15
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Konsentrasi Cd dalam Sedimen
Konsentrasi logam Cd pada sedimen menunjukkan nilai yang bervariasi pada setiap stasiun pengambilan contoh. Konsentrasi Cd pada perairan Teluk
Jakarta berkisar antara 0.32-2.82 μgg dengan konsentrasi terendah pada Stasiun 3
ukuran partikel 63-250 μm dan tertinggi pada Stasiun 4 ukuran partikel 250-1000
μm Gambar 4. Stasiun 1 konsentrasi logam berat meningkat dengan semakin besarnya ukuran butiran sedimen, ukuran partikel 250-1000
μm konsentrasinya 1.22
μgg sedangkan ukuran partikel 63 μm konsentrasinya 0.49 μgg. Kondisi yang sama juga terlihat pada Stasiun 2 dan 4 konsentrasi logam berat tertinggi
terdapat pada sedimen yang memiliki ukuran partikel 250-1000 μm yaitu 1.19
μgg dan 2.82 μgg. Pada Stasiun 3 konsentrasi logam berat tertinggi terdapat pada sedimen yang memiliki ukuran partikel 63
μm yaitu 0.58 μgg.
Gambar 4. Konsentrasi Cd μgg di Sedimen pada Stasiun Pengamatan
Berdasarkan Ukuran Partikel
4.2 Konsentrasi Cu dalam Sedimen
Konsentrasi logam Cu pada sedimen juga menunjukkan nilai yang bervariasi pada setiap stasiun pengambilan contoh. Konsentrasi Cu pada perairan
Teluk Jakarta berkisar antara 2.98-127.89 μgg dengan konsentrasi terendah pada
Stasiun 2 ukuran partikel 250-1000 μm dan konsentrasi tertinggi pada Stasiun 4
ukuran partikel 250-1000 μm Gambar 5. Stasiun 1 konsentrasi logam berat Cu
tertinggi terdapat pada sedimen yang memiliki ukuran partikel 63 μm yaitu 9.67
μgg, sedangkan konsentrasi terendah Cu ukuran partikel 250-1000 μm yaitu 3.16 μgg. Stasiun 2 ukuran partikel 63-250 μm dan 63 μm konsentrasi Cu memiliki
nilai yang sama yaitu 12.85 μgg. Stasiun 3 dan 4 konsentrasi Cu tertinggi pada
sedimen yang memiliki ukuran partikel 250-1000 μm yaitu 32.77 μgg dan 127.89
μgg.
Gambar 5. Konsentrasi Cu μgg di Sedimen pada Stasiun Pengamatan
berdasarkan Ukuran Partikel
4.3 Variasi Kandungan Cd dan Cu
Hasil penelitian menunjukkan logam Cu umumnya mempunyai konsentrasi lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi logam Cd. Perbedaan ini dapat
diakibatkan oleh berbagai macam faktor, dan dalam penelitian ini sumber logam diduga berperan penting. Beberapa hasil penelitian juga telah membuktikan
indikasi yang sama yaitu konsentrasi Cu lebih tinggi dari pada konsentrasi Cd. Menurut Rozak dan Rochyatun 2007 bahwa kisaran logam berat pada bulan Juni
2003 konsentrasi Cd berkisar 0.10-0.42 μgg dan Cu antara 7.46-44.94 μgg,
sedangkan bulan September 2003 konsentrasi Cd antara 0.001-0.35 μgg dan Cu
antara 0.79-40.59 μgg. Pengamatan kandungan logam berat dalam sedimen juga
pernah dilakukan oleh Sarjono 2009 di Perairan Teluk Jakarta diperoleh kandungan Cd berkisar antara 0.20-0.63
μgg. Menurut Firmansyah 2007 kontribusi sumber pencemaran di Teluk Jakarta berasal dari limbah domestik
27.09, limbah industri 14.04, dan limbah pasar 46.70. Teluk Jakarta merupakan daerah bermuaranya 13 sungai dan sungai-sungai
tersebut umumnya melewati daerah-daerah yang aktif karena banyak kegiatan industri yang kemungkinan besar membuang limbah mengandung logam berat.
Disamping itu, kegiatan intensif juga terjadi pada wilayah pesisir teluk khususnya adalah pelabuhan. Beberapa informasi menunjukkan bahwa logam Cu banyak
dipakai dalam kegiatan industri tekstil, industri elektronik, dan didaerah pelabuhan Cu mungkin terkandung dalam berbagai cat kapal yang berfungsi
sebagai cat anti karat atau anti fouling Effendi, 2003; Mukhtasor, 2007. Seluruh logam berat apabila masuk ke laut akan mengalami berbagai proses
seperti pengenceran, absorpsi oleh partikel, terakumulasi dalam biota dan mengendap di sedimen. Sedimen pada umumnya merupakan area akumulasi
semua senyawa. Berbagai macam proses yang dialami oleh logam berat dalam kolom air pada akhirnya akan diendapkan dalam sedimen. Oleh karena itu,
sedimen dapat dijadikan sebagai record kejadian senyawa terlarut logam berat yang terjadi dalam kolom air dalam kurun waktu lama Libes, 2009. Oleh
karenanya, perbedaan konsentrasi Cd dan Cu yang diperkirakan akan mengalami berbagai macam peristiwa bersamaan dalam kolom air sebelum diendapkan.
Dengan mengasumsikan kondisi tersebut, terdapat indikasi bahwa perbedaan sumber atau masukan diperkirakan menjadi faktor penting.
4.4 Fraksinasi Ukuran Sedimen