Waktu dan Tempat Bahan Metode Pengumpulan Data Metode Pengolahan Data Pengamatan dan Tahap Pengujian Pengujian Mesin Diesel Berbahan Bakar Solar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Mekanik Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Waktu penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Juli sampai dengan September tahun 2014.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Mesin KAMA Diesel Engine Model YL170F Mesin ini merupakan mesin diesel 4 langkah dengan pendinginan udara, menggunakan sistem injeksi bahan bakar langsung. Mesin ini masih menggunakan sistem mekanikal pump, dan tergolong mesin dengan konsumsi bahan bakar yang irit. Selain itu mesin ini juga memiliki getaran yang tidak terlalu tinggi. Gambar 3.1 Mesin KAMA Diesel Engine Model YL170F Spesifikasi : Cooling Method Air-cooled Type Single cylinder, Vertical, Fourstroke, Direct injection Bore× Strokemm 7055 DisplacementmL 211 Compression Ratio 20:1 Engine Speed 30003600 Rated Power kWrpm 2.53000 2.83600 Max Power kWrpm 3.43000 3.83600 Fuel light diesel oil Fuel Tank Capacity L 2.5 Fuel Consumption Rate gkw.h 285 Lub Oil Capacity 0.8 Lubricating Method Pressured and splashcombined Crankshaft Direction Clockwise from flywheel end Starting Method Recoil manual start or electric start Overall dimension L×W×H mm 420× 380× 470 Dry weight kg 3.1 recoil 31 electric 2. Dinamo Generator Yamaha 1 kW Dinamo Generator ini digunakan untuk dikopel dengan mesin KAMA Diesel Engine Model YL170F untuk mengetahui daya keluaran yang dapat dihasilkan. Gambar 3.2 Dinamo Generator Yamaha 1 kW Spesifikasi : Type Brushless,self-exciting,2-poles,single phase Insulation F Rating Frequency Hz 5060 Rating Voltage V 110-240 Rating kVA 0.8-1.1 Maximum Power kVA 0.9-1.2 Power factor cos € 1 DC Current 12V8.3A 3. Multimeter SANWA CD800A Multimeter SANWA CD800A digunakan untuk mengetahui tegangan dan kuat arus yang dihasilkan pada setiap pengujian. Gambar 3.3 Multimeter SANWA C800A Spesifikasi : • 3-34 digit, 4000 hitungan. • Dapat mengukur: DCV, range 400m440400600V, resolusi 0,1 mV. ACV, range 440400600V, resolusi 1 mV. DCA, range 40m400mA, resolusi 0,01 mA. ACA, range 40m400mA, resolusi 0,01 mA. Resistance, range 4004k40K400k4M40M ohm, resolusi 0,1 ohm. Capacitance: range 50n500n5µ50µ100µF, resolusi 0,01nF. Frekuensi, range 5Hz - 100kHz. Duty cycle, range 20 - 80. • Continuity tester 10 - 120 ohm. • Diode test, tegangan output 1,5V open. • Bandwidth 40 - 400Hz. • Impedansi input 10M - 100M ohm untuk DCV ACV. • Auto range selection. • Auto power off. • Fuse protection. 4. Stopwatch Stopwatch digunakan untuk menghitung batas waktu yang ditentukan dalam setiap pengujian. Dalam hal ini batas waktu yang ditetapkan adalah 5 menit pada setiap pengujian. Gambar 3.4 Stopwatch 5. Gauge Pressure Gauge Pressure digunakan untuk mengetahui tekanan LPG yang disuplai untuk menghidupkan mesin. Setiap variasi putaran mesin dan beban akan mempengaruhi tekanan gas LPG yang keluar dari tabung. Gambar 3.5 Manomerter 6. Regulator Gas Tekanan Tinggi Regulator gas tekanan tinggi digunakan untuk mengatur suplai gas dari tabung LPG ke mesin. Regulator gas tekanan tinggi ini juga dapat digunakan untuk mengatur putaran pada mesin dengan menaikkan atau menurunkan laju aliran gas. Gambar 3.6 Regulator Gas Tekanan Tinggi 7. Intake Manifold Intake Manifold atau yang biasa disebut dengan leher angsa digunakan untuk menghubungkan cylinder head dengan katup udara yang menyuplai udara luar ke mesin dan tempat masuknya bahan bakar LPG dari tabung. Gambar 3.7 Intake Manifold 8. Ignition Coil Ignition Coil berfungsi untuk merubah arus listrik 12V yang diterima dari baterai menjadi tegangan tinggi 10 KV atau lebih untuk menghasilkan loncatan bunga api yang kuat pada celah busi. Gambar 3.8 Ignition Coil 9. Busi Fungsi busi adalah memercikkan api ke ruang bakar untuk menyalakan campuran bahan bakar dan udara. Gambar 3.9 Busi 10. Selang SMC Tekanan Tinggi Selang SMC digunakan untuk mengubungkan regulator, manometer dan karburator. Selang yang digunakan adalah selang plastik polyurethane tekanan tinggi dan tahan panas, dengan ukuran 12x8 mm. 11. Universal Joint Universal joint berfungsi untuk menghubungkan daya dan putaran dari mesin ke generator. Penggunaan universal joint dapat mengurangi getaran dan rugi-rugi daya dan putaran antara mesin dan generator. Universal joint bisa digunakan pada titik poros yang tidak center dan simetris. Gambar 3.10 Universal Joint 12. Crank Angle Signal Crank angel signal berfungsi sebagai signal untuk menentukan pada titik mana terjadi pembakaran. Penentuan titik crank angel signal harus diletakkan pada saat titik mati atas TMA. Apabila terlambat dan terlalu cepat, maka mesin hasil akan memgalami detonasi knocking. Gambar 3.11 Crank Angle Signal 13. Tangki Bahan Bakar Untuk mempermudah pengisian, penghitungan konsumsi bahan bakar dan penggantian bahan bakar maka tangki bahan bakar dibuat dari botol minuman bekas yang telah dikalibrasi terlebih dahulu. Gambar 3.12 Tangki Bahan bakar 14. Rangkaian Lampu Rangkaian lampu berfungsi sebagai beban generator, untuk mengetahui daya keluaran dari mesin. Gambar 3.13 Rangkaian Lampu 15. Flow Meter Flow Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur debit dan laju aliran LPG yang disuplai dari tabung gas ke ruang bakar melalui intake manifold. Gambar 3.14 Flow Meter 16. Katup Udara Katup udara digunakan untuk menyuplai udara bersih dari luar ke ruang bakar. Katup udara juga digunakan untuk mengatur jumlah udara yang disuplai dengan menggunakan sistem seperti kran air. Gambar 3.15 Katup Udara

