Karakteristik Inovasi Teori Difusi Inovasi

memungkinkannya untuk diterpa informasi tentang suatu inovasi dan relevansi informasi tersebut terhadap kebutuhan-kebutuhannya. Tahapan proses berkaitan dengan proses mempelajari, perubahan sikap, dan keputusan. Sedangkan tahapan konsekuensi merupakan konsekuensi dari aktivitas difusi terutama mengacu pada keadaan selanjutnya jika terjadi adopsi inovasi. 2. Kedua, perlu dipisahkannya fungsi-fungsi yang berbeda dari ‘pengetahuan’, ‘persuasi’, ‘keputusan’, dan ‘konfirmasi’ yang biasanya terjadi dalam tahapan proses, meskipun tahapan tersebut tidak harus selesai sepenuhnyalengkap. Orang yang tahu lebih awal tidak harus para pemuka pendapat, beberapa penelitian menunjukkan, bahwa ‘tahu lebih awal’ atau ‘tahu belakangantertinggal’ berkaitan dengan tingkat-tingkat sosial-sosial tertentu. 3. Ketiga, difusi inovasi biasanya melibatkan berbagai sumber komunikasi yang berbeda media massa, advertensi atau promosi, penyuluhan, kontak-kontak sosial yang informal, dan efektifitas sumber-sumber tersebut akan berbeda pada tiap tahap, serta untuk fungsi yang berbeda pula. 4. Keempat, teori ini melihat adanya ‘variabel-variabel penerima’ yang berfungsi pada tahap pertama pengetahuan, karena diperolehnya pengetahuan akan dipengaruhi oleh kepribadian atau karakteristik sosial. Meskipun demikian, setidaknya sejumlah variabel penerima berikutnya akan berpengaruh pula dalam tahap-tahap berikutnya dalam proses difusi inovasi.

II.3.2. Karakteristik Inovasi

Rogers mendefinisikan beberapa karakteristik intrinsik inovasi yang mempengaruhi keputusan individu untuk mengadopsi atau menolak inovasi, yakni: 1. Keuntungan-keuntungan relatif relative advantages: yaitu apakah cara-cara atau gagasan baru ini membarikan sesuatu keuntungan relatif bagi mereka yang kelak menerimanya. 2. Keserasian compatibility: yaitu apakah inovasi yang hendak didifusikan itu serasi dengan nilai-nilai, system kepercayaan, gagasan yang terlebih dahulu diperkenalkan Universitas Sumatera Utara sebelumnya, kebutuhan, selera, adat-istiadat, dan sebagainya dari masyarakat yang bersangkutan. 3. Kerumitan complexity: yakni apakah inovasi tersebut dirasakan rumit. Pada umumnya masayarakat tidak atau kurang berminat pada hal-hal yang rumit, sebab selain sukar untuk dipahami, juga cenderung dirasakan merupakan tambahan beban yang baru. 4. Dapat dicobakan trialability: yaitu bahwa suatu inovasi akan lebih cepat diterima, bila dapat dicobakan dulu dalam ukuran kecil sebelum orang terlanjur menerimanya secara menyeluruh. Ini adalah cerminan prinsip manusia yang selalu ingin menghindari suatu risiko besar dari perbuatannya, sebelum “nasi menjadi bubur”. 5. Dapat dilihat Observability: yaitu jika suatu inovasi dapat disaksikan dengan mata, dapat dilihat langsung hasilnya, maka orang akan lebih mudah untuk mempertimbangkan dalam menerimanya, ketimbang bila inovasi itu berupa sesuatu yang abstrak , yang hanya dapat diwujudkan dalam pikiran, atau hanya dapat dibayangkan. Dalam proses penyebarserapan inovasi terdapat unsur-unsur utama yang terdiri dari Rogers dan Shoemaker, 1971: 1. suatu inovasi 2. yang dikomunikasikan melalui saluran tertentu 3. dalam suau jangka waktu 4. di antara para anggota suatu sistem sosial. Masyarakat yang menghadapai suatu penyebarserapan inovasi, oleh Rogers dan Shoemaker, 1971 dalam Nasution 1996:126 dikelompokkan dalam golongan-golongan: 1. Inovator, yakni mereka yang memang sudah pada dasarnya menyenangi hal- hal baru, dan rajin melakukan percobaan-percobaan. Universitas Sumatera Utara 2. Penerima dini early adopters, yaitu orang-orang yang berpengaruh, tempat teman-teman sekelilingnya memperoleh informasi, dan merupakan orang- orang yang lebih maju dibanding orang sekitarnya. 3. Mayoritas dini early majority, yaitu orang-orang yang menerima suatu inovasi selangkah lebih dahulu dari rata-rata kebanyakan orang lainnya. 4. Mayoritas belakangan late majority, yakni orang-orang yang baru bersedia menerima suatu inovasi apabila menurut penilaiannya semua orang sekelilingnya sudah menerima. 5. Laggards, yaitu lapisan yang paling akhir dalam menerima suatu inovasi. Masuknya inovasi ke tengah suatu sistem sosial jelas terjadi karena adanya komunikasi antar anggota suatu masyarakat, ataupun antara suatu masyarakat dengan masyarakat yang lain. Dengan demikian, komunikasi merupakan factor yang penting untuk terjadinya suatu perubahan sosial. II.4. Teori Uses and Gratifications Semakin berkembangnya inovasi yang diciptakan manusia, maka semakin banyak pula model media termasuk media massa yang hadir dan bisa saja memberikan kesan pada konsumen. Teori Uses and Gratifications merupakan salah satu teori ataupun pendekatan yang digunakan dalam komunikasi. Teori Uses and Gratifications memandang individu sebagai makhluk suprarasional dan sangat selektif. Uses and gratifications ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada khalayak, tetapi ia tertarik pada apa yng dilakukan media pada khalayak. Artinya khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Penggunaan uses isi media untuk mendapatkan pemenuhan gratifications atas kebutuhan seseorang atau uses and gratifications yang ditujukan untuk menggambarkan proses penerimaan dalam komunikasi massa dan menjelaskan penggunaan media oleh individu atau agregasi individu Effendy, 2000 dalam Bungin, 2005:284. Universitas Sumatera Utara Teori ini mengasumsikan bahwa konsumen tidak pasif dalam mengambil peran aktif dalam menafsirkan dan mengintegrasikan media ke dalam kehidupan mereka sendiri. Teori Uses and Gratifications juga menyatakan bahwa penonton bertanggung jawab untuk memilih media untuk ememnuhi kebutuhan mereka. Teori ini lebih menekankan bahwa pengguna media memilih sendiri medianya sesuai dengan kegunaan-kegunaan maupun kepuasaan-kepuasaan tertentu. Situasi sosial dan karakteristik psikologis memotivasi khalayak akan kebutuhan media, yang pada akhirnya memotivasi harapan tertentu dari media. Harapan inilah yang menyebabkan orang terkena media yang tampaknya cocok dan sesuai dengan harapan khalayak tersebut sehingga akhirnya mereka mencapai kepuasan tertinggi. Teori dan pendekatan ini memberikan alternative untuk memandang pada hubungan antara isi media dan khalayak, dan pengkategorian isi media menurut kegunaannya. Adapun cakupan unsur dari teori uses and gratifications adalah sebagai berikut: 1. Khalayak dipandang bersikap aktif, artinya peranan penting manfaat media massa diasumsikan berorientasi pada sasaran. 2. Dalam proses komunikasi massa, banyak inisiatif pengaitan antara gratifikasi kebutuhan dan pilihan media yang terletak pada audien. 3. Media bersaing dengan sumber-sumber pemenuhan kebutuhan yang lain. Universitas Sumatera Utara

II.4.1. Elemen Uses and Gratifications

Dokumen yang terkait

Fungsi dan Pengaruh Media Sosial Line Terhadap Kebutuhan Afiliasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip USU 2010-2012 (Studi korelasional pengaruh media sosial line terhadap kebutuhan afiliasi di kalangan mahasiswa komunikasi FISIP USU stambuk 2010-2012)

6 54 106

Simbol Pada Emoticon Blackberry (Studi Deskriptif Pada Proses Komunikasi yang Menggunakan Emoticon Pada Blackberry Messenger sebagai bentuk komunikasi Non Verbal)

7 118 76

Blackberry Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Pengaruh Blackberry Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi di Kalangan Siswa SMA Shafiyyatul Amaliyyah Medan)

1 46 100

Penggunaan Blackberry Messenger Dan Intensitas Komunikasi (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penggunaan Blackberry Messenger Terhadap Peningkatan Intensitas Komunikasi Pelajar di SMA Swasta Sriwijaya Medan )

1 32 115

Ekuitas Merek Dan Brand Loyalty Blackberry (Studi Deskriptif tentang Pengaruh Ekuitas Merek Blackberry terhadap Brand Loyalty pada Kalangan Mahasiswa FISIP USU)

1 44 136

Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Dari Nokia Ke Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Hukum S-1 USU

1 32 99

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER (BBM) SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN DI KALANGAN MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa Pelaku Bisnis Online Pengguna Blackberry di Kota Malang

0 46 50

Pengaruh ketidakpuasan konsumen, harga dan kebutuhan mencari variasi produk terhadap keputusan perpindahan merek dari Handphone BlackBerry (Studi terhadap mahasiswa yang pernah menggunakan Handphone BlackBerry pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Unive

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh ketidakpuasan konsumen, harga dan kebutuhan mencari variasi produk terhadap keputusan perpindahan merek dari Handphone BlackBerry (Studi terhadap mahasiswa yang pernah menggunakan Handphone BlackBerry pada J

0 0 14