Jenis Cacat Permukaan Las

34

2.4 Cacat Pada las

2.4.1 Jenis Cacat Permukaan Las

a Lubang Jarum Pin Hole Sebab : Terbentuk gas di dalam bahan las sewaktu pengelasan akibat kandungan belerang dalam bahan Akibat : Kemungkinan bocor di lokasi cacat Penanggulangan : Gouging 100 di lokasi cacat dan perbaiki sesuai WPS asli Gambar 2.6 Lubang jarum Sri Widharto, 2007 b Percikan Las Spatter Sebab : Elektrode lembab, kampuh kotor, angin kencang, lapisan galvanisir, ampere capping terlalu tinggi Akibat : Tampak jelek, mengalami karat permukaan. Penanggulangan : Cukup dibersihkan dengan pahat. Pembersih dengan gerinda tidak boleh mengingat akan memakan bahan induk. Gambar 2.7 Percikan Las Sri Widharto, 2007 c Retak Crack Sebab : Tegangan di dalam material, penggetasan pada bahan dan daerah terimbas panas, karat tegangan, bahan tidak cocok dengan 35 kawat las, pengelasan tanpa perlakuan panas yang benar. Akibat : Fatal Penanggulangan :Diselidiki dulu sebabnya, setelah diketahui baru ujung-ujung retak dibor dan bagian retak digouging dikikis 100 kemudian diisi dengan bahan yang cocok sesuai dengan WPS. Jika sebabnya adalah ketidakcocokan materil atau retak berada di luar kampuh, maka seluruh sambungan las berikut bahannya diganti. Gambar 2.8Retak Sri Widharto, 2007 d Keropos Porosity Sebab : Lingkungan las lembab atau basah, kampuh kotor, angin berhembus dipermukaan las, lapisan galvanis, salah jenis arus, salah jenis polaritas, ampere capping terlalu besar. Akibat : Melemahkan sambungan, tampak buruk, mengawali karat permukaan. Penanggulangan : Cacat digerinda hingga hilang kemudian dilas isi sesuai WPS. Gambar 2.9 Keropos Sri Widharto, 2007 e Muka Cekung Concavity Sebab : Tukang las terlalu cepat selesai, amper capping terlalu tinggi, kecepatan las capping terlalu tinggi, elektrode terlalu kecil, bukaan sudut kampuh terlalu besar. Akibat : Melemahkan sambungan, mengawali karat permukaan, dapat terjadi keretakan akibat tegangan geser. 36 Penanggulangan : Cukup di sempurnakan bentuk capping dan sedikit penguat reinforcement Gambar 2.10 Muka Cekung Sri Widharto, 2007 f Longsor Pinggir Undercut Sebab : Suhu metal terlalu tinggi, ampere capping terlalu tinggi. Akibat : Melemahkan sambungan, mengawali karat permukaan. Penanggulangan : Cukup diisi dengan stringer saja. Undercut yang tajam seperti takik, dilarang harus segera diperbaiki karena dapat menyebabkan keretakan notch. Gambar 2.11 Longsor Pinggir Sri Widharto, 2007 g Penguat berlebihan Excessive Reinforcement Sebab : Elektrode terlalu rapat, kecepatan capping terlalu rendah, ampere capping terlalu rendah, suhu metal terlalu dingin. Akibat : Diragukan fusi dan kekuatannya, perlu diuji eltrasonik proba sudut angle probe, jika ternyata fusi tidak ada, seluruh sambungan diapkir. Penanggulangan : gounging 100 dan dilas ulang esuai WPS. Welder diperingatkan. 37 Gambar 2.12 Penguat Berlebihan Sri Widharto, 2007 h Jalur Terlalu Lebar Wide Bead Sebab : Mungkin telah terjadi manipulasi mutu las. Akibat : Jika terbukti, seluruh material diapkir. Welder tidak lulus. Gambar 2.13 Jalur Terlalu Lebar Sri Widharto, 2007 i Tinggi Rendah High Low Sebab : Penyetelan tidak benar. Akibat : Sambungan diapkir. Penanggulangan: gouging 100, distel dan dilas ulang sesuai WPS. Welder diperingatkan. Gambar 2.14 Tinggi Rendah Sri Widharto, 2007 j Lapis Dingin Cold Lap Sebab : Suhu metel terlalu dingin, ampere capping terlalu rendah, ayunan sway tidak tetap consistent. Akibat : Terjadi fusi tidak sempurna dipermukaan dan mungkin juga di dalam. Karenanya mutu las dipertanyakan. Penanggulangan : Bongkar keseluruhan jalur las untuk kemudian dibuat kampuh lagi dan dilas ulang sesuai WPS. 38 Gambar 2.15 Lapis Dingin Sri Widharto, 2007 k Penetrasi Tidak Sempurna Incomplete Penetration Sebab : Celah terlalu sempit, elektrode terlalu tinggi, ampere mesin las tidak