Hasil Pembakaran HASIL DAN ANALISA DATA

Analisa 1. Terjadi penurunan nilai efesiensi thermal brake pada penggunaan bahan bakar LPG, hal ini diakibatkan laju aliran massa yang begitu besar. 2. Pada pembebanan 400 Watt, efisiensi thermal brake minimum dihasilkan pada pengujian LPG dengan putaran 2400 rpm yakni sebesar 1,52 dan efisiensi thermal brake maksimum dihasilkan pada pengujian solar dengan putaran 3400 rpm yakni sebesar 9,4 . 3. Pada pembebanan 800 Watt, efisiensi thermal brake minimum dihasilkan pada pengujian LPG dengan putaran 2400 rpm yakni sebesar 2,5 dan efisiensi thermal brake maksimum dihasilkan pada pengujian solar dengan putaran 3200 rpm yakni sebesar 14,64 .

4.7 Hasil Pembakaran

Pada pengujian ini dilakukan penelitian terhadap proses pembakaran yang terjadi di dalam ruang bakar saat menggunakan bahan bakar solar dan saat menggunakan campuran bahan bakar solar dan LPG. Untuk mengetahui Hasil pembakaran yang terjadi di dalam ruang bakar maka dilakukan penelitian terhadap ruang bakar, baik cylinder head, kepala piston dan nozel pada mesin diesel standart. Keadaan awal daripada kepala piston dan blok silinder dapat kita lihat pada gambar dibawah ini. Gambar 4.25 Kondisi Awal blok silinder Sebelum Digunakan Dalam Pengujian Gambar 4.26 Kondisi Awal cylinder head Sebelum Digunakan Dalam Pengujian Blok silinder dan cylinder head sebelum diuji dibersihkan dari kerak hitam hasil pembakaran sebelumnya. Hal ini digunakan untuk melihat perbandingan yang terjadi antara penggunaan bahan bakar solar murni dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar LPG. Gambar 4.27 Blok silinder yang telah digunakan dalam pengujian menggunakan bahan bakar solar Gambar 4.28 Cylinder head yang telah digunakan dalam pengujian menggunakan bahan bakar solar murni Dari gambar 4.27 diatas kita dapat melihat dipermukaan kepala piston sudah ditutupi oleh kerak hitam sisa pembakaran. Kerak hitam yang hampir menutupi seluruh permukaan ini pertanda bahwa pembakaran yang terjadi kurang bagus dan menghasilkan sisa kerak yang banyak. Hal ini diakibatkan pengabutan bahan bakar yang kurang sempurna dari nozel. Mengakibatkan hasil gas buang dari mesin diesel hitam. Sedangkan pada Gambar 4.28 dapat dilihat pada cylinder head terdapat kerak hitam tidak diseluruh permukaannya. Hal ini diakibatkan oleh pengabutan nozel tidak menyeluruh ke semua bagian cylinder. Selain itu, pengaruh dari solar yang belum begitu murni, mengakibatkan sisa pembakaran hitam. Pengujian terhadap mesin diesel menggunakan bahan bakar solar ini dilakukan selama 30 menit untuk mengetahui hasil pembakarannya. Gambar 4.29 Blok silinder yang telah digunakan dalam pengujian menggunakan bahan bakar LPG Pada Gambar 4.29 dapat kita perhatikan permukaan kepala piston hampir tidak ada kerak hitam sisa pembakaran. Hal ini diakibatkan bahan bakar yang tidak menghasilkan sisa pembakaran yang kotor. Hasil pembakaran LPG lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan hasil pembakaran solar murni. Gas LPG terbakar sempurna saat pembakaran di blok silinder terjadi. Gambar 4.30 Cylinder head yang telah digunakan dalam pengujian menggunakan bahan bakar LPG Dari Gambar 4.30 dapat kita lihat juga bahwa hampir tidak ada kerak sisa hasil pembakaran menempel di cylinder head. Ini menunjukkan bahwa penggunaan bahan bakar LPG pada mesin diesel lebih ramah lingkungan dan membuat mesin lebih bersih dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar solar murni.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari pengujian ini adalah sebagai berikut : 1. Pembakaran yang lebih sempurna terjadi saat menggunakan bahan bakar LPG. Hal ini dapat dilihat secara visual pada kerak hitam yang menempel pada permukaan kepala piston dan cylinder head sisa pembakaran di ruang bakar. Pada penggunaan bahan bakar LPG hampir tidak ada kerak sisa hasil pembakaran 2. Daya terendah mesin terjadi pada pengujian dengan bahan bakar LPG dengan beban tetap 400 Watt pada putaran mesin 2400 rpm sebesar 146,952 Watt. Sedangkan daya tertinggi terjadi pada pengujian dengan bahan bakar LPG dengan beban tetap 800 Watt pada putaran mesin 3400 rpm sebesar 761,37 Watt. 3. Torsi terendah mesin terjadi pada pengujian dengan bahan bakar LPG dengan beban tetap 400 Watt pada putaran mesin 2400 rpm sebesar 0,585 Nm. Sedangkan torsi tertinggi mesin terjadi pada pengujian dengan bahan bakar solar murni dengan beban tetap 800 Watt pada putaran mesin 3200 rpm sebesar 2.22 Nm. 4. Tekanan efektif rata-rata terendah mesin terjadi pada pengujian dengan bahan bakar LPG dengan beban tetap 400 Watt pada putaran mesin 2400 rpm sebesar 34,82 kPa. Sedangkan tekanan efektif rata-rata tertinggi terjadi pada pengujian dengan bahan bakar LPG dengan beban tetap 800 Watt pada putaran mesin 3200 rpm sebesar 127,326 kPa. 5. Sfc terendah terjadi pada pengujian dengan bahan bakar solar murni dengan beban tetap 800 Watt pada putaran mesin 2400 rpm sebesar 325,95 grkWh. Sedangkan Sfc tertinggi terjadi pada pengujian dengan bahan bakar LPG dengan beban tetap 400 Watt pada putaran mesin 3400 rpm sebesar 2139,338 grkW.h.