Hasil Pengujian Impact pada Pola Pengelasan C dan Zig Zag sudut 50

75 = 56,473774 Nm Pada perhitungan diatas, diambil nilai rata-rata pada pengujian spesimen dengan pola pengelasan C, hasil sudut akhir pemukulan 112,49 ˚ dan sudut pemukulan awal 147˚ maka hasil energi yang diserap E 101,29 Nm. Hasil perhitungan ini tidak jauh beda dari tabel impak pada lampiran. Pada tabel dapat dilihat X X˚ melambangkan sudut yang di dapat dari hasil rata- rata akhir pemukulan dan angka menunjukkan nilai suatu koma dari sudut rata-rata akhir pemukulan.Terlihat ditabel pada spesimen I pola pengelasan ZigZag, sudut rata-ratanya 88,79 ˚, maka hasil energi yang di serap E sebesar 56,473 Nm. Selanjutnya dengan perhitungan yang sama dan dengan petunjuk tabel hasil impak diperoleh nilai energi yang diserap pada masing- masing spesimen. Gambar 4.12 Grafik energi yang diserap E -VS- Pola Pengelasan Dapat dilihat dari gambar grafik 4.10 bahwa pada pola pengelasan C energi yang di serap lebih besar hal ini menyatakan bahwa pola pengelasan C memiliki elastisitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan pola pengelasan ZigZag.

4.4.2 Hasil Pengujian Impact pada Pola Pengelasan C dan Zig Zag sudut 50

o 20 40 60 80 100 120 1 2 E n e rg i N m Pola Pengelasan C ZigZag 76 Gambar 4.11 Hasil Pengujian Impact,a spesimen I pola C, b spesimen II pola C, c spesimen I pola zig-zag, d spesimen II pola zig-zag Tabel 4.10 Hasil pengujian impak pada spesimen VCN 150 dengan Pola C dan Pola Zig-zag sudut 50º Spesimen VCN 150 Pengelasan Pola C Pengelasan Pola Zig- zag Jenis patahan No Β E B E 45 o I 109,5 83.7476689 124 45.6197105 Liat II 117,5 61.5172411 136 19.4720267 Liat Rata 2 113,5 72.632455 130 32.5458686 a b c d 77 Sumber : Dari hasil percobaan di laboratorium ilmu logam FT.USU Dari tabel 4.8 hasil pengujian impak dapat dihitung seberapa besar energi yang diserap E pada sepesimen yang telah di uji. E = P . D cos ß – cos A...............................................................1 Dimana : P= 251.3 N D= 0.6495 mm A= Sudut Pemukulan awal 147˚ ß= sudut akhir pemukulan Maka energi yang diserap E untuk masing-masing spesimen diambil nilai rata – rata dalam pengujian adalah : 1. Analisa data pada spesimen pola pengelasan C E = P . D cos ß – cos A = 251.3 × 0.6495 cos 109,5 ˚ – cos 147˚ = 251.3 × 0.6495 0,5131 = 163.219 0,5131 = 83.7476689 Nm 2. Analisa data pada spesimen pola pengelasan zig-zag E = P . D cos ß – cos A = 251.3 × 0.6495 cos 124 ˚ – cos 147˚ = 251.3 × 0.6495 0,2795 = 163.219 0,2795 78 = 45.6197105 Nm Pada perhitungan diatas, diambil nilai rata-rata pada pengujian spesimen dengan pola pengelasan C, hasil sudut akhir pemukulan 72,63 ˚ dan sudut pemukulan awal 147˚ maka hasil energi yang diserap E 83,7476 Nm. Hasil perhitungan ini tidak jauh beda dari tabel impak pada lampiran. Pada tabel dapat dilihat X X˚ melambangkan sudut yang di dapat dari hasil rata-rata akhir pemukulan dan angka menunjukkan nilai suatu koma dari sudut rata-rata akhir pemukulan.Terlihat ditabel pada spesimen I pola pengelasan ZigZag, sudut rata-ratanya 32,54 ˚, maka hasil energi yang di serap E sebesar 45,6197 Nm. Selanjutnya dengan perhitungan yang sama dan dengan petunjuk tabel hasil impak diperoleh nilai energi yang diserap pada masing-masing spesimen. Gambar 4.13 Grafik energi yang diserap E -VS- Pola Pengelasan 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1 2 3 E n e rg i N m Pola Pengelasan C ZigZag 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan