KONFLIK PEMERINTAHAN KAMPUNG DALAM PENGELOLAAN DANA RENCANA STRATEGIS PEMBANGUNAN KAMPUNG (RESPEK) DI DISTRI MIMIKA BARU TIMIKA - PAPUA

(1)

1

Kebijakan pembangunan Provinsi Papua dalam lima tahun ke depan

diarahkan kepada pembangunan yang berbasis kampung. Pendekatan

pembangunan berbasis kampung merupakan salah satu jawaban atas berbagai

ketimpangan pembangunan masyarakat yang dirasakan selama ini terutama

berkaitan dengan pemenuhan hak-hak dasar orang asli Papua, sesuai amanat UU

No 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua, yang

menekankan perlindungan hak- hak masyarakat adat orang Papua yaitu kewajiban

untuk mengakui, menghormati, melindungi, memberdayakan dan

mengembangkan hak- hak masyarakat adat.

Undang-Undang No. 21 Tahun 2001 huruf (b), Otonomi Khusus adalah

kewenangan khusus yang diakui dan diberikan kepada Provinsi Papua untuk

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa

sendiri berdasarkan aspirasi dan hak- hak dasar masyarakat Papua;

Undang-Undang No. 21 Tahun 2001 huruf (i), Kampung atau yang disebut dengan nama

lain adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal- usul

dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan

berada di daerah Kabupaten/Kota

1

;

Harus diakui bahwa selama ini hak-hak dasar masyarakat Papua dimaksud

belum dipenuhi sehingga mengakibatkan tingginya tingkat kemiskinan yang

menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial antar wilayah, rendahnya kualitas

sumber daya manusia dan rendahnya pendapatan masyarakat. Kondisi ini lebih

1 Pemerintah Republik Indonesia, Undang-Undang No. 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua


(2)

diperparah oleh kurangnya kebijakan pemerintah yang berpihak kepada

pembangunan masyarakat kampung.

Sejalan dengan upaya-upaya pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan

pembangunan milenium (Milenium Development Goals) yang telah diratifikasi

secara global dan kebijakan pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan

serta pembangunan masyarakat kampung sebagaimana diamanatkan dalam UU

OTSUS dan kebijakan Rencana Jangka Menengah (RPJM) Provinsi Papua maka

substansi Pembangunan kampung dimaksud adalah pembangunan yang berfokus

manusia (

People Centered Development

) yang tertuang dalam setiap kebijakan

pembangunan di Papua. Pembangunan manusia (

Human Development

) dalam

konteks pembangunan tujuan-tujuan pembangunan milenium, pengentasan

kemiskinan dan pemenuhan hak- hak dasar masyarakata asli Papua akan dicapai

melalui Strategi Pembangunan Kampung yaitu yang meliputi pemenuhan

makanan dan gizi, kesehatan, pendidikan, ekonomi lokal, infrastruktur, Kampung

dan kesetaraa Gender.

Strategi pembangunan kampung dimaksud mengandung uns ur- unsur yang

merupakan komponen strategis dalam pendekatan pembangunan kampung yaitu:

Desentralisasi fiscal dan kewenangan, penyusunan perencanaan program secara

partisipatif, perlibatan masyarakat dalam pelaksanaan dan pengawasan

pembangunan secara langsung serta pembangununan kapasitas aparat yang

mampu melayani masyarakat kampung secara optimal dirancangan dalam suatu

Rencana Strategi Pembangunan Kapung (RESPEK).


(3)

Adapun tujuan penyusunan dokumen Rencana Strategi Pembangunan

Kampung (RESPEK) untuk :

a)

Memberikan arah dalam melaksanakan pembangunan Kampung

b)

Melakukan harmonisasi prosedur perencanaan, penyaluran dan pencarian

dana, monitoring, evaluasi dan pelaporan

c)

Melakukan sinkronisasi perencanaan dan pendanaan, bantuan teknis dan

pendampingan, supervisi dan monitoring

d)

Memberikan kesempatan dan peran kepada masyarakat dalam

proses-proses pengambilan keputusan untuk pemenuhan kebutuhan atas hak dasar

hidupnya

e)

Memberikan akses memperoleh kesempatan secara berkelanjutan dalam

pengelolaan sumber daya alam

f)

Memberikan kesempatan untuk meningkatkan kapasitas individu dan

institusi/lembaga masyarakat.

Permasalahan pembangunan masyarakat kampung semakin mengemuka

sejalan dengan makin banyaknya pemberitaan tentang berbagai persoalan yang

terjadi seperti merebaknya wabah penyakit, bencana alam dan juga terjadi konflik

sosial di beberapa tempat yang dipicu oleh berbagai ketimpangan sosial.

Fenomena masyarakat tersebut dapat tergerak hati penulis untuk mengkaji secara

ilmiah, guna memberikan informasi tentang perhatian pemerintah terhadap

pembangunan masyarakat kampung dan konflik pemerintah daerah yang masih

terjadi di Papua.


(4)

B.

Rumusan Masalah

Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan Konflik Pemerintah

Kampung Dalam Pengelolaan Dana Rencana Strategi Pembangunan Kampung di

Distrik Mim ika Baru Kabupaten Mimika adalah :

1.

Bagaimana Proses dan pengelolaan Dana Rencana Strategi Pembangunan

Kampung di Distrik Mimika Baru?

2.

Konfilik-konfilik apa saja yang dalam dalam pengelolaan dana respek?

3.

Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya konfilik pemerintah

kampung dalam pengelolaan dana Rencana Strategi Pembangunan

kampung?

4.

Upaya apakah yang diambil pemerintah kampung untuk mengatasi

konfilik dalam pengelolaan dana Rencana Strategi Pembangunan

Kampung di Distrik Mimika Baru?

C.

Tujuan Penelitian

1.

Untuk mengetahui Proses dalam pengelolaan dana Rencana Strategi

Pembangunan Kampung di Distrik Mimika Baru?

2.

Untuk mengetahui Konfilik apa yang terjadinya dalam Pengelolaan dana

Rencana Strategi Pembangunan Kampung?

3.

Untuk mengetahui faktor- faktor apa yang menyebabkan terjadinya konflik

pemerintah kampung dalam pengelolaan dana Rencana Strategi

Pembangunan Kampung?


(5)

4.

Untuk mengetahui upaya apakah yang diambil pemerintah kampung untuk

mengatasi konfilik dalam pengelolaan dana Rencana Strategi

pembangunan kampung di Distrik Mimika Baru?

D.

Manfaat Penelitian

1.

Secara akademis, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan bagi

mahasiswa tentang implementasi kebijakan dalam konteks otonomi khusus

papua, dengan permasalahan Konflik Pemerintah Kampung Dalam

Pengelolaan Dana Rencana Strategi Pembangunan Kampung (RESPEK).

2.

