2.1.2 Prinsip-prinsip wisata
Prinsip-prinsip wisata alam sebagai wisata yang dapat meminimalkan dampak lingkungan menurut Cooper et al. 1999 sebagai berikut:
1. Relatif mengunjungi kawasan yang berbasis alam.
2. Memiliki atraksi berupa pemandangan alam, flora, fauna dan budaya lokal.
3. Wisata alam memberikan manfaat ekonomi dan konservasi bagi masyarakat
lokal. 4.
Mengembangkan wisata dengan tujuan untuk melestarikan, meningkatkan dan mempertahankan alam dan budaya.
5. Isu-isu pembangunan pariwisata harus ditangani dengan partisipasi
masyarakat lokal dengan keputusan perencanaan berada di masyarakat lokal. 6.
Wisata dapat memberikan kontribusi untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
2.2 Objek dan Daya Tarik Wisata
Objek wisata adalah sesuatu yang menjadi pusat daya tarik wisatawan dan dapat memberikan kepuasan kepada wisatawan. Objek wisata tersebut dapat
berupa: alam pantai, pemandangan alam, pegunungan dan hutan dan budaya museum, candi dan galeri Wardiyanta 2006. Tahap-tahap yang wajib
dilakukan untuk membangun objek wisata menurut Gaol 2009 yaitu identifikasi potensi objek wisata, pengelolaan objek wisata dan pemeliharaan objek wisata
Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memliki keunikan, keindahan dan nilai berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil
buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan Undang- Undang No. 10 Tahun 2009. Potensi objek dan daya tarik wisata alam yang
djelaskan dalam pedoman Analisis Daerah Operasi dan Daya Tarik Wisata Alam ADO-ODTWA menurut Dirjen PHKA 2003 yaitu:
1. Flora dan fauna, potensi flora dan fauna khas beserta penyebarannya dan
memiliki daya tarik wisata alam. 2.
Gejala alam, objek yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan wisata alam. Gejala alam tersebut antara lain: sumber air panas, air terjun, goa, puncak
gunung, kawah, danau, sungai.
3. Keindahan alam, objek yang memiliki keindahan alam baik darat, laut dan
danau. 4.
Keunikan sumberdaya alam, objek yang memiliki ciri khas. Keunikan dapat diartikan sebagai kombinasi antara kelangkaan dan daya tarik khas yang
melekat pada suatu objek wisata Damanik Weber 2006. 5.
Atraksi budaya, berupa adat istiadat, kesenian dan upacara adat yang memiliki daya tarik.
2.3 Pengelola
Pengelola mempunyai tanggung jawab dalam menentukan arah dan tujuan wisata menurut Damanik dan Weber 2006 sebagai berikut:
1. Penegasan mengenai status kepemilikan lahan.
2. Perlindungan terhadap lingkungan alam dan budaya untuk mempertahankan
objek wisata. 3.
Penyediaan fasilitas wisata. 4.
Keamanan dan kenyamanan wisata dan uji kelayakan fasilitas wisata. 5.
Mendampingi dalam promosi wisata, yakni promosi dalam negeri atau luar negeri.
6. Pengembangan sumberdaya manusia, terutama masyarakat lokal.
7. Konsistensi rencana dan implementasi dengan monitoring dan evaluasi yang
terus dilakukan secara berkala.
2.4 Masyarakat