Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Pencegahan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

(1)

LAMPIRAN I

KUESIONER PENELITIAN

Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Pencegahan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS

Di SMA Al- Azhar Medan Tahun 2014 A. IDENTITAS

No. Responden : Nama Responden : Umur Responden :

No. Hp :

B. SUMBER INFORMASI

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan cara memberikan tanda checklist (√ )

Pertanyaan

Kategori Ya Tidak

Media Cetak

1. Apakah anda pernah membaca tentang HIV/AIDS dari media cetak (buku, majalah, koran, tabloid) ?

2. Apakah anda pernah membaca kejadian/kasus HIV/AIDS dari media cetak (buku, majalah, koran, tabloid) ?

3. Apakah anda pernah membaca tentang cara penularan virus HIV/AIDS dari (buku, majalah, koran, tabloid) ?

4. Apakah anda pernah membaca perilaku beresiko seperti ciuman, melakukan hubungan seksual, melakukan rangsangan seksual pada lawan jenis bisa menyebabkan terkena HIV/AIDS ?

5. Apakah anda pernah membaca bahaya virus HIV/AIDS terhadap kesehatan dari media cetak (buku, majalah, koran, tabloid) ?

Media Elektronik

6. Apakah anda pernah mendapatkan informasi kesehatan seputar HIV/AIDS dari TV, radio,video, film maupun internet ?

7. Apakah anda pernah melihat berita tentang kasus HIV/AIDS di TV ?

8. Apakah anda pernah melihat/mendengar iklan layanan masyarakat tentang perbuatan berisiko seperti melakukan seks


(2)

bebas maupun penggunaan NAPZA dapat menyebabkan HIV/AIDS dari media elektronik ?

9. Apakah anda pernah membuka situs berita di internet khususnya tentang HIV/AIDS ?

10. Apakah anda pernah membaca artikel kesehatan seputar HIV/AIDS di internet ?

C. PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS

1. Menurut Anda penyebab HIV/AIDS adalah ? a. Bakteri c. Jamur e. Tidak Tahu b. Parasit d. Virus

2. HIV/AIDS adalah penyakit yang menyerang ?

a. Sistem Otot c. Sistem Syaraf e. Tidak Tahu b. Sistem Kekebalan Tubuh d. Usus

3. Menurut Anda HIV/AIDS termasuk kedalam penyakit apa ?

a. IMS (Infeksi Menular Seksual) c. Jantung e.Tidak Tahu

b. Kanker d. Akut

4. Menurut Anda bagaimana cara penularan HIV ? (Jawaban Boleh Lebih Dari Satu)

a. Penggunaan jarum suntik bersama

b. Hubungan seksual dengan pengidap HIV / AIDS c. Mendapat transfusi darah yang telah tercemar HIV

d. Penularan dari ibu yang positif HIV/AIDS ke bayi saat persalinan e. Memakai pakaian penderita HIV/AIDS

f. Makan sepiring dengan orang yang terkena virus HIV/AIDS g. Melalui gigitan nyamuk

h. Berciuman dengan pengidap HIV / AIDS

i. Berpelukan dan berjabat tangan dengan penderita HIV/AIDS j. Satu toilet dan kolam renang bersama orang terinfeksi HIV/AIDS

5. Menurut Anda virus HIV banyak terdapat dalam ? (Jawaban Boleh Lebih Dari Satu)

a. Air mata b. Cairan sperma c. Cairan vagina d. Darah

e. Keringat

f. Urine (air kencing) g. ASI (air susu ibu) h. Air liur


(3)

6. Menurut Anda apa sajakah gejala dini pada penderita HIV/AIDS (Infeksi Akut ) ? ( Jawaban Boleh Lebih Dari Satu )

a. Flu selama 3-6 minggu

b. Disertai bisul dan bercak kemerahan c. Sakit kepala yang sering

d. Diare yang berlangsung lama e. Mual muntah

f. Demam berlangsung 10 hari

g. Pembengkakan kelenjar di lipatan paha/leher h. Lelah dan pegal

7. Menurut Anda siapa saja yang beresiko tinggi untuk tertular HIV/AIDS ?

(Jawaban Boleh Lebih Dari Satu)

a. Teman sepermainan penderita HIV/AIDS

b. Pengguna narkoba dengan menggunakan jarum suntik c. Keluarga penderita HIV/AIDS

d. Mereka yang mempunyai banyak pasangan seksual, baik homo maupun hetero (berperilaku seks bebas)

8. Menurut Anda bagaimana cara pencegahan infeksi HIV/AIDS ? (Jawaban Boleh Lebih Dari Satu)

a. Menghindari hubungan seksual diluar nikah

b. Menggunakan selalu kondom, terutama bagi kelompok perilaku resiko tinggi c. Menghindari pergaulan bersama dengan pengidap HIV / AIDS

d. Penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya seperti; akupunktur, jarum tatto, jarum tindik, dll hanya sekali pakai dan harus terjamin sterilitasnya e. Melakukan sunat/sirkumsisi

9. Apakah Anda mengetahui tentang adanya tes HIV/AIDS secara sukarela yang didahului dengan konseling?

a. Ya, Jika Ya pilih salah satu jawaban : A. Tes HIV B. Tes Darah HB

C. VCT (Voluntary Counseling Testing)

D. Tes Urine b. Tidak Tahu

10.Dimana memperoleh pelayanan tes HIV/AIDS secara sukarela ? (Jawaban Boleh Lebih Dari Satu)

a. Rumah Sakit Pemerintah b. Rumah Sakit Swasta c. Puskesmas/ Pustu d. Klinik VCT e. Bidan/ Perawat


(4)

f. Dokter praktek

g. Lainnya………

11.Apakah nama obat yang diberikan pada penderita HIV/AIDS ? a. Paracetamol c. Vitamin e. Tidak Tahu b. ARV (antiretroviral) d. Antihistamin

12.Untuk mendeteksi/mengetahui virus HIV didalam tubuh kita melakukan tes apa ? a. ELISA DAR c. WESTERN ELISA e. Tidak Tahu b. ELISA dan WESTERN BLOT d. WESTERN dan BLOT

D. SIKAP TERHADAP HIV/AIDS

1. Menurut Anda berganti-ganti pasangan dapat meningkatkan risiko tertular HIV/AIDS ?

a. Setuju b.Tidak Setuju

2. Menurut Anda menggunakan narkoba suntik dapat tertular HIV/AIDS ? a. Setuju b.Tidak Setuju

3. Menurut Anda satu-satunya tertular HIV/AIDS dengan berhubungan sex ? a.Setuju b.Tidak Setuju

4. Menurut Anda pelajar yang terinfeksi HIV/AIDS tidak boleh terus bersekolah ? a.Setuju b.Tidak Setuju

5. Menurut Anda jika teman anda terinfeksi HIV/AIDS hendaknya dijauhi agar tidak tertular ?

a.Setuju b.Tidak Setuju

6. Menurut Anda informasi/penyuluhan tentang HIV/AIDS harus selalu diberikan kepada siswa ?

a.Setuju b.Tidak Setuju

7. Apakah Anda tidak berteman dengan penderita HIV/AIDS walaupun itu teman dekat Anda ?

a.Setuju b.Tidak Setuju

8. Menurut Anda orang yang terinfeksi HIV/AIDS harus dikarantina ? a. Setuju b.Tidak Setuju

9. Sikap tidak akan mau bersalaman dengan orang yang terinfeksi HIV/AIDS ? a. Setuju b.Tidak Setuju

10. Apakah Anda tidak membawa ke pelayanan kesehatan jika salah satu saudara atau anggota keluarga Anda terinfeksi HIV/AIDS ?

a.Setuju b.Tidak Setuju

E. TINDAKAN RESPONDEN TERHADAP PENYAKIT HIV/AIDS

1. Apakah Anda mencari informasi tentang HIV/AIDS ? a. Ya,

Jika Ya pilihlah jawaban ini :

1. Mencari kejadian/informasi tentang HIV/AIDS diinternet 2. Menonton video tentang HIV/AIDS


(5)

3. Membaca buku tentang HIV/AIDS

4. Berdiskusi mengenai HIV/AIDS dengan teman 5. Lainnya………..

b.Tidak

2. Apakah Anda pernah mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan HIV/AIDS? a.Ya,

Jika Ya pilihlah jawaban ini :

1. Mengikuti penyuluhan/seminar tentang HIV/AIDS 2. Mengikuti bakti sosial untuk penderita HIV/AIDS

3. Bergabung pada suatu LSM/Organisasi tentang pencegahan HIV/AIDS 4. Lainnya………..

b.Tidak

3. Apakah Anda pernah mengajak teman,anggota keluarga atau orang dilingkungan Anda untuk turut mencegah penularan HIV/AIDS ?

a.Ya,

Jika Ya pilihlah jawaban ini :

1. Menganjurkan teman atau anggota keluarga anda untuk menjauhi narkoba 2. Menganjurkan tidak melakukan seks bebas/pergaulan bebas

3. Memberikan informasi mengenai HIV/AIDS dengan teman atau anggota keluarga

4. Lainnya………. b. Tidak

4. Apakah Anda berusaha untuk terhindar dari HIV/AIDS dengan tidak melakukan perbuatan yang berisiko tertular HIV/AIDS ?

a. Ya

Jika Ya pilihlah jawaban ini :

1. Tidak melakukan seks diluar nikah dengan pacar 2. Tidak menggunakan narkoba

3. Melakukan ciuman dengan pacar 4. Merokok

5.Lainnya……… b.Tidak


(6)

(7)

(8)

LAMPIRAN IV

MASTER DATA PENELITIAN

Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Pencegahan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

No. Sumber Informasi

Sumber Informasi_K

Pengetahuan Pengetahuan_K Sikap Sikap_K Tindakan Pencegahan

Tindakan Pencegahan_K

1. 8 1 7 1 8 1 3 1

2. 10 1 11 1 6 1 4 1

3. 7 1 8 1 6 1 2 1

4. 8 1 10 1 6 1 4 1

5. 6 1 10 1 7 1 4 1

6. 8 1 7 1 8 1 2 1

7. 10 1 10 1 10 1 3 1

8. 10 1 9 1 7 1 4 1

9. 10 1 8 1 10 1 3 1

10. 10 1 7 1 8 1 4 1

11. 8 1 8 1 9 1 4 1

12. 7 1 8 1 5 1 2 1

13. 6 1 8 1 5 1 2 1

14. 4 0 6 1 6 1 2 1

15. 7 1 6 1 6 1 4 1

16. 8 1 9 1 4 0 3 1

17. 9 1 8 1 8 1 3 1

18. 8 1 8 1 3 0 3 1

19. 10 1 9 1 9 1 4 1

20. 10 1 5 0 8 1 2 1

21. 10 1 9 1 9 1 4 1


(9)