Secara praktis, hasil penelitian ini mempunyai kontribusi bagi pemerintah

kampung dalam formulasi dan implementasi kebijakan otonomi khusus

yang berkaitan dengan Pengelolaan Dana Rencana Strategi Pembangunan

Kampung (RESPEK).

E.

Definisi Konseptual

Di dalam membahas suatu ilmu pengetahuan, kita sering diperhadapkan

pada suatu istilah. Istilah tersebut mengandung banyak arti dan pengertian yang

berbeda, sehingga apabila kita menggunakan satu istilah saja akan terasa kurang

memuaskan dalam persamaan artinya. Untuk mencegah terjadinya salah

penegrtian terhadap istilah itu, maka penulis menggunakan batasan-batasan yang

akan dipakai dalam penulisan skripsi ini. Pembatasan konsep yang akan

digunakan sesuai dengan judul dalam penelitian ini, yaitu: ”Konflik Pemerintah

Kampung Dalam Pengelolaan Dana Rencana Strategi Pembangunan Kampung”


(6)

Studi Kasus Tentang Transparansi Alokasi Pada Dana Rencana Strategi

Pembangunan Kampung di Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika”.

Untuk itu ada beberapa definisi konseptual yang akan dijelaskan dengan

rincian sebagai berikut:

1.

Konflik merupakan suatu proses pencapaian tujuan dengan cara

melemahkan pihak lawan, tanpa memperhatikan norma dan nilai- nilai

yang berlaku

2

. Menurut Robbin dalam Soetandyo memberikan pengertian

konflik’ yaitu ‘perbenturan’ antara dua pihak yang tengah berjumpa dan

bersilang jalan pada suatu titik kejadian, yang berujung pada terjadinya

benturan. Konflik itu pada umumnya didefinisikan sebagai suatu peristiwa

yang timbul karena adanya niat-niat bersengaja antara pihak-pihak yang

berkonflik itu

3

. Penjabaran lain untuk konflik adalah bahwa suatu

fenomena sosial yang selalu ada dan mewarnai segenap aspek interaksi

manusia dan struktur sosial. Maka dapat disimpulkan bahwa konflik

meliputi persaingan dan pertentangan seseorang didalam lingkup kerja

tertentu, dan akhirnya kita dapat mengetahui prosesnya.

2.

Pemerintah Kampung dibentuk Badan Musyawarah Kampung dan

Pemerintah Kampung atau dapat disebut dengan nama lain yang mengurus

dan melaksanakan tugas-tugas pemerintah di tingkat kampung. Pemerintah

Kampung mempunyai tanggung jawab penuh dan bertugas merencanakan

dan melaksanakan tugas kegiatan di Kampung yang telah disetujui.

2

Bertholomeus Bolong, OCD. 2005. Memburu Hak Mengorbankan Persaudaraan. PT. San Juan Yogyakarta. Hal: 9

3 Ngadisah, Konflik Pembangunan Dan Gerakan Sosial Politik di Papua, Yogyakarta: Pustaka Raja, 2003


(7)

Pemerintah Kampung bertanggung jawab dan melaporkan hasilnya kepada

Kepala Distrik.

3.

Kampung, adalah pembagian wilayah administratif di Provinsi Papua,

Indonesia di bawah distrik. Istilah "Kampung" menggantikan "desa", yang

sebelumnya digunakan di Papua, seperti halnya di provinsi-provinsi lain di

Indonesia. Penetapan ini adalah menyusul diterapkannya Undang-undang

Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua.

Kampung merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki

batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat, berdasarkan asal- usul dan adat istiadat setempat

yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia

4

.

Dalam pengertian lain kampung adalah:

a)

suatu daerah, di mana terdapat beberapa rumah atau keluarga yang

bertempat tinggal di sana daerah tempat tinggal warga menengah ke

bawah di daerah kota.

b)

Nama alternatif untuk desa/kelurahan yang merupakan satuan

pembagian administratif daerah yang terkecil di bawah

kecamatan/mukim/distrik/banua (benua). Kampung sebagai sinonim

dari istilah desa ini dipakai di Papua dan Kalimantan Timur (Luar

Jawa-Nusa Tenggara). Sebuah kampung dipimpin oleh seorang Kepala

Kampung (Kamponghofd) sinonim dari Kades.

4 Pemerintah Republik Indonesia, Undang-Undang No. 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua


(8)

c)

Nama alternatif untuk dusun/banjar/padukuhan rukun kampung (RK)/

anak kampung, yang semua itu merupakan bagian dari sebuah

desa/kelurahan. Kampung sebagai sinonim dari dusun ini dipakai di

Jawa, Nusa Tenggara Barat dan tempat-tempat tertentu.

4.

Pengelolaan dana, “adalah suatu proses penyusunan dan pengambilan

keputusan secara rasional tentang pemanfaatan anggaran pembangunan

beserta segenap sumberdaya alam yang terkandung didalamnya secara

berkelanjutan”. Secara umum agar pemanfaatan dana Program RESPEK

dapat mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan, maka setiap

pengelolaan dana dan pelaksanaan pembangunan harus berpegang pada

prinsip :

a.

Prinsip legalitas (mematuhi peraturan yang berlaku).

b.

Prinsip efisiensi atau hemat yaitu menghasilkan output yang terbaik

dengan alokasi dana tertentu, dengan menghindari pembengkakan

harga (mark up).

c.

Prinsip efectiveness, yaitu memilih kegiatan atau pekerjaan yang

paling besar manfaatnya atau benar-benar bermanfaat untuk

masyarakat, bukan untuk kelompok tertentu.

d.

Prinsip transparansi dan akuntabilitas yaitu bersifat terbuka bagi

masyarakat serta dikelola dengan baik dan benar.

e.

Prinsip demokrasi, yaitu selalu mengedepankan musyawarah serta

menghormati perbedaan, dalam menentukan kegiatan/pekerjaan yang

akan dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan.


(9)

f.

Prinsip empowering (pemberdayaan), yaitu bahwa setiap kegiatan

yang dbiayai dari dan bantuan program harus mengandung unsur

pemberdayaan mastarakat.

5.

RESPEK adalah program pembangunan yang holistik, dan karenanya

dapat pula disebut dengan

village based community development

(pembangunan masyarakat berbasis kampung). Melalui pendampingan

yang intensif, rakyat di kampung-kampung secara bersama-sama

merencanakan, menggunakan, mengawasi dan mempertanggungjawabkan

penggunaan dana tersebut untuk program-program perbaikan makanan dan

gizi, kesehatan, pendidikan, perumahan, perekonomian rakyat, dan

infrastruktur di kampung. Berdasarkan Pedoman dalam Pelaksanaan

Program Rencana Strategis Pembangunan Kampung (RESPEK)

merupakan subuah gagasan atau konsep pembangunan dari kampung ke

kota dengan tujuan pemerataan hasil pemanfaatan dana otonomi khusus di

tanah Papua

5

.