tetap, celah tidak seragam sempit dan lebar tidak beraturan, ampere akar las rendah, kampuh kotor, elektrode terlalu besar. Akibat : Di bagian cacat berpotensi retak. Penanggulangan : Gouging 100 pada bagian cacat dan dilas ulang sesuai WPS. Gambar 2.16Penetrasi Tidak Sempurna Sri Widharto, 2007 l Penetrasi Berlebihan Excessive Penetration Sebab : Celah terlalu lebar, elektrode terlalu kecil, ampere akar terlalu tinggi, kecepatan akan terlalu rendah, elektrode terlalu dalam. Akibat : Biasa menyebabkan retak akar, karat sebelah dalam, menghancurkan piq bola pembersih dalam pipa Penanggulangan : Bongkar total, stel kembali dan dilas ulang sesuai WPS. 39 Gambar 2.17 Penetrasi Berlebihan Sri Widharto, 2007 m Retak Akar Root Crack Sebab : Celah terlalu lebar, elektrode terlalu kecil, ampere akar terlalu tinggi, kecepatan akan terlalu rendah, elektrode terlalu dalam. Akibat : Biasa menyebabkan retak akar, karat sebelah dalam, menghancurkan piq bola pembersih dalam pipa Penanggulangan : Bongkar total, stel kembali dan dilas ulang sesuai WPS. Jika retak keluar dari jalur las maka seluruh material diganti. Gambar 2.18 Retak Akar Sri Widharto, 2007 n Terbakar Tembus Blow Hole Sebab : Celah tidak seragam, ampere mesin las tiba-tiba naik, posisi elektrode naik turun. Akibat : Pada lokasi cacat sambungan lemahdan terdapat kemungkinan bocor, mengawali erosi dan karat tegangan pada lokasi cacat. Penanggulangan : Gouging 100 di lokasi cacat dan diisi ulang sesuai WPS. 40 Gambar 2.19 Terbakar Tembus Sri Widharto, 2007 o Longsor Pinggir Akar Root Undercut Sebab : Suhu metal terlalu tinggi pada saat pengelasan akar, ampere akan terlalu besar. Akibat : Mengawali erosi dan karat sebelah dalam, memungkinkan terjadinya retak takik notch. Penanggulangan : Lokasi cacat di-gouging 100 dan dilas ulang sesuai WPS. Gambar 2.20 Longsor Pinggir Akar Sri Widharto, 2007 p Akar Cekung Root Concavity Such Up Sebab : Terhisapnya las akar oleh jalur las di atasnya khususnya pada GTAW, kecepatan las akar terlalu tinggi. Akibat : Melemahkan sambungan,potensi terjadi erosi dan karat tegangan. Penanggulangan : Lokasi cacat di-gouging 100 dan dilas ulang sesuai WPS. 41 Gambar 2.21 Akar Cekung Sri Widharto, 2007 q Stop Start A Sebab : Penggantian elektrode terlalu mundur. Akibat : Tampak buruk. Penanggulangan : Cukup disesuaikan denagn sekitarnya. Gambar 2.22 Stop Start A Sri Widharto, 2007 r Stop Start B Sebab ; Penggantian elektrode terlalu maju. Akibat ; Terjadi bagian yang tidak terjadi underfill yang berpotensi retak. Penanggulangan : Bersihkan bagian yang underfill. Gambar 2.23 Stop Start B Sri Widharto, 2007 42 Cacat las dapat dibagi dalam tiga kelompok, yakni : 1. Kelompok cacat visual Yakni cacat yang tampak di permukaan las, seperti : spatters percikan las, pin hole lubang jarum, porosity gelembung gaskeropos, convacity cekung, crack retak memanjang atau melintang, cold lap lapis dingin, undercut longsor pinggir baik yang bertegangan rendah maupun tinggi notch, excessive reinforcement terlalu menonjol, wide bead terlalu lebar, high low tinggi rendahsalah penyetelan, stop start salah sewaktu mengganti elektrode. 2. Kelompok cacat non visual Yakni cacat yang terdapat di permukaan namun tidak tampak karena berada pada akar las, seperti : porosity, convacity sutc up, undercut, crack, excessive penetration tembusan berlebihan, incomplete penetration tidak ada tembusan, blow hole terbakar tembus. 3. Kelompok cacat internal Yakni cacat yang terdapat di dalam bahan las yang baru dapat dideteksi dengan menggunakan teknik uji tanpa merusak seperti : radiografi, ultrasonik maupun magnetik particle, seperti : slag inclusion inklusi terak, porosity, slag lines jajaran terak atau wagon track jejak gerobak, crack, worm metal inklusi tungsten logam berat, incomplete fussion fusi tidak sempurna, cold lap.

2.4.2 Retak las