23. 7 1 6 1 4 0 2 1

24. 10 1 5 0 8 1 3 1

25. 9 1 5 0 4 0 3 1

26. 10 1 8 1 5 1 4 1

27. 9 1 7 1 10 1 3 1

28. 8 1 8 1 8 1 3 1

29. 7 1 6 1 7 1 3 1

30. 7 1 7 1 9 1 1 0

31. 10 1 7 1 10 1 3 1

32. 10 1 9 1 9 1 4 1

33. 8 1 6 1 6 1 3 1

34. 10 1 7 1 10 1 4 1

35. 9 1 7 1 6 1 2 1

36. 7 1 7 1 8 1 3 1

37. 8 1 6 1 8 1 4 1

38. 9 1 8 1 7 1 4 1

39. 6 1 4 0 4 0 3 1

40. 10 1 10 1 4 0 4 1

41. 8 1 8 1 6 1 4 1

42. 6 1 6 1 4 0 2 1

43. 4 0 6 1 6 1 1 0

44. 7 1 8 1 5 1 3 1

45. 6 1 3 0 5 1 2 1

46. 7 1 4 0 5 1 3 1

47. 8 1 7 1 6 1 3 1

48. 7 1 8 1 4 0 2 1

49. 10 1 4 0 6 1 4 1


(10)

51. 9 1 9 1 7 1 4 1

52. 7 1 6 1 3 0 2 1

53. 9 1 8 1 3 0 3 1

54. 8 1 6 1 8 1 1 0

55. 4 0 4 0 7 1 3 1

56. 10 1 3 0 4 0 2 1

57. 7 1 4 0 7 1 2 1

58. 6 1 8 1 10 1 3 1

59. 10 1 6 1 4 0 4 1

60. 6 1 5 0 5 1 3 1

61. 10 1 8 1 9 1 3 1

62. 10 1 9 1 5 1 3 1

63. 8 1 5 0 6 1 4 1

64. 10 1 6 1 6 1 1 0

65. 6 1 3 0 4 0 4 1

66. 7 1 4 0 3 0 3 1

67. 5 1 4 0 7 1 3 1

68. 7 1 7 1 5 1 4 1

69. 4 0 4 0 3 0 3 1

70. 10 1 6 1 6 1 4 1

71. 7 1 4 0 7 1 4 1

72. 7 1 5 0 7 1 4 1

73. 7 1 2 0 4 0 3 1

74. 6 1 5 0 3 0 2 1

75. 10 1 7 1 7 1 4 1

76. 6 1 7 1 9 1 2 1

77. 6 1 4 0 4 0 3 1


(11)

79. 9 1 7 1 4 0 2 1

80. 8 1 4 0 4 0 3 1

81. 9 1 7 1 5 1 4 1

82. 7 1 5 0 6 1 3 1

83. 10 1 5 0 8 1 4 1

84. 10 1 10 1 7 1 4 1

85. 9 1 7 1 9 1 3 1

86. 10 1 7 1 8 1 1 0

87. 10 1 5 0 8 1 2 1

88. 6 1 7 1 6 1 3 1

89. 8 1 5 0 7 1 0 0

90. 4 0 7 1 4 0 2 1

91. 10 1 5 0 3 0 1 0

92. 1 0 5 0 9 1 1 0

93. 5 1 7 1 3 0 2 1

94. 4 0 9 1 7 1 2 1

95. 2 0 7 1 3 0 1 0

96. 3 0 6 1 4 0 1 0

97. 4 0 8 1 3 0 1 0

98. 10 1 2 0 4 0 0 0

99. 3 0 6 1 3 0 1 0


(12)

LAMPIRAN V

OUTPUT DATA HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN SIKAP DAN TINDAKAN PENCEGAHAN SISWA/SISWI

KELAS XI TENTANG HIV/AIDS DI SMA AL-AZHAR MEDAN TAHUN 2014

A. Frekuensi Data Pertanyaan Sumber Informasi Dari Media Cetak Responden

Frequency Table

SIC1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 11 11.0 11.0 11.0

YA 89 89.0 89.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

SIC2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 13 13.0 13.0 13.0

YA 87 87.0 87.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

SIC3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 22 22.0 22.0 22.0

YA 78 78.0 78.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

SIC4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 23 23.0 23.0 23.0

YA 77 77.0 77.0 100.0


(13)

SIC5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 14 14.0 14.0 14.0

YA 86 86.0 86.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

B. Frekuensi Data Pertanyaan Sumber Informasi Dari Media Elektronik

Frequency Table

SIE1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 21 21.0 21.0 21.0

YA 79 79.0 79.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

SIE2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 19 19.0 19.0 19.0

YA 81 81.0 81.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

SIE3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 28 28.0 28.0 28.0

YA 72 72.0 72.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

SIE4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 46 46.0 46.0 46.0

YA 54 54.0 54.0 100.0


(14)

SIE5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 43 43.0 43.0 43.0

YA 57 57.0 57.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

C. Data Frekuensi Pengetahuan Responden

Frequency Table

PENYEBAB HIV/AIDS

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SALAH 14 14.0 14.0 14.0

BENAR 86 86.0 86.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

HIV/AIDS penyakit yang menyerang ? Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SALAH 35 35.0 35.0 35.0

BENAR 65 65.0 65.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

HIV/AIDS termasuk dalam penyakit? Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SALAH 12 12.0 12.0 12.0

BENAR 88 88.0 88.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

cara penularan HIV/AIDS

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SALAH 16 16.0 16.0 16.0

BENAR 84 84.0 84.0 100.0


(15)

virus HIV/AIDS terdapat dalam cairan apa? Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SALAH 36 36.0 36.0 36.0

BENAR 64 64.0 64.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

gejala dini pada penderita HIV/AIDS Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SALAH 63 63.0 63.0 63.0

BENAR 37 37.0 37.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Orang yang beresiko tertular HIV/AIDS Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SALAH 11 11.0 11.0 11.0

BENAR 89 89.0 89.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Cara pencegahan HIV/AIDS Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SALAH 26 26.0 26.0 26.0

BENAR 74 74.0 74.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

mengetahui tes HIV/AIDS Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 89 89.0 89.0 89.0

YA 11 11.0 11.0 100.0


(16)

Tempat memperoleh tes HIV/AIDS Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SALAH 71 71.0 71.0 71.0

BENAR 29 29.0 29.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

nama obat penderita HIV/AIDS Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SALAH 77 77.0 77.0 77.0

BENAR 23 23.0 23.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Tes HIV/AIDS

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SALAH 96 96.0 96.0 96.0

BENAR 4 4.0 4.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

D. Data Frekuensi Pernyataan Sikap Responden

Frequency Table

s1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak setuju 13 13.0 13.0 13.0

setuju 87 87.0 87.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

s2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak setuju 11 11.0 11.0 11.0

setuju 89 89.0 89.0 100.0


(17)

s3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid setuju 53 53.0 53.0 53.0

tidak setuju 47 47.0 47.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

s4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid setuju 51 51.0 51.0 51.0

tidak setuju 49 49.0 49.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

s5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid setuju 55 55.0 55.0 55.0

tidak setuju 45 45.0 45.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

s6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak setuju 9 9.0 9.0 9.0

setuju 91 91.0 91.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

s7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid setuju 49 49.0 49.0 49.0

tidak setuju 51 51.0 51.0 100.0


(18)

s8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid setuju 73 73.0 73.0 73.0

tidak setuju 27 27.0 27.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

s9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid setuju 42 42.0 42.0 42.0

tidak setuju 58 58.0 58.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

s10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid setuju 34 34.0 34.0 34.0

tidak setuju 66 66.0 66.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

E. Data Frekuensi Pertanyaan Tindakan Pencegahan Responden

Frequency Table

T1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 18 18.0 18.0 18.0

YA 82 82.0 82.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

T2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 59 59.0 59.0 59.0

YA 41 41.0 41.0 100.0


(19)

T3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 41 41.0 41.0 41.0

YA 59 59.0 59.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

T4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TIDAK 7 7.0 7.0 7.0

YA 93 93.0 93.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

F. Frekuensi Data Tingkat Kategori Sumber Informasi Responden SUMBER_INFORMASI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid KURANG 12 12.0 12.0 12.0

BAIK 88 88.0 88.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

G. Frekuensi Data Tingkat Kategori Pengetahuan Responden PENGETAHUAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid KURANG 30 30.0 30.0 30.0

BAIK 70 70.0 70.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

H. Frekuensi Data Tingkat Kategori Sikap Responden SIKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid KURANG 30 30.0 30.0 30.0

BAIK 70 70.0 70.0 100.0


(20)

I. Frekuensi Data Tingkat Kategori Tindakan Pencegahan Responden TINDAKAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid KURANG 14 14.0 14.0 14.0

BAIK 86 86.0 86.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

J. Crosstabs Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan Responden sumber_informasi * pengetahuan Crosstabulation

pengetahuan

kurang baik Total

sumber_informasi kurang Count 3 9 12

Expected Count 3.6 8.4 12.0

% within sumber_informasi 25.0% 75.0% 100.0% % within pengetahuan 10.0% 12.9% 12.0%

% of Total 3.0% 9.0% 12.0%

baik Count 27 61 88

Expected Count 26.4 61.6 88.0

% within sumber_informasi 30.7% 69.3% 100.0% % within pengetahuan 90.0% 87.1% 88.0%

% of Total 27.0% 61.0% 88.0%

Total Count 30 70 100

Expected Count 30.0 70.0 100.0

% within sumber_informasi 30.0% 70.0% 100.0% % within pengetahuan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 30.0% 70.0% 100.0%

Chi-Square Tests Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square .162a 1 .687

Continuity Correctionb .005 1 .946

Likelihood Ratio .167 1 .682

Fisher's Exact Test 1.000 .488

Linear-by-Linear Association .161 1 .688 N of Valid Cases 100


(21)

Chi-Square Tests Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square .162a 1 .687

Continuity Correctionb .005 1 .946

Likelihood Ratio .167 1 .682

Fisher's Exact Test 1.000 .488

Linear-by-Linear Association .161 1 .688 N of Valid Cases 100

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.60. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

95% Confidence Interval Value Lower Upper Odds Ratio for

sumber_informasi (kurang / baik)

.753 .189 3.002

For cohort pengetahuan = kurang

.815 .291 2.280

For cohort pengetahuan = baik

1.082 .759 1.543


(22)

K. Crosstabs Sumber Informasi Dengan Sikap Responden sumber_informasi * sikap Crosstabulation

sikap

Kurang baik Total

sumber_informasi kurang Count 7 5 12

Expected Count 3.6 8.4 12.0

% within sumber_informasi 58.3% 41.7% 100.0% % within sikap 23.3% 7.1% 12.0%

% of Total 7.0% 5.0% 12.0%

Baik Count 23 65 88

Expected Count 26.4 61.6 88.0

% within sumber_informasi 26.1% 73.9% 100.0% % within sikap 76.7% 92.9% 88.0%

% of Total 23.0% 65.0% 88.0%

Total Count 30 70 100

Expected Count 30.0 70.0 100.0

% within sumber_informasi 30.0% 70.0% 100.0% % within sikap 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 30.0% 70.0% 100.0%

Chi-Square Tests Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 5.213a 1 .022

Continuity Correctionb 3.792 1 .051

Likelihood Ratio 4.764 1 .029

Fisher's Exact Test .040 .029

Linear-by-Linear Association 5.161 1 .023 N of Valid Cases 100

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.60. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

95% Confidence Interval Value Lower Upper Odds Ratio for

sumber_informasi (kurang / baik)

3.957 1.142 13.703

For cohort sikap = kurang 2.232 1.233 4.040 For cohort sikap = baik .564 .286 1.114 N of Valid Cases 100


(23)

L. Crosstabs Sumber Informasi Dengan Tindakan Pencegahan Responden sumber_informasi * tindakan Crosstabulation

tindakan

kurang baik Total

sumber_informasi kurang Count 7 5 12

Expected Count 1.6 10.4 12.0

% within sumber_informasi 58.3% 41.7% 100.0% % within tindakan 53.8% 5.7% 12.0%

% of Total 7.0% 5.0% 12.0%

baik Count 6 82 88

Expected Count 11.4 76.6 88.0

% within sumber_informasi 6.8% 93.2% 100.0% % within tindakan 46.2% 94.3% 88.0%

% of Total 6.0% 82.0% 88.0%

Total Count 13 87 100

Expected Count 13.0 87.0 100.0

% within sumber_informasi 13.0% 87.0% 100.0% % within tindakan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 13.0% 87.0% 100.0%

Chi-Square Tests Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 24.778a 1 .000

Continuity Correctionb 20.433 1 .000

Likelihood Ratio 17.168 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 24.531 1 .000 N of Valid Cases 100

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.56. b. Computed only for a 2x2 table


(24)

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper Odds Ratio for

sumber_informasi (kurang / baik)

19.133 4.645 78.816

For cohort tindakan = kurang 8.556 3.449 21.221 For cohort tindakan = baik .447 .228 .875 N of Valid Cases 100


(25)

DAFTAR PUSTAKA

1. Daili S, Indriatmi W, Zubier F., 2009. Infeksi Menular Seksual. Penerbit FKUI, Jakarta.

2. Soetjiningsih., 2004. Tumbuh Kembang Remaja Dan Permasalahannya. Penerbit Sagung Seto, Jakarta.

3. UNAIDS., 2012. Unaids Report On The Global Aids Epidemic2012(Online).

4. WHO., 2014. Global Summary Of Tagge AIDS Epidemic Diakses Pada 10 Agustus 2014.

5. Departemen Kesehatan RI., 2014. Statistik Kasus HIV/AIDS Di Indonesia

Dilapor Sampai Dengan Juni 2014.

6. UNICEF., 2012. Remaja Rentan HIV/AIDS.

7. Dinkes Kota Medan., 2013. Tinggi, Tingkat Kematian Pengidap HIV/AIDS di

Kota Medan.

8. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012., Pusat Data dan Informasi

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

9. Abdeyazdan,Dkk., 2008. Pengetahuan Dan Sikap Terhadap HIV/AIDS

Kalangan Siswa Sekolah Menengah Di Isfahan. Iran Journal of Clinical Infectious Diseases 2008; 3 (2) :93-98 2008 IDTMRC. pada tanggal 10 Oktober 2014.


(26)

Negeri Klaster Tiga di Kota Bandung.

Oktober 2014.

11.Sudikno., 2011. Pengetahuan HIV Dan AIDS Pada Remaja Di Indonesia. Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol. 1 No.3 ,Agustus 2011 :145-154.

12.Wijaya, C., 2009. Skripsi Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Remaja Dalam Mencegah HIV/AIDS Di SMA Shanto Thomas 1 Medan. FK USU Medan.

13.Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. 2010., Survey Pengetahuan Dan

Perilaku Terkait HIV/AIDS Melalui Websurvey Bagi Pengguna Internet Di Indonesia (Upaya untuk mengembangkan program penanggulangan HIV/AIDS Berbasis Web Untuk Populasi Usia

Muda).

14.Bappeda Provinsi Sumatera Utara. 2010., 98 Pokok-Pokok MDGS Provinsi

Sumatera Utara.

15.Notoatmodjo, S., 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

16.Setiadji, Andi., 2011. Sumber Informasi

Pada 8 Agustus 2014.

17.Notoatmodjo, S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

18.Andayani, Endah., 2011. Jenis-Jenis Dokumen Diakses Pada 8 Agustus 2014.

19.Patalatu, Jonherz. 2012. Dua Dari Beberapa Jenis Penelitian Kualitatif.

20.Notoatmodjo, S., 2010. Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasinya. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.


(27)

22.Machfoedz, I., 2012. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang

Kesehatan Menggunakan Metode Penelitian Ilmiah. Penerbit Cita Pustaka Media Perintis, Bandung.

23.Azwar, Saifuddin. 2012. Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

24.Sarwono, S., 2011. PsikologiRemaja. Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.

25.Badan Statistik Statistik., 2007. Laporan Negara Pihak Sesuai Pasal 44

Konvensi

26.Noviana, N., 2013. Kesehatan Reproduksi Dan HIV AIDS. Penerbit Trans Info Media, Jakarta.

27.Nursalam, Kurniawati Dan Ninuk D., 2007. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi HIV AIDS. Penerbit Salemba Medika, Jakarta.

28.Dinas Kesehatan Kota Medan.2014. Laporan Kunjungan Lapangan Propinsi

SumateraUtara

Agustus 2014.

29.Djauzi, S. & Djoerban, Z., 2007. HIV/AIDS Di Indonesia. Dalam: Sudoyo, A.W., Dkk., Ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed.Iv Jilid I. Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fkui, Jakarta, 1803-1807.

30.Maas L, Ramadhan A, Emiyanti S., 2002. Modul Pelatihan Penanggulangan HIV/AIDS. Penerbit KPAND SU Dan UNDP, Medan.

31.UNAIDS.2012., Epidemiologi Dan Angka Kejadian HIV AIDS Di Indonesia

Dan Dunia

Agustus 2014.

32.UNICEF., 2012. Remaja Rentan HIV/AIDS.http://www.dw.de/unicef-remaja- rentan-HIV/a-17261987.Diakses pada 9 Agustus 2014.


(28)

Indonesia Terus Naik.

34.Komisi Penanggulangan AIDS Nasional.2010., Strategi Rencana Aksi Nasional Penanggulangan HIV Dan AIDS 2010-2014.

35.Kemenkes., 2013. Rencana Aksi Nasional Pencegahan Penularan HIV Dari Ibu Ke Anak (PPIA) Indonesia 2013 – 2017.

36.Dinas Kesehatan Kota Medan., 2014. Penderita HIV/AIDS Di Kota Medan.

37.Meilani, dkk., 2013. HIV/AIDS. Penerbit Fitramaya. Yogyakarta.

38.DEPKES RI, DIRJEN PPM DAN PLP., 1997. AIDS Petunjuk Untuk Petugas Kesehatan. Jakarta.

39.Kusmiran, Eny., 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Penerbit Salemba Medika, Jakarta.

40.Departemen Kesehatan RI., 2006. Situasi HIV/AIDS Di Indonesia Tahun

1987-2006

41.Nasronudin., 2007. HIV & AIDS Pendekatan Biologi Molekuler, Klinis Dan Sosial. Penerbit Airlangga University Press, Surabaya.

42.Supriatna, U.,2006. Skripsi Hubungan Karekteristik Responden, Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan Sikap Terhadap HIV/AIDS Pada Remaja Di SMA Sejahtera Depok Jaya.

Diakses Pada 13 November 2014.

43.Elisa, W ., 2011. SkripsiFaktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Siswa-Siswi Tentang HIV/AIDS Di Sma Negeri 1 Sigli Kabupaten

Pidie


(29)

44. UNDP. 2004., Memerangi HIV/AIDS, Malaria, Dan Penyakit Menular

Lainnya

45.Desilianty, S., 2011. SkripsiGambaran Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Mengenai HIV/AIDS Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan

DokterUniversitasTanjungpur

46.Lastianti, S.,2013. Skripsi Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap

Tentang HIV/AIDS Dengan Tindakan Pencegahan HIV/AIDS Pada

Siswa SMK Negeri 3 Tahuna.

Pada 13 November 2014

47.Nurul, P,R., 2012. Skripsi Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Pencegahan HIV/AIDS Oleh Pelajar Sma N8 Padang Tahun 2012.

48.Ben, E,Wodi. 2005., HIV/AIDS Knowledge, Attitudes And Opinions Among Adolescents In The River States Of Nigeria. The International

Electronic Journal of Health Education 2005; 8:86-94.

November 2014.

49.Wawan, A., Dewi, M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika

50.Palestin, B., Ermawan, B. 2006. Penerapan Komunikasi Terapeutik untuk Mengoreksi Perilaku Klien Rawat Jalan dengan Diabetes Mellitus. Yogyakarta: Poltekes Depkes Yogyakarta. Diakses Pada 15 November 2014.

51.Yosefina, L., 2005. SkripsiHubungan Pengetahuan, Sikap Dan Sumber Informasi Tentang Menstruasi Dengan Praktik Higiene Menstruasi Pada Remaja Putri (Studi Pada Siswi Kelas II SLTPN 12 Semarang).

2014.


(30)

52.Kristawansari, 2012., SkripsiHubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Sopir Truk Tentang HIV/AIDS Dengan Perilaku Pencegahan HIV/AIDS (Studi Kasus Di Area Pangkalan Truk Alas Roban

Kabupaten Batang Tahun 2012).


(31)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat kuantitatif dengan desain penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Untuk melihat hubungan antara sumber informasi dengan pengetahuan, sikap dan tindakan pencegahan siswa/siswi kelas XI tentang HIV/AIDS di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Al-Azhar Medan. Lokasi ini dipilih karena : 1. Lokasi ini belum pernah dilakukan tentang hubungan antara sumber informasi

dengan pengetahuan, sikap dan tindakan pencegahan siswa/siswi kelas XI tentang HIV/AIDS,

2. Jumlah populasi memadai untuk dilakukan penelitian,

3. Pada saat survei awal, masih terdapat sebagian siswa yang tidak mengetahui tentang HIV/AIDS.

3.2.2. Waktu Penelitian


(32)

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek peneliti. Dalam penelitian ini populasi adalah seluruh siswa/siswi kelas XI SMA Al- Azhar Medan Tahun 2014 sebanyak 176 siswa/siswi.

