III. BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu
Penelitian dilakukan di DAS Cianjur, Sub-sub-DAS Citarum Tengah, Kabupaten Cianjur - Propinsi Jawa Barat. Pelaksanaan Penelitian dilakukan
selama 11 bulan, mulai bulan September 2007 - Agustus 2008. Luas kawasan yang termasuk dalam DAS Cianjur adalah 7.467 ha. Letak geografisnya pada
106°25’00” BT – 107°14’30” BT dan 06°45’35” LS – 06°50’40” LS, sedangkan secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Cianjur.
DAS Cianjur mencakup 27 desa yang terletak di 6 wilayah kecamatan yaitu Pacet, Cugenang, Cianjur, Karang- tengah, Cilaku dan Sukaluyu Gambar 1 .
Terdapat beberapa anak sungai yang bermuara pada sungai utama Sungai Cianjur antara lain Cigadog, Cianjur Leutik, Cibeureum, dan Cikukulu. Bagian
barat DAS Cianjur berbatasan dengan puncak dan punggungan Gunung Gede Pangrango, bagian utara berbatasan dengan perbukitan Gunung Geulis, dan
bagian selatan dengan Gunung Puntang. Titik akhir Sub-DAS ditentukan pada titik 9244998 m U 745.731 m T, yaitu sebelum Sungai Cianjur menyatu dengan
Sungai Cilaku di sebelah timur.
Gambar 1 Lokasi Penelitian di DAS Cianjur
17
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah data spasial citra dan atributnya yaitu Landsat 2004, Peta Rupa Bumi Digital Indonesia, Peta Geologi Lembar Cianjur, dan data
sekunder berupa Curah Hujan, Kelembaban, Suhu, Demografi serta potensi agrowisata Kabupaten Cianjur. Alat yang dipergunakan adalah komputer berikut
perangkat lunaknya yaitu ArcView 3.3 dan Erdas 8.5, Global Positioning System GPS, satu unit kamera digital Kodak 10 mega pixel, alat tulis-menulis serta
perangkat pencetakan citra.
Kerangka Pemikiranan
Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian Analisis menggunakan metode Agriculture, Tourism, Beautification and
Amenity ATBA yang kemudian diterjemahkan menjadi TWIN, yaitu bahwa
Adanya potensi lokal berupa pertanian padi yang belum
dimanfaatkan sebagai obyek wisata Permintaan akan jenis agrowisata
sebagai wisata alternatif
Zona – zona lokasi pengembangan agrowisata di lanskap pertanian padi
DAS Cianjur Analisis penentuan lokasi
pengembangan agrowisata padi di DAS Cianjur
Wilayah manakah yang potensial untuk pengembangan agrowisata
di Lanskap pertanian padi Penentuan wilayah pengembangan
agrowisata di Lanskap pertanian padi DAS Cianjur
Belum adanya pengembangan agrowisata lanskap pertanian padi
di Kabupaten Cianjur
LATAR BELAKANG
TUJUAN
METODE
ANALISIS
PRODUK
18
TAHAP II EVALUASI
TAHAP III PRESENTASI HASIL SKENARIO
REKOMENDASI ALTERNATIF PENGELOLAAN
suatu kawasan DAS harus berkelanjutan untuk kegiatan pertanian T, sesuai untuk kegiatan wisata W dan indah I secara estetika yang divalidasi dengan
menggunakan Scenic Beauty Estimation SBE serta menyenangkan sebagai sumber kenyamanan N. Apabila tercipta kawasan berpotensi agrowisata maka
diarahkan yang berbasis masyarakat, sehingga masyarakat petani di daerah perdesaan terutama di daerah hulu berperan aktif terhadap pengelolaan wisatanya.
Petani akan memperoleh tambahan pendapatan dari pengunjung baik yang langsung melalui pembelian hasil pertaniannya maupun tidak langsung melalui
kesempatan berusaha dan lapangan pekerjaan baru dari setiap kegiatan agrowisata yang dinikmatinya. Tambahan pendapatan yang diperoleh petani
mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga yang dapat digunakan untuk kelangsungan kegiatan bertaninya, sehingga pada akhirnya lahan pertanian
menjadi berkelanjutan Gambar 2.
Gambar 3 Alur kerja penelitian Pengembangan pariwisata harus dilakukan secara integratif dan
komprehensif dengan melibatkan seluruh komponen, potensi-potensi yang dimiliki, serta kebiasaan maupun aturan yang berlaku dalam masyarakat. Hal ini
didasari oleh pemikiran bahwa pariwisata merupakan industri yang sangat kompleks serta berkaitan erat dengan berbagai sektor, seperti transportasi,
TAHAP I PERENCANAAN EVALUASI 1.
KESESUAIAN PERTANIAN - Indeks Kesesuaian Pertanian T 2.
KESESUAIAN WISATA - Indeks Kesesuaian Wisata W 3.
KEINDAHAN LANSKAP - Indeks Kesesuaian Keindahan I 4.
KENYAMANAN LANSKAP - Indeks Kesesuaian Kenyamanan N 5.
SBE
DATA SPASIAL Penzonaan dan
Overlay
PEMBANDINGAN ZONA TGL AGROWISATA
Berwawasan lingkungan
ZONA EXISTING CONDITION Kawasan agrowisata
SKENARIO REKOMENDASI