3.2 Bahan

Bahan yang menjadi objek pengujian ini adalah bahan bakar solar dan LPG produksi Pertamina. Gambar 3.16 Tabung LPG

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam pengujian ini meliputi: a. Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari pengujian dengan pembacaan pada unit instrumentasi serta alat ukur pada masing-masing pengujian. b. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian karakteristik bahan bakar biosolar dan LPG yang diperoleh dari berbagai sumber yang ada.

3.4 Metode Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari data primer dan data sekunder diolah ke dalam rumus empiris, kemudian data dari perhitungan disajikan dalam bentuk tabulasi dan grafik.

3.5 Pengamatan dan Tahap Pengujian

Parameter yang akan ditinjau dalam pengujian ini adalah : 1. Daya P 2. Torsi T 3. Konsumsi bahan bakar spesifik sfc 4. Efisiensi thermal � � Adapun prosedur pengujian dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu : 1. Pengujian mesin diesel menggunakan bahan bakar solar. 2. Modifikasi mesin diesel menjadi mesin berbahan bakar LPG dengan merubah sitem pengapian dan sistem penyuplai bahan bakar. 3. Pengujian mesin berbahan bakar LPG menggunakan sistem injeksi gas.

3.6 Pengujian Mesin Diesel Berbahan Bakar Solar

Tujuan pengujian ini untuk mendapatkan performansi mesin diesel. Pengujian ini dilakukan dengan 6 variasi putaran yaitu 2400, 2600, 2800, 3000, 3200, 3400 revolution per minute. Untuk mengetahui kuat arus yang mengalir, dilakukan pembebanan 400 dan 800 Watt. Pengujian mesin diesel berbahan bakar solar dibagi atas 2 pengujian yaitu pengujian mesin diesel berbahan bakar solar dengan beban 400 Watt dan pengujian mesin diesel berbahan bakar solar dengan beban 800 Watt. a. Pengujian Mesin Diesel Berbahan Bakar Solar dengan Beban 400 Watt 1. Mengoperasikan mesin dengan cara memutar kunci kontak ke arah ON, lalu tekan tombol starter kemudian mesin dipanaskan selama 3 menit. 2. Memulai pengujian dengan putaran awal 2400 rpm, tetapi untuk pemancingan pertama, agar dinamo menghasilkan daya, putaran mesin dinaikkan hingga 3200 rpm. Lalu diturunkan kembali ke putaran 2400 rpm. 3. Menghidupkan rangkaian lampu dengan beban 400 Watt. 4. Mengisi tangki bahan bakar hingga batas yang ditentukan. 5. Menyalakan stopwatch dan menghitung waktu pengujian sampai 5 menit. 6. Mengukur tegangan dan kuat arus menggunakan multi meter. 7. Mengukur temperatur pada intake manifold, jacket engine dan exhaust. 8. Mencatat data kuat arus, tegangan, dan temperatur pada kertas data. 9. Mematikan mesin dengan cara memutar kunci kontak ke arah Off setelah 5 menit pengujian. 10. Mencatat bahan bakar yang habis selama pengujian melalui pembacaan buret. 11. Pengujian diatas diulang sekali lagi untuk mendapatkan ketelitian yang lebih akurat. 12. Mengulang pengujian untuk variasi putaran 2600, 2800, 3000, 3200 dan 3400. b. Pengujian Mesin Diesel Berbahan Bakar Solar dengan Beban 800 Watt 1. Mengoperasikan mesin dengan cara memutar kunci kontak ke arah ON, lalu tekan tombol starter kemudian mesin dipanaskan selama 3 menit. 2. Memulai pengujian dengan putaran awal 2400 rpm, tetapi untuk pemancingan pertama, agar dinamo menghasilkan daya, putaran mesin dinaikkan hingga 3200 rpm. Lalu diturunkan kembali ke putaran 2400 rpm. 3. Menghidupkan rangkaian lampu dengan beban 800 Watt. 4. Mengisi tangki bahan bakar hingga batas yang ditentukan. 5. Menyalakan stopwatch dan menghitung waktu pengujian sampai 5 menit. 6. Mengukur tegangan dan kuat arus menggunakan multi meter. 7. Mengukur temperatur pada intake manifold, jacket engine dan exhaust. 8. Mencatat data kuat arus, tegangan, dan temperatur pada kertas data. 9. Mematikan mesin dengan cara memutar kunci kontak ke arah Off setelah 5 menit pengujian. 10. Mencatat bahan bakar yang habis selama pengujian melalui pembacaan buret. 11. Pengujian diatas diulang sekali lagi untuk mendapatkan ketelitian yang lebih akurat. 12. Mengulang pengujian untuk variasi putaran 2600, 2800, 3000, 3200 dan 3400.

3.7 Modifikasi Mesin Diesel Menjadi Berbahan Bakar LPG