Analisa Hak-Hak Konsumen Telkom Speedy Terkait Dengan Pasal 4 Undang-Undang Perlindungan Konsumen No 8 Tahun 1999 (Studi Di PT. Telkom Kab. Lumajang)

(1)

PENULISAN HUKUM

ANALISA HAK-HAK KONSUMEN SPEEDY TERKAIT DENGAN PASAL 4 UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999

(Studi di PT TELKOM Kabupaten Lumajang)

PENULISAN HUKUM

OLEH:

WILDA AGUS WIJAYA 09400004

JURUSAN ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014


(2)

PENULISAN HUKUM

ANALISA HAK-HAK KONSUMEN SPEEDY TERKAIT DENGAN PASAL 4 UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999

(Studi di PT TELKOM Kabupaten Lumajang)

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan

dalam bidang ilmu hukum

OLEH:

WILDA AGUS WIJAYA 09400004

JURUSAN ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM


(3)

(4)

(5)

(6)

MOTTO

“Disetiap masalah yang diperoleh pasti ada rencana ALLAH yang sangat indah, jadi berusaha dan kerja keras kuncinya”

UNGKAPAN PRIBADI “disetiap kaki ini melangkah pasti terselip doa dari kedua orangtua, dan dukungannya yang selalu menguatkan saya”


(7)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Rasa syukur, terimakasih dan segalanya kupanjatkan padamu ya ALLAH, sesungguhnya engkaulah yang maha mengetahui segalanya, engkaulah yang maha

pemurah untuk semua anugerah yang tiada ujung ini.

Kupersembahkan karya ini untuk kedua orangtuaku yang sangat aku cintai, Bapak Balok Sugeng Narto dan Ibu Astutik, kuucapkan beribu-ribu terima kasih atas semua kasih sayang, doa dan dukungan yang diberi serta dorongan moril maupun

materiil.

Ibu, ayah karya ini tidak akan selesai tanpa doa dan restumu. Semoga ALLAH SWT selalu melindungi dan melimpahkan kesehatan sehingga dapat terus melihat dan menemaniku sampai aku menjadi orang yang membanggakan kalian. Dan untuk adik-adikku Nuari Kristy dan Muhammad Ilham yang selalu aku cintai dan untuk Ina Zakhina, SH, yang selalu memotivasi dan menjadi penyemangat

ketika penulis mulai jenuh dalam proses penulisan ini.

Semua sahabat, Andri Dafit Rianto, SH, Fitri Purnaningtyas, SH, Yuniatik Rahayu, SH, dan teman-teman kost tirto utomo gang V (Rijal, Budi, Dino, Sofie

Dan Aris) kalian selalu memberi semangat dan motivasi untukku, terima kasih atas bantuan selama ini.

Kalian yang kusayangi semoga selalu mendapatkan lindungan ALLAH SWT. Mohon maaf apabila beberapa pihak belum tertulis, namun bagi penulis tidak ada

hal yang sia-sia, sehingga segala hal kecil atau besar sangatlah berarti bagi penulis.


(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbi ’alamin

Puji syukur Penulis panjatkan kepada ALLAH S.W.T atas berkat dan rahmat-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang. Adapun judul Skripsi ini adalah : “ANALISA HAK-HAK KONSUMEN SPEEDY TERKAIT DENGAN PASAL 4

UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN

1999”(Studi di PT TELKOM Kabupaten Lumajang)

Dalam penyusunan skripsi ini Penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Balok Sugeng Narto dan Ibu Astutik selaku orang tua dari penulis.

2. Bapak Dr. Muhadjir Effendi, M.Ap selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Dr. Sulardi, SH., M.Si, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak Dr. Tongat SH., M.Hum, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Ibu Fifik Wiryani. SH., M.Si., M.Hum, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.


(9)

6. Bapak Sofyan Arief. SH., M.Kn, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

7. Ibu Komariah, SH., M.Si, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan dengan sabar sehingga skripsi ini dapat selesai.

8. Ibu Herwastuti, SH., M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat selesai.

9. Bapak Bayu Dwiwiddy Jatmiko, SH., M.Hum, selaku dosen wali penulis selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

10. Bapak dan Ibu dosen, serta para pegawai Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang turut mendukung segala urusan perkuliahan dan administrasi penulis selama mengikuti perkuliahan. 11. Teman-teman fakultas hukum 2009 dan para sahabat, Ina Zakhina,

SH, Yuniatik Rahayu, SH, Fitri Purnaningtyas, SH, Andri Dafit Rianto, SH, dan teman teman yang lain yang mendukung.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan karena keterbatasan yang dimiliki oleh penulis. Maka saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sekalian demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermafaat untuk semua pihak. Akhir kata, penulis tetap berharap kelak skripsi ini


(10)

dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Terima Kasih.

Malang, 20 Januari 2014

Wilda Agus Wijaya


(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

SURAT PERNYATAAN ... v

UNGKAPAN PRIBADI / MOTO ... vi

ABSTRAKSI ... viii

ABSTRACTION ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ……….. xiii

DAFTAR TABEL ………... xvi

DAFTAR BAGAN………. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ………. xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitia ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Metode Penelitian ... 8

1. Metode Pendekatan ... 8

2. Lokasi Penelitian ... 9

3. Sumber Data ... 9

4. Metode Pengumpulan Data ... 11

5. Teknik Analisis Data ... 14

F. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha dan Konsumen .. 17

1. Pengertian Pelaku Usaha dan Konsumen ... 17


(12)

B. Tinjauan Tentang Perlindungan Konsumen ... 23

1. Pengertian Perlindungan Konsumen ... 23

2. Tujuan Perlindungan Konsumen ... 24

3. Prinsip-Prinsip Perlindungan Konsumen ... 25

4. Prinsip Pertanggungjawaban ... 26

C. Tinjauan tentang Hubungan Hukum antara Pelaku Usaha dengan Konsumen ... 31

1. Pengertian Hubungan Hukum ... 31

2. Hubungan Hukum antara Pelaku Usaha dengan Konsumen ... 34

3. Teori-Teori Hubungan Hukum...40

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT TELKOM cabang Lumajang ... 43

1. Gambaran PT TELKOM cabang Lumajang ... 43

2. Visi dan Misi Telkom Lumajang... 43

3. Struktur Organisasi...45

B. Perlindungan hak-hak konsumen terhadap kenaikan tarif speedy tanpa pemberitahuan ... 48

1. Gambaran perjanjian antara PT Telkom dengan pengguna telkom speedy ... 48

a. Saat terjadinya perjanjian antara PT Telkom dengan konsumen... 48

b. Bentuk perjanjian...49

c. Hak dan kewajiban para pihak...56

2. Gambaran kenaikan tarif speedy oleh pt telkom...61

3. Perlindungan hak konsumen terhadap kenaikan tarif...65

C. pelaksanaan pemenuhan hak-hak konsumen speedy yang dirugikan akibat kenaikan tarif ... 69

1. Upaya yang dilakukan oleh pengguna telkom speedy bila terjadi kenaikan tarif secara tiba-tiba ... 69


(13)

2. Pemenuhan hak konsumen layanan internet telkom speedy terhadap hak-hak konsumen setelah pengaduan... 72

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ... 76 B. Saran ... 78


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel I Daftar responden pengguna telkom speedy (individu) ... 12 Tabel II Daftar responden pengguna telkom speedy (pelaku usaha). ... 12 Tabel III Daftar Promo Harga Speedy. ... 44 Tabel IV Nama Konsumen Sebagai Responden Kenaikan Tarif Speedy

Tanpa Pemberitahuan ... 46 Tabel V Nama Pelaku Usaha/ Warung Internet (Warnet) Sebagai

Responden Kenaikan Tarif Internet Tanpa Pemberitahuan. ... 47 Tabel VI Data Rincian Kenaikan Tarif Yang Dialami Pengusaha Warnet... 62 Tabel VII Gambaran Kenaikan Tarif oleh Konsumen Sebagai Responden

Pengguna Layanan Internet Telkom Speedy Terhadap Kenaikan Tarif. ... 63 Tabel VIII Data Pengaduan Konsumen Sebagai Responden Pengguna Layanan


(15)

DAFTAR BAGAN


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Indeks

2. Surat Tugas Penelitian 3. Surat Observasi Penelitian 4. Surat Keterangan Penelitian 5. Surat Kendali Bimbingan 6. Berita Acara Seminar Proposal 7. Undang-Undang perjanjian Telkom


(17)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU-BUKU :

Halim Barkatullah, Abdul. Hak-Hak Konsumen. Bandung. Nusa Media, 2010. Kadir Muhammad, Abdul. Hukum Perikatan, Bandung, Citra Aditya, 1990. Miru, Ahmadi. Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Di

Indonesia, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2011.

Miru, Ahmadi Dan Sutarman Yodo. Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2004.

Waloyo, Bambang. Penelitian Hukum Dalam Praktek.,Jakarta. Sinar Grafika, 2002.

Tri Siswi Kristiyanti, Celina. Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta, Sinar Grafika, 2009.

Sidabalok, Janus. Hukum Perlindungan Konsumen Di Indonesia, Jakarta, Citra Aditya, 2010.

L.J.Van Apeldoorn. Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, Pradya Paramita, 1978. Abdurrahman, Muslan. Sosiologi Dan Metode Penelitian Hukum, Malang. UMM

Prees, 2009.

Mariam Darus, Badrulaman. Kumpulan Pidato Pengukuhan. Bandung, 1981.

Fajar ND, Mukti Dan Yulianto Achmad. Dualisme Penelitian Hukum Normatif Dan Empiris.Yokyakarta, Pustaka Pelajar.2010

Harahap, M. Yahya. Segi-Segi Hukum Perjanjian, Cet. 1, (Bandung : Alumni, 1986).


(18)

Khairandy, Ridwan. Itikad Baik Dalam Kebebasan Berkontrak, (Jakarta : Program Pascasarjana, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004),

Setiawan, R. Pokok-Pokok Hukum Perdata, Bandung, Putra A Bardin, 1987. Shidarta. Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta, Grasindo, 2000.

INTERNET :

http://telkomspeedy.com diakses pada tanggal 11 Januari 2013 pukul 09.08 WIB

http://statushukum.com/hubungan-hukum.html Diakses tanggal 22 september

2013

http://azaleeya.blogspot.com/2012/05/makalah-pasal-15-uupk.html diakses pada

tanggal 21 oktober 2013

PERUNDANG-UNDANGAN :

Burgerlijke Wetboek (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata)

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen


(19)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pesatnya perkembangan era modernisasi sekarang ini telah menghasilkan berbagai macam produk barang dan jasa. Tanpa terkecuali menyangkut kemajuan teknologi yaitu dalam dunia informasi dan telekomunikasi. Dimana informasi dapat diketahui secara cepat. Oleh sebab itu, pihak yang ingin berkembang senantiasa mengikuti perkembangan teknologi informasi tersebut karena pengetahuan dan pemanfaatan teknologi informasi merupakan suatu tuntutan jaman. Dengan mengikuti perkembangan teknologi informasi kita dapat mengetahui informasi global, pengiriman berita, data, dan sebagainya. Salah satu teknologi informasi adalah Internet.

Internet merupakan hal yang sangat dibutuhkan pada jaman sekarang ini, dikarenakan hampir semua kegiatan manusia bisa dilakukan melalui internet. Contohnya saja bersosialisasi dan transaksi jual beli sangat marak dilakukan melalui internet. Sebagai salah satu perusahaan/ Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan menjadi salah satu pelayanan publik yang bergerak dalam dunia teknologi, informasi dan telekomunikasi yang sangat vital dan kehadirannya sangat dibutuhkan masyarakat, pada tahun 2005 PT. Telkom mencoba menjembatani kebetuhan masyarakat Indonesia dengan meluncurkan produk layanan jasa internet yakni Telkom Speedy. Telkom speedy menjadi solusi utama bagi


(20)

akses broadband koneksi internet dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Dengan adanya layanan jasa internet Telkom Speedy ini, diharapkan bisa memuaskan para pelanggan PT. Telkom yang sebelumnya hanya bisa digunakan untuk layanan telpon rumah, wesel dll.

Speedy mempunyai keunggulan pada jaringan dibanding provider lain, ini dikarenakan speedy menggunakan sistem kabel yang tidak mudah putus sinyalnya dan juga menawarkan berbagai macam paket internet yang terjangkau. misalkan, di daerah Lumajang adanya promo yang menawarkan paket internet Rp. 125.000;/ bulan dan sudah unlimited. Disamping itu konsumen menerima modem Wi-Fi secara gratis dengan hanya membayar biaya instalansi pemasangannya sebesar Rp. 50.000; Biasanya untuk tagihan bulan pertama dihitung prorata (berdasarkan tanggal aktivasi Speedy).1ini yang menyebabkan banyaknya permintaan pemasangan terhadap instalansi speedy.

Masyarakat yang ingin memanfaatkan dan menggunakan Telkom Speedy, sekarang tidak perlu datang langsung ke Plasa Telkom karena sudah menjamurnya sales-sales yang menjemput bola dengan membuka gerai-gerai mereka dipinggir jalan. Ini disebabkan karena makin banyaknya permintaan dari pelanggan/konsumen terhadap layanan jasa internet. Selain itu juga memudahkan para pelanggan dalam mendaftar, karena selama ini kesan dimasyarakat mendaftar langsung ke plasa Telkom akan memakan waktu dan membingungkan. ini yang membuat masyarakat lebih memilih daftar pada sales-sales dipinggir jalan.


(21)

Biasanya pelanggan langsung disodori sebuah perjanjian yang dibuat PT.Telkom dan bentuk perjanjiannya adalah perjanjian baku, dimana dalam kenyataannya para calon pelanggan biasanya langsung menandatangani perjanjian tersebut tanpa membaca dan mempelajari terlebih dahulu. Dan pihak PT. Telkom juga tidak secara langsung memberi penjelasan terhadap isi perjanjian tersebut, padahal dalam pasal 7 Undang-Undang Perlindungan Konsumen diatur secara jelas bahwa pelaku usaha memiliki kewajiban tertentu, antara lain:

a. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;

b. Memberikan informasi yang jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan;

c. Memperlakukan atau melayani konsumen secara jujur dan benar serta tidak diskriminatif;

d. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku;

e. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji dan/atau mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas barang yang dibuat dan/atau jasa yang diperdagangkan;

f. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau pergantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan;

g. Memberi kompensasi ganti rugi dan/atau penggantian apabila brang dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.