6.

Transparansi adalah, adalah salah astu unsur yang dikembangkan dalam

good governance

. Pemerintah dituntut untuk terbuka dan menjamin akses

stakeholders terhadap berbagai informasi mengenai proses kebijakan

publik, alokasi anggaran untuk pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan

evaluasi pelaksanaan kebijakan

6

. Transparansi (keterbukaan), yaitu

bertalian dengan keinginan menyelenggarakan administrasi negara yang

5

Pemerintah Republik Indonesia,PERMENDAGRI Nomor 13 Tahun 2006 dan PERMENDAGRI Nomor 26 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan APBD TA 2 007


(10)

terbuka dan mudah dijabarkan yang berlandaskan susunan konstitusional

dan keabsahannya.

7.

Alokasi Dana, berdasarkan pada penggunaan dana dan mekanisme

pertanggung jawabannya maka dalam pelaksanaannya sumber-sumber

pendanaan tesebut dapat dibedakan dalam 3 kelompok, yaitu :

a)

Dana

Block Grant

(Hibah) dari Pemerintah Provinsi dan

Kabupaten/Kota. Block Grant adalah sejumlah dana yang diturunkan

atau dihibahkan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi,

Pemerintah Kabupaten/kota serta sumber-sumber pendanaan dari

Lembaga Donor yang diberikan secara langsung untuk dikelola oleh

masyarakat di Kampung. Penggunaan dana

Block Grant

di tingkat

kapung bersifat open menu, yang artinya masyarakat diberi kebebasan

untuk memusyawarahkan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan didanai

dari dan

Block Grant

tersebut.

b)

Dana

Block Grant

(Hibah) dari Pemerintah Lembaga Donor,

penyaluran dana Block Grant lansung ke Kampung melalui rekening

kolektif masyarakatyang dapat dicairkan melalui Kas

Daerah/Bank/Kantor Pos terdekat. Tata cara penyaluran dan Block

Grant diatur melalui prosedur masing- masing sumber pendanaan.

c)

Specific Grant

adalah dana yang berasal dari Departemen Teknis atau

dari sektor-sektor Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota,

yang diturunkan ke Kampung dalam bentuk program atau kegiatan,

berdasarkan tugas pokok dan fungsi serta membutuhkan keahlian


(11)

teknis tertentu. Penyalran dan pencairan dana

Specific Grant

dari

sektor/departemen dilakukan berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Dana

Specifik Grant

/bantuan Program sektor-sektor yang berasal dari

Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.

F.

Definisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur terpenting dalam penelitian karena

berperan sebagai alat untuk menggukur variabel. Untuk menilai variabel dapat

dilihat melalui indikasi dengan indikator yang ada atau terjadi, berdasarkan

beberapa indikator:

1.

Konflik pemerintah kampung dalam pengelolaan dana Rencana Strategi

Pembangunan Kampung di Distrik Mimika Baru, meliputi :

a.

Konflik vertikal

b.

Konflik horizontal

c.

Konflik line-staf

d.

Konflik peran

2.

Faktor penyebab terjadinya konflik pemerintah kampung dalam

pengelolaan dana Rencana Strategi Pembangunan Kampung Meliputi :

a.

Komunikasi

b.

Struktur

c.

Ketidak puasan masyarakat

3.

Upaya yang diambil pemerintah kampung untuk mengatasi konflik dalam

pengelolaan dana Rencana Strategi Pembangunan Kampung di Distrik

Mimika Baru meliputi :


(12)

a.

Meningkatkan pengetahuan dan informasi bagi masyarakat kampung

melalui kegiatan forum rembuk kampung

b.

Perbaikan kualitas pendidikan

c.

Perbaikan kualitas kesehatan masyarakat

d.

Peningkatan ekono mi masyarakat

e.

Pembangunan pemukiman penduduk

G.

Metode Penelitian

1.

Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan alasan

agar dapat menggali informasi yang mendalam mengenai objek yang diteliti.

Metode deskriptif sebaga i prosedur pemecahan masalah yang diteliti berdasarkan

fakta- fakta yang ada, sehingga tujuan dari metode deskriptif adalah

menggambarkan tentang suatu masyarakat atau kelompok tertentu atau gambaran

tentang gejala sosial

7

.

Dalam penenlitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif

dengan alasan bahwa dalam penelitian ini berupaya menggali data, yaitu data

berupa pandangan responden dalam bentuk cerita rinci atau asli. Kemudian

responden bersama peneliti memberikan penafsiran, sehingga dapat memunculkan

suatu temuan atau mengembangkan temuan dan memberikan informasi tentang


(13)

konflik pemerintah kampung dalam pengelolaan dana rencana strategis

pembangunan kampung di distrik mimika baru.

2.

Subyek Penelitian

Penelitian yang dipandang dapat memberikan pengalaman yang

seluas-luasnya terutama berhubungan dengan konflik pemerintah kampung dalam

pengelolaan dana rencana strategis pembangunan Kampung. Subyek penelitian

diantaranya adalah:

a.

Kepala dan Sekretaris Kampung

b.

Ketua dan Sekretaris BPD

c.

LPMD

d.

Kelompok Kerja (pokja) Kampung

3.

Sumber Data

a.

Data Primer

Data primer adalah suatu sumber data yang diperoleh secara langsung

peneliti dari narasumber yang dapat dipercaya dalam memberikan informasi yang

berkaitan dengan judul penelitian. Data primer dalam penelitian ini adala seluruh

unsur yang berkaitan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini seperti

orang (pejabat) yang terlibat langsung didalamnya, yaitu kepala dan sekretaris

Kampung, ketua dan sekretaris BPD, LPMD, dan Kelompok Kerja (Pokja)

kampung.


(14)

b.

Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer.

Data sekunder tersebut adalah, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, petani

dan dokumen-dokumen resmi, koran-koran maupun dari internet atau televisi,

perundang-undangan yang berhubungan dengan penelitian ini serta masyarakat

umum yang juga menjadi bagian penting dalam penelitian ini.

4.

Teknik Pengumpulan Data

Pada dasarnya penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data mengenai

masalah yang menjadi obyek penelitian, maka diperlukan alat pengambilan data

sesuai permasalahan yang diteliti, sebab kualitas ditentukan oleh alat

pengumpulan data. Pengumpulan data ini bertujuan untuk mengumpulkan atau

memperoleh data yang ada dilapangan secara akurat dan sesuai dengan fakta yang

ada dilapangan, agar dapat memecahkan permasalahan yang ada dalam penelitian

ini. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a)

Wawancara (interview)

Wawancara adalah pembicaraan dengan maksud tertentu. Pembicaraan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

Maksud mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh lincoln dan guba, antara

lain: mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi,

tuntutan, kepedulian, dan lain- lain kebulatan; merekonstruksi kebulatan-kebulatan

demikian sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang;


(15)

memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh orang lain,

baik manusia maupun bukan manusia (Triangulasi); dan memverifikasi,

mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai

pengecek anggota. Dengan adanya wawancara ini diharapkan tidak terjadi

perbedaan pengertian antara peneliti dengan responden, serta teknik ini digunakan

untuk memperoleh data primer dari subyek peneliti secara langsung

8

.

Dalam penelitian ini wawancara hanya ditujukan pertanyaan-pertanyaan

secara bebas dan leluasa tanpa terkait dengan susunan pertanyaan yang telah

disiapkan sebelumnya. Tetapi tetap terpusat pada satu pokok masalah yaitu,

konflik pemerintah kampung dalam pengelolaan dana rencana strategis

pembangunan Kampung. Keadaan demikian ini memungkinkan wawancara

berlangsung secara luwes, arahnya bisa berlangsung secara lebih terbuka,

sehingga dapat diperoleh informasi yang lebih lengkap dan pembicara tidak

terlalu terpaku dan pada akhirnya menjemukan kedua belah pihak.

b)

Oservasi

Observasi adalah suatu usaha untuk mengumpulkan data yang dilakukan

secara sistemik, dengan prosedur yang standar. Artinya data dapat diperoleh

secara langsung dalam keadaan sadar dari objek penelitian dengan melakukan

pengamatan yang sistemik dengan cara merekam kejadian dan mencatatnya.

c)

Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui

pencarian dan penemuan bukti-bukti. Metode ini merupakan metode pengumpulan

8 Ibid : 186


(16)

data yang berasal dari sumber non-manusia. Selain itu, dikatakan juga bahwa

dokumentasi juga dapat dikategorikan peneliti sebagai sumber data sekunder dan

pendukung.

5.

Lokasi Penelitian

Lokasi peneltian merupakan tempat dimana penelitian dilakukan untuk

mendapatkan informasi serta data-data yang diperlukan oleh peneliti untuk

menunjang penelitian ini. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di kampung Kwamki

Lama Distrik Mimika Baru, Propinsi Papua.

6.

Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk lebih

mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisa data yang dipergunakan dalam

penelitian kali ini adalah daskriptif kualitatif. Dari penelitian ini maka data akan

dianalisa dengan pelukisan keadaan obyek berdasarkan data obyektif, sehingga

data-data yang ada dapat disimpulkan setelah analisa.

Adapun tahapan dalam menganalisa data adalah sebagai berikut :

1.

Pengumpulan data yang terdiri dari :

a)

Mengedit data, yaitu memeriksa data yang terkumpul berkenaan

dengan kelengkapan dan kebenaran sehingga siap untuk diproses lebih

lanjut.

b)

Mengkode data, yaitu data yang terkumpul diberi kode tertentu dan

dikelompokan.

c)

Klasifikasi data, yaitu mengadakan seleksi data yang terkumpul sesuai

dengan sumber data masing- masing.


(17)

2.

Pengelolaan data dan penyajian data dilakukan setelah data terkumpul

diklasifikasikan dengan beberapa kebutuhan, kemudian dilakukan

pengelolaan data dengan cara mengklasifikasikan dalam bentuk uraian.

3.

Pengembangan dan pengambilan alternatif yaitu setelah data diolah maka

diambil beberapa alternatif yang terbaik atau dijadikan bahan

penyampaian informasi dan pengambilan keputusan

9

.

Oleh karenanya dengan menerepkan metode analisa yang lazim

digunakan dalam penelitian. Lapangan peneliti berpedoman pada tahapan

penelitian, bahwa:

1.

Analisa data dalam penelitian lapangan dilakukan secara jalin- menjalin

dengan proses pengamatan.

2.

Berusaha menemukan kesamaan dan perbedaan berkenaan dengan gejala

sosial yang diamati, dan menemukan penyimpangan-penyimpangan

pola-pola tindakan atau norma sosial tersebut.

3.

Membentuk taksonomi tindakan sosial yang diamati.

4.

Menyusun secara tentatif proposisi-proposisi teoritis, berkenaan dengan

hubungan antar kategori yang dikembangkan atau dihasilkan dari

penyusunan taksonomi tertsebut diatas.

5.

Melakukan pengamatan lebih lanjut terhadap tindakan sosial yang

berkaitan dengan proposisi-proposisi sementara.

6.

Mengevaluasi proposisi teoritis untuk menghasilkan kesimpulan.

9 Ibid : 112


(18)

7.

Untuk mencegah penarikan kesimpulan secara subyektif, dilakukan upaya:

(a) mengembangkan intersubyektif melalui diskusi, (b) menjaga kepekaan

sosial kesadaran sebagai peneliti.


(19)

i

(Studi Tentang Pengelolaan Dan RESPEK di Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika-Papua)

Oleh : MELINCE MAGAI

06230025

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(20)

ii

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Judul : Konflik Pemerintah Kampung Dalam Pengelolaan Dana Rencana

Strategi Pembangunan Kampung di Kabupaten

Mimika-Papua(Studi Tentang Pengelolaan Dana Respek di Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika).

Disetujui Untuk Diuji Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr.H. Mas’ud Said, MM Drs. Imam Hidayat,MM

Mengetahui

Dekan FISIP UMM Kajur Ilmu Pemerintahan


(21)

iii

Telah Dipertahankan Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang Pada:

Hari : Senin,

Tanggal : 30 Agustus 2010

Jam : 13.30 – 14.00 WIB

Tempat : Jurusan FISIP

Dosen Penguji

1. Dr. Asep Murjaman, M.Si (...) 2. Drs. Deden Faturahman, MA (...) 3. Dr. H. Mas’ud Said, MM (...) 4. Drs. Imam Hidayat, MM (...)

Mengesahkan Dekan

Fakultas Iimu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang


(22)

iv

Nim : 06230025

Fakultas : Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Politik

Menyatakan Bahwa Karya ilmiah skripsi saya berjudul “Konflik Pemerintah Kampung Dalam Pengelolaan Dana Rencana Strategi Pembangunan Kampung (Respek) Di Kabupaten Mimika-Papua (Studi Tentang Pengelolaan Dana Respek di Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika).

Adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagaian maupun keseluruhan. Kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar. Saya bersediah mendapatkan sanksi akademik sebagaimana berlaku.

Malang, 21 Februari 2012

Yang Menyatakan,

(Melince Magai)

Mengetahui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(Dr.H. Mas’ud Said, MM ) Drs. Imam Hidayat,MM)


(23)

v

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Judul : Komflik Pemerintah Kampung Dalam Pengelolaan Dana Rencana Strategis Pemerintah Kampung di Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika Papua ( Study Tentang Pengelolaan Dana Respek di Distrik Mimika Baru)

Dosen Pembimbing : 1. Dr. H. Mas’ud Said, M M

2. Drs. Imam Hidayat, MM

Tanggal Bimbingan Paraf

Pembimbing I Paraf Pembimbing II Keterangan Bimbingan

Selasa 20 November 2009

Pengajuan Bab I

Jumat 28 Desember 2009 ACC Bab I

Kamis 09 Februari 2010 Pengajuan Bab II dan

III

Sabtu 26 Februari 2010 Revisi Bab II dan III

Senin 17 Maret 2010 ACC Bab II dan Bab

III

Rabu 23 Agustus 2010 Revisi Bab IV

Kamis 12 September 2010

ACC Bab IV

Selasa 27 Oktober 2010 ACC Bab V

Tanggal selesainya bimbingan skripsi : ………..

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. H. Mas’ud Said, MM Drs. Imam Hidayat, MM

Mengetahui Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan


(24)

vi

penyusuna Skripsi ini dengan Judul Konflik Pemerintah Kampung Dalam Pengelolaan Dana Rencana Strategi Pembangunan Kampung (Respek) (Study Tentang Pengelolaan Dana Respek di Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika- Papua), dengan demikian terpenuhinya salah satu persyaratan akademis untuk mendapatkan gelar kesarjanaan (S-1), pada Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan yang berikan kepada penulis baik Moriil maupun materiil dari semua pihak agar saya bisa dapat menyelesaikan Skripsi ini, walaupun masih banyak kekurangan, maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:.

1. Drs. Muhadjir Effendi. MAP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Malang

2. Drs. Budi Suprapto. M.si, selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik

3. Dr. Tri Sulistyaningsih Msi, selaku ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP 4. Dr. H. Mas’ud Said, MM, selaku Dosen Pembimbing. I, terimaksih banyak

bapak atas bantuan secara moriil dan materiilnya, terimaksih banyak Ilmu-ilmu yang diberikan pada saya melalui bimbingan skripsi. Dan luangkan waktunya untuk bimbingan.

5. Drs. Imam Hidayat.MM, selaku Dosen Pembimbing II. Terimaksih banyak

atas dukungannya, suportnya, terimakasih banyak atas luangkan waktunya untuk bimbingan.

6. Yana Syafrie YH S.IP, Selaku Dosen di Jurusan Ilmu pemerintahan FISIP 7. Drs. Asep Nurjaman. M. Si, selaku kepala Leb Ilmu Pemerintahan FISIP 8. Drs. Saimam. M. Si. Selaku Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP


(25)

vii

14. Yang tercinta Ayah dan Bundaku yang selalu ada buat saya dalam dukungan doa, Nasehat-nasehat dan bantuannya terima kasih Mami dan papi i lov u.

15. Yang tersayang keluarga besarku yang setia untuk bantu saya. Kak jhonny dan kak ipar Abrelina, kak Mekes, Mama Rutina, terimaksih banyak atas bantuan moriil dan materiilnya.

16. Yang tersayang Mama dan Bapak ku di Utikini terimakasih banyak atas semua yang di berikan pada anak. Saya sayang mama dan bapak.

17. Bapak / Ibu dari Gereja Parosia yang selalu dukung dalam doa terimaksih banyak

18. Bapak dan Ibu Dedy Sutiadi, S.Th, terima kasih yang tak terhingga atas dukungan doanya Tuhan memberkati.

19. Pemuda –pemudi dan jemaat sekalian, terima kasih atas doanya

20. Yang tersayang ade ku Agus Tugubal .M. terima kasih atas dukungan dan doanya

21. Teman-teman , kak-kak adik-adik seperjuangan, Nerry, Maroni, Rahel, Frecdik, Julman, Mama Putri, Bayauw, Risal, Martinus, Mia Pabika, Salomina, Fery, Marianus, Farisah, Vivi, Felix, Lucky, Dominggus, Pius, Robert, Rio, Made Erna, Iche, Adora, Dan teman- teman lain seorganisasi IPMAMI yang tidak dapat sebutkan satu persatu terima kasih atas semua kebaikannya. Tak lupa juga ade-ade yang ada di Lawang dan Surabaya. Teman-teman Kak-kak dan adik-adik Putri Wamena di Gang 8. Terima kasih atas semua dukungan dan masukannya waa.

22. Bapak Paul Sudyo, selaku Pimpinan Binterbusih Semarang, terima kasih bapa atas bantuan dorongan, motivasi, Support, dari saya SMA sampai kuliah, baik secara materiil dan moriilnya, Tuhan memberkati dalam aktivitas bapak.


(26)

viii

kak atas waktu yang selalu ada buat ade. Aieee...Nan Amole. Nanti ketemu di Bank BNI kampus iya kak!

Dengan menyadari penyusunan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak untuk kesempurnaan skripsi ini, dan penulis berharap dengan penyusunan skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Malang, 20 Oktober 2010 Penulis


(27)

ix

Lembar Pengesahan ... iii

Lembar Pernyataan... iv

Berita Acara ... v

Abstraksi ... vi

Abstract ... vii

Kata Pengantar ... x

Daftar Isi . ... xiii

DaftarTabel ... xix

Daftar Gambar dan Peta ... xx

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

1. Manfaat Akademis ... 5

2. Manfaat Praktis ... 5

E. Definisi Konseptual ... 5

1. Konflik ... 6

2. Pemerintah Kampung ... 7

3. Kampung ... 7

4. Pengelolaan Dana Respek ... 8

5. Respek ... 9

6. Transparansi ... 10

7. Alokasi ... 10

F. Definisi Operasional ... 11


(28)

x

b.Sumber Data Skunder ... 14

4. Teknik Pengumpulan Data ... 15

a.Wawancara (interview) ... 15

b.Observasi (observation) ... 16

c Dokumentasi (documentation) ... 16

5. Lokasi Penelitian ... 17

6. Teknik Analisa Data ... 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengelolaan Dana Respek ... 20

1. Proses Ekonomi Langsung PTFI bagi Pemerintah Provinsi Papua ... 29

2. Prosesnya Ekonomi Langsung maupun Tidak Langsung PTFI bagi KabupatenMimika ... 30

B. Konflik ... 32

1. Pengertian Konflik ... 33

2. Tipe-tipe Konflik ... 35

2.1Konflik sederhana ... 36

2.2Konflik dalam organisasi ... 37

2.3Konflik berdasarkan sifat ... 37

2.4Konflik berdasarkan jenis peristiwa d dan Proses ... 38

2.5Konflik berdasrkan faktor pendorong ... 38

a. Konflik internal ... 38

b.Konflik eksternal ... 39

c.Konflik realitis ... 39

d.Konflik tidak realitis ... 40


(29)

xi

2.10 Pembangunan kampung ... 50

2.11 Dana Kampung ... 50

3. Sumber Atau Sebab Konflik ... 51

BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran umum Distrik Mimika Baru ... 56

1. Letak Geografis ... 56

2. Topografi ... 57

3. Cuaca dan Iklim ... 59

4. Demografi ... 62

5. Sosial budaya ... 66

a.Fasilitas agama ( religion facilities) ... 67

b. Fasilitas Pendidikan (education facilities) ... 68

c. Fasilitas Kesehatan (medical facilities) ... 69

d. Organisasi-organisasi Sosial di Distrik Mimika Baru ... 69

B. Potensi daerah di Distrik Mimika Baru ... 70

1. sektor Pariwisata ... 70

2. Sektor Pertanian ... 71

3. Sektor Perternakan ... 73


(30)

xii

8. Sektor Pertambangan ... 82

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1.Proses Pengelolaan Dana Rencana Strategi Pembangunan Kampung ... 86

1. Bentuk Kerja sama Dalam hal Pembiayaan ... 88

2. Pelaku dan Peran Dalam Pencairan dan Pengelolaan Penggunaan Dana Respek ... 88

3. Pelaku dan Peran Dalam Pencairan Dana Pengelolaan Pembangunan. Kampung di Kabupaten / Kota ... 89

4. Penanggung Jawab Operasional Kegiatan(POJK) Distrik ... 90

5. Tim Pengelolaan Kegiatan Distrik (TPKD) ... 91

6. Wakil Masyarakat yang di Pilih Pada saat MUSDIS ... 92

7. Tim Pengelolaan Kegiatan Kampung / Kelurahan (TPKK) ... 93

8. Tujuan untuk Memberikan Dana (BLM) Pada Masyarakat ... 93

4.2. Sebab Terjadinya Konflik Dalam Pengelolaan Dana Respek ... 95

1. Kecemburuan Sosial ... 100

2. Kurangnya Kesadaran Masyarakat ... 101

3. Rendahnya Pendidikan ... 102


(31)

xiii

Kampung ... 106

1. Unsur-unsur Konflik antar Kelompok ... 106

a. Ada Perbedaan Pikiran Dan pendapat ... 108

b. Ada Konflik antar dua Kelompok atau Lebih ... 108

2. Tujuan untuk Mempelajari Konflik Antar Kelompok ... 108

4.4. Upaya Yang di Ambil Pemerintah Kampung Untuk Mengatasi. Konflik Dalam Pengelolaan Respeki ... 110

1. Program Pengembangan Ekonomi Tuju Suku ... 111

2. Biro Pengembangan Ekonomi Suku Amungme ... 111

3. Biro Pengembangan Ekonomi Suku Kamoro ... 112

4. Biro Pengembangan Ekonomi Suku Mee ... 113

5. Biro Pengembangan Suku Moni ... 113

6. Biro Pengembangan Ekonomi Suku Dani ... 114

7. Biro Pengembangan Ekonomi Suku Damal ... 114

8. Biro Pengembangan Ekonomi Suku Nduga ... 115

9. Pelayanan Kesehatan ( health service) ... 117

a Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) ... 118

b. Rumah Sakit Waa Banti ( RSWB) ... 121 c. Pelayanan Pendidikan (education servise) ...


(32)

xiv DAFTAR PUSTAKA


(33)

xv

Tabel 3.2 Rata-rata Hujan dan Hari Hujan Distrik Mimika Baru Tahun

2008-2010 ... 58 Tabel 3.3 Rata-rata kelembahan Udara dan Kecepatan Agin Distrik Mimika

Baru Tahun 2007-2009 ... 59 Tabel 3.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis ... 61 Tabel 3.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Suku ... 61 Tabel 3.6 Jumlah Penduduk menurut Umur di Distrik Mimika Baru Tahun

2009 ... 62 Tabel 3.7 Jumlah PNS Berdasarkan Jenis Kelamin di Distrik Mimika

Baru ... 63 Tabel 3.8 Banyaknya Tempat Beribadah di Distrik Mimika Baru ... 65 Tabel 3.9 Banyaknya Penddikan di Distrik Mimika Baru Tahun 2009 ... 66 Tabel 3.10 Potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata di Distrik

Mimika Baru Tahun 2009 ... 68 Tabel 3.11 Potensi Lahan yang Sudah Dimanfaatkan dan Belum di manfaatkan

Di Distrik Mimika Baru 2009 ... 69 Tabel 3.12 Potensi Peternakan Berdasarkan Jenis Ternak ... 70 Tabel 3.13 Luas Tanam, Panen dan produks, Tanaman Buah-buahan,

Distrik Mimika Baru Tahun 2007 ... 71 Tabel 3.14 Luas Tanam, Panen dan Produksi Tanaman Sayuran Distri Mimika 72


(34)

xvi

Tabel 3.17 Potensi Penangkapan Ikan Berdasarkan jenis dan Kwantitas

Ikan ... 74

Tabel 3.18 Fungsi Hutan dan Luas Hutan ... 75

Tabel 3.19 Perusahaan Pemegang HPH di Distrik Mimika Baru 2006 ... 76

Tabel 3.20 Investor dan bidang usaha PTFI di Distrik Mimika Baru ... 81

Tabel 3.21 Perusahan Partner ... 81

Tabel 3.22 Perusahan Kontraktor PTFI ... 82

Tabel 4.1 Dalam Rangkah Pelaksanaan Pengelolaan Bantuan Dana Pembanguna di Distrik Mimika Baru Tahun 2009 ... 89

Tabel 4.2 Pemerintah Membangun Pembangunan Fisik Dalam Program Tiga Desa ... 95

Tabel 4.3 Pencapaian Program Ekonomi Tahun 2010 ... 116

Tabel 4.4 Kunjungan Pasien Rawat Inap di RSMM Per Suku Tahun 2010 ... 119

Tabel 4.5 Indikator rawat Inap RSMM Tahun 2010 ... 120

Tabel 4.6 Persentase Pasien berdasarkan suku ... 122

Tabel 4.7 Penghuni asrama di Mimika dan Semarang Tahun 2010 ... 125

Tabel 4.8 Peserta Program beasiswa LPMAK Tahun 2006 ... 125


(35)

xvii

Gambar 4.2 Kantor Pengadilan Negeri di Kabupaten Mimika 2010 ... 105

DAFTAR PETA


(36)

xviii

Pengklaiman Hak Atas Tanah Ulayat di Ngada, Yogyakarta: Bigraf Publishing, 2005.

Dra. Sumber Saparin, Tata Pemerintah dan Administrasi Pemerintahan Kampung, Universitas Gajah Mada.2001.

Drs. Bayu surianingrat. Proses Pembangunan Kampung dan Keluraan, 1980.

Hadi Krisno, Materi Perkuliahan Metode Penelitian Sosial, Universitas Muhammadiyah Malang, FISIP Ilmu Pemerintahan ,2005.

Hugh Mial, resolusi damai konflik kontemporer menyelesaikan, mencegah, mengelola dan mengubah konflik bersumber politik, sosial, agama dan ras, Jakarta: Raja Grafindo Persada,2000.

Ibrahim Tarik Jabal, Sosiologi Pedesaan, Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2002.

Kartono Kartini, Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.

Kabupaten Mimika dalam angka/Mimika Regency in Figures, 2005.

Kusmardono Torry dan Maimunah Siti , Freeport, Bagaimana Pertambangan Emas dan Tembaga Raksasa Menjajah Indonesia, Jakarta:WALHI – JATAM 2006.

Liliweri Alo, Prasangka dan Konflik Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur,Yogyakarta: LKiS, 2005.

Mampioper Arnold, Amungme Manusia Utama Pegunungan Nemangkawi Carstensz, Mimika: PTFI, 2000.

Mewujudkan Tekad, Laporan Berkarya Menuju Pembangunan Berkelanjutan , PTFI, 2004.

Nasikun, Sistem Sosial Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003.

Nilai Mendasar Laporan Berkarya Menuju Pembangunan Berkelanjutan, PTFI,2006.

Ngadisah, Konflik Pembangunan dan Gerakan Sosial Politik di Papua, Yogyakarta: Pustaka Raja, 2003.

Pemerintah Republik Indinesia, Undang-Undang No 21 Tahun 2001, Tentang Otonomi Khusus bagi Propinsi Papua.


(37)

xix

Raho Bernard, Teori Sosiologi Modern, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007.

Ritzer George, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003.

Soemarno, dkk. UU No 5. Tahun 1979, Tentang Pemerintahan Kampung dan Proses Kelahirannya, Sari Gaya Baru, 1980.

Santoso Urip, Hukum Agraria dan Hak – Hak Atas Tanah, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006.

Subagyo Joko P, Hukum Lingkungan Masalah dan Penanggulangannya, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Sunarto Kamanto, Pengantar , Jakarta: Fakultas Ekonomi Indonesia, 2000.

Suryadi Budi, Sosiologi Politik, Sejarah Definisi dan Perkembangan Konsep, Yogyakarta:

IRCISOD, 2007.

Syarbaini Syahrial, Rahman dan Djihado Monang, Sosiolog dan Politik Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004.

The Amungme and Kamoro Communuty Development Organization”Dari Sumber Daya Alam Wilayah Adat Oleh Masyarakat dan Untuk Masyarakat”,Laporan Pengelolaan Program dan Dana Kemitraan, PTFI, 2006.

Unsur-Unsur Pembangunan Berkelanjutan, PTFI, 2005. Unsur-Unsur Pembangunan Bebasis Di Kampung- Kampung,2009

UU RI No 4 Tahun 1982, Tentang Kententuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Respek dan

Lingkungan Hidup, Jakarta: 2004.

Buletin dan Koran:

Buletin Internal LANDAS, Dana Kemitraan Dimata Forum Komunikasi Pemimpin Gereja (edisi ke 14/thn II), Timika: 2010.

Radar Timika, 24 April 2009, Pembangunan Lapangan Terbang Mulu (Tsinga) Segera Dimulai.

Buletin Internal LANDAS, Eme Neme Yauware Pimpinan Bersatu Bersaudara Kita


(38)

xx

Hasil wawancara, wawancara dengan bapak Jhon Pilips Saklil, pemimpi Gereja pada tanggal 12 Maret 2010.

Hasil wawancara, wawancara dengan bapak Pieter Kemong, S.Sos, sebagai kepala bagian administrasi LEMASA, pada tanggal 13 Maret 2010. Hasil wawancara, wawancara dengan bapak Drs. Yusuf , sebagai sub-bidang Dinas Sosial Kabupaten Mímika, pada tanggal 22 Maret 2010.

Hasil wawancara, wawancara dengan saudara tokoh pemuda Aser Yawame pada tanggal 20 Maret 2010.

Hasil wawancara, wawancara dengan bapak Ismael Kum, sebagai ketua lapangan proyek Lapter Mulu, pada tanggal 22 Februari 2010.

Hasil wawancara, wawancara dengan bapak Johanis Kum, sabagai kepala biro LPMAK, pada tanggal 23 Januari 2010

Hasil wawancara, wawancara dengan saudara Julianus Pinimet, S.Ip sebagai pemantau Pembangunan Kampung sekaligus tokoh Masyarakat, pada tanggal 30

Februari 2010

Hasil wawancara, wawancara dengan Ibu Rut wakil direktur RSMM/RSWB, pada tanggal 16 Februari 2010.

Internet:

Http://www.Papua.go.id./content.php/id/ 8. Diakses 1/13/2010. 11: 47 PM

Http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/putusan_sidang.php? diakses 1/13/2010. 11 : 47 PM

http://www.kompas.co.id/.

http://www.tabloidjubi.wordpress.com/2010/04/26/jelang-pilkada-di-bumi-amungsa/-30k.Diakses tanggal 25/01/2010, pkl21:55.

http://www.infopapua. Com./modules.php? Diakses tanggal 25/01/2010 pkl 21:55.

http://www.kapetbiak.com/modules.php? Diakses pada tanggal 10 Januari 2010. pkl4:30.


(39)

xxi


(1)

xvi

Tabel 3.15 Luas Tanam, Panen dan Produksi Padi Palawija di Distrik Mimika

2006 ... 72

Tabel 3.16 Potensi, Lokasi dan Profil Investasi Perkebunan ... 73

Tabel 3.17 Potensi Penangkapan Ikan Berdasarkan jenis dan Kwantitas Ikan ... 74

Tabel 3.18 Fungsi Hutan dan Luas Hutan ... 75

Tabel 3.19 Perusahaan Pemegang HPH di Distrik Mimika Baru 2006 ... 76

Tabel 3.20 Investor dan bidang usaha PTFI di Distrik Mimika Baru ... 81

Tabel 3.21 Perusahan Partner ... 81

Tabel 3.22 Perusahan Kontraktor PTFI ... 82

Tabel 4.1 Dalam Rangkah Pelaksanaan Pengelolaan Bantuan Dana Pembanguna di Distrik Mimika Baru Tahun 2009 ... 89

Tabel 4.2 Pemerintah Membangun Pembangunan Fisik Dalam Program Tiga Desa ... 95

Tabel 4.3 Pencapaian Program Ekonomi Tahun 2010 ... 116

Tabel 4.4 Kunjungan Pasien Rawat Inap di RSMM Per Suku Tahun 2010 ... 119

Tabel 4.5 Indikator rawat Inap RSMM Tahun 2010 ... 120

Tabel 4.6 Persentase Pasien berdasarkan suku ... 122

Tabel 4.7 Penghuni asrama di Mimika dan Semarang Tahun 2010 ... 125

Tabel 4.8 Peserta Program beasiswa LPMAK Tahun 2006 ... 125


(2)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Perang Suku anatara suku Dani –Damal dengan

Amungme ... 99 Gambar 4.2 Kantor Pengadilan Negeri di Kabupaten Mimika 2010 ... 105

DAFTAR PETA


(3)

xviii

DAFTAR PUSTAKA

Bolong Bartolomeus, OCD, Memburu Hak Mengorbankan Persaudaraan. Potret Konflik Pengklaiman Hak Atas Tanah Ulayat di Ngada, Yogyakarta: Bigraf Publishing, 2005.

Dra. Sumber Saparin, Tata Pemerintah dan Administrasi Pemerintahan Kampung, Universitas Gajah Mada.2001.

Drs. Bayu surianingrat. Proses Pembangunan Kampung dan Keluraan, 1980. Hadi Krisno, Materi Perkuliahan Metode Penelitian Sosial, Universitas Muhammadiyah Malang, FISIP Ilmu Pemerintahan ,2005.

Hugh Mial, resolusi damai konflik kontemporer menyelesaikan, mencegah, mengelola dan mengubah konflik bersumber politik, sosial, agama dan ras, Jakarta: Raja Grafindo Persada,2000.

Ibrahim Tarik Jabal, Sosiologi Pedesaan, Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2002.

Kartono Kartini, Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.

Kabupaten Mimika dalam angka/Mimika Regency in Figures, 2005.

Kusmardono Torry dan Maimunah Siti , Freeport, Bagaimana Pertambangan Emas dan Tembaga Raksasa Menjajah Indonesia, Jakarta:WALHI – JATAM 2006.

Liliweri Alo, Prasangka dan Konflik Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur,Yogyakarta: LKiS, 2005.

Mampioper Arnold, Amungme Manusia Utama Pegunungan Nemangkawi Carstensz, Mimika: PTFI, 2000.

Mewujudkan Tekad, Laporan Berkarya Menuju Pembangunan Berkelanjutan , PTFI, 2004.

Nasikun, Sistem Sosial Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003. Nilai Mendasar Laporan Berkarya Menuju Pembangunan Berkelanjutan, PTFI,2006.

Ngadisah, Konflik Pembangunan dan Gerakan Sosial Politik di Papua, Yogyakarta: Pustaka Raja, 2003.

Pemerintah Republik Indinesia, Undang-Undang No 21 Tahun 2001, Tentang Otonomi Khusus bagi Propinsi Papua.


(4)

xix

Pemerintah Republik Indonesia, PERMENDAGRI Nomor 39 Tahun 2006 dan PERMENDAGRI Nomor 26 Tahun 2006, Tentang Pedoman Penyusunan APBD ,Tahun 2007.

PTFI General Inducation (edisi ke 2),Tembagapura: 2004

Raho Bernard, Teori Sosiologi Modern, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007.

Ritzer George, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003.

Soemarno, dkk. UU No 5. Tahun 1979, Tentang Pemerintahan Kampung dan Proses Kelahirannya, Sari Gaya Baru, 1980.

Santoso Urip, Hukum Agraria dan Hak – Hak Atas Tanah, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006.

Subagyo Joko P, Hukum Lingkungan Masalah dan Penanggulangannya, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Sunarto Kamanto, Pengantar , Jakarta: Fakultas Ekonomi Indonesia, 2000.

Suryadi Budi, Sosiologi Politik, Sejarah Definisi dan Perkembangan Konsep, Yogyakarta:

IRCISOD, 2007.

Syarbaini Syahrial, Rahman dan Djihado Monang, Sosiolog dan Politik Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004.

The Amungme and Kamoro Communuty Development Organization”Dari Sumber Daya Alam Wilayah Adat Oleh Masyarakat dan Untuk Masyarakat”,Laporan Pengelolaan Program dan Dana Kemitraan, PTFI, 2006.

Unsur-Unsur Pembangunan Berkelanjutan, PTFI, 2005. Unsur-Unsur Pembangunan Bebasis Di Kampung- Kampung,2009

UU RI No 4 Tahun 1982, Tentang Kententuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Respek dan

Lingkungan Hidup, Jakarta: 2004. Buletin dan Koran:

Buletin Internal LANDAS, Dana Kemitraan Dimata Forum Komunikasi Pemimpin Gereja (edisi ke 14/thn II), Timika: 2010.

Radar Timika, 24 April 2009, Pembangunan Lapangan Terbang Mulu (Tsinga) Segera Dimulai.

Buletin Internal LANDAS, Eme Neme Yauware Pimpinan Bersatu Bersaudara Kita


(5)

xx Hasil wawancara:

Hasil wawancara, wawancara dengan bapak Nathan Kum, kepala bagian Departemen CLO-SLD sekaligus ketua sosialisasi proyek Tiga Desa, pada tanggal 20 Maret 2010.

Hasil wawancara, wawancara dengan bapak Temi Kum, tokoh masyarakat pada tanggal 23 Maret 2010.

Hasil wawancara, wawancara dengan bapak Jhon Pilips Saklil, pemimpi Gereja pada tanggal 12 Maret 2010.

Hasil wawancara, wawancara dengan bapak Pieter Kemong, S.Sos, sebagai kepala bagian administrasi LEMASA, pada tanggal 13 Maret 2010. Hasil wawancara, wawancara dengan bapak Drs. Yusuf , sebagai sub-bidang Dinas Sosial Kabupaten Mímika, pada tanggal 22 Maret 2010.

Hasil wawancara, wawancara dengan saudara tokoh pemuda Aser Yawame pada tanggal 20 Maret 2010.

Hasil wawancara, wawancara dengan bapak Ismael Kum, sebagai ketua lapangan proyek Lapter Mulu, pada tanggal 22 Februari 2010.

Hasil wawancara, wawancara dengan bapak Johanis Kum, sabagai kepala biro LPMAK, pada tanggal 23 Januari 2010

Hasil wawancara, wawancara dengan saudara Julianus Pinimet, S.Ip sebagai pemantau Pembangunan Kampung sekaligus tokoh Masyarakat, pada tanggal 30

Februari 2010

Hasil wawancara, wawancara dengan Ibu Rut wakil direktur RSMM/RSWB, pada tanggal 16 Februari 2010.

Internet:

Http://www.Papua.go.id./content.php/id/ 8. Diakses 1/13/2010. 11: 47 PM Http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/putusan_sidang.php? diakses 1/13/2010. 11 : 47 PM

http://www.kompas.co.id/.

http://www.tabloidjubi.wordpress.com/2010/04/26/jelang-pilkada-di-bumi-amungsa/-30k.Diakses tanggal 25/01/2010, pkl21:55.

http://www.infopapua. Com./modules.php? Diakses tanggal 25/01/2010 pkl 21:55.

http://www.kapetbiak.com/modules.php? Diakses pada tanggal 10 Januari 2010. pkl4:30.


(6)

xxi

http://www .fokerlsmpapua.org/artikel/trend-cetak. Php?-9k. Diakses tgl 3/3/2010

http://www.ptfi.com/news/eBK/gen-ebk.asp?ed=20080623-17k.Diakses tgl 3/3/2010