Hasil Pengujian Tarik Pola Pengelasan C dengan sudut 45 Hasil Pengujian Tarik Pola Pengelasan Zig Zag dengan sudut 45

59 Pada penelitian ini pengujian tarik menggunakan alat uji tarik Tarnotest UPH-50 dengan standar uji tarik Annual book ASTM Vol.3 E8M-00b. Pengujian ini dilakukan agar mengetahui bagaimana bahan tersebut bereaksi terhadap energi tarikan dan sejauh mana material itu bertambah panjang.Hasil dari uji tarik dapat dilihat pada gambar dibawah ini;

4.2.1 Hasil Pengujian Tarik Pola Pengelasan C dan Zig Zag dengan sudut 45

o

4.2.1.1 Hasil Pengujian Tarik Pola Pengelasan C dengan sudut 45

o Gambar 4.2 Hasil spesimen Uji tarik Berikut adalah gambar dari kurva dan hasil pengujian tarik: 1.Spesimen I Dari data pengujian tarik Spesimen I Terlihat beban Ultimate Pu mempunyai nilai 39400 N, dan beban yield Py mempunyai nilai 30100 N. 2.Spesimen II Dari data pengujian tarik spesimen II , terlihat beban ultimate Pu mempunyai 36700 N, dan beban yield Py mempunyai nilai 25500 N. 3.Spesimen III Dari data pengujian tarik spesimen II , terlihat beban ultimate Pu mempunyai 33300 N, dan beban yield Py mempunyai nilai 24500 N. Berikut table 4.3 hasil pengunjian tarik . 60 Spesimen Panjang Awal Lo Panjang Akhir Li Tebal benda uji mm Lebar benda uji mm FyN FuN � y Nmm 2 � u Nmm 2 ε 1 50 54.77 7.10 13.15 30100 39400 322.02 422.02 9.54 2 50 62.4 6.14 12.77 25500 36700 325.25 468.11 24.60 3 50 54.90 6.07 12.59 24500 33300 320.59 435.75 9.80 Berikut ini adalah hasil pengujian dan tabel hasil pengujian untuk regangan dan modulus elastisitas dari hasil uji kekuatan tarik maka dilakukan perhitungan sebagai berikut; a.Regangan ε Untuk nilai regangan diambil nilai perpanjangan setiap spesimen uji. Maka nilai regangan dapat ditentukan dari persamaan berikut : Dimana : ε = Regangan L f = Panjang Akhir cm L o = Panjang Awalcm ∆L=Perpanjangan cm Nilai regangan untuk masing-masing spesimen adalah ; 1. Spesimen 1 100 x Lo L    61 Maka, 54 , 9 100 00 , 50 77 , 4 100     x x Lo L  2. Spesimen 2 Maka, 60 , 24 100 00 , 50 30 , 12 100     x x Lo L  3. Spesimen 3 Maka, 80 , 9 100 00 , 50 90 , 4 100     x x Lo L  Nilai regangan dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel Nilai Regangan Pengelasan Spesimen ε ε rata-rata Jenis C 1 9,54 14,6466 2 24,60 3 9,80

4.2.1.2 Hasil Pengujian Tarik Pola Pengelasan Zig Zag dengan sudut 45

o Gambar 4.5 Bentuk perpatahan setelah pengujian tarik untuk spesimen 1 Spesimen 2 dan spesimen 3. 62 1.Spesimen I Dari data pengujian tarik Spesimen I Terlihat beban Ultimate Pu mempunyai nilai 33000 N, dan beban yield Py mempunyai nilai 31000 N. 2.Spesimen II Dari data pengujian tarik spesimen II , terlihat beban ultimate Pu mempunyai 44000 N, dan beban yield Py mempunyai nilai 30000 N. 3.Spesimen III Dari data pengujian tarik spesimen II , terlihat beban ultimate Pu mempunyai 37400 N, dan beban yield Py mempunyai nilai 28500 N. Berikut table 4.4 hasil pengujian tarik . Spesimen Panjang Awal Lo Panjang Akhir Li Tebal benda uji mm Lebar benda uji mm FyN FuN � y Nmm 2 � u Nmm 2 ε 1 50 51.81 7.40 13.09 31000 33000 320.05 349.69 3.62 2 50 60.15 6.97 13.20 30000 44000 325.28 478.26 20.30 3 50 53.64 6.72 13.16 28500 37400 322.29 422.93 7.28 Berikut ini adalah hasil pengujian dan tabel hasil pengujian untuk regangan dan modulus elastisitas dari hasil uji kekuatan tarik maka dilakukan perhitungan sebagai berikut; a.Regangan ε Untuk nilai regangan diambil nilai perpanjangan setiap spesimen uji. Maka nilai regangan dapat ditentukan dari persamaan berikut : 100 x Lo L    63 Dimana : ε = Regangan L f = Panjang Akhir cm L o = Panjang Awalcm ∆L=Perpanjangan cm Nilai regangan untuk masing-masing spesimen adalah ; 1. Spesimen 1 Maka, 62 , 3 100 00 , 50 81 . 1 100     x x Lo L  2. Spesimen 2 Maka, 30 , 20 100 00 , 50 15 . 10 100     x x Lo L  3. Spesimen 3 Maka, 28 , 7 100 00 , 50 64 . 3 100     x x Lo L  Nilai regangan dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel Nilai Regangan Pengelasan Spesimen ε ε rata-rata Jenis C 1 3,62 10,4 2 20,30 3 7,28 64 Dari data diatas memperlihatkan bahwa nilai regangan yang didapat pada spesimen 1,2, dan 3 masih dalam batas normal. Kurva perbandingan hasil pengujian tarik Pola pengelasan C dengan Pola pengelasan Zig zag Gambar 4.2 Grafik Tegangan Vs Regangan Spesimen I,II dan III sudut 45 4.2.2Hasil Pengujian Tarik Pola Pengelasan C dan Zig Zag dengan sudut 50 o

4.2.2.1 Hasil Pengujian Tarik pada Jenis Pengelasan Pola C sudut 50º