PENDAHULUAN Pseudomonas Aeruginosa Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Eksaserbasi Akut Dan Hubungannya Dengan Derajat Keparahan PPOK

16

BAB I PENDAHULUAN

Penyakit paru obstruktif kronik PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai dengan hambatan aliran udara di saluran napas yang tidak sepenuhnya reversibel. Eksaserbasi akut pada PPOK merupakan kejadian yang akan memperburuk penurunan faal paru. Saat fase ini berlalu, nilai faal paru tidak akan kembali ke nilai dasar, oleh karena itu perlu penatalaksanaan yang tepat dan adekwat untuk mencegah terjadinya eksaserbasi. 1,2 Secara umum eksaserbasi adalah perburukan gejala pernapasan yang akut, ditandai dengan peningkatan sesak napas, volume dan purulensi sputum. Hal ini sering menyebabkan pasien membutuhkan perawatan rumah sakit pada PPOK stadium I dan II dan gagal napas dengan ketergantungan pada alat-alat khusus pada PPOK stadium IV. Mortalitas di rumah sakit mencapai 10 disertai outcome yang buruk. Mortalitas 1 tahun mencapai 40 dan meningkat sampai 59 pada pasien berusia lebih dari 65 tahun. 1 PPOK juga menduduki peringkat keempat penyebab kematian di Amerika Serikat dan Eropa, dan diperkirakan menjadi penyebab kematian ketiga pada tahun 2020. 2 Penyebab tersering eksaserbasi adalah infeksi virus, bakteri, dan polusi udara. Sampai saat ini, peran bakteri sebagai penyebab utama eksaserbasi masih diperdebatkan. Hurst dkk. 3 mendapati 76 eksaserbasi berhubungan dengan infeksi bakteri. Bakteri yang sering dijumpai saat eksaserbasi antara lain Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenzae dan Moraxela catarrhalis. Selain itu terdapat pula Pseudomonas aeruginosa, Klebsiela spp, Staphylococcus. aureus, Mycoplasma pneumonia dan Chlamydia spp. Global initiative for Obstructive Lung Disease GOLD 2007 sepakat adanya sputum yang purulen selama simtom eksaserbasi mengindikasikan dimulainya terapi antibiotik secara empiris. 1,4 Pseudomonas aeruginosa tampaknya memegang peranan penting Universitas Sumatera Utara 17 pada saat eksaserbasi, karena beberapa laporan menunjukkan outcome yang buruk dan mortalitas yang tinggi sehubungan infeksi bakteri ini. Oleh karena itu, kami merasa perlu dilakukan penelitian mengenai peranan Pseudomonas aeruginosa pada PPOK eksaserbasi dan hubungannya dengan derajat keparahan PPOK. 5 Universitas Sumatera Utara 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA