3.7 Modifikasi Mesin Diesel Menjadi Berbahan Bakar LPG
Adapun prosedur modifikasi antara lain • Modifikasi cylinder head
Gambar 3. 17 Pandangan atas cylinder head
Gambar 3.18 Pandangan bawah cylinder head Keterangan gambar:
1. Lubang peleatakan nozzle
2. Batang klep intake
3. Cylinder head
4. Batang klep exhaust
5. Lubang governor valve
6. Intake Manifold
7. Katup Masuk
8. Lubang Nozel
9. Katub Buang
10.
Exhaust
Gambar 3.19 Pandangan atas cylinder head setelah modifikasi
Gambar 3.20 Pandangan bawah cylinder head setelah modifikasi • Pemasangan crank angle signal
Gambar 3.21 Pemasangan crank angle signal
• Pemasangan Gauge Pressure diantara gas mixer dan tabung LPG
Gambar 3.22 Pemasangan manometer
• Pemasangan regulator tekanan tinggi dan menghubungkannya dengan Gauge Pressure
• Pemasangan Tachometer untuk mengetahui putaran mesin dengan menghubungkannya ke crank angle signal
• Pemasangan ignition coil dengan menghubungkan sistem suplay daya dari arus batray setelah melalui ignition switch dan kabel yang lain ke massa
batray. Kabel yang satu lagiu dihubungkan ke crank angle signal untuk menentukan titik pengapian pada saat titik mati atas TMA.
• Pemasangan dinamo generator
Gambar 3.23 Pemasangan dinamo generator
• Pemasangan universal joint untuk menghubungkan daya dan putaran dari mesin ke dinamo generator
Gambar 3.24 Pemasangan universal joint
• Pemasangan panel unit dari dinamo generator, panel ini digunakan untuk menghubungkan generator ke rangkaian listrik
Gambar 3.25 Pemasangan panel unit • Proses modifikasi telah selesai, mesin diesel berbahan bakar LPG siap
untuk digunakan.
Gambar 3.26 Generator set diesel berbahan bakar LPG
3.8 Pengujian Mesin Diesel Modifikasi Berbahan Bakar LPG
Tujuan pengujian ini untuk mendapatkan performansi mesin diesel berbahan bakar LPG. Pengujian ini dilakukan dengan 6 variasi putaran yaitu
2400, 2600, 2800, 3000, 3200, 3400 revolution per minute. Untuk mengetahui kuat arus yang mengalir, dilakukan pembebanan 400 dan 800 Watt.
Pengujian mesin diesel berbahan bakar LPG dibagi atas 2 pengujian yaitu pengujian mesin diesel berbahan bakar LPG dengan beban 400 Watt dan
pengujian mesin diesel berbahan bakar LPG dengan beban 800 Watt. a.
Pengujian Mesin Diesel Berbahan Bakar LPG dengan Beban 400 Watt 1. Menghubungkan selang dari regulator tekanan tinggi dari tabung LPG
ke Flow Meter.
2. Menghubungkan selang dari Flow Meter ke manometer, lalu
dihubungkan ke nozzle pada Intake Manifold. 3. Mengoperasikan mesin dengan cara memutar kunci kontak ke arah
ON, lalu tekan tombol starter. 4. Membuka aliran gas dari Tangki LPG dan membuka aliran udara dari
katup udara, lalu sesuaikan akselarasinya dengan cara memutar regulator dan katup udara, kemudian memanaskan mesin selama 3
menit. 5. Menghidupkan lampu dengan beban 400 Watt.
6. Memulai pengujian dengan putaran awal 2400 rpm, tetapi untuk pemancingan pertama, agar dinamo menghasilkan daya, putaran
mesin dinaikkan hingga 3200 rpm. Lalu diturunkan kembali ke putaran 2400 rpm.
7. Menyalakan stopwatch dan menghitung waktu pengujian sampai 5 menit.
8. Mengukur tegangan dan kuat arus menggunakan multi meter.
9. Mengukur Laju aliran gas dengan melihat angka yang ditampilkan
oleh Flow Meter. 10.
Mengukur temperatur pada intake manifold, jacket engine dan exhaust 11.
Mencatat data tekanan dari pembacaan manometer, laju aliran gas dari Flow Meter, kuat arus, tegangan, dan temperatur pada kertas data.