Bahwa sudah dijelaskan dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen tentang kewajiban pelaku usaha dalam melakukan kegiatan usahanya. Sering kali ini yang menyebabkan terjadi miss-comunication antar konsumen dan PT Telkom ketika terjadi pengaduan. Karena para sales kurang mengetahui isi perjanjian, tidak menjelaskan hak dan kewajiban masing-masing pihak, dan biasanya asal jual saja. Meskipun


(22)

dalam perjanjian dengan klausula baku seringkali memangkas hak-hak konsumen. Karena perjanjian sering dibuat dalam kondisi tidak berimbang, produsen (pelaku usaha) memanipulasi perjanjian yang dibuat dalam ketentuan klausula baku. Biasanya dalam klausula baku tidak dapat dinegosiasikan atau ditawar-tawar oleh pihak lainnya.2

Pelanggan harus mengadakan perjanjian dengan PT. Telkom yang masing-masing pihak, yakni konsumen atau pengguna jasa internet dengan PT. Telkom selaku penyedia layanan jasa internet mempunyai hak dan kewajiban. Dalam pelaksanaan sesuatu yang diperjanjikan tidak selalu bisa berjalan dengan apa yang di kehendaki sebelumnya. Sudah seharusnya PT. Telkom sebagai penyedia layanan jasa internet memperoleh hak pembayaran dari pelanggan dan juga sebaliknya sebagai pelanggan juga harus menerima haknya. Akan tetapi dalam kenyataannya masih banyak para pengguna layanan jasa internet speedy mengalami kerugian dalam pembayaran tagihan speedy dan keluhan terhadap jaringan speedy. Kerugian ini bisa disebabkan karena kurang kritisnya konsumen terhadap barang/jasa yang ditawarkan maupun digunakan. Kondisi inilah yang dimanfaatkan oleh para pelaku usaha yang kurang bertanggung jawab dan tidak taat pada kode etik profesionalisme, untuk melakukan persuasi kepada konsumen tidak dengan cara memberikan informasi yang benar tentang produk yang dipasarkan.3

Ketika berbicara tentang pembayaran tagihan speedy, sering kali terjadi pengaduan apabila pelanggan mau membayar tagihan. Seperti kasus

2


(23)

yang terjadi pada Aris Saputra, warga Jalan Sultan Agung no 23 Lumajang. Pelanggan speedy yang tidak terima terhadap tarif pembayaran speedy yang tiba-tiba naik ketika masih dalam masa promo. Masalah berawal ketika Aris Saputra akan membayar tagihan speedy di loket pembayaran yang seharusnya dalam enam bulan tagihan masih promosi. PTapi kenyataannya baru memasuki bulan ke tiga tarif sudah naik, yang biasanya Rp. 125.000;/ bulan menjadi Rp.145.000;/bulan dengan pemakaian yang wajar dan kuota yang sama.

Dalam kasus diatas pelanggan disini sangat dirugikan karena tidak sesuai dengan Promo yang diadakan. Serta kuranganya informasi yang jelas dari pihak PT. Telkom. Padahal didalam pasal 8 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen tertera tentang kewajiban pelaku usaha untuk memberi informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/ atau jasa serta memberi penjelasan tentang penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan.

Serta juga didalam pasal 8 ayat (f) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen terteta bahwa pelaku usaha dilarang memproduksi dan/ atau memperdagangkan barang dan/ atau jasa yang tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi penjualan barang dan/ atau jasa. Sangat jelas bahwa dalam pasal tersebut pelaku usaha harus memberi keterangan dan informasi yang jelas, jujur dan terbuka kepada para konsumen pengguna layanan jasa internet speedy. Dan pelanggan bisa meminta ganti rugi ketika terjadi kesalahan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang


(24)

nomor 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi, pasal 15 menerangkan bahwa:

1. Atas kesalahan dan/atau kelalaian penyelenggara telekomunikasi yang menimbulkan kerugian, maka pihak-pihak yang, dirugikan berhak mengajukan tuntutan ganti rugi kepada penyelenggara telekomunikasi;

2. Penyelenggara telekomunikasi wajib memberi ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat satu (1), kecuali penyelenggara telekomunikasi dapat membuktikan bahwa kerugian tersebut bukan diakibatkan oleh kesalahan dan atau kelalaiannya;

3. Ketentuan mengenai tata cara pengajuan dan penyelesaian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat satu (1) dan ayat dua (2) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Akan tetapi dalam kenyataannya, para konsumen sering kali kesulitan dalam menuntut ganti rugi karena pihak PT. Telkom berpendapat bahwa yang dilakukan sudah benar dan ada surat perjanjiannya. Meskipun demikian sangat disayangkan sekali apabila perusahaan sebesar PT. Telkom melakukan hal seperti itu. Dan perlu adanya pemberitahuan yang jelas dan mudah dipahami pelanggan

Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin meneliti dan mengkaji lebih mendalam tentang praktek pembayaran tagihan speedy dengan judul “ANALISA HAK-HAK KONSUMEN SPEEDY TERKAIT DENGAN PASAL 4 UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN NO 8 TAHUN 1999” (STUDI DI PT. TELKOM KAB. LUMAJANG)

B. Rumusan Masalah

Dari pemaparan latar belakang masalah tersebut di atas maka terdapat pokok permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut :


(25)

1. Bagaimana perlindungan hak-hak konsumen dalam pasal 4 terhadap kenaikan tarif speedy tanpa pemberitahuan?

2. Bagaimana pelaksanaan pemenuhan hak-hak konsumen pengguna Speedy apabila terjadi kenaikan tarif tanpa pemberitahuan ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perlindungan hak-hak konsumen terhadap kenaikan tarif speedy tanpa pemberitahuan.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan pemenuhan hak-hak konsumen pengguna Speedy apabila terjadi kenaikan tarif tanpa pemberitahuan D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, maka diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penulisan ini, diharapkan dapat memberi manfaat sumbangan pemikiran dalam ilmu pengetahuan di bidang keperdataan khususnya dalam hak-hak konsumen terkait kenaikan tarif jasa internet speedy secara sepihak.

