3.3 Metode
3.3.1 Pembuatan larutan gula
Gulapasir putihditimbang di neraca analitik sesuai dengan konsentrasi gula yang
diinginkan. Gula dengan beberapa konsentrasi dilarutkan dengan akuades di gelas piala.
Larutan gula kemudian di tera di labu ukur 100
mL. Larutan
gula kemudian
dihomogenkan dengan cara dikocok kemudian dipindahkan ke labu erlenmeyer. Larutan gula
ini diteteskan ke alat refraktometer untuk mengukur nilai brix, seperti pada Gambar 9.
3.3.2
Pengukuran nilai brix larutan gula
Refraktometer dikalibrasi
terlebih dahulu ke 0 dengan meneteskan 2 hingga 3
tetes aquades ke permukaan kaca optik.Tekan tombol “meas” sehingga angka brix nya
menunjukkan 0.Kemudian cairan aquades tadi dibersihkan menggunakan tisu tanpa menekan
permukaan kaca optik.
Larutan gula diteteskan ke permukaan kaca optik 2 hingga 3 tetes, lalu ditutup agar
tidak terkena cahaya dari luar. Tekan tombol “meas” untuk melihat nilai brix larutan gula
tersebut. Untuk
menguji nilai
brix konsentrasi larutan gula berikutnya, maka
cairan larutan gula sebelumnya dibersihkan menggunakan tisu.Refraktometer dikalibrasi
kembali seperti pada langkah di awal dengan menggunakan
akuades,begitu seterusnya.Masing-masing konsentrasi larutan
gula dilakukan
3kali pengulangan
pengukuran brix untuk mendapatkan nilai atau data yang benar, seperti pada Gambar 10.
Gambar 9Larutan gula dalam labu erlenmeyer
Gambar 10Refraktrometer
3.3.3 Pengukuran kinerja sensor
Dalam penelitian
ini dilakukan
pengukuran intensitas cahaya pada masing- masing 7 konsentrasi larutan gula : 0, 2,
5, 10, 15, 20, 30. Sensor seratoptik
dihubungkan dengan
sumber cahayaocean optic tungsten halogen lamp ke
alat science workshop 750 interface seperti yang
ditunjukkanpada Gambar11.
Nilai intensitas cahaya ditangkap oleh detektor,
selanjutnya diolah dengan menggunakan program softwaredata studio di komputer, dan
hasil pengolahandapat ditampilkan dalam bentuk grafik dan tabel intensitas cahaya,
seperti pada Gambar 12.
Ujung kabel serat optik dengan kondisi yang telah dikelupas cladding nya sepanjang 2
cm, dicelupkan ke dalam larutan gula yang bertindak sebagai pengganti cladding, seperti
pada Gambar 13.
Gambar 11
Science workshop 750 interface
Gambar 12Intensitas cahaya
Gambar 13Kabel serat optik yang dicelupkan ke dalam larutan gula
3.3.4 Hubungan kedalaman penetrasi dan