12. Pengujian diatas dilakukan sekali lagi untuk mendapatkan hasil yang
lebih akurat. 13.
Setelah selesai, ulangi pengujian untuk putaran mesin 2600, 2800, 3000, 3200 dan 3400 rpm.
b. Pengujian Mesin Diesel Berbahan Bakar LPG dengan beban 800 Watt
1. Menghubungkan selang dari regulator tekanan tinggi dari tabung LPG ke Flow Meter.
2. Menghubungkan selang dari Flow Meter ke manometer, lalu
dihubungkan ke nozzle pada Intake Manifold. 3. Mengoperasikan mesin dengan cara memutar kunci kontak ke arah
ON, lalu tekan tombol starter. 4. Membuka aliran gas dari Tangki LPG dan membuka aliran udara dari
katup udara, lalu sesuaikan akselarasinya dengan cara memutar regulator dan katup udara, kemudian memanaskan mesin selama 3
menit. 5. Menghidupkan lampu dengan beban 800 Watt.
6. Memulai pengujian dengan putaran awal 2400 rpm, tetapi untuk pemancingan pertama, agar dinamo menghasilkan daya, putaran
mesin dinaikkan hingga 3200 rpm. Lalu diturunkan kembali ke putaran 2400 rpm.
7. Menyalakan stopwatch dan menghitung waktu pengujian sampai 5 menit.
14. Mengukur tegangan dan kuat arus menggunakan multi meter.
15. Mengukur Laju aliran gas dengan melihat angka yang ditampilkan
oleh Flow Meter. 16.
Mengukur temperatur pada intake manifold, jacket engine dan exhaust 17.
Mencatat data tekanan dari pembacaan manometer, laju aliran gas dari Flow Meter, kuat arus, tegangan, dan temperatur pada kertas data.
18. Pengujian diatas dilakukan sekali lagi untuk mendapatkan hasil yang
lebih akurat. 19.
Setelah selesai, ulangi pengujian untuk putaran mesin 2600, 2800, 3000, 3200 dan 3400 rpm.
3.9 Diagram Alir Penelitian
Mulai
Studi Literatur
Pengambilan Data Awal
PENGUJIAN MESIN DIESEL SOLAR 1. Menentukan nilai putaran mesin
2. Mencatat konsumsi bahan bakar, kuat arus dan tegangan
3. Mengulangi percobaan dari putaran putaran mesin 2400, 2600, 2800,
3000, 3200, dan 3400
Mengulangi Pengujian dengan beban 400 Watt, beban 800 Watt
Mengolah dan menganalisa data hasil pengujian
Mengulangi Pengujian dengan beban 400 Watt, beban 800 Watt
Selesai PENGUJIAN MESIN DIESEL LPG
1. Menentukan nilai putaran mesin 2. Mencatat laju aliran dan tekanan gas,
kuat arus, dan tegangan. 3. Mengulangi percobaan dari putaran
putaran mesin 2400, 2600, 2800, 3000, 3200, dan 3400
BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA
4.1 Daya
Besarnya daya yang dihasilkan oleh mesin menggunakan bahan bakar solar dan LPG pada saat pengujian diperoleh dari hasil perkalian tegangan yang
dihasilkan dengan besar kuat arus yang diukur dengan menggunakan multitester. Untuk mengetahui besar kuat arus yang mengalir digunakan variasi beban yaitu
400 Watt dan 800 Watt. Namun untuk memperoleh torsi daya dalam perhitungan yang digunakan adalah daya hasil perkalian tegangan dan kuat arus yang
dihasilkan, bukan daya yang ditetapkan sebagai beban yaitu 400 dan 800 Watt.
P = V x I Dimana :
P = Daya Watt V = Tegangan Volt
I = Kuat Arus Ampere
4.1.1 Daya Yang Dihasilkan Mesin Pada Bahan Bakar Solar
Dalam hal ini perhitungan daya akan dibagi menjadi dua yaitu pada beban 400 Watt dan 800 Watt. Variasi putaran yang digunakan yaitu 2400 rpm, 2600
rpm, 2800 rpm, 3000 rpm, 3200 rpm dan 3400 rpm. Untuk beban 400 Watt
N = 2400 rpm P = V x I
= 125,6 x 1,17 = 146,95 Watt