2. Manfaat Praktis a. Penulis

1. Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan strata 1 (satu) di Fakultas Hukum


(26)

Universitas Muhammadiyah Malang dalam bidang hukum khususnya hukum perdata.

2. Agar menambah wawasan dan pengetahuan, serta menambah ilmu pemikiran bagi penulis khususnya dalam hal perlindungan hak-hak konsumen terkait kenaikan tarif jasa internet speedy secara sepihak. b. PT. TELKOM

Diharapkan dalam penulisan ini bisa membuat PT. TELKOM melakukan praktek yang benar dan transparant sehingga tidak merugikan konsumen.

c. Masyarakat

Agar dapat memberikan manfaat berupa pengetahuan bagi masyarakat/konsumen mengenai mekanisme atau dasar pertimbangan kenaikan tarif jasa internet speedy secara sepihak yang dilakukan oleh pihak penyedia jasa internet yakni PT. Telkom.

E. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, Penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut:

1. Metode Pendekatan Yuridis Sosiologis

Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu lebih menitik beratkan pada studi terhadap fenomena hukum yang terjadi di masyarakat. Uraian serta pembahasan masalah akan ditelusuri dengan menggunakan pendekatan Yuridis Sosiologis. Yuridis, yaitu pendekatan dari aspek hukum. Sedangkan sosiologis merupakan


(27)

pendekatan dengan kejadian atau kenyataan yang ada di masyarakat.4 Jadi pendekatan Yuridis Sosiologis yaitu pendekatan yang menitik beratkan pada aturan hukum dengan dipadukan dengan menelaah fakta-fakta sosial yang ada di masyarakat dan terkait dalam penelitian.Pendekatan Yuridis Sosiologis dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai pelaksanaan hak-hak konsumen terkait adanya kenaikan tarif Speedy yang merugikan konsumen.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT.TELKOM cabang Lumajang, yang terletak di Jalan Panglima Besar Sudirman, Lumajang. 67311. Dan daerah hukum kabupaten Lumajang. Karena di daerah Lumajang pernah terjadi komplain terkait kenaikan tarif speedy secara tiba-tiba atau sepihak yang merugikan konsumen.

3. Sumber Data a. Data Primer

Adalah jenis data yang diperoleh dari dokumen tertulis, file, rekaman, informasi, pendapat, dan lain-lain yang diperoleh dari lokasi penelitian, berupa :

1) Hasil Wawancara

Dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui wawancara dengan responden yaitu dari pihak PT.Telkom dan konsumen

4

Muslan Abdurrahman, 2009, Sosiologi dan Metode Penelitian Hukum, Malang. UMM Press.hal. 103.


(28)

jasa intenet speedy yang mengalami kerugian akibat kenaikan tarif jasa internet tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

2) Dokumen

Dokumen yang dimaksudkan disini adalah data dokumen terkait dengan konsumen jasa intenet speedy yang mengalami kerugian akibat kenaikan tarif jasa internet tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

b. Data Sekunder

Adalah jenis data yang mendukung, menjelaskan serta memberikan tafsiran terhadap sumber data primer. Dalam hal ini yakni data yang diperoleh melalui buku maupun jurnal yang berhubungan dengan penelitian yang Penulis angkat serta dapat digunakan sebagai pelengkap data primer. Dan bahan hukum sekunder yang terkait dengan penulisan hukum ini ialah sebagai berikut :

1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

2) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi

3) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

4) Buku-buku yang berkaitan dengan penelitian yang di angkat oleh Penulis


(29)

Adalah jenis data mengenai pengertian baku, istilah baku yang diperoleh dari :

1. Ensiklopedia 2. Kamus, dan

3. Buku-buku yang berkaitan dengan penelitian

Sehingga nantinya berguna untuk mempermudah penulis untuk melengkapi data primer maupun sekunder.

4. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara

Wawancara adalah metode bertatap muka dengan responden untuk menanyakan perihal pribadi responden, fakta-fakta yang ada, dan pendapat maupun persepsi dari responden.Hasil wawancara yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan wawancara dengan pihak yang berkompeten. Wawancara langsung dalam pengumpulan fakta sosial sebagai kajian ilmu hukum empiris, dilakukan dengan Tanya jawab secara langsung dimana semua pertanyaan disusun secara sistematis jelas dan terarah sesuai dengan isu hukum yang diangkat dalam penelitian.5

Populasi Responden adalah seluruh pelanggan speedy yang berdomisili di Lumajang, dimana sampel responden diambil 10% (sepuluh persen) dari populasi responden yang menjadi sampel lokasi, sampel responden dipilih yang pernah mengalami

5


(30)

permasalahan kenaikan tarif speedy secara tiba-tiba. Dan dalam penelitian ini penulis mewawancarai 10 responden (individu) dan 10 pelaku usaha (warung internet.)

Berikut nama-nama responden yang berhasil penulis wawancarai :

Tabel 1

Daftar responden pengguna telkom speedy (individu)

No Nama Konsumen

Speedy

Alamat Konsumen (Kab. Lumajang)

Mengalami Kenaikan Tarif Tanpa Pemberitahuan

Pernah Tidak

1 Wasdi Jl. Kyai Ilyas No. 23 √

2 Susijami Jl. Selamet wardoyo No. 06 √

3 Sugeng irawan Jl. Pb Sudirman No.14 √

4 Sri asih Jl. Selamet Riyadi No.21 √

5 Ninik Jl. Sultan Agung No. 50 √

6 Andi Wahyudi Jl. Kyai Ilyas Gg. 5 No. 11 √

7 Ali Muktar Jl. Antasari No. 51 √

8 Aris Saputra Jl. Sultan Agung No. 23 √

9 Saminem Jl. Selamet Wardoyo No. 03 √

10 Dino prast Jl. MT. Haryono No.31 √

Sumber : data primer hasil dari wawancara dengan reponden tanggal 6-10 April 2013.


(31)

Tabel 2

Daftar responden pengguna telkom speedy (pelaku usaha)

No. Pelaku Usaha/ Warnet

Alamat (Kab. Lumajang)

Mengalami Kenaikan Tarif Tanpa Pemberitahuan

Pernah Tidak

1 Klik-Net Jln. Kyai Ilyas No 20

2

Njoho-Net Jln. Arlan No 40. Njoho

Pasirian

3

Sabila-Net Jln. Untung Suropati No.

27

4

Oka-Net Jln. Pb, Sudirman No 76

Candipuro

5

Semeru-Net Jln. Sudiro Husodo No 2

Lumajang

6

Lokko-Net Jln. Slamet Wardoyo No

6, Lumajang

7

Azza-Net Jln. Agus Salim 36

Lumajang

8

Inter-Net Jln. Raya Condro,No 24

Pasirian

9 Pitu-Net Jln. Raya Pasirian No. 39

10

Nge-Net Jln. Basuki Rahmat, No

79. Lumajang

Sumber : data primer hasil dari wawancara dengan reponden tanggal 6-12 April 2013.

Selain para pelanggan atau konsumen pengguna Speedy, penulis juga akan melakukan wawancara secara structural dengan responden yang telah dipilih (purposive sampling) yang berhubungan langsung dengan judul yang diangkat oleh penulis, maka yang dijadikan responden juga yaitu :


(32)

2. Staf atau Pegawai PT. TELKOM Lumajang b. Studi Dokumentasi

Penulis mengumpulkan data-data di lapangan berupa dokumen terkait objek penelitian berupa data-data resmi, laporan, arsip, catatan dan lain-lainnya dari lokasi penelitian.Kemudian penulis mengolahnya secara sistematis sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian.

c. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan metode pengumpulan data yang digunakan bersama-sama metode lain seperti wawancara, pengamatan (observasi) dan kuesioner.6 Penelitian dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan literatur-literatur yang menunjang penelitian untuk dipelajari dan dikaji lebih dalam meliputi buku, jurnal, artikel, surat kabar, majalah dan lain-lain. 5. Teknik Analisa Data

Analisis data merupakan kegiatan dalam penelitian yang berupa melakukan kajian atau telaah terhadap hasil pengolahan data yang dibantu dengan teori-teori yang telah didapatkan sebelumnya.7Analisa yang digunakan oleh penulis dalam Penelitian hukum ini adalah dengan pengolahan data deskriptif kualitatif.

Analisis deskriptif kualitatif maksudnya bahwa peneliti dalam menganalisis berkeinginan untuk memberikan gambaran atau pemaparan atas subyek dan obyek penelitian, sedangkan pendekatan

6


(33)

kwalitatif adalah analisis cara yang menghasilkandata deskriptif analitis, yaitu data yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan serta tingkah laku nyata, yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh.8

Sebaimana hal tersebut diatas, maka penulis mengamati permasalahan yang ada mengenai pelaksanaan hak-hak konsumen yang mengalami kerugian terkait kenaikan tarif speedy serta pemenuhan terhadap hak-hak konsumen speedy yang mengalami kerugian akibat keniakan tarif di kabupaten Lumajang.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan rangkaian penulisan ini, maka penulis akan membuat sistematika penulisan dengan tujuan untuk memberikan landasan yang dapat ditelusuri serta dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, selain itu untuk mempermudah dalam penulisan sehingga dapat sistematis serta terstruktur.

BAB I PENDAHULUAN

Dalam pedoman penulisan hukum “pendahuluan” terdiri dalam beberapa sub bab pokok bahasan yang terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan, kegunaan penulisan, metode penulisan, sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

8


(34)

Dalam bab ini membahas mengenai uraian doktrin, pendapat para ahli, kajian yuridis serta bahan-bahan kerangka teori yang dipakai oleh penulis untuk mendukung analisa terhadap masalah yang diteliti.

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini adalah pembahasan permasalahan yang menjadi fokus kajian. Dalam bab ini peneliti menuangkan data-data hasil penelitian yang kemudian dianalisa yang didukung dengan teknis pengumpulan data primer dan sekunder yang peneliti paparkan dalam bab sebelumnya, dengan tujuan untuk mendukung analisa terhadap permasalahan yang diteliti.

BAB IV PENUTUP

Dalam bab ini adalah bab terakhir yang berisikan dengan dua sub bab yaitu kesimpulan dan saran atau rekomendasi. Apa yang disimpulkan oleh peneliti, pada dasarnya adalah hasil analisa pada bab III, kesimpulan ini harus disesuaikan dengan permasalahan. Kesimpulan juga dapat diartikan sebagai ringkasan jawaban atas permasalahan yang yang telah dirumuskan dan dibahas sebelumnya dalam bab II. Dari kesimpulan yang sudah dikemukakan, kemudian timbul hal-hal yang perlu disarankan, sebagai rekomendasi terhadap pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah yang sudah diteliti


(1)

Adalah jenis data mengenai pengertian baku, istilah baku yang diperoleh dari :

1. Ensiklopedia 2. Kamus, dan

3. Buku-buku yang berkaitan dengan penelitian

Sehingga nantinya berguna untuk mempermudah penulis untuk melengkapi data primer maupun sekunder.

4. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara

Wawancara adalah metode bertatap muka dengan responden untuk menanyakan perihal pribadi responden, fakta-fakta yang ada, dan pendapat maupun persepsi dari responden.Hasil wawancara yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan wawancara dengan pihak yang berkompeten. Wawancara langsung dalam pengumpulan fakta sosial sebagai kajian ilmu hukum empiris, dilakukan dengan Tanya jawab secara langsung dimana semua pertanyaan disusun secara sistematis jelas dan terarah sesuai dengan isu hukum yang diangkat dalam penelitian.5

Populasi Responden adalah seluruh pelanggan speedy yang berdomisili di Lumajang, dimana sampel responden diambil 10% (sepuluh persen) dari populasi responden yang menjadi sampel lokasi, sampel responden dipilih yang pernah mengalami

5


(2)

permasalahan kenaikan tarif speedy secara tiba-tiba. Dan dalam penelitian ini penulis mewawancarai 10 responden (individu) dan 10 pelaku usaha (warung internet.)

Berikut nama-nama responden yang berhasil penulis wawancarai :

Tabel 1

Daftar responden pengguna telkom speedy (individu)

No Nama Konsumen

Speedy

Alamat Konsumen (Kab. Lumajang)

Mengalami Kenaikan Tarif Tanpa Pemberitahuan

Pernah Tidak

1 Wasdi Jl. Kyai Ilyas No. 23 √

2 Susijami Jl. Selamet wardoyo No. 06 √

3 Sugeng irawan Jl. Pb Sudirman No.14 √

4 Sri asih Jl. Selamet Riyadi No.21 √

5 Ninik Jl. Sultan Agung No. 50 √

6 Andi Wahyudi Jl. Kyai Ilyas Gg. 5 No. 11 √

7 Ali Muktar Jl. Antasari No. 51 √

8 Aris Saputra Jl. Sultan Agung No. 23 √

9 Saminem Jl. Selamet Wardoyo No. 03 √

10 Dino prast Jl. MT. Haryono No.31 √

Sumber : data primer hasil dari wawancara dengan reponden tanggal 6-10 April 2013.


(3)

Tabel 2

Daftar responden pengguna telkom speedy (pelaku usaha)

No. Pelaku Usaha/ Warnet

Alamat (Kab. Lumajang)

Mengalami Kenaikan Tarif Tanpa Pemberitahuan

Pernah Tidak

1 Klik-Net Jln. Kyai Ilyas No 20

2

Njoho-Net Jln. Arlan No 40. Njoho

Pasirian

3

Sabila-Net Jln. Untung Suropati No.

27

4

Oka-Net Jln. Pb, Sudirman No 76

Candipuro

5

Semeru-Net Jln. Sudiro Husodo No 2

Lumajang

6

Lokko-Net Jln. Slamet Wardoyo No

6, Lumajang

7

Azza-Net Jln. Agus Salim 36

Lumajang

8

Inter-Net Jln. Raya Condro,No 24

Pasirian

9 Pitu-Net Jln. Raya Pasirian No. 39

10

Nge-Net Jln. Basuki Rahmat, No

79. Lumajang

Sumber : data primer hasil dari wawancara dengan reponden tanggal 6-12 April 2013.

