Propagasi Cahaya pada Serat Optik

pada bidang batasdua zat bening yang berbeda kerapatan optiknya seperti halnya pemantulan yang terjadi pada cermin. Cahaya datang yang berasal dari air medium optik lebih rapat menuju ke udaramedium optik kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal berkas cahaya J pada Gambar 5.Pada sudut datang tertentu, maka sudut biasnya akan 90 o dan dalam hal ini berkasbias akan berimpit dengan bidang batas berkas K pada Gambar 5. Sudut kritis adalah sudut datang yang mempunyai sudut bias 90 o atau yangmempunyai cahaya bias berimpit dengan bidang batas. Apabila sudut datang yang telah menjadi sudut kritis diperbesar lagi, maka cahayabiasnya tidak lagi menuju ke udara, tetapi seluruhnya dikembalikan ke dalam airdipantulkan. Peristiwa inilah yang dinamakan pemantulan internal sempurna, sehingga syarat terjadinya pemantulan internal sempurna adalah cahaya datang berasal dari zat yang lebih rapat menuju ke zat yang lebihrenggangdan sudut datang lebih besar  dari sudut kritis c . Beberapa peristiwa pemantulan sempurna dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari diantaranya terjadinya fatamorgana, intan dan berlian tampak berkilauan, teropong prisma, periskop prisma, dan serat optik, Halliday 1985.

2.4 Propagasi Cahaya pada Serat Optik

Core dan claddingadalah media terjadinya fenomena pantulan internal total. Agar terjadi fenomena pantulan internal total di dalam serat optik maka haruslah dirancang dengan indeks bias claddinglebih kecil dan sudut datang yang lebih besar dari sudut kritisnya yaitu: n cladding n core dan  i  c Ada 2 jenis serat berdasarkan sebaran indeks bias core : Serat optik graded indexGRIN Serat optik graded index mempunyai indeks bias yang bervariasi secara parabolik dalam core. Penjalaran sinarnya tidak lurus tapi melengkung karena refraksi yang terjadi pada setiap lapisan dalam core yang indeks biasnya bervariasi parabolik seperti pada Gambar 6. Serat optikstep index Serat optik step index mempunyai indeks bias yang konstan di semua bagian dalam core . Penjalaran sinarnya lurus karena tidak ada variasi indeks bias dalam core seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7. Sensor serat optik terdiri atas kabel serat optik dan interface sensor. Kabel serat optik dihubungkan pada interface sensor, yang terdiri atas sumber cahaya, penerima cahaya, amplifier juga sebagai pengkonversi cahaya menjadi sinyal-sinyal listrik. Sinyal- sinyal listrik ini bisa berupa tegangan atau arus tersebut bisa dikonversikan menjadi sinyal digital dengan ADC Analog to digital convertion dan ditampilkan pada display. 2.5 Sensor Serat Optik Optical Fiber Sensors S ensor adalah alat yang sangat sensitif terhadap perubahan keadaan yang terukur, seperti temperatur, konsentrasi kimia, dll.Ada dua jenis sensor yaitu sensor fisika dan sensor kimia.Sensor fisika mendeteksisuatu besaran berdasarkan hukum-hukum fisika. Contoh sensor fisikaadalah sensor cahaya, sensorsuara, sensor gaya, sensor kecepatan, sensor Gambar 6Serat multimode graded index Gambar 7Serat multimode step index percepatan, dan sensor suhu. Sedangkan sensor kimia mendeteksi jumlah suatu zat kimia dengan cara mengubah besaran kimia menjadi besaran listrik. Biasanya melibatkan beberapa reaksi kimia.Contohnya adalah sensor pH, sensor oksigen, sensorledakan, dan sensor gas. Teknologi sensor serat optik mulai berkembang tahun 1960 ketika laser dan serat optik dikenal. Setelah itu, dilakukan banyak penelitian secara khusus mengenai hal tersebut karena adanya beberapa kelebihan sensor serat optik dibandingkan dengan sensor biasa. Sensor serat optik dikategorikan menjadi tiga bagian: sensor intensitas, sensor polarimetrik, dan sensor interferometrik.Sensor serat optik adalah alat yang dapat mengukur perubahan modulasi cahaya yang terpandukan akibat adanya gangguan-gangguan, baik dari dalam intrinsik maupun dari luar ekstrinsik.

2.6 Sensor Serat Optik Ekstrinsik