3.3.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa/siswi Kelas XI SMA Al-Azhar Medan. Besar sampel adalah 100 siswa/siswi Kelas XI SMA Al-Azhar Medan. Pengambilan sampel pada penelitian ini ditentukan secara purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Kriteria sebagai berikut :

a.) Kriteria inklusi merupakan kriteria umum subjek penelitian pada populasi target yang akan diteliti.

Kriteris inklusi :

- Remaja usia 15-17 Tahun

- Siswa/siswi kelas XI SMA Al-Azhar Medan - Bersedia untuk menjadi responden

Alasan pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah karena keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar. Pihak sekolah dimana akan memilih kelas yang dapat dijadikan sampel dikarenakan ada kelas-kelas tertentu yang jam belajar tidak dapat diganggu.


(33)

3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer

Diperoleh dengan menggunakan kuisioner serta memberikan penjelasan dan cara pengisian kuesioner tersebut sebelumnya. Kuesioner diambil dari Riskesdas 2010 dan diambil dari peneliti yang berhubungan dengan sumber informasi, sikap dan tindakan pencegahan siswa/siswi terhadap HIV/AIDS yang telah di uji realibilitas dan validitas sebelumnya oleh peneliti tersebut.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder terdiri dari data kesiswaan berupa : nama, kelas, dan jumlah siswa tiap kelas yang diperoleh dari dokumen sekolah.

3.5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah : kuesioner, yang berisi data identitas siswa dan pertanyaan tentang sumber informasi, pengetahuan tentang HIV/AIDS, sikap dan tindakan pencegahan terhadap HIV/AIDS.

3.6. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan bantuan computer yaitu program SPSS (Statistical Package for Social Sciences)melalui tahapan editing, coding, dan entry data. Jenis analisis data yang dilakukan adalah :

3.6.1. Analisis Univariat

Analisis ini digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi atau besarnya proporsi berdasarkan variabel yang diteliti.


(34)

3.6.2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (sumber informasi : media massa dan media elektronik) dan variabel terikat pengetahuan, sikap dan tindakan pencegahan tentang HIV/AIDS. Untuk mengetahui kemaknaan dilakukan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dan mengitung ratio prevalence. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk narasi, tabel, dan grafik.

3.7. Definisi Operasional

3.7.1. Sumber informasi adalah kualitas sumber informasi yang diterima siswa/siswi dari media cetak dan media elektronik. Penilaian terhadap sumber informasi yang didapatkan siswa/siswi terhadap penyakit HIV/AIDS dilakukan dengan mengajukan 10 pertanyaan kepada responden dengan skoring 1 untuk setiap jawaban “YA” dan “TIDAK” diberi skoring 0, dengan total skor sebanyak 10 dari 10 pertanyaan tersebut.

3.7.2. Pengetahuan adalah segala pengetahuan siswa/siswi tentang HIV/AIDS mengenai defenisi HIV/AIDS, penularan HIV/AIDS, gejala HIV/AIDS ,pelayanan terhadap ODHA, diagnosis terhadap terinfeksi HIV/AIDS dan pencegahan HIV/AIDS. Pada penilaian terhadap pengetahuan siswa/siswi terhadap penyakit HIV/AIDS dengan mengajukan 12 pertanyaan kepada responden dengan skoring 1 untuk setiap jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah, tidak menjawab maupun tidak tahu dengan total skor sebanyak 12 dari 12 pertanyaan tersebut.


(35)

a. Pada pertanyaan tentang cara penularan :

- Skor 1 jika menjawab ≥ 2 pertanyaan yang benar - Skor 0 jika menjawab < 2 pertanyaan yang benar b. Pada pertanyaan yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS :

- Skor 1 jika menjawab ≥ 1 pertanyaan yang benar - Skor 0 jika menjawab < 1 pertanyaan yang benar c. Pada pertanyaan tentang cara pencegahan :

- Skor 1 jika menjawab ≥ 2 pertanyaan yang benar - Skor 0 jika menjawab < 2 pertanyaan yang benar d. Pada pertanyaan memperoleh pelayanan tes HIV/AIDS :

- Skor 1 jika menjawab ≥ 3 pertanyaan yang benar - Skor 0 jika menjawab < 3 pertanyaan yang benar e. Pada pertanyaan tentang virus HIV :

- Skor 1 jika menjawab ≥ 2 pertanyaan yang benar - Skor 0 jika menjawab < 2 pertanyaan yang benar

f. Pada pertanyaan tentang tanda dan gejala dini penderita HIV/AIDS - Skor 1 jika menjawab ≥ 4 pertanyaan yang benar

- Skor 0 jika menjawab < 4 pertanyaan yang benar

3.7.3. Sikap terhadap HIV/AIDS adalah respon atau keyakinan siswa/siswi terhadap penyakit HIV/AIDS. Penilaian terhadap sikap siswa/siswi terhadap penyakit HIV/AIDS dilakukan dengan mengajukan 10 pertanyaan kepada responden.

− Untuk pernyataan negatif diberi skor 1 untuk jawaban setuju dan skor 0 untuk jawaban tidak setuju.


(36)

− Untuk pernyataan positif diberi skor 1 untuk jawaban tidak setuju dan skor 0 untuk jawaban setuju.

3.7.4. Tindakan adalah perwujudan yang nyata dari sikap siswa/siswi dengan upaya pencegahan HIV/AIDS. Penilaian terhadap tindakan pencegahan siswa/siswi terhadap penyakit HIV/AIDS dilakukan dengan mengajukan 4 pertanyaan kepada responden dengan skoring 1 untuk setiap jawaban “YA” dan “TIDAK” diberi skoring 0, dengan total skor sebanyak 4 dari 4 pertanyaan tersebut.

3.8. Aspek Pengukuran Variabel

Bebas

Kategori Indikator Skala pengukuran

Alat ukur Sumber

informasi

a. Baik,

(jika menjawab dengan benar ≥ median ) pertanyaan 10

Ordinal Kuesioner b. Kurang

(jika menjawab dengan benar < median) Variabel

Terikat

Kategori Indikator Skala pengukuran

Alat ukur Pengetahuan a. Baik,

(jika menjawab dengan benar ≥ median)

12 pertanyaan

Ordinal Kuesioner b. Kurang

(jika menjawab dengan benar < median) Sikap a. Baik,

(jika menjawab dengan benar ≥ median)

10 pertanyaan

Ordinal Kuesioner b. Kurang

(jika menjawab dengan benar < median) Tindakan a. Baik,

(jika menjawab dengan benar ≥ median) b. Kurang

(jika menjawab dengan benar < median)

4 pertanyaan


(37)

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa/siswa SMA Reguler Al-Azhar Medan. Perguruan Al-Azhar didirikan sebagai salah satu upaya Yayasan Hajjah Rachmah Nasution dalam mewujudkan visi dan misinya dalam bidang sosial, pendidikan dan keagamaan. Sekolah SMA Reguler Al-Azhar Medan terletak di Jl. Pintu Air IV No. 214 Kwala Bekala Padang Bulan Kec. Simalingkar-B Medan 20142. Sekolah SMA Reguler Al-Azhar Medan ini berdiri pada 16 Juli 1983.

Sekolah ini memiliki beberapa fasilitas yang mendukung kegiatan belajar mengajar antara lain; ruang laboratorium komputer, perpustakaan, laboratorium IPA, ruang kesenian, lapangan olahraga, serta ruang kelas yang dipakai untuk proses belajar mengajar. Selain itu terdapat juga ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Ekstrakurikuler yang ada di SMA Reguler Al-Azhar Medan yaitu sepak bola, futsal, seni tari, seni baca Al-Quran, basket, kaligrafi, renang, band, fotographer, les vocal, Sains, taekwondo, biola, paskibra, dan pramuka.

4.2. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi atau besarnya proporsi berdasarkan variabel yang diteliti, yaitu variabel sumber informasi media cetak, sumber informasi media elektronik, tingakat kategori sumber informasi, tingkat pengetahuan, tingkat kategori sikap, dan tingkat kategori tindakan pencegahan siswa/siswi kelas XI tentang HIV/AIDS.


(38)

4.2.1.Sumber Informasi Media Cetak

Penelitian yang dilakukan terhadap 100 siswa/siswi kelas XI di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014, diperoleh distribusi frekuensi responden berdasarkan sumber informasi media cetak. Pada tabel dapat dilihat jawaban dari setiap pertanyaan mengenai sumber informasi media cetak tentang HIV/AIDS yang ditanyakan kepada responden. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sumber Informasi Dari Media Cetak Yang Di Dapatkan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Sumber Informasi Media Cetak f %

1.Apakah pernah membaca tentang HIV/AIDS dari media cetak ?

Ya 89 89

Tidak 11 11

2.Apakah pernah membaca kejadian/kasus HIV/AIDS dari media cetak?

Ya 87 87

Tidak 13 13

3. Apakah pernah membaca tentang cara penularan virus HIV/AIDS dari media cetak ?

Ya 78 78

Tidak 22 22

4.Apakah pernah membaca perilaku beresiko seperti ciuman, melakukan hubungan seksual, melakukan rangsangan seksual pada lawan jenis bisa menyebabkan terkena HIV/AIDS ?

Ya 77 77

Tidak 23 23

5. Apakah pernah membaca bahaya virus HIV/AIDS terhadap kesehatan dari media cetak ?

Ya 86 86


(39)

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa dari 100 responden siswa/siswi kelas XI SMA Al-Azhar Medan dilihat paling banyak mendapatkan informasi tentang HIV/AIDS dengan cara pernah membaca tentang HIV/AIDS dari media cetak sebanyak 89 orang (89%) dan paling banyak yang tidak pernah membaca tentang perilaku berisiko terkena HIV/AIDS dari media cetak sebanyak 23 orang (23%).

