PERBEDAAN GAYA RESOLUSI KONFLIK PADA REMAJA DITINJAU DARI PERAN GENDER

PERBEDAAN GAYA RESOLUSI KONFLIK PADA REMAJADITINJAU DARI
PERAN GENDER
Oleh: TRI WULAN PRASTIWI ( 01810021 )
Psychology
Dibuat: 2006-06-05 , dengan 3 file(s).

Keywords: Gaya Resolusi Konflik, Peran Gender
Konflik dipandang sebagai faktor yang akan merusak hubungan, maka harus dicegah. Konflik
bisa terjadi pada anak-anak, remaja maupun orang tua. Pada usia remaja rentan terhadap konflik.
Akibat adanya konflik menimbulkan perasaan tidak nyaman. Hal ini akan memicu remaja untuk
berusaha mencari jalan keluar atau berusaha mengendalikan dan menata konflik tersebut. Setiap
individu berbeda dalam merespon atau menanggapi konflik. Oleh karena itu dalam memilih
resolusi konflik tergantung pada faktor-faktor penyebabnya. Salah satu aspek penting identitas
dalam masa remaja adalah perkembangan peran gender. Peran gender yang diadaptasi oleh
individu secara kaku dan konservatif atau tradisional terjadi pada masa kanak-kanak dan terus
berlanjut hingga pada masa perkembangan berikutnya, yaitu masa remaja, dewasa, dan
seterusnya. Akibat dari masa pubertas, anak perempuan dan laki-laki mengalami intensifikasi
pada harapan-harapan yang berhubungan dengan gender. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan gaya resolusi konflik pada remaja ditinjau dari peran gender.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang jenis datanya berupa angkaangka atau gejala-gejala yang diangkakan, dengan variabel bebas peran gender dan variabel
terikat gaya resolusi konflik. Populasi dan sampel dalam penelitian ini yaitu siswa SMU Negeri 1

Karang Tengah yang berjumlah 685 siswa dengan sampel 70 siswa. Teknik sampling yang
digunakan adalah Random Sampling. Teknik pengumpulan data, dengan menggunakan skala.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala turstone dan teknik
analisis datanya menggunakan chi-squre sebagai alat estimasi yaitu, chi-squre digunakan untuk
menafsir apakah ada perbedaan yang signifikan atau tidak antara frekuensi yang diperoleh
dengan frekuensi yang diharapkan dalam populasi.
Dari hasil penelitian ini telah membuktikan bahwa terdapat perbedaan gaya resolusi konflik pada
remaja ditinjau dari peran gender, dimana remaja dengan peran gender feminin lebih cenderung
menggunakan gaya resolusi konflik yang menekankan pada orang lain (27,6%), remaja dengan
peran gender maskulin cenderung menggunakan gaya resolusi konflik yang menekankan diri
sendiri (13,8%), remaja dengan peran gender androgini cenderung menggunakan gaya resolusi
konflik yang menekankan pada orang lain (8,6%), dan remaja dengan peran gender
undifferentiated cenderung menggunakan gaya resolusi konflik yang menekankan pada orang
lain (17,2%).

Abstract

Conflict is seen as a factor which would damage the relationship, it must be prevented. Conflicts
can occur in children, adolescents and parents. During his youth, prone to conflict. As a result of
the conflict raises uncomfortable feelings. This will lead teenagers to try to find a way out or

trying to control and manage conflict. Every individual is different in responding or responding

to conflict. Therefore, in choosing the conflict resolution depends on the contributing factors.
One important aspect of identity in adolescence is the development of gender roles. Gender roles
adapted by individual rigid and conservative or traditional occur in childhood and continues until
the next period of development, namely adolescence, adulthood, and so on. As a result of
puberty, girls and boys experiencing intensification of the expectations associated with gender.
This study aims to determine differences in adolescent conflict resolution styles in terms of
gender roles.
This research is quantitative research that type of data in the form of numbers or symptoms that
diangkakan, with independent variables and dependent variables of gender role conflict
resolution style. Population and sample in this study are high school students Middle School 1
Coral totaling 685 students with a sample of 70 students. The sampling technique is random
sampling. Data collection techniques, using a scale. The research instrument used in this study is
turstone scale and data analysis techniques using the chi-Squre as a means of estimation is, the
Chi-Squre is used to interpret whether or not significant differences between the frequencies
obtained with the expected frequency in the population.
From the results of this research has shown that there are different styles of conflict resolution
among adolescents in terms of gender roles, where the teenager with the feminine gender roles
were more likely to use a style that emphasizes conflict resolution to others (27.6%), adolescents

with masculine gender roles tend to use conflict resolution style that emphasizes self (13.8%),
adolescents with androgynous gender roles tend to use conflict resolution style that emphasizes
on others (8.6%), and adolescents with undifferentiated gender roles tend to use a style that
emphasizes conflict resolution others (17.2%).