Hasil Pengujian Tarik pada Jenis Pengelasan Pola C sudut 50º Hasil Pengujian Tarik pada Jenis Pengelasan Pola ZigZag sudut 50º

64 Dari data diatas memperlihatkan bahwa nilai regangan yang didapat pada spesimen 1,2, dan 3 masih dalam batas normal. Kurva perbandingan hasil pengujian tarik Pola pengelasan C dengan Pola pengelasan Zig zag Gambar 4.2 Grafik Tegangan Vs Regangan Spesimen I,II dan III sudut 45 4.2.2Hasil Pengujian Tarik Pola Pengelasan C dan Zig Zag dengan sudut 50 o

4.2.2.1 Hasil Pengujian Tarik pada Jenis Pengelasan Pola C sudut 50º

Gambar 4.1 Hasil spesimen Uji tarik 100 200 300 400 500 600 10 20 30 T e ga n ga n N m m 2 Regangan Spesimen I,II dan III Pola ZigZag Spesimen I,II dan III Pola C 65 Berikut adalah gambar dari kurva dan hasil pengujian tarik: 1.Spesimen I Dari data pengujian tarik Spesimen I Terlihat beban Ultimate Pu mempunyai nilai 27900 N, dan beban yield Py mempunyai nilai 18700 N. 2.Spesimen II Dari data pengujian tarik spesimen II , terlihat beban ultimate Pu mempunyai 26700 N, dan beban yield Py mempunyai nilai 21400 N. Spesimen Panjang Awal Lo Panjang Akhir Li Tebal benda uji mm Lebar benda uji mm FyN FuN � y Nmm 2 � u Nmm 2 ε 1 40 48.80 4.94 11.84 18700 27900 319.71 477.01 22 2 40 43.11 4.92 11.08 21400 26700 366.13 456.80 7.78 Berikut ini adalah hasil pengujian dan tabel hasil pengujian untuk regangan dan modulus elastisitas dari hasil uji kekuatan tarik maka dilakukan perhitungan sebagai berikut; a.Regangan ε Untuk nilai regangan diambil nilai perpanjangan setiap spesimen uji. Maka nilai regangan dapat ditentukan dari persamaan berikut : Dimana : ε = Regangan L f = Panjang Akhir cm 100 x Lo L    66 L o = Panjang Awalcm ∆L=Perpanjangan cm Nilai regangan untuk masing-masing spesimen adalah ; 1. Spesimen 1 Maka, 22 100 00 . 40 80 . 8 100     x x Lo L  2. Spesimen 2 Maka, 78 . 7 100 00 . 40 11 . 3 100     x x Lo L  Nilai regangan dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel Nilai Regangan Pengelasan Spesimen ε ε rata-rata Jenis C 1 22 14.89 2 7.78 Dari data diatas memperlihatkan bahwa nilai regangan yang didapat pada spesimen 1 dan 2 masih dalam batas normal.

4.2.2.2 Hasil Pengujian Tarik pada Jenis Pengelasan Pola ZigZag sudut 50º

67 Gambar 4.5 Bentuk perpatahan setelah pengujian tarik untuk spesimen 1 dan Spesimen 2 1.Spesimen I Dari data pengujian tarik Spesimen I Terlihat beban Ultimate Pu mempunyai nilai 25400 N, dan beban yield Py mempunyai nilai 20300 N. Kurva hasil pengujian tarik spesimen I dengan pola pengelesan jenis ZigZag pada Baja VCN 150 dapat dilihat pada gambar 4.6 2.Spesimen II Dari data pengujian tarik spesimen II , terlihat beban ultimate Pu mempunyai 22200 N, dan beban yield Py mempunyai nilai 17800 N. Spesimen Panjang Awal Lo Panjang Akhir Li Tebal benda uji mm Lebar benda uji mm FyN FuN � y Nmm 2 � u Nmm 2 ε 1 40 41.97 5.15 11.85 20300 25400 332.64 416.21 4.93 2 40 41.50 5.05 11.86 17800 22200 297.20 370.66 3.75 68 Berikut ini adalah hasil pengujian dan tabel hasil pengujian untuk regangan dan modulus elastisitas dari hasil uji kekuatan tarik maka dilakukan perhitungan sebagai berikut; a.Regangan ε Untuk nilai regangan diambil nilai perpanjangan setiap spesimen uji. Maka nilai regangan dapat ditentukan dari persamaan berikut : Dimana : ε = Regangan L f = Panjang Akhir cm L o = Panjang Awalcm ∆L=Perpanjangan cm Nilai regangan untuk masing-masing spesimen adalah ; 1. Spesimen 1 Maka, 93 . 4 100 40 97 . 1 100     x x Lo L  2. Spesimen 2 Maka, 75 . 3 100 40 50 . 1 100     x x Lo L  Nilai regangan dapat dilihat pada tabel 4.5. 100 x Lo L    69 Tabel Nilai Regangan Pengelasan Spesimen ε ε rata-rata Jenis C 1 4.93 4.34 2 3.75 Dari data diatas memperlihatkan bahwa nilai regangan yang didapat pada spesimen 1 dan 2 masih dalam batas normal. Gambar 4.3 Grafik Tegangan Vs Regangan Spesimen I dan II sudut 50

4.3 Hasil Pengujian Kekerasan Hardness Test

4.3.1 Hasil Pengujian Kekerasan Hardness Test pada Pola Pengelasan C dan Zig Zag Sudut 45 o Pengujian kekerasan terhadap spesimen jenis pengelasan menggunakan metode Brinell hardness test cara pengujian kekerasan menggunakan alat ukur Equatip Hardnessn Tester, hasil pengujian sampel langsung tertera di monitor alat, sampel diukur sampai sepuluh kali dan diambil rata-ratanya yang satuannya dinyatakan dalam satuan BH Brinell Hardness . Pengujian kekerasan memperlihatkan peningkatan kekerasan untuk beberapa titik yang di 100 200 300 400 500 600 5 10 15 20 25 T e ga n ga n N m m 2 Regangan Spesimen I dan II Pola ZigZag Spesimen I dan II Pola C 70 identasi dengan penglasan pada Baja VCN 150 dengan pola pengelasan jenis C dan ZigZag . Hasil pengujian kekerasan diperlihatkan pada tabel dibawah ini : Gambar 4.5 Hasil Pengujian Spesimen Kekerasan Tabel. 4.7 Hasil uji kekerasan Brinell pada spesimen pola pengelasan jenis C dan ZigZag sudut 45º Pengelasan Diameter Indentation mm Brinell Hardness Number BHN Pola C 3,6 142 3,6 142 3,6 142 Pola ZigZag 3,5 151 3,5 151 3,5 151 Sumber : Dari hasil percobaan di laboratorium ilmu logam FT.USU Dari tabel 4.7 maka didapat grafik hasil uji kekersan brinell VS Pola Pengelasan 71 Gambar 4.6 Grafik hasil uji kekerasan VS Pola Pengelasan sudut 45

4.3.2 Hasil Pengujian Kekerasan Hardness Test pada Pola Pengelasan C dan Zig Zag