4.2.2. Sumber Informasi Media Elektronik

Penelitian yang dilakukan terhadap 100 siswa/siswi kelas XI di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014, diperoleh distribusi frekuensi responden berdasarkan sumber informasi media elektronik. Pada tabel dapat dilihat jawaban dari setiap pertanyaan mengenai sumber informasi media elektronik tentang HIV/AIDS yang ditanyakan kepada responden. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.2


(40)

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sumber Informasi Media Elektronik Yang Di Dapatkan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Sumber Informasi Media Elektronik f %

1. Apakah pernah mendapatkan informasi kesehatan seputar HIV/AIDS dari TV, radio,video, film maupun internet ?

Ya 79 79

Tidak 21 21

2. Apakah pernah melihat berita tentang kasus HIV/AIDS di TV ?

Ya 81 81

Tidak 19 19

3. Apakah pernah melihat/mendengar iklan layanan masyarakat tentang perbuatan berisiko seperti melakukan seks bebas maupun penggunaan NAPZA dapat menyebabkan HIV/AIDS dari media elektronik ?

Ya 72 78

Tidak 28 22

4. Apakah pernah membuka situs berita di internet khususnya tentang HIV/AIDS ?

Ya 54 54

Tidak 46 46

5. Apakah pernah membaca artikel kesehatan seputar HIV/AIDS di internet ?

Ya 57 57

Tidak 43 43

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa dari 100 responden siswa/siswi kelas XI SMA Al-Azhar Medan dilihat paling banyak responden menjawab pertanyaan mengenai pernah melihat berita tentang HIV/AIDS dari TV yaitu 81 orang (81%) dan frekuensi tertinggi yang tidak pernah membuka situs berita di internet tentang HIV/AIDS sebanyak 46 orang (46%).


(41)

4.2.3. Tingkat Kategori Berdasarkan Sumber Informasi

Penelitian yang dilakukan terhadap 100 siswa/siswi kelas XI di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014, diperoleh distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat kategori sumber informasi. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Kategori Sumber Informasi Yang Di Dapatkan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Sumber Informasi F %

Kurang 12 12

Baik 88 88

Jumlah 100 100

Berdasarkan tabel 4.3 dari 100 responden siswa/siswi kelas XI SMA Al-Azhar Medan dapat diketahui bahwa sumber informasi dengan kategori kurang sebanyak 14 orang (12%) dan kategori baik sebanyak 86 orang (88%).

4.2.4. Pengetahuan responden terhadap penyakit HIV/AIDS

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Dibawah ini dapat dilihat distribusi frekuensi pengetahuan responden terhadap penyakit HIV/AIDS. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.4

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Dari Pertanyaan Pengetahuan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Pertanyaan Pengetahuan ƒ %

1. Penyebab HIV/AIDS adalah ?

Benar 86 86

Salah 14 14

2. HIV/AIDS adalah penyakit yang menyerang ?


(42)

Salah 35 35 3. HIV/AIDS termasuk kedalam penyakit apa ?

Benar 88 88

Salah 12 12

4. Cara penularan HIV/AIDS ?

Benar 84 84

Salah 16 16

5. Virus HIV banyak terdapat di cairan ?

Benar 64 64

Salah 36 36

6. Apa sajakah gejala dini pada penderita HIV/AIDS (Infeksi Akut ) ?

Benar 37 37

Salah 63 63

7. Siapa saja yang beresiko tinggi untuk tertular HIV/AIDS ?

Benar 89 89

Salah 11 11

8. Bagaimana cara pencegahan infeksi HIV/AIDS ?

Benar 74 73

Salah 26 27

9. Apakah Anda mengetahui tentang adanya tes HIV/AIDS secara sukarela yang didahului dengan konseling?

Tahu 11 11

Tidak Tahu 89 89

10. Dimana memperoleh pelayanan tes HIV/AIDS secara sukarela ?

Benar 29 29

Salah 71 71

11. Apakah nama obat yang diberikan pada penderita HIV/AIDS ?

Benar 23 23

Salah 77 77

12.Untuk mendeteksi/mengetahui virus HIV didalam tubuh kita melakukan tes apa ?

Benar 4 4

Salah 96 96

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa dari 100 responden siswa/siswi kelas XI SMA Al-Azhar Medan dilihat responden sudah mengetahui


(43)

tentang HIV/AIDS dengan jumlah frekuensi 86%, cara penularan HIV/AIDS secara benar dapat diketahui dengan frekuensi 84%, orang yang beresiko tertular HIV/AIDS dengan frekuensi 89% dan masih banyak yang masih belum mengetahui tentang gejala dini pada penderita HIV/AIDS sebesar 63%, pelayanan kesehatan terhadap penderita HIV/AIDS dengan nilai frekuensi 89%, obat untuk penderita HIV/AIDS dengan frekuensi 77%, tes terhadap orang beresiko tertular HIV/AIDS sebesar 96%.

4.2.5. Tingkat Kategori Berdasarkan Pengetahuan

Penelitian yang dilakukan terhadap 100 siswa/siswi kelas XI di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014, diperoleh distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat kategori pengetahuan. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.4

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Kategori Pengetahuan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Tingkat Pengetahuan f %

Kurang 30 46

Baik 70 54

Jumlah 100 100

Berdasarkan tabel 4.5 dari 100 responden siswa/siswi kelas XI SMA Al-Azhar Medan dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan dengan frekuensi tertinggi yaitu pada pengetahuan dengan kategori baik sebesar 54 orang (54%) dan responden yang memiliki kategori pengetahuan kurang sebesar 46 orang (46%).


(44)

4.2.6. Sikap responden terhadap penyakit HIV/AIDS

Sikap menggambarkan reaksi atau respon tertutup dari responden terhadap penyakit HIV/AIDS. Dibawah ini dapat dilihat distribusi frekuensi sikap responden terhadap penyakit HIV/AIDS. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Dari Penyataan Sikap Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Pernyataan Sikap Ƒ %

1.Berganti-ganti pasangan dapat meningkatkan risiko tertular HIV/AIDS

Setuju 87 87

Tidak Setuju 13 13

2. Menggunakan narkoba suntik dapat tertular HIV/AIDS

Setuju 89 89

Tidak Setuju 11 11

3. Satu-satunya tertular HIV/AIDS dengan berhubungan sex

Setuju 53 53

Tidak Setuju 47 47

4. Pelajar yang terinfeksi HIV/AIDS tidak boleh terus bersekolah

Setuju 51 51

Tidak Setuju 49 49

5. Jika teman anda terinfeksi HIV/AIDS hendaknya dijauhi agar tidak tertular

Setuju 55 55

Tidak Setuju 45 45

6. Informasi/penyuluhan tentang HIV/AIDS harus selalu diberikan kepada siswa

Setuju 91 91

Tidak Setuju 9 9

7.Tidak berteman dengan penderita HIV/AIDS walaupun itu teman dekat Anda

Setuju 49 49

Tidak Setuju 51 51

8. Orang yang terinfeksi HIV/AIDS harus dikarantina

Setuju 73 73


(45)

9. Sikap tidak akan mau bersalaman dengan orang yang terinfeksi HIV/AIDS

Setuju 42 42

Tidak Setuju 58 58

10. Apakah Anda tidak membawa ke pelayanan kesehatan jika salah satu saudara atau anggota keluarga Anda terinfeksi HIV/AIDS ?

Setuju 34 34

Tidak Setuju 66 66

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sikap setuju paling banyak pada pernyataan informasi/penyuluhan tentanh HIV/AIDS harus selalu diberikan kepada siswa yaitu 91 orang (91%) dan paling banyak menyatakan sikap tidak setuju adalah pada pernyataan tidak membawa ke pelayanan kesehatan jika ada anggota keluarga atau saudara yang terinfeksi HIV/AIDS sebanyak 66 orang (66%).

4.2.7. Tingkat Kategori Berdasarkan Sikap

Penelitian yang dilakukan terhadap 100 siswa/siswi kelas XI di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014, diperoleh distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat kategori sikap. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.7

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Sikap f %

Kurang 30 30

Baik 70 70


(46)

Berdasarkan tabel 4.7 tingkat sikap responden mengenai penyakit HIV/AIDS paling banyak berada dalam kategori baik yaitu 70 orang (70%) dan paling sedikit berada pada kategori sikap kurang yaitu 30 orang (30%).

4.2.8. Tindakan Pencegahan Responden Terhadap Penyakit HIV/AIDS

Tindakan merupakan perwujudan sikap responden terhadap penyakit HIV/AIDS. Di bawah ini dapat dilihat distribusi frekuensi tindakan responden terhadap penyakit HIV/AIDS. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.8

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Pertanyaan Tindakan Pencegahan Pada Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Pertanyaan Tindakan f %

1. Apakah mencari informasi tentang HIV/AIDS ?

Ya 82 82

Tidak 18 18

2. Apakah pernah mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan HIV/AIDS?

Ya 41 41

Tidak 59 59

3.Apakah pernah mengajak teman,anggota keluarga atau orang dilingkungan untuk turut mencegah penularan HIV/AIDS ?

Ya 59 53

Tidak 41 41

4. Apakah berusaha untuk terhindar dari HIV/AIDS dengan tidak melakukan perbuatan yang berisiko tertular HIV/AIDS ?

Ya 93 93

Tidak 7 7

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa frekuensi tindakan untuk terhindar dari HIV/AIDS dengan tidak melakukan perbuatan yang berisiko tertular HIV/AIDS


(47)

paling banyak menjawab “Ya” sebanyak 93 orang (93%), untuk tindakan mencari informasi tentang HIV/AIDS yang menjawab tertinggi adalah “Ya” sebanyak 82 orang (82%), pernah mengajak teman atau anggota keluarga untuk turut mencegah penularan HIV/AIDS menjawab “Ya” sebanyak 59 orang (59%), dan menjawab “Ya” dalam tindakan pernah mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan HIV/AIDS sebanyak 41 orang (41%) dari 100 responden.

4.2.9. Tingkat Kategori Berdasarkan Tindakan Pencegahan Tentang HIV/AIDS

Penelitian yang dilakukan terhadap 100 siswa/siswi kelas XI di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014, diperoleh distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat kategori tindakan. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.9

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tindakan Pencegahan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Tindakan Pencegahan f %

Kurang 13 13

Baik 87 87

Jumlah 100 100

Berdasarkan tabel 4.9 tingkat tindakan pencegahan responden mengenai penyakit HIV/AIDS paling banyak berada dalam kategori baik yaitu 87 orang (87%) dan paling sedikit berada pada kategori tindakan pencegahan kurang yaitu 13 orang (13%).


(48)

4.3. Analisis Bivariat

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (sumber informasi) dan variabel dependen (tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan pencegahan tentang HIV/AIDS) dan mengetahui ratio prevalence dari kedua variabel tersebut.

4.3.1. Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan Responden Tentang HIV/AIDS

Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan Siswa/Siswi Kelas XI Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014.

