Jumlah Klorofil. Jumlah klorofil daun dihitung dengan menggunakan alat Analisis Kadar Hara N dan P dalam Organ Akar, Pelepah, Leaflet

19 65, HClO 4 70, H 2 SO 4 98, katalisator campuran selena dengan Na 2 SO 4 500g Na 2 SO 4 + 5 g Selenium; kemudian ditetapkan kadar hara N dan P. Nitrogen ditetapkan dengan cara destilasi Kjeldahl sedangkan unsur P dengan metode Double Acid HNO 3 + HClO 4 . Unsur P ditetapkan secara Spectrofotometer molibdenum biru dengan panjang gelombang 639 nm.

3. Analisis Tanah. Analisis tanah dilakukan sebelum dan sesudah penelitian

berakhir. Awal penelitian : sampel tanah diambil secara komposit yang diperoleh pada beberapa titik yang mewakili areal yang ditetapkan sebagai lokasi penelitian 6 sampel tanah. Sampel seberat 200 g dibersihkan dari kotoran dan sisa-sisa akar. Analisis tanah dilakukan terhadap pH, tekstur tanah, kadar C-organik, N total, P HCl 25 dan Bray 1, K, Ca, Mg, , KTK, KB dan Al-dd. Akhir penelitian : Pengukuran analisis tanah akhir diambil dari pemupukan optimum. Diambil 4 titik pengukuran yaitu : 0-6.5 cm, 6.5-13 cm, 13-19.5 cm dan 19.5-26 cm, sampel tanah dikeluarkan secara hati-hati dan bertahap kemudian diukur N total dan P HCl 25 dan Bray 1. Pengamatan ini bertujuan untuk melihat dinamika pergerakan hara dalam media tanam.

4. Neraca hara N dan P.

Penghitungan neraca hara dilakukan diakhir penelitian 24 MST berdasarkan perlakuan optimum yang meliputi : 1. Sumber hara : Tanah awal dan pupuk. 2. Recovery nutrient : Tanah akhir dan serapan tanaman akar, pelepah dan leafleat. 3. Efisiensi pemupukan. 4. Jumlah pupuk yang hilang. 20 Analisis Data Data dianalisis dengan sidik ragam, apabila dalam sidik ragam pada taraf α 0.05 terdapat pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji Kontras Polynomial Ortogonal untuk menelusuri pola respon dari suatu faktor yang diteliti bertaraf kuantitatif kemudian dilanjutkan dengan uji regresi untuk menentukan dosis optimum Mattjik Sumertajaya 2006. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan SAS Statistical Analysis Sistem dan microsoft excel.

Dokumen yang terkait

Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit ( Elaeis Guineensis Jacq.) Dengan Menggunakan Media Sekam Padi dan Frekuensi Penyiraman di Main Nursery

10 98 74

Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery

4 33 67

Utilization of empty fruit bunches and bunch ash oil palm as ameliorant on oil palm (Elaeis guineensis Jacq) seedling growth in main nursery

0 12 69

Optimizing of nitrogen and potassium fertilizer rate for oil palm seedling (Elaeis guinensis Jacq) on main nursery

0 2 72

Optimizing Rates of NPK Compound and Calcium Fertilizer for the Growth of Oil Palm (Elaeis guineensis Jacq.) Seedling in Main Nursery.

0 5 95

Optimizing of Calcium and Magnesium Fertilizer for Oil Palm Seedling (Elaesis guineensis Jacq.)

0 6 54

Optimizing Rates of NPK Compound and Calcium Fertilizer for the Growth of Oil Palm (Elaeis guineensis Jacq) Seedling in Main Nursery

0 10 57

Optimasi Dosis Pupuk Kalsium dan Magnesium pada Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Pembibitan Utama Dose Optimization of Calcium and Magnesium Fertilizer for Oil Palm (Elaeis guineensis Jacq.) Seedling in Main Nursery

0 0 8

Optimasi Dosis Pupuk Nitrogen dan Fosfor pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Belum Menghasilkan Umur Satu Tahun Optimizing of Nitrogen and Phosphorus Fertilizer for One-Year-Old Plant of Oil Palm (Elaeis guineensis Jacq.)

0 0 7

Optimasi Dosis Pupuk Majemuk NPK dan Kalsium pada Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Pembibitan Utama Optimation of NPK and Calcium Fertilizer Rates for the Growth of Oil Palm (Elaeis guineensis Jacq.) Seedling in Main Nursery

0 0 7