Petungan Dina Geblag Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Dina Geblag” Dalam Kepercayaan Masyarakat Jawa Dusun Toyogiri Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 152009002 BAB II

Ana dene jenenge pati iku kaya srengenge, lawang pati iku kaya tanggal sapisan, wetuning pati iku kaya sagara banjir, lanjuting pati iku kaya lintang ngalih, bangeting pati iku kaya angina,lungguhing pati iku kaya gunung, kubure pati iku kaya geni, paugerane pati iku kaya tunggal, belabare pati iku kaya rambut tinemune pati iku iya suka lila,enggone pati iku eguh, pasrahe pati iku wedi eling. Raden Ngabehi Ronggowarsito 61-62. Serat Wirid dan wejangan yang berasal dari Kitab Primbon ini adalah hasil dari pujangga-pujangga Jawa yang memiliki kelebihan dalam melihat sesuatu hal yang akan terjadi di dunia ini. Namun, semua kembali kepada siapa yang menciptakan kehidupan yaitu Tuhan yang Maha Esa. Manusia memang diberi kelebihan untuk bisa meraskan kejadian termasuk pertanda jika kematian akan datang tetapi semua berada pada kehendak-nya. Manusia yaitu hanya menerima apa yang telah Tuhan tuliskan atau dengan kata lain manusia hanya bisa menerima takdir. Tetapi manusia diberi kelebihan oleh Tuhan yakni bisa berfikir dan melakukan. Seperti apa tanda-tanda kematian itu yang bisa merasakan hanya orang yang akan mengalaminya.

D. Petungan

atau Perhitungan Dalam adat kematian orang Jawa mempunyai tata cara sendiri yang Njlimet atau rumit, berciri khas perhitungan numerologi atau Petungan yaitu menurut penanggalan Jawa. Petungan adalah sistem yang cukup berbelit-belit yang terletak pada konsep metafisis orang Jawa yang fundamental : cocog berarti sesuai, sebagaimana kesesuaian kunci dengan gembok, obat mujarab dengan penyakit, suatu pemecahan untuk soal matematik, serta penyesuaian seorang pria dan wanita yang akan dinikahinya. Petungan merupakan cara untuk menghindarkan semacam disharmoni dengan tatanan umum alam yang hanya akan membawa ketidakuntungan. Di pihak lain, waktu adalah getaran, suatu periode waktu tertentu merupakan hasil dari koinsidensi hari dalam siklus lima dan tujuh hari, dan dalam sistem Petungan yang lebih cermat merupakan bagian dari Wuku minggu yang tiga puluh tujuh hari, bagian dari salah satu bulan dalam dua belas bulan Islam menurut perhitungan rembulan dan akhirnya bagian dari salah satu tahun dari perhitungan windu. Geertz, 1981 : 39. Petungan sudah ada sejak dahulu, yang merupakan rangkaian hasil dari leluhur berdasarkan pengalaman dan perjalanan hidup tentang baik buruk kehidupan yang dicatat dan dihimpun dalam Primbon.

E. Dina Geblag

atau Hari Kematian Pada Masyarakat Jawa ketika seseorang meninggal terjadi maka hari dimana dia meninggal itulah yang di anggap sebagai hari yang sial atau na’as bagi keluarga yang ditinggalkan. Dalam istilah Jawa hari na’as ini disebut Dina Geblag, hari kematian seseorang. Dina Geblag adalah hari meninggalnya seseorang berdasarkan perhitungan kalender Jawa yaitu Pasaran . Pasaran ada lima yaitu : Legi , Pahing, Pon, Wage, Kliwon . Penyebutan Dina Geblag dikombinasikan dengan hari yaitu: Ahad atau Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at, Sabtu. Perhitungannya tidak sama dengan kalender masehi, Dina Geblag dihitung juga berdasarkan jam meninggalnya seseorang. Jika meninggal diantara pukul 00.00 sampai pukul 12.00 masih terhitung tepat pada hari itu juga, namun jika meninggalnya diatas pukul 12.00 itu sudah masuk ke hari berikutnya dalam kalender Jawa. Masyarakat Jawa tidak hanya menyebut Dina Geblag dalam kalender Jawa saja tetapi juga menyebut hari masehinya. Misalnya seorang nenek meninggal pada hari sabtu, dan hari Pasarannya pahing dan meninggal pukul 10.00 maka Dina Geblag -nya yaitu Sabtu Pahing, tetapi jika meninggalnya pukul 18.00 maka Dina Geblag jatuh pada hari Minggu Wage. Dibawah ini contoh perhitungan jatuhnya Dina Geblag : Bapak Juwari meninggal pada Hari Nasional hari Rabu, 21 September 2006 meninggal Pukul 16.30 Wib maka Dina Geblag almarhum hari Kamis Pahing. Maka Dina Geblag atau hari na’as nya adalah hari Kamis Pahing . Hari itulah yang dianggap sebagai hari na’as atau hari sial oleh Keluarga Bapak Juwari. Juga merupakan hari pantangan bagi keluarga Almarhum. Masyarakat Dusun Toyogiri yang sebagian masyarakatnya mempercayai kepercayaan tradisional yakni Islam Kejawen percaya bahwa hari na’as itu akan membawa malapetaka bagi anak cucu dari orang yang meninggal jika melakukan aktifitas sehari-hari, termasuk bekerja juga berpergian jauh.

F. Simbol atau Lambang

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potret Perkembangan Usaha Kerajinan Tangan Eceng Gondok di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 522006011 BAB II

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Dina Geblag” Dalam Kepercayaan Masyarakat Jawa Dusun Toyogiri Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 152009002 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Dina Geblag” Dalam Kepercayaan Masyarakat Jawa Dusun Toyogiri Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 152009002 BAB IV

0 8 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Dina Geblag” Dalam Kepercayaan Masyarakat Jawa Dusun Toyogiri Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 152009002 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Dina Geblag” Dalam Kepercayaan Masyarakat Jawa Dusun Toyogiri Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

0 5 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tradisi “Dina Geblag” Dalam Kepercayaan Masyarakat Jawa Dusun Toyogiri Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

0 1 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 162010006 BAB I

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 162010006 BAB II

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pegawai di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 162010006 BAB IV

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Otomatisasi Kantor Penunjang Efisiensi Kerja di UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang T1 162010021 BAB II

1 1 29