18 a. Kerapatan stomata KS
dimana : n = jumlah stomata Luas bidang pandang
x = jumlah stomata mm
2
b. Luas bidang pandang mikroskop L , dimana :
= 3.14 r = Jari-jari bidang pandang 0.5 mm dengan pembesaran 40 x 10.
b. Jumlah Klorofil. Jumlah klorofil daun dihitung dengan menggunakan alat
SPAD-502 Plus chlorophyll meter. Alat ini secara digital mencatat tingkat kehijauan dan jumlah relatif molekul klorofil yang ada dalam daun dalam
satu nilai berdasarkan jumlah cahaya yang ditransmisikan oleh daun
Konika Minolta 1989. Pengukuran dilakukan pada umur 16, 20 dan 24
MST. Sampel daun yang diukur adalah daun ke-4 dengan cara meletakkan daun pada titik alat pembaca, kemudian tombol pembaca ditekan.
Penghitungan dilakukan pada tiga titik pangkal, tengah dan ujung yang berjarak ± 0.5 cm dari tepi leaflet . Nilai real kadar klorofi daun untuk
kelapa sawit dihitung dengan menggunakan rumus Y = 0.0007x – 0.0059,
dimana: Y = kandungan klorofil dan X = nilai hasil pengukuran SPAD-502 Amir 1999; Farhana 2007.
c. Analisis Kadar Hara N dan P dalam Organ Akar, Pelepah, Leaflet
. Pengukuran dilakukan pada akhir penelitian 24 MST. Sampel tanaman
yang dihitung adalah dari perlakuan optimum. Organ tanaman dipisahkan masing-masing akar, pelepah dan leaflet. Untuk pengitungan kadar hara
pelepah dan leaflet sampel diambil dari pelepah dan leaflet ke-5. Selanjutnya semua sampel dibawa ke laboratorium untuk di analisis. Analisis hara
dilakukan dengan cara mengikuti prosedur baku. Contoh daun dibersihkan dengan 1 deterjen dan dibilas dengan air bebas ion, kemudian dikeringkan
dalam oven pada suhu 65
o
C selama 48 jam. Contoh komposit daun yang telah dikeringkan kemudian digiling dan diayak dengan ayakan berdiameter 1
mm. Contoh daun kemudian dianalisis secara pengabuan basah dengan HNO
3
19 65, HClO
4
70, H
2
SO
4
98, katalisator campuran selena dengan Na
2
SO
4
500g Na
2
SO
4
+ 5 g Selenium; kemudian ditetapkan kadar hara N dan P. Nitrogen ditetapkan dengan cara destilasi Kjeldahl sedangkan unsur P dengan
metode Double Acid HNO
3
+ HClO
4
. Unsur P ditetapkan secara
Spectrofotometer molibdenum biru dengan panjang gelombang 639 nm.
3. Analisis Tanah. Analisis tanah dilakukan sebelum dan sesudah penelitian
berakhir. Awal penelitian : sampel tanah diambil secara komposit yang diperoleh pada
beberapa titik yang mewakili areal yang ditetapkan sebagai lokasi penelitian 6 sampel tanah. Sampel seberat 200 g dibersihkan dari kotoran dan sisa-sisa akar.
Analisis tanah dilakukan terhadap pH, tekstur tanah, kadar C-organik, N total, P HCl 25 dan Bray 1, K, Ca, Mg, , KTK, KB dan Al-dd.
Akhir penelitian : Pengukuran analisis tanah akhir diambil dari pemupukan optimum. Diambil 4 titik pengukuran yaitu : 0-6.5 cm, 6.5-13 cm, 13-19.5
cm dan 19.5-26 cm, sampel tanah dikeluarkan secara hati-hati dan bertahap kemudian diukur N total dan P HCl 25 dan Bray 1. Pengamatan ini bertujuan
untuk melihat dinamika pergerakan hara dalam media tanam.
4. Neraca hara N dan P.
Penghitungan neraca hara dilakukan diakhir penelitian
24 MST berdasarkan perlakuan optimum yang meliputi :
1. Sumber hara : Tanah awal dan pupuk. 2. Recovery nutrient : Tanah akhir dan serapan tanaman akar, pelepah dan
leafleat. 3. Efisiensi pemupukan.
4. Jumlah pupuk yang hilang.