Simbol atau Lambang Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Dina Geblag” Dalam Kepercayaan Masyarakat Jawa Dusun Toyogiri Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 152009002 BAB II

Minggu Wage. Dibawah ini contoh perhitungan jatuhnya Dina Geblag : Bapak Juwari meninggal pada Hari Nasional hari Rabu, 21 September 2006 meninggal Pukul 16.30 Wib maka Dina Geblag almarhum hari Kamis Pahing. Maka Dina Geblag atau hari na’as nya adalah hari Kamis Pahing . Hari itulah yang dianggap sebagai hari na’as atau hari sial oleh Keluarga Bapak Juwari. Juga merupakan hari pantangan bagi keluarga Almarhum. Masyarakat Dusun Toyogiri yang sebagian masyarakatnya mempercayai kepercayaan tradisional yakni Islam Kejawen percaya bahwa hari na’as itu akan membawa malapetaka bagi anak cucu dari orang yang meninggal jika melakukan aktifitas sehari-hari, termasuk bekerja juga berpergian jauh.

F. Simbol atau Lambang

Simbol atau Lambang adalah sesuatu hal atau keadaan yang merupakan perantara pemahaman terhadap objek. Simbol atau lambang juga bisa diartikan sebagai sesuatu hal atau keadaan yang memimpin pemahaman si subjek pada objek. Budiono Herusatoto, 2008 : 18 Dalam Dina Geblag ini, masyarakat juga menggunakan makna simbolis sebagai perantaranya. Sebelum ada kegiatan ke ziarah makam kerabat menyiapkan berbagai sesaji yang merupakan simbol dari kereligiusannya. Sistem upacara religius yang bertujuan mencari hubungan manusia dengan Tuhan, dewa- dewa atau mahkluk halus yang mendiami alam gaib. Sistem upacara religius ini melaksanakan dan melambangkan, menyimbolkan, konsep-konsep yang terkandung dalam sistem kepercayaan. Sistem upacara merupakan wujud kelakuan atau Behavioral Manifestation dari religi. Seluruh sistem upacara itu terdiri dari aneka macam upacara yang bersifat harian seperti Dina Geblag , atau musiman atau kadang- kala. Masing-masing upacara terdiri dari kombinasi dari berbagai macam unsur upacara, seperti misalnya berdoa, bersujud, bersaji, berkorban, makan bersama, menari dan menyanyi, berprosesi, berseni drama suci, berpuasa dan bertapa. Acara- acara dan tata urut dari pada unsur-unsur tersebut adalah sudah tentu buatan manusia dahulu kala., dan merupakan ciptaan akal manusia. Apalagi peralatan dan upacara seperti misalnya gedung pemujaan masjid, gereja, pagoda, puri dan sebagainya, patung- patung orang suci, patung dewa, alat bunyi-bunyian untuk membuat musik suci orgel, gendering, gong, seruling suci, dan sebagainya. Semuanya adalah hasil akal manusia, dan oleh karena itu merupakan bagian dari kebudayaan. Walaupun demikian upacara agama belum lengkap kalau tidak dihinggapi dan dijiwai emosi keagamaan. Disinilah masuk komponen pertama ialah cahaya Tuhan yang membuat upacara itu menjadi suatu aktivitas yang keramat. Kontjaraningrat, 1983 : 98 Masyarakat Jawa menggunakan pola seperti ini untuk mewujudkan kesempurnaan dari rangkaian kegiatan religiusanya dalam hal ini yakni penyajian sesaji secara simbolik dalam rangkaian doa pada Dina Geblag . Pada hari yang bertepatan pada Dina Geblag ini masyarakat setempat biasa menyajikan : 1. Wedhang atau Unjukan maksudnya adalah tamba kanggo segeran artinya obat untuk penyegar. Teguh Pranoto, 2007 : 140 2. Endhog pitik, maksudnya wong urip ojo nganti kecele artinya orang hidup jangan sampai tertipu. Teguh Pranoto, 2007 : 141 3. Wajik, maksudnya wani tumindak becik artinya berbuat kebaikan. Teguh Pranoto, 2007 : 140 4. Gedhang Raja , maksudnya dadi mukti lan mulya, artinya menjadi bahagia dan mulia. Teguh Pranoto, 2007 : 142 5. Rokok , maksudnya bisa mekrok tanpa kedok artinya berkembang tanpa penutup. Teguh Pranoto, 2007 : 145 6. Jajan pasar , maksudya urip yen adedasar tatanane Gusti temtu ora bakal nyasar artinya Hidup bila mengikuti aturan Tuhan tentu tidak akan salah jalan. Teguh Pranoto, 2007 : 145

G. Ziarah Kubur

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potret Perkembangan Usaha Kerajinan Tangan Eceng Gondok di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 522006011 BAB II

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Dina Geblag” Dalam Kepercayaan Masyarakat Jawa Dusun Toyogiri Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 152009002 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Dina Geblag” Dalam Kepercayaan Masyarakat Jawa Dusun Toyogiri Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 152009002 BAB IV

0 8 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Dina Geblag” Dalam Kepercayaan Masyarakat Jawa Dusun Toyogiri Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 152009002 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Dina Geblag” Dalam Kepercayaan Masyarakat Jawa Dusun Toyogiri Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

0 5 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Dina Geblag” Dalam Kepercayaan Masyarakat Jawa Dusun Toyogiri Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

0 1 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 162010006 BAB I

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 162010006 BAB II

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 162010006 BAB IV

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Otomatisasi Kantor Penunjang Efisiensi Kerja di UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 162010021 BAB II

1 1 29