuai dengan KKM sebesar 60. Keterangan tabel diatas dapat diperjelas dengan diagram batang di bawah ini :
Gambar 2 Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I
Kelas 5 Semester I SD Negeri Gadingrejo tahun 20122013
10 20
30 40
50 60
70 80
Tuntas Tidak
Tuntas
Berdasarkan data dari distribusi skor hasil belajar dan distribusi ketuntasan belajar pada pembelajaran yang dilakukan tanpa eksperimen dan pembelajaran yang hanya
berpusat pada guru dengan data distribusi skor hasil belajar dan distribusi ketuntasan belajar pada pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen dapat dibandingkan
sudah menunjukkan adanya peningkatan, pada hasil belajar dan distribusi ketuntasan belajar pada pembelajaran yang tanpa menggunakan metode eksperimen hanya
mencapai 58, setelah diadakan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen pada siklus I ketuntasan menjadi 72.
Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus I diketahui bahwa selama pembelajaran siswa terlihat sudah aktif dalam pengamatan dan 60 dari jumlah seluruh
siswa 22 siswa mampu menyampaikan pendapatnya dalam diskusi kelompok. Namun masih ada beberapa kekurangan antara lain :
1. Ketuntasan belajar belum mencapai 90. 2. 40 14 siswa dari jumlah seluruh siswa 36 siswa tidak berani bertanya pada sumber
yang mereka amati. 3.Dalam kerja kelompok masih banyak yang bercanda dan tidak ikut aktif dalam
pengamatan disebabkan anggotanya terlalu banyak. 4.Siswa tidak berani untuk bertanya pada sumber yang mereka amati.
Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I maka perlu adanya perbaikan pembelajaran yang dapat dilaksanakan pada siklus II agar hasil belajar siswa
tercapai secara optimal. Yaitu dengan cara pengaktifan dalam kerja kelompok.
4.2.3 Deskripsi Hasil Siklus II A. Perencanaan