Selain para pelanggan atau konsumen pengguna Speedy, penulis juga akan melakukan wawancara secara structural dengan responden yang telah dipilih (purposive sampling) yang berhubungan langsung dengan judul yang diangkat oleh penulis, maka yang dijadikan responden juga yaitu :


(4)

2. Staf atau Pegawai PT. TELKOM Lumajang b. Studi Dokumentasi

Penulis mengumpulkan data-data di lapangan berupa dokumen terkait objek penelitian berupa data-data resmi, laporan, arsip, catatan dan lain-lainnya dari lokasi penelitian.Kemudian penulis mengolahnya secara sistematis sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian.

c. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan metode pengumpulan data yang digunakan bersama-sama metode lain seperti wawancara, pengamatan (observasi) dan kuesioner.6 Penelitian dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan literatur-literatur yang menunjang penelitian untuk dipelajari dan dikaji lebih dalam meliputi buku, jurnal, artikel, surat kabar, majalah dan lain-lain. 5. Teknik Analisa Data

Analisis data merupakan kegiatan dalam penelitian yang berupa melakukan kajian atau telaah terhadap hasil pengolahan data yang dibantu dengan teori-teori yang telah didapatkan sebelumnya.7Analisa yang digunakan oleh penulis dalam Penelitian hukum ini adalah dengan pengolahan data deskriptif kualitatif.

Analisis deskriptif kualitatif maksudnya bahwa peneliti dalam menganalisis berkeinginan untuk memberikan gambaran atau pemaparan atas subyek dan obyek penelitian, sedangkan pendekatan

6

Bambang Waloyo. 2002. Penelitian Hukum Dalam Praktek. Jakarta. Sinar Grafika. Hal 50 7

Mukti fajar ND dan Yulianto Achmad.2010.Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris.Yokyakarta. Pustaka Pelajar. Halaman 183


(5)

kwalitatif adalah analisis cara yang menghasilkandata deskriptif analitis, yaitu data yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan serta tingkah laku nyata, yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh.8

Sebaimana hal tersebut diatas, maka penulis mengamati permasalahan yang ada mengenai pelaksanaan hak-hak konsumen yang mengalami kerugian terkait kenaikan tarif speedy serta pemenuhan terhadap hak-hak konsumen speedy yang mengalami kerugian akibat keniakan tarif di kabupaten Lumajang.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan rangkaian penulisan ini, maka penulis akan membuat sistematika penulisan dengan tujuan untuk memberikan landasan yang dapat ditelusuri serta dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, selain itu untuk mempermudah dalam penulisan sehingga dapat sistematis serta terstruktur.

BAB I PENDAHULUAN

Dalam pedoman penulisan hukum “pendahuluan” terdiri dalam beberapa sub bab pokok bahasan yang terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan, kegunaan penulisan, metode penulisan, sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

8


(6)

Dalam bab ini membahas mengenai uraian doktrin, pendapat para ahli, kajian yuridis serta bahan-bahan kerangka teori yang dipakai oleh penulis untuk mendukung analisa terhadap masalah yang diteliti.

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini adalah pembahasan permasalahan yang menjadi fokus kajian. Dalam bab ini peneliti menuangkan data-data hasil penelitian yang kemudian dianalisa yang didukung dengan teknis pengumpulan data primer dan sekunder yang peneliti paparkan dalam bab sebelumnya, dengan tujuan untuk mendukung analisa terhadap permasalahan yang diteliti.

BAB IV PENUTUP

Dalam bab ini adalah bab terakhir yang berisikan dengan dua sub bab yaitu kesimpulan dan saran atau rekomendasi. Apa yang disimpulkan oleh peneliti, pada dasarnya adalah hasil analisa pada bab III, kesimpulan ini harus disesuaikan dengan permasalahan. Kesimpulan juga dapat diartikan sebagai ringkasan jawaban atas permasalahan yang yang telah dirumuskan dan dibahas sebelumnya dalam bab II. Dari kesimpulan yang sudah dikemukakan, kemudian timbul hal-hal yang perlu disarankan, sebagai rekomendasi terhadap pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah yang sudah diteliti


Dokumen yang terkait

Prosedur Mutasi Jabatan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Ditinjau Dari Persektif Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus Dinas Pekerjaan Umum)

10 119 83

Pengoplosan Beras Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

11 144 123

SERTIFIKASI HALAL SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN HAK ATAS KEAMANAN DAN KESELAMATAN KONSUMEN DITINJAU DARI UNDANG UNDANG NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

0 4 75

PERLINDUNGAN HAK KONSUMEN ATAS PERUSAHAAAN DEVELOPER YANG DIMOHONKAN PKPU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KE.

0 0 2

PERLINDUNGAN HAK-HAK KONSUMEN DALAM PELAYANAN AIR BERSIH PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.

0 0 97

HAK KONSUMEN ATAS KANDUNGAN PRODUK MAKANAN DI TINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.

0 0 13

Undang Undang No. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

1 1 45

HAK KONSUMEN ATAS KANDUNGAN PRODUK MAKANAN DI TINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

1 1 13

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK PERLINDUNGAN KONSUMEN PENGGUNA JASA PENERBANGAN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN - Perlindungan Hak Konsumen atas Pengguna Jasa Pene

0 0 29

PERLINDUNGAN HAK-HAK KONSUMEN DALAM PELAYANAN AIR BERSIH PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

0 0 58