Tabel 4.10 Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Sumber Informasi

Tingkat Pengetahuan

Nilai

RP

Kurang Baik Jumlah 95% CI

% % %

Kurang 3 3 9 9 12 12

0,162 0,687

0,815 (0,291 - 2,280)

Baik 27 27 61 61 88 88

Dari tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa yang memiliki sumber informasi dengan kategori baik dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 61 orang (61%) dan responden yang memiliki sumber informasi baik dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 27 orang (27%) pada responden yang memiliki sumber informasi kurang dengan tingkat pengetahuan yang kurang sebanyak 3 orang (3%) dan responden yang memiliki sumber informasi kurang dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 9 orang (9%).


(49)

Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square, diperoleh nilai p=0,687 artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sumber informasi dengan tingkat pengetahuan pada siswa/siswi kelas XI tentang HIV/AIDS di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014.

4.3.2. Hubungan Sumber Informasi Dengan Sikap Responden Terhadap HIV/AIDS

Hubungan sumber informasi dengan sikap siswa/siswi kelas XI di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014.

Tabel 4.11 Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Kategori Sikap Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Sumber Informasi

Sikap

Nilai

RP

Kurang Baik Jumlah 95% CI

% % %

Kurang 7 7 5 5 12 12

5,213 0,022

2,232 (1,233 - 4,040)

Baik 23 23 65 65 88 88

Dari tabel 4.11 di atas dapat dilihat bahwa frekuensi responden yang memiliki sumber informasi kurang dengan sikap kurang sebanyak 7 orang (7%). Pada responden yang mempunyai sumber informasi kurang dengan sikap yang baik sebanyak 5 orang (5%). Pada responden yang memiliki sumber informasi baik dengan sikap kurang sebanyak 23 orang (23%) dan responden yang memiliki sumber informasi baik dengan sikap baik sebanyak 65 orang (65%).

Sumber informasi yang kurang pada siswa/siswi kelas XI dengan sikap yang kurang tentang HIV/AIDS memiliki RP sebesar 2,232 dengan 95% CI (1,233 - 4,040). Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square,


(50)

diperoleh nilai p=0,022 artinya terdapat ada hubungan yang bermakna antara sumber informasi dengan sikap pada siswa/siswi kelas XI tentang HIV/AIDS di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014.

4.3.3. Hubungan Sumber Informasi Dengan Tindakan Pencegahan Responden Terhadap HIV/AIDS

Tabel 4.12 Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Kategori Tindakan Pencegahan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Sumber Informasi

Tindakan

Nilai

RP (95% CI) Kurang Baik Jumlah

% % %

Kurang 7 7 5 5 12 12

24,778 <0,001

8,556 (3,449 – 21,221)

Baik 6 6 82 82 88 88

Dari tabel 4.12 di atas dapat dilihat bahwa frekuensi responden yang memiliki sumber informasi kurang dengan tindakan pencegahan kurang sebanyak 7 orang (7%). Pada responden yang mempunyai sumber informasi kurang dengan tindakan pencegahan yang baik sebanyak 5 orang (5%). Pada responden yang memiliki sumber informasi baik dengan tindakan pencegahan kurang sebanyak 23 orang (23%) dan responden yang memiliki sumber informasi baik dengan tindakan pencegahan baik sebanyak 65 orang (65%).

Sumber informasi yang kurang pada siswa/siswi kelas XI dengan tindakan pencegahan yang kurang tentang HIV/AIDS memiliki RP sebesar 8,556 dengan 95% CI (3,449 – 21,221).

Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square, diperoleh nilai p=<0,001 artinya terdapat ada hubungan yang bermakna antara


(51)

sumber informasi dengan tindakan pencegahan pada siswa/siswi kelas XI tentang HIV/AIDS di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014.


(52)

BAB 5 PEMBAHASAN 5.1. Analisis Univariat

5.1.1. Proporsi Tingkat Kategori Berdasarkan Sumber Informasi Responden Tentang HIV/AIDS

Gambar 5.1 Diagram Pie Distribusi Proporsi Tingkat Kategori Berdasarkan Sumber Informasi Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Berdasarkan gambar 5.1 dapat dilihat bahwa adanya variasi distribusi sumber informasi pada siswa/siswi kelas XI SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014. Proporsi terbesar yaitu sumber informasi dengan kategori baik sebesar 88% dan proporsi terkecil sumber informasi dengan kategori kurang sebesar 12%. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Undang Supriatna (2006) dengan judul “Hubungan Karekteristik Responden, Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan Sikap Terhadap HIV/AIDS Pada Remaja Di SMA Sejahtera Depok


(53)

Jaya” didapatkan hasil proporsi sumber informasi dengan kategori baik sebesar 58% lebih tinggi dibandingkan dengan sumber informasi dengan kategori tidak baik 42%.

Sumber informasi merupakan bagian penting dari proses pemahaman bagi seseorang. Sumber informasi yang diberikan mencakup pengetahuan tentang apa yang terjadi pada seseorang. Seseorang yang memiliki sumber informasi yang lebih banyak akan memiliki pengetahuan yang lebih luas pula. Akses untuk mendapatkan informasi juga mempunyai peran yang tidak kalah penting untuk meningkatkan pengetahuan.

42

Pada penelitian ini sumber informasi yang dilihat dari media cetak dan media elektronik yang didapatkan responden. Hal ini disebabkan karena salah satu sumber informasi yang berperan penting bagi pengetahuan adalah media masa dan media elektronik. Banyak tempat atau media yang bisa dijadikan sumber informasi untuk menambah pengetahuan, pengetahuan remaja terhadap sesuatu diperoleh dari berbagai sumber. Pendidikan, pengalaman, informasi, lingkungan budaya dan sosial ekonomi remaja ikut serta dalam mempengaruhi pengetahuan yang mereka miliki.

20

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Elisa Wiridna (2011) bahwa remaja juga memperoleh informasi melalui internet, yang merupakan media elektronik terbanyak yang digunakan remaja untuk mengetahui berbagai persoalan yang berkaitan dengan dunianya.43


(54)

5.1.2. Proporsi Tingkat Kategori Berdasarkan Pengetahuan Responden Tentang HIV/AIDS

Gambar 5.2 Diagram Pie Distribusi Proporsi Tingkat Kategori Berdasarkan Pengetahuan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Berdasarkan gambar 5.2 dapat dilihat bahwa adanya variasi distribusi tingkat pengetahuan pada siswa/siswi kelas XI SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014. Proporsi terbesar yaitu tingkat pengetahuan dengan kategori baik sebesar 70% dan proporsi terkecil tingkat pengetahuan dengan kategori kurang sebesar 30%. Hal ini sebabkan oleh adanya faktor yang mempengaruhi pengetahuan responden yaitu sumber informasi yang didapatkan responden meliputi media elektronik dan media media cetak. Semakin baik dan semakin banyak informasi yang diterima siswa, maka semakin baik pula pengetahuan siswa dalam memahami HIV/AIDS.

Pengetahuan yang bervariasi dapat disebabkan oleh kemampuan belajar setiap orang yang berbeda-beda.20 Pengetahuan seseorang dapat berubah dan berkembang


(55)

sesuai kemampuan, kebutuhan, pengalaman, tinggi rendahnya mobilitas. Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi sikap, perilaku dan tindakan seseorang. Pengetahuan yang benar tentang HIV/AIDS pada remaja dapat menghindari perilaku berisiko HIV/AIDS. Masa remaja (adolescent) merupakan peride yang kritis pada perkembangan manusia baik secara fisiologis, psikologis, dan sosial.

Pada penelitian ini didapatkan dari hasil kuesioner bahwa responden yang menjawab penyebab dari HIV/AIDS masih ada yang salah sebesar 14% disebabkan mereka berpresepsi bahwa virus human immunodeficiency virus atau Acquired

Immune Deficiency Syndrome merupakan penyebab yang sama terhadap terjadi suatu

penyakit HIV/AIDS dan yang menjawab benar menyatakan bahwa mereka sudah memahami jikalau berhubungan dengan penyebab dari HIV/AIDS karena mereka mendapatkan informasi dari media elektronik terutama internet. Pada HIV/AIDS menyerang pada sistem organ tubuh didapatkan frekuensi 65% yang menjawab benar dan 35% yang salah. Pada yang menyatakan salah sebesar 35% banyak menjawab menyerang pada sistem saraf dikarenakan menurut pemahaman mereka penderita HIV/AIDS dikarenakan narkoba sehingga efek samping dari penggunaan narkoba tersebut banyak menyerang syaraf sehingga sangat berkaitan dengan terjadinya HIV/AIDS.

24

Pada pertanyaan kuesioner HIV/AIDS termasuk golongan penyakit tertentu didapatkan hasil 88% menjawab benar dan 12% menjawab salah. Dalam frekuesi 12% banyak responden menjawab akut dikarenakan penderita HIV/AIDS tidak menderita salah satu penyakit saja tetapi mereka dapat terkena komplikasi dari


(56)

penyakit lainnya yang sering disebut infeksi opurtunistik. Pada pertanyaan selanjutnya yaitu tentang cara penularan HIV/AIDS didapatkan hasil 84% menjawab benar dan 16% menjawab salah. Pada pertanyaan penularan banyak siswa/siswi yang masih belum mengerti secara benar penularan HIV/AIDS tersebut didapatkan dari cara seperti apa sehingga dapat ditinjau dari hasil wawancara pada kuesioner masih banyak yang menjawab penularan HIV/AIDS didapatkan dari gigitan nyamuk, berpelukan dan berjabat tangan, satu toilet dan kolam berenang, makan sepiring, dan memakai pakaian si penderita yang mereka menganggapi bahwa apapun yang berhubungan dengan aktivitas si penderita merupakan suatu cara penularan.

Pertanyaan selanjutnya dengan pada cairan apa HIV/AIDS bisa didapati banyak yang menjawab benar sebesar 64% dan salah 36%. Pada gejala dini cirri-ciri penderita HIV/AIDS didapatkan hasil tertinggi pada jawaban salah sebesar 63% dan benar sebesar 37% dapat dilihat bahwa masih kurangnya pengetahuan siswa/siswi tentang gejala dini yang dilihat dari sipenderita HIV/AIDS, hal ini dikarenakan mereka tidak mendapatkan informasi secara spesifik mengenai gejala dini HIV/AIDS yang hanya mereka dapatkan cara penularan pada HIV/AIDS. Selanjutnya pada pertanyaan orang yang beresiko tertular banyak siswa/siswi sudah memahami dapat dilihat dari hasil frekuensi dengan jawaban benar sebesar 89% dan yang salah sebesar 11%. Pada kategori salah sebesar 11% dilihat dari kuesioner hanya menjawab 1 dari 4 jawaban yaitu hanya menjawab pengguna narkoba merupakan resiko tertinggi yang menyebabkan HIV/AIDS sedangkan pada yang banyak berganti pasangan tidak merupakan resiko tertinggi karena masih bisa dicegah dengan penggunaan kondom.


(57)

Pada pertanyaan pencegahan didapatkan hasil sebesar 74% jawaban benar dan salah 26%. Banyak responden yang belum mengetahui tentang pelayanan kesehatan terhadap ODHA didapatkan hasil 89% yang masih menjawab tidak tahu dan 11% mengetahui dan pada tempat memperoleh pelayanan kesehatan tes HIV/AIDS masih banyak yang salah dengan frekuensi tertinggi 71% dan benar 29%. Pada pertanyaan nama obat yang diberikan pada sipenderita ODHA masih banyak menjawab salah dengan frekuensi 77% dan salah 23%. Pada pertanyaan pengetahuan tentang tes mendeteksi virus HIV didapatkan jawaban yang salah 96% dan benar 4%. Hal ini dikarenakan informasi yang didapatkan dari media elektronik maupun media cetak tidak ada berkaitan tentang tempat maupun saran terhadap pelayanan kesehatan pada penderita HIV/AIDS dan pada pengobatan responden mengatakan tidak ada obat yang bisa mengobati penderita ODHA.

Hal ini menandakan masih belum komprehensifnya pengetahuan siswa/siswi SMA Al-Azhar Medan dikarenakan masih kurang informasi mengenai HIV/AIDS pada sistem belajar mengajar terhadap siswa/siswi. Agar dapat pengetahuan yang komprehensif pendidikan kesehatan seharusnya didapatkan siswa/siswi dari sistem pembelajaran.

Pada laporan perkembangan pencapaian tujuan Pembangunan Milenium Indonesia menyampaikan pada tahun 2002-2003, 65,8% wanita dan 79,4% pria usia 15–24 tahun telah mendengar tentang HIV/AIDS. Pada wanita usia subur usia 15–49 tahun, sebagian besar (62,4%) telah mendengar HIV/AIDS, tapi hanya 20,7% yang mengetahui bahwa menggunakan kondom setiap berhubungan seksual dapat


(58)

mencegah penularan HIV/AIDS, dan 28,5% mengetahui bahwa orang sehat dapat terinfeksi HIV/AIDS.

Sebuah penelitian pada tahun 2002 menunjukkan bahwa 38,4% dari pelajar sekolah menengah atas usia 15–19 di Jakarta secara benar menunjukkan cara mencegah penularan HIV dan menolak konsepsi yang salah tentang penularan HIV.

Penelitian lain di Jawa Barat, Kalimantan Selatan, dan NTT menunjukkan bahwa 93,3% anak muda usia 15–24 tahun mengetahui bahwa HIV dapat ditularkan melalui hubungan seksual, tapi hanya 35% yang mengetahui bahwa penggunaan jarum suntik bersama dapat menularkan HIV dan 15,2% masih percaya bahwa kontak sosial biasa juga dapat menularkan HIV.

Penelitian yang dilakukan oleh Desilianty Sari tahun 2011 terhadap 50 orang pada setiap mahasiswa PSPD FK UNTAN angkatan 2008, 2009 dan 2010 sebanyak 141 responden (94%) memiliki pengetahuan yang baik mengenai HIV/AIDS dan 9 responden (6%) memiliki pengetahuan kurang baik.

44

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lastianti pada tahun 2013 pada 232 siswa SMK Negeri 3 Tahuna sebagian besar responden berpengetahuan baik 84,9%, dan sebesar 15,1% responden berpengetahuan tidak baik tentang HIV/AIDS.

45

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Elisa Wiridna pada tahun 2011 didapatkan hasil pengetahuan baik sebesar 68,9% dan responden yang memiliki pengetahuan kurang 31,1%.

46


(59)

5.1.3. Proporsi Tingkat Kategori Berdasarkan Sikap Responden Tentang HIV/AIDS

Gambar 5.3 Diagram Pie Distribusi Proporsi Tingkat Kategori Berdasarkan Sikap Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Berdasarkan gambar 5.3 dapat dilihat bahwa adanya variasi distribusi sikap pada siswa/siswi kelas XI SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014. Proporsi terbesar yaitu sikap responden dengan kategori baik sebesar 70% dan proporsi terkecil sikap responden dengan kategori kurang sebesar 30%.

Pada hasil kuesioner didapatkan dari pernyataan sikap berganti-ganti pasangan dapat meningkatkan risiko tertular HIV/AIDS sebanyak 87% setuju dan 13% tidak setuju, pada pernyataan tidak setuju sebesar 13% responden beranggapan bahwa dengan memakai alat kontrasepsi seperti kondom dapat mencegah untuk tertular HIV/AIDS sehingga sebagian beranggapan bahwa bukan merupakan risiko terhadap tertularnya HIV/AIDS. Pada pernyataan kedua yaitu narkoba suntik dapat


(60)

tertular HIV/AIDS didapatkan hasil sebesar 89% setuju dan 11% tidak setuju hal ini disebabkan sebagian menyatakan narkoba tidak merupakan cara penularan HIV/AIDS. Pada pernyataan berhubungan sex merupakan satu-satunya penularan HIV/AIDS menjawab setuju lebih besar yaitu 53% dan tidak setuju sebesar 47%. Hal ini dikarenakan sumber informasi yang didapatkan berbeda dalam penyampaiannya sehingga responden dalam memahami dan mempersepsikannya juga dengan pemahaman masing-masing. Pada pernyataan pelajar yang terinfeksi tidak boleh bersekolah didapatkan hasil dengan sikap setuju sebesar 51% ini disebabkan responden banyak menjawab karena mereka takut tertular dan mereka menyarankan dalam menerima siswa/siswi baru harus dilakukannya tes kesehatan khususnya tes HIV/AIDS agar tidak menularkan terhadap siswa/siswi lainnya dan pernyataan tidak setuju sebesar 49% responden beralasan cara sistem pembelajaran pada saat ini beragam, seperti home school sehingga pada pelajar yang terinfeksi HIV/AIDS dapat mendapatkan pembelajaran dengan cara tersebut.

Pada penyataan teman terinfeksi HIV/AIDS seharusnya dijauhi menyatakan setuju sebesar 55% hal ini dikarenakan kurangnya informasi tentang cara penularan HIV/AIDS dan menyatakan sikap tidak setuju 45%. Pada pernyataan sikap setuju perlu dilakukan penyuluhan tentang HIV/AIDS sebesar 91% dan tidak setuju 9%, pernyataan tidak setuju responden berpendapat sudah terlalu banyak pelajaran yang dipelajari sehingga jika ditambah lagi dengan adanya kegiatan penyuluhan membuat waktu mereka semakin pada dengan pelajaran. Pada pernyataan tidak berteman dengan penderita HIV/AIDS walaupun teman dekat dengan sikap setuju sebesar 49% dan tidak setuju 51%. Pada pernyataan orang terinfeksi HIV/AIDS harus dikarantina


(61)

dengan sikap setuju sebesar 73% responden menyatakan bahwa penderita ODHA harus ditempatkan yang khusus dengan aktivitas kegiatan yang khusus sehingga tidak menularkan terhadap orang lain. Pernyataan tidak mau bersalaman dengan penderita ODHA dengan sikap setuju sebesar 42% dan tidak setuju 58%. Pada pernyataan tidak akan membawa saudara yang terinfeksi HIV/AIDS dengan sikap setuju sebesar 34% responden beranggapan tidak membawa ke pelayanan kesehatan karena mereka malu jika ada salah satu pihak keluarga terkena HIV/AIDS dan takut tertular jika bersentuhan dengan penderita ODHA, responden beranggapan bahwa orang yang terkena HIV/AIDS harus merasakan dengan yang sudah pernah diperbuat olehnya dan pernyataan yang tidak setuju sebesar 66%.

Menurut Notoatmodjo bahwa pengetahuan baik maka menghasilkan sikap yang baik pula.20 Hal ini sesuai dengan hasil penelitian ini bahwa responden yang memiliki penegetahuan dengan kategori lebih banyak dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetahuan kurang. pada data kategori sikap juga lebih banyak pada kategori baik dibandingkan kategori kurang. Hal ini dikarenakan untuk memperoleh sikap yang mendukung tidak hanya diperlukan pengetahuan saja, tetapi dipengaruhi juga faktor emosional, pengalaman pribadi, media massa, pengaruh orang lain dianggap penting dan kebudayaan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lastianti (2013) bahwa frekuensi tertinggi pada sikap responden terhadap HIV/AIDS menunjukkan sebesar 73,7% responden yang bersikap positif terhadap pencegahan HIV/AIDS dan sebesar 26,3% responden yang bersikap negatif.

23


(62)

5.1.4. Proporsi Tingkat Kategori Berdasarkan Tindakan Pencegahan Responden Tentang HIV/AIDS

Gambar 5.4 Diagram Pie Distribusi Proporsi Tingkat Kategori Berdasarkan Tindakan Pencegahan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Berdasarkan gambar 5.4 dapat dilihat bahwa adanya variasi distribusi tindakan pencegahan pada siswa/siswi kelas XI SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014. Proporsi terbesar yaitu tindakan pencegahan dengan kategori baik sebesar 87% dan proporsi terkecil tindakan pencegahan dengan kategori kurang sebesar 13%.

Didapatkan dari hasil wawancara menggunakan kuesioner diperoleh pada tindakan pencegahan dengan apakah responden mencari informasi tentang HIV/AIDS didapatkan hasil “Ya” sebesar 82% dan “Tidak” sebesar 18%, pada tidak sebesar 18% dengan tidak mencari informasi respinden menjawab tidak memiliki waktu luang untuk mencari informasi tentang kesehatan dan lebih mencari informasi sesuai kegiatan yang berhubungan terhadapnya. Pada pertanyaan pernah mengikuti kegiatan berhubungan tentang HIV/AIDS didapatkan hasil “Ya” sebesar 41% dan “Tidak”


(63)

sebesar 59%, pada kategori “Tidak” merupakan frekuensi tertinggi responden menyatakan tidak aktip terhadap kegiatan sekolah sehingga kegiatan sosialisasi seperti seminar tidak pernah mengikuti. Pada pertanyaan pernah mengajak anggota keluarga, teman maupun orang dilingkungan untuk turut mencegah penularan HIV/AIDS didapatkan hasil “Ya” sebesar 59% dan “Tidak” sebesar 41% hal ini dikarenakan keluarga,teman maupun lingkungan merasa acuh tak acuh terhadap penanggulangan HIV/AIDS tersebut, responden mengatakan dengan lingkungan keluarga yang sibuk sehingga tidak ada waktu untuk saling berbagi pengetahuan dan lingkungan yang acuh terhadap sesame tetangga sehingga tidak adanya kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar. Pada pertanyaan apakah berusaha untuk terhindar dari HIV/AIDS dengan tidak melakukan perbuatan yang berisiko tertular HIV/AIDS didpatkan hasil “Ya” 93% dan “Tidak” 7%.

Tindakan yang didasari dengan pengetahuan dan sikap akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan tindakan yang tidak didasari dengan oleh pengetahuan dan sikap.

Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (over behavior). Seseorang melakukan tindakan karena adanya pengetahuan dan sikap yang dimilikinya. Salah satu unsur yang diperlukan agar dapat berbuat sesuatu adalah mempunyai pengetahuan dan jika seseorang menghendaki sesuatu dapat dikerjakan terus menerus maka diperlukan pengetahuan yang positif tentang apa yang dikerjakan, dengan kata lain tindakan yang dilandasi pengetahuan akan lebih langgeng dibandingkan dengan tindakan tanpa pengetahuan yang baik.20


(64)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lastianti pada tahun 2013 bahwa

frekuensi tertinggi pada tindakan responden terhadap pencegahan HIV/AIDS menunjukkan sebesar 52,6% responden yang memiliki tindakan yang baik, dan sebesar 47,4% responden yang memiliki tindakan yang tidak baik.46


(65)

5.2. Analisis Bivariat

5.2.1. Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan Tentang HIV/AIDS

Gambar 5.5 Diagram Batang Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014

Berdasarkan gambar 5.5 dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi pada sumber informasi baik dengan tingkat pengetahuan baik pada kategori baik yaitu sebesar 61%, proporsi sumber informasi baik dengan pengetahuan kurang tertinggi pada kategori baik yaitu sebesar 27% dan terendah pada sumber informasi kurang dengan tingkat pengetahuan kategori kurang yaitu sebesar 3%.

Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square (α =

0,05) diperoleh nilai p =0,687 (p > 0,05) dengan tingkat kepercayaan 95%, hal ini berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara sumber informasi dengan tingkat

3

9 27


(66)

pengetahuan pada siswa/siswi kelas XI tentang HIV/AIDS di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014.

Menurut Notoadmodjo untuk mengukur seseorang tahu tentang sesuatu dapat menyebutkan dan menyatakan mengenai hal tersebut sedangkan tingkat memahami adalah kemampuan mengingat dan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan dengan benar. Dalam hal ini pengetahuan mengenai HIV/AIDS meliputi pengertian, penularan, pencegahan HIV/AIDS saja yang diketahui.

Tidak terdapatnya hubungan menurut peneliti dikarenakan masih belum memahaminya siswa/siswi tentang HIV/AIDS. Dalam menambah pengetahuan/memperoleh tingkah laku baru belajar dari mendapatkan informasi merupakan suatu usaha untuk memperoleh hal baru dalam perubahan tingkah laku (pengetahuan, kecakapan, ketrampilan, dan nilai-nilai).

20

Proses informasi yang didapatkan membutuhkan perubahan kemampuan yang berlaku untuk waktu relatif lama dan perubahan-perubahan itu terjadi karena adanya kemauan usaha perubahan bukan karena proses kematangan. Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, penciuman, pendengaran, perasa dan peraba. Ini bisa diartikan bahwa informasi yang diterima remaja tergantung bagaimana masing-masing individu mempersepsikannya.20


(1)

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Daftar Riwayat Hidup ... iii

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi ... vii

Daftar Tabel ... x

Daftar Gambar ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1. Tujuan Umum ... 6

1.3.2. Tujuan Khusus ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumber Informasi ... 9

2.2 Pengetahuan ... 12

2.2.1 Tingkat Pengetahuan... 13

2.3 Sikap ... 14

2.4 Tindakan ... 17

2.5. Remaja ... 18

2.6 HIV/AIDS ... 19

2.6.1. Pengertian HIV/AIDS ... 19

2.6.2. Sejarah HIV/AIDS ... 20

2.6.3. Etiologi ... 22

2.6.4. Patogenesis ... 23

2.6.5. Gejala Klinis ... 27

2.6.6. Epidemiologi HIV/AIDS ... 28

2.6.6.1. Frekuensi ... 28

2.6.6.2. Distribusi ... 30

2.6.6.3. Determinan ... 33

2.6.7. Tranmisi HIV/AIDS ... 34

2.6.8. Pencegahan HIV/AIDS ... 36

2.6.8.1. Pencegahan Primer ... 36

2.6.8.2. Pencegahan Sekunder ... 37

2.6.8.3. Pencegahan Tertier ... 39

2.6.9. Penanganan Terhadap ODHA ... 39

2.7 Kerangka Konsep ... 41

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 42

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 42


(2)

3.2.2 Waktu Peneltian ... 42

3.3 Populasi dan Sampel ... 43

3.3.1 Populasi... 43

3.3.2 Sampel ... 43

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 44

3.4.1 Data Primer ... 44

3.4.2 Data Sekunder ... 44

3.5. Instrumen Penelitian ... 44

3.6. Teknik Analisis Data ... 44

3.6.1 Analisis Univariat ... 44

3.6.2 Analisi Bivariat ... 45

3.7. Definisi Operasional ... 45

3.8. Aspek Pengukuran ... 47

BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 48

4.2 Analisis Univariat ... 48

4.2.1 Distribusi Frekuensi Sumber Informasi Media Cetak ... 49

4.2.2 Distribusi Frekue nsi Sumber Informasi Media Elektronik ... 50

4.2.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Kategori Berdasarkan Sumber Informasi ... 52

4.2.4. Distribusi Frekuensi Dari Pertanyaan Pengetahuan ... 52

4.2.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Kategori Berdasarkan Pengetahuan ... 54

4.2.6 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Terhadap Penyakit HIV/AIDS ... 55

4.2.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Kategori Berdasarkan Sikap ... 56

4.2.8 Distribusi Frekuensi Tindakan Pencegahan Responden Terhadap Penyakit HIV/AIDS... 57

4.2.9. Distribusi Frekuensi Tingkat Kategori Berdasarkan Tindakan Pencegahan Tentang HIV/AIDS ... 58

4.3 Analisis Bivariat ... 59

4.3.1 Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan Responden Tentang HIV/AIDS ... 59

4.3.2 Hubungan Sumber Informasi Dengan Sikap Responden Terhadap HIV/AIDS ... 60

4.3.3 Hubungan Sumber Informasi Dengan Tindakan Pencegahan Responden Terhadap HIV/AIDS... 61

BAB 5 PEMBAHASAN 5.1 Analisis Univariat ... 63

5.1.1 Proporsi Tingkat Kategori Berdasarkan Sumber Informasi Responden Tentang HIV/AIDS ... 63

5.1.2. Proporsi Tingkat Kategori Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Responden Tentang HIV/AIDS ... 65


(3)

5.1.3. Proporsi Tingkat Kategori Berdasarkan Sikap Responden

Tentang HIV/AIDS ... 70 5.1.4. Proporsi Tingkat Kategori Berdasarkan Tindakan Pencegahan

Responden Tentang HIV/AIDS ... 73 5.2 Analisis Bivariat ... 76

5.2.1 Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Pengetahuan

Responden Tentang HIV/AIDS ... 76 5.2.2 Hubungan Sumber Informasi Dengan Sikap Responden

Tentang HIV/AIDS ... 80 5.2.3 Hubungan Sumber Informasi Dengan Tindakan

Pencegahan Responden Tentang HIV/AIDS ... 83 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 86 6.2 Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Lampiran I Kuesioner

Lampiran II Surat Izin Penelitian Lampiran III Surat Selesai Penelitian Lampiran IV Master Data


(4)

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 2.6.5 Stadium Klinis Pada Pasien HIV/AIDS ... 27 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sumber Informasi Dari Media Cetak

Yang Di Dapatkan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS di SMA

Al-Azhar Medan Tahun 2014 ... 49 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sumber Informasi Media Elektronik

Yang Di Didapatkan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014 ... 51 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Kategori Sumber Informasi

Yang Di Dapatkan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS di SMA

Al-Azhar Medan Tahun 2014 ... 52 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Dari Pertanyaan Pengetahuan Siswa/Siswi Kelas XI

Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014 ... 52 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Kategori Pengetahuan

Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan

Tahun 2014 ... 54 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Dari Penyataan Sikap Siswa/Siswi Kelas XI Tentang

HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014 ... 55 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap Siswa/siswi Kelas XI Tentang

HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014... 56 Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Pertanyaan Tindakan Pencegahan Pada Siswa/Siswi

Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014 ... 57 Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tindakan Pencegahan Siswa/Siswi

Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014 ... 58 Tabel 4.10 Tabulasi Silang Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat

Pengetahuan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA


(5)

Tabel 4.11 Tabulasi Silang Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Kategori Sikap Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar

Medan Tahun 2014 ... 60 Tabel 4.12 Tabulasi Silang Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat Kategori

Tindakan Pencegahan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Gambar Human Immunodeficiency Virus ... 23 Gambar 2.2. Gambar HIV Yang Baru Memperbanyak Diri Tampak Bermunculan

Sebagai Bulatan-Bulatan Kecil Pada Permukaan Limfosit Setelah

Menyerang Sel Tersebut Terlihat Dengan Mikroskop Elektron ... 24 Gambar 2.3. Gambar Infeksi HIV Pada Sel T ... 25 Gambar 2.4 Gambar Grafik Perjalanan HIV pada Individu Yang Terinfeksi HIV ... 26 Gambar 5.1 Diagram Pie Distribusi Proporsi Tingkat Kategori Berdasarkan Sumber

Informasi Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014 ... 63 Gambar 5.2 Diagram Pie Distribusi Proporsi Tingkat Kategori Berdasarkan

Pengetahuan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA

Al-Azhar Medan Tahun 2014 ... 65 Gambar 5.3 Diagram Pie Distribusi Proporsi Tingkat Kategori Berdasarkan Sikap

Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan

Tahun 2014 ... 70 Gambar 5.4 Diagram Pie Distribusi Proporsi Tingkat Kategori Berdasarkan Tindakan

Pencegahan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA

Al-Azhar Medan Tahun 2014 ... 73 Gambar 5.5 Diagram Batang Hubungan Sumber Informasi Dengan Tingkat

Pengetahuan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA

Al-Azhar Medan Tahun 2014 ... 76 Gambar 5.6 Diagram Batang Hubungan Sumber Informasi Dengan Sikap

Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA Al-Azhar Medan Tahun 2014 ... 80 Gambar 5.7 Diagram Batang Hubungan Sumber Informasi Dengan Tindakan

Pencegahan Siswa/Siswi Kelas XI Tentang HIV/AIDS Di SMA