Serat Optik TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Serat optik adalah salah satu media transmisi yang dapat menyalurkan informasi dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi.Berlainan dengan media transmisi lainnya, pada serat optik sinyal pembawanya bukan sinyal listrik, tetapi berupa gelombang optik Shelly et al.2011. Serat optik tidak hanya digunakan sebagai kabel biasa tetapi bisa juga dimanfaatkan untuk membuat sensor yang dikenal dengan sensor serat optik. Sensor serat optik mempunyai banyak kelebihan diantaranya, ukurannya kecil, menghantarkan cahaya, tidak berinteferensi dengan gelombang elektromagnetik, mempunyai sensitivitas yang tinggi, tahan terhadap suhu tinggi, passive composition, dan mempunyai bandwith yang besar. Serat optik biasanya digunakan untuk menggantikan kabel konvensional dalam fungsinya sebagai kabel data atau kabel daya.Serat optik memiliki banyak kelebihan terutama jika yang dihantarkannya adalah sinar bukannya elektron sehingga tidak berbahaya dan relatif stabil terhadap kondisi medium yang ditempati atau dilaluinya. Aplikasi penting dari serat optik adalah pada telekomunikasi dan kedokteran. Serat ini digunakan untuk mentransmisikan percakapan telepon, sinyal video, dan data komputer Giancoli Douglas 2001. Penggunaan yang canggih dari serat optik untuk mentransmisikan gambar dengan jelas sangat berguna di kedokteran seperti paru-paru pasien dapat diperiksa dengan memasukkan pipa ringan yang dikenal sebagai bronchoscope melalui mulut dan ke dalam pembuluh tenggorokan. Cahaya dikirimkan melalui serat bagian luar untuk menerangi paru-paru. Cahaya pantulan kembali melalui kumpulan serat bagian dalam. Cahaya yang berada tepat di depan setiap serat akan melintasi serat tersebut. Di ujung yang lain, pengamat dokter melihat gambar paru-paru melalui layar Giancoli Douglas 2001. Dalam perkembangannya sensor serat optik dapat digunakan untuk aplikasi berbagai macam pengukuran, antara lain pengukuran suhu, tekanan, kelembaban, maupun pengukuran kadar kandungan glukosa dalam suatu larutan gula.Dengan menggunakan sensor serat optik, dapat diketahui besarnya kandungan glukosa dalam suatu larutan gula.Hal ini sangat membantu peran dunia kedokteran untukmenentukan seberapa besar kadar gula dalam minuman atau makanan yang boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes. 1.2 Rumusan Masalah Dalam pengembangan sensor ini permasalahan yang akan dibahas yaitu bagaimanakah kinerja sensor serat optik untuk mendeteksi medan gelombang evanescentpada cladding larutan gula, kemudian bagaiamanakah nilai medan gelombang evanescent pada masing-masing konsentrasi larutan gula, dan bagaimanakah hubungan modifikasi cladding dengan berbagai konsentrasi larutan gula terhadap pengembangan evanescent dalam perambatan pada serat optik.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur karakteristikkinerja sensor serat optik pada konsentrasi larutan gula yang berbeda, menentukan hubungan indeks bias larutan gula terhadap kedalaman penetrasi gelombang yang masuk ke dalam cladding, dan menentukan hubungan indeks bias larutan gula terhadap energi gelombang yang diserap E z .

1.4 Manfaat

Manfaat penelitian ini diharapkan menjadi dasar pengembangan instrumen pengukuran kadar gula. 1.5 Hipotesis Semakin tinggi kadar gula semakin banyak energi yang diserap dan semakin berkurang intensitas cahaya yang diteruskan ke ujung serat optik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Serat Optik

Serat optik adalah pemandu gelombang optikal dalam tabung pejal yang sangat kecil yang dibuat menyerupai kabel, yang terdapat satu atau lebih tabung serat kaca yang digunakan untuk menghantarkan cahaya. Struktur serat optik mempunyai tiga bagian yaitu inti serat core, kulit cladding dan mantel coatingbuffer Wahyudi 2011. Inti serat optik adalah sebuah batang silinder terbuat dari bahan dielektrik bahan silica SiO 2 , biasanya diberi doping dengan germanium oksida GeO 2 atau fosfor penta oksida P 2 O 5 untuk menaikkan indeks biasnya. Pada serat optik, indeks bias inti n inti lebih besar sekitar 1,523 dari pada indeks bias cladding. Cladding merupakan bahan yang menyelimuti inti serat dan mempunyai indeks bias n cladding yang lebih kecil, selain itu claddingberfungsi untuk mengurangi loss dari inti ke udara luar, mengurangi loss hamburan dari permukaan inti dan melindungi serat dari kontaminasi penyerapan permukaan serta menambah kekuatan mekanis Wahyudi 2011. Cladding terbuat dari polimer atau bahan plastik.Buffer atau jacket pada serat optik digunakan untuk melindungi inti dan claddingserat optik dari lingkungan yang dapat merusak bagian utama serat optik tersebut.Buffer terbuat dari bahan yang tahan terhadap faktor-faktor lingkungan yang dapat merusak serat optik seperti asam, basa, dsb. Intiserat optik berfungsi sebagai media penjalaran gelombang optik cahaya melalui fenomena pemantulan internal total total internal reflection di dalam inti. Oleh karena itu, inti harus mempunyai indeks bias lebih besar dari indeks bias cladding, sehingga ketika gelombang optik memasuki inti pada sudut lebih besar dari sudut kritis, gelombang optik akan mengalami pemantulan total secara berulang-ulang di dalam inti serat. Salah satu parameter penting sebuah serat optik adalah numerical aperture NA. Numerical aperture NAdidefinisikan sebagai sinus sudut terbesar sebuah sinar datang  a yang dapat mengalami pemantulan internal total di dalam inti serat optik, yaitu sinar yang dapat terpandu menjalar di dalam serat optik.NA merupakan ukuran kemampuan memandu cahaya dari sebuah serat optik. Nilai NA serat optik dapat ditentukan dengan mengukur sudut divergens kerucut cahaya yang dapat memasuki inti serat optik, numerical aperture ditulis sebagai berikut: NA = n sin  a = 1 Parameter lain sebuah serat optik adalah V number yaitu parameter frekuensi ternormalisasi dituliskan sebagai: V number = 2 Keterangan: Vadalah parameter frekuensi ternormalisasi yang tak berdimensi d adalah diameter inti µm π adalah 3.14 λ adalah panjang gelombangµm Serat optik juga diklasifikasikan berdasarkan jumlah mode propagasi yang dihasilkan oleh serat optik , yaitu single modedan multimode.Propagasi sinar pada serat optik mengikuti kaedah hukum Snellius. Berdasarkan hukum Snellius tentang pembiasan sinar, sudut kritis berada diantara perbatasan core dan cladding dinotasikan dalam persamaan dan Gambar 1 berikut : θ c = sin -1 n 2 n 1 3 Keterangan: θ c = sudut kritis yang menghasilkan sudut bias 90 o n 2 = indeks biascladding n 1 = indeks bias core inti Gambar 1Sudut kritis Cladding Core Critical Angle Long Axis Gambar 2Instrumen kabel serat optik Gambar 3Komponen kabel serat optik Dalam kasus pembiasan, ada dua hal yang mungkin terjadi, yaitu: 1 Cahaya datang dari bahan dengan indeks bias rendah ke bahan dengan indeks bias lebih tinggi 2 Cahaya datang dari bahan dengan indeks bias tinggi ke bahan dengan indeks bias lebih rendah Untuk kasus ke dua sudut bias selalu lebih besar daripada sudut datang, sehingga jika sudut datang diperbesar, pada akhirnya sudut bias akan mencapai 90 . Sudut datang yang menghasilkan sudut bias sebesar 90 disebut sudut kritis θ c dimana cahaya menjalar sepanjang perbatasan kedua medium.

2